Warning!! 18++
Before you read this, I warn you, this fanfic contain a SMUT Scene!!
So, if you're underage please don't read this, if you still want to read this.. yah up to you..
Ngepost lagi nih~ sebenernya ini bisa dibilang part 3 dari one-shot Wall of Love lalu dibuat sequelnya (bener kan ya sequel?) dengan judul Wall of Love - Another Story *yang udah di share bulan September* dan bagian ini adalah bagian yang 'hilang' lebih tepatnya saya putus di ending Another Story..
Banyak alasan sih, kenapa mikir keras buat post ini atau ga ya karena salah satunya.. aslinya mereka masih dibawah umur!! >,< walau di cerita ini udah... 23 tahun *ceritanya* tapi tetap saja..
Tapi setelah pada bilang "post aja" dan udah diliat juga direvisi juga sama salah satu pembaca setia saya, namanya Audrey (@ShimadaMina_) jadi yah.. sayang juga klo disimpen aja ya xDD
Saya mau minta maaf dengan 2 pemeran cerita ini, my OTP maafkan daku~ >,<
Oke selamat baca~
Ingat ya saya sudah memperingatkan ini fanfic mengandung unsur dewasa
Wall of Love (BebNju)Before you read this, I warn you, this fanfic contain a SMUT Scene!!
So, if you're underage please don't read this, if you still want to read this.. yah up to you..
Ngepost lagi nih~ sebenernya ini bisa dibilang part 3 dari one-shot Wall of Love lalu dibuat sequelnya (bener kan ya sequel?) dengan judul Wall of Love - Another Story *yang udah di share bulan September* dan bagian ini adalah bagian yang 'hilang' lebih tepatnya saya putus di ending Another Story..
Banyak alasan sih, kenapa mikir keras buat post ini atau ga ya karena salah satunya.. aslinya mereka masih dibawah umur!! >,< walau di cerita ini udah... 23 tahun *ceritanya* tapi tetap saja..
Tapi setelah pada bilang "post aja" dan udah diliat juga direvisi juga sama salah satu pembaca setia saya, namanya Audrey (@ShimadaMina_) jadi yah.. sayang juga klo disimpen aja ya xDD
Saya mau minta maaf dengan 2 pemeran cerita ini, my OTP maafkan daku~ >,<
Oke selamat baca~
Ingat ya saya sudah memperingatkan ini fanfic mengandung unsur dewasa
SMUT Scene
‘Menggoda’ itu adalah hal yang dipikirkan Beby ketika
melihat sahabat, sekaligus pacarnya yang menatapnya itu.
“Shan?”
Shania menarik hoodie yang dipakai Beby “Just be naughty
squirrel like your oshimen” bisik Shania dengan nada yang menggoda lalu
tersenyum.
‘I will if you want’ pikir Beby dan
dia tersenyum licik. Keduanya mulai berciuman, ciuman yang benar-benar begitu
menggairahkan.
Shania menarik leher Beby agar semakin menempel kepadanya. Dan
gadis yang lebih pendek itu perlahan mulai memainkan bagian bawah bibir gadis
yang lebih tinggi daripadanya itu. Lidahnya mencoba memasuki mulut Shania. Setelah
beberapa saat, akhirnya lidahnya bertemu dengan lidah Shania. Gigi mereka
bertabrakan satu sama lain. Lidah keduanya menari bersama. Ini pertama kalinya
Shania merasakan lidah Beby, yang sedang ‘menjelajahi’ dalam mulutnya. Shania
yang mulai kehabisan nafasnya, mencoba mendorong Beby. Tapi Beby menahan dan
kembali memainkan lidah Shania, lalu menghisapnya untuk beberapa saat.
“Please.. calm.. my boy..” ucap Shania dengan nafas terengah
setelah keduanya berhenti berciuman.
“You’re the first who want it” Shania memukul pelan pundak
Beby yang hanya tersenyum lebar itu.
Keduanya kembali berciuman, dengan kedua tangannya perlahan
Beby melepas kancing baju Shania satu persatu secara perlahan tanpa memutus ciumannya.
Baju yang sudah dilepaskan itu, memperlihatkan kulit putihnya yang halus dan
lembut layaknya porselen, juga bra biru yang menutupi gundukan daging lembut
itu jadi perhatian Beby.
“Jangan melihatku seperti itu”
“Ternyata Nju ga kalah sama gravure-nya member AKB”
“What?!”
“Tapi..” Beby mendekati telinga Shania “Nju lebih sexy”
mencium dan menjilatinya “jauh lebih menggoda” turun ke leher “dibanding
Yuko-san”. Muka Shania memerah.
Beby menciumi leher Shania, mulai menghisap dan menjilati
sampai meninggalkan kissmark disana. Membuat Shania mulai mendesah tak karuan
menahan nikmat yang diberikan Beby dan dadanya naik turun. Shania memeluk erat
Beby yang masih menikmati lehernya. Lalu turun mencium pundaknya. Kedua
tangannya yang bebas mulai berusaha untuk melepas kait bra Shania. Setelah
beberapa saat, Beby akhirnya berhasil melepaskannya. Reflek Shania langsung
menutupi dengan kedua tangannya.
“Nju~”
“A-aku malu” wajahnya memerah kembali. Dan tidak berani
untuk menatap gadis yang ada diatasnya itu.
“Hmm” Beby memanyunkan bibirnya “But It’s your fault”
“…..”
“You wear blue” Beby memegang kedua tangan Shania “Beby suka
biru” menarik satu tangan Shania “but this time” menarik tangan satunya lagi
“Aku lebih suka yang ditutupinya” mata Shania terbuka lebar, kaget dengan
pernyataan Beby.
“Beb.. ahnnn uhh ahh” Beby mulai menciumin dada Shania, menjilat
bagian sensitive di dada gadis itu, juga menghisapnya.
“Ahh.. ahh” Desah Shania menggema di seluruh penjuru kamar
itu, terlebih Beby sudah mulai menyentuh dada satunya dan memijatnya dengan
tangannya yang mennganggur.
Dengan tangan lainnya yang masih bebas, dengan lihainya Beby
membuka resleting dan menurunkan hotpans yang dipakai Shania. Sekarang hampir
tidak ada sehelai benang yang menempel ditubuh Shania. Tapi tidak dengan Beby.
“Hngg.. Beb~y.. kamu.. ahh.. curang..” Shania mendorong Beby
“Open your clothes too~!” perintah Shania.
“Ahh~ baru sadar aku panas banget” Beby membuka kancing
seragamnya satu persatu. Shania hanya memutar bola matanya. Karena terlalu lama
dia membantunya, bahkan membuka dan menarik paksa jeans yang dipakai Beby.
“Kenapa pake biru juga?!” Shania menatap bra yang dipakai
pacarnya itu.
“Karena hari ini Chelsea main”
“Yeah..”
“Nande~?”
“Nope, just finish what you did before”
Beby kembali melakukan apa yang dilakukannya sebelumnya,
meremas dada pacarnya itu dengan lembut sambil menciumi dan menghisap dada
satunya, meninggalkan 2-3 bekas cinta disana. Tangan satunya yang menganggur,
mengusap paha halus Shania. Semakin lama semakin keatas, menyentuh dan mengusap
bagian tersensitive seorang wanita dari luar.
“Shanju~ basah~~”
“Maniaque!”
“Hmm.. Sayang.. boleh?” tanya Beby sedikit ragu untuk
melanjutkan kegiatannya.
Shania tersenyum dan
memberikan Beby ciuman singkat “Just.. do it honey~” senyum khas Bebypun
kembali terlihat. Beby menurunkan celana dalam yang dipakai Shania. Membuat
Shania kali ini benar-benar tanpa sehelai benangpun.
“This is my first time..”
ucap Shania pada Beby yang sudah ada di dekat bagian kewanitaannya itu.
“This is my very first time
too..” jawab Beby sambil melebarkan kedua kaki pacarnya.
Nafas Beby yang berat sangat
dirasakan Shania. Dia mulai menciumin bagian sensitive pacarnya itu,
benar-benar pengalaman pertama bagi keduanya. Dia mulai menjilatinya, membuat
pacarnya itu mendesah menahan nikmat yang luar biasa itu.
“Ahh..” gadis berdarah
Bandung itu terus menjilat bahkan mulai menghisap. Akhirnya tanpa izin, dia
memasukkan jari telunjuknya ke dalam lubang gadis berdarah Solo itu. Membuat
Shania terkejut.
“Tu-tunggu.. Ahhh” Jari
telunjuk Beby masih mencoba untuk masuk. Kedalam dan semakin dalam.
“Please, tahan sebentar Nju”
kedua tangan Shania meremas seprei kasurnya. Semakin dalam yang Beby lakukan,
semakin kencang Shania berteriak.
Beby memasukkan jari
tengahnya, kini dengan dua jari, dia mulai melakukan kegiatan ‘In Out Miss V’.
“Ahhngg” semakin cepat.
“Moan my name”
“Ahhh..” nafas Shania semakin
memburu. Dadanya begitu cepat naik turun.
“Moan it” semakin dalam
“Beb..fas.hh..ter”
“Please again..” dia
melakukan lebih cepat dari sebelumnya. Sangat cepat.
“Beby.. Ahh..” Dia begitu
menikmati adegan dirinya ‘make love’ dengan kekasihnya itu untuk pertama kali.
“No!! Ahhh!” Shania mulai
berteriak saat pacarnya mulai memasukkan juga jari manisnya. Tiga jari dalam
satu lubang….
“Moan my name Nju~~” semakin
cepat dan dalam.
“Beby.. you.. ahhh!”
“Scream my name” semakin
dalam. Air mata mulai keluar dari mata Shania, dia meraskan sakit dengan apa
yang Beby lakukan padanya, rasanya ada sesuatu dalam bagian kewanitaannya itu
yang..
“Beby.. please.. AHHH” walau
sudah merasakan cairan hangat ditangannya dan mendengar jelas teriakan Shania
itu, Beby tidak berhenti. Tetap melakukan kegiatannya lebih cepat.
“Ahh.. Beb.. Ahhh~~” Shania
mencapai klimaks-nya. Dia menangis begitu kencang.
Beby mengeluarkan tangannya,
terkejut karena tidak hanya ‘Shania jus’ di jarinya, tapi juga darah.
“A..A..Aku..” Shania
menangis semakin kencang, begitu terisak. Sakit. Sangat sakit.
“Sha-Shania, ma-maafin aku,
aku…” Beby berhenti saat pacarnya itu menatapnya. Air mata dan keringat
membasahi sekujur tubuhnyya.
“Hug me.. pervy!” teriak
Shania yang masih menangis. Beby tiduran di sebelah Shania, memeluknya.
“Itu! Sakit! Bangdet! TAUU!!”
lanjut Shania sambil teriak.
“Gomenne~~”
“Hah.. I will take my
payback tomorrow”
“HEH?!” Shania memberi Beby
ciuman singkat,
“Shut up kiddo! And go to
sleep now!” Shania tersenyum licik. Beby mengangguk. Keduanya berpelukan dan setelah
itu keduanyapun tertidur lelap.
END
You know!! I was laughing so hard when I write this err... I can't hold it... #tolonglah dan #maafkanlah *dengan nada junjou shugi
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
SUGHOI nee..mpe sedetail itu.. :v LANJUTKAN!
ReplyDeleteSankyuu hihihi :D
Deletebikinin yg ve kinal jg dong hehehe...
ReplyDeleteDitunggu aja ya.. masih mencoba hehe
DeleteSpecless '-' ... #gulp
ReplyDeleteHihihi
Deletebu author yg ini kapan ankorunyaaaa >.<
ReplyDeleteMaaf ya. Cerita ini, tamat disini. Ikutin cerita lainnya aja ya :)
Deletelumayan ada makanan buat otak kemarin malam wakakakakak detail banget-_-
ReplyDelete(((Makanan buat otak))) .___.
DeleteHehehehe.. iya detail biar enak (?) XD
hahaha akhirnya ada subsidi buat mengisi otakku yang terkadang bego dan mesum ini๐,, tapi btw detail banget sumpah dehh suerrr✌,,
ReplyDeletemin mau nanya dikit nihh,,, kalau yang ffnya DIRIMU DAN DIRINYA (VeNal) yang chapter 13nya kok nggak ada,, tapi kalau emang lagi proses pembuatan saya tunggu yahh,,,
SALAM fansFFmu