Merry Christmas minna-san~~ \^o^/
sebenernya punya cerita khusus untuk hari natal~~ tapi... saya terserang penyakit di hari Njumids (?) kemaren, menyebabkan saya tepar... alhasil tentunya saya ga bisa main laptop untuk ngetik2~~ banyak ff yg ketunda juga~~ u,u dan hari ini saya baru sembuh *tapi belum total u,u
Beruntung, FF ini, cerita ini dilanjutkan dan ditulis oleh adek saya, yang bisa menuliskan cerita ini dari sisi Beby dengan sangaaaatttttt baik >w< buatku makin jatuh cinta dengan BebNju (?)
Mungkin ini kekesalan adik saya yang kesel sama saya (?) karena selalu bikin cerita bebnju itu... kenalan-proses-jadian udah end wkwk, sampe disuruh ganti nama blog jadi "berbagai macam cara jadian BebNju" LOL banget wkwk
Udah ah, pusing kembali menjerat pala saya (?)
Makasih ya Anggy, sekali lagi makasih~
nah buat kalian, selamat membaca~~
Buat yang ketinggalan part 1 nya bisa baca disini
sebenernya punya cerita khusus untuk hari natal~~ tapi... saya terserang penyakit di hari Njumids (?) kemaren, menyebabkan saya tepar... alhasil tentunya saya ga bisa main laptop untuk ngetik2~~ banyak ff yg ketunda juga~~ u,u dan hari ini saya baru sembuh *tapi belum total u,u
Beruntung, FF ini, cerita ini dilanjutkan dan ditulis oleh adek saya, yang bisa menuliskan cerita ini dari sisi Beby dengan sangaaaatttttt baik >w< buatku makin jatuh cinta dengan BebNju (?)
Mungkin ini kekesalan adik saya yang kesel sama saya (?) karena selalu bikin cerita bebnju itu... kenalan-proses-jadian udah end wkwk, sampe disuruh ganti nama blog jadi "berbagai macam cara jadian BebNju" LOL banget wkwk
Udah ah, pusing kembali menjerat pala saya (?)
Makasih ya Anggy, sekali lagi makasih~
nah buat kalian, selamat membaca~~
Buat yang ketinggalan part 1 nya bisa baca disini
If Beby is not a member.. (BebNju)
Part 2: Beby POV - Handshake Event and...
Besok adalah hari yang ku tunggu-tunggu, yaitu harinya event
handshake JKT48 berlangsung >.< Aaaaa akhirnya aku bisa bertemu dengan
Shania lagi. Terakhir kali aku bertemu dengan Shania hanya pada saat acara
iClub48 satu bulan lalu. Semenjak itu aku mulai mencari tahu lebih banyak
tentang Shania. Bahkan sekarang aku sudah secara resmi oshihen dari ci Stella
jadi ke Shania. *maaf ya ci Stella*.
Tapi sebagai fans yang benar, aku tidak menghubungi Shania
melalui nomor telepon yang ia berikan. Jadi aku hanya menyimpannya saja di
handphoneku. Walau terkadang terlintas dipikiranku untuk mengiriminya sebuah
pesan singkat, tapi selalu kucoba untuk mengurungkan niatku dan kembali
memandang wallpaper handphoneku yang kini telah berubah menjadi fotonya.
Ceritanya ini Wallpaper di HPnya Beby kkk~ |
Setiap aku baru selesai latihan dance, atau sedang pusing
memikirkan tugas sekolah, aku langsung mengambil handphoneku hanya untuk
sekedar melihat wallpaper atau timeline Shania. Aku sengaja tidak mengaktifkan
notif twit baru dari Shania, karena aku tidak ingin menjadi terlalu focus
padanya.
Setelah selesai belajar, aku langsung mempersiapkan apa saja
yang harus aku bawa ke event handshake besok hari. Aku membeli lima tiket untuk
Shania pada sesi 2. Dengan jumlah tiket segini, setidaknya aku harus menghemat
uang jajanku untuk satu minggu ke depan, tapi tak apa, demi Shania, apapun kulakukan.
Dan aku sengaja mengambil sesi pertamanya Shania agar aku menjadi yang pertama
yang menjabat tangannya di hari itu. Aaaaaakkkk! Aku bingung bagaimana cara
memulai percakapan dengannya besok. Jujur saja, aku belum pernah sekali pun
handshake dengan member JKT48. Ah sudahlah. Lebih baik aku tidur saja. Karena
besok aku harus berangkat ke istora senayan dari jam 8 pagi.
~~~
*kali ini mereka
ketemu di bilik HS ya… bukan bilik toilet lagi :v*
Sekarang aku sudah berada tepat di barisan registrasi
penukaran tiket. Aku semakin deg-degan saja untuk bertemu Shania. Kira-kira
Shania memakai kostum seperti apa ya? Aaaa aku sangat penasaran dan tidak sabar
untuk bertemu.
Dan kini aku sudah berada tepat di depan bilik handshake. Di
sana terpampang jelas tulisan “SHANIA JUNIANATHA”. *ceritanya masih pake bilik ya, jadi masih ketetutup tirai hehe*
*btw bilik sebelahnya
Shania hantu dong ya xDD pan Beby-nya jadi fans wkwk*
“Lima tiket ya” ucap seorang penjaga bilik tersebut sambil
memegang stopwatch di tangan kirinya
Aku hanya mengangguk pelan sambil menarik nafasku
dalam-dalam.
“Ok silahkan masuk.”
Aku mulai membuka tirai bilik Shania dan……
“Beby~~~!!”
“I-iya halo Shania” aku benar-benar gugup saat Shania ternyata
masih mengenaliku.
“Ih kamu kemana aja sih? Kok gak ngehubungin akuuu?”
tiba-tiba ekspresi cerianya tadi berubah menjadi ekspresi manyun dan manjanya
yang sangat menggemaskan. Dan kami pun bersalaman.
“A-aku gak sempet Shan, hehe” aku gak bisa kasih alasan yang
lebih masuk akal selain ini.
“Oh gitu. Yaudah gapapa kok. Tapi makasih ya udah mau dateng
hari ini.” Dan Shania langsung memberikan senyum termanisnya yang membuatku
jadi ikut-ikutan tersenyum-senyum sampai jadi malu sendiri (?)
“Iya aku yang harusnya bilang makasih soalnya kamu masih
inget sama aku hehe”
“Ya jelas lah aku inget, orang….. Eh iya, kamu apa kabar?
Sibuk apa sekarang? Kangen aku gak?”
“K-kangen?” aku langsung terfokus pada pertanyaan
terakhirnya. Dari awal bertemu dengan Shania, dia memang terlihat sangat akt-
ah mungkin lebih tepatnya agresif?
“Iya. Kangen aku gak?”
“K-kangen kok hehe”
“Kamu gak mau nanya balik?”
“Kamu k-kangen gak?”
“Kangen sama siapa?” Aish Shania ini, seneng banget sih
jailin aku. Kan aku jadi makin gugup. Eeerr~
“Kangen sama a-aku hehe”
“Aku males jawabnya ah. Kamu gak inisiatif sih.” Lagi lagi
Shania mengeluarkan ekspresi manyunnya. Duh, Shan. Event cubit men-cubit pipi
ada gak sih? *yee si Beby…
“Shania, kalau mau ngambek-ngambekan, nanti aja ya kalau di luar
bilik handshake. Masalahnya aku cuma punya lima tiket nih.”
“Oh iya ya. Yaudah yaudah maaf ya hehehe. Jadi… kapan kita
bisa ketemu diluar bilik handshake?”
“Hhhmm gimana ya Shan..”
“Gimana apanya?”
“Hhhmm masalahnya, aku kan cuma fans kamu aja. Aku gak enak
kalau misalnya aku bisa ketemu kamu di luar bilik. Kan kasian fans yang
lainnya.”
“Duh Beby. Kamu ini polos atau gak peka sih?” *dia bloon Shan kaya Oshi gw dulu….. hufft
“Huh? Maksudnya?”
“Yak waktunya abis ya Kak.” Tiba-tiba seseorang membuka tirai
bilik Shania
Setelah itu Shania langsung mengambil asal jumlah sticker
untukku dan sedikit berbisik di telinga kiriku, “Aku gak mau tahu, pokoknya
hari ini juga kamu harus hubungin aku dan ajak aku jalan titik!”
Aku hanya bisa memasang ekspresi yang tidak dapat di
deskripsikan dengan kata-kata. Yang jelas otakku masih saja mengelola apa yang
dimaksud Shania.
“Makasih ya kak~ Semangat sekolahnya~!” ucap Shania dan
bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Lalu aku pun keluar dari bilik Shania
dan mengambil handphoneku. Entah apa yang dimaksud Shania, tapi aku hanya
menuruti perintahnya saja. Aku langsung mengirim sebuah pesan singkat untuknya.
“Shania. Ini Beby.” Sending~
Tidak lama aku mendengar suara notif dari dalam bilik Shania
yang belum jauh dari tempatku berdiri.
Triiiinnggg!
Ah? Shania membawa handphonenya pada saat event seperti ini?
Dan tidak di silent? Aish anak itu. Aku langsung melangkah keluar dari venue
sambil tersenyum-senyum karena mengingat ekspresi menggemaskan dan pertanyaan
Shania tadi.
Setelah event handshake berakhir, Shania tidak membalas
pesan singkatku. Ya, mungkin dia sedang sibuk. Aku memutuskan untuk merebahkan
tubuhku di kasur dan melihat timeline, tidak ada postingan baru dari Shania.
Akhirnya ku putuskan untuk tidur saja karena besok adalah hari senin. Dan aku
harus datang lebih pagi untuk upacara
~~~
Pagi ini aku memulai aktifitasku seperti biasanya. Beranjak
dari tempat tidur, melihat wallpaper handphone dan bersiap-siap untuk berangkat
ke sekolah. Saat aku ingin keluar kamar untuk sarapan, entah mengapa aku ingin
mengecek timeline twitterku terlebih dahulu. Dan benar saja, Shania membuat
postingan di twitternya hari ini. Bahkan lengkap dengan sebuah foto yang manis,
lucu, menggemaskan miliknya.
“Hai. Kangen aku gak? :p”
Shania ngetwit sambil ngepos ini ceritanya |
Lagi-lagi aku tersenyum dibuatnya. Untuk pertama kalinya,
aku membalas twit Shania (?)
“Kangen :p Kamu kangen aku gak? Hehe..”
Ddddrrrttt Ddddrrttt
Tiba-tiba
saja handphoneku bergetar dan muncul sebuah notif satu pesan baru. Saat aku
melihat nama yang muncul di layar...ya siapa lagi kalau bukan Shania.
From: S
Cie kangen aku :p
Begitu
lah kurang lebih isi smsnya. Hebat sekali Shania ini. Dari banyaknya mention
yang masuk ke kolom mentionnya, ia masih bisa menemukan yang mana akunku.
Tapi
aku tidak membalas via sms, ya kalian pasti tahu kan alasanku. Jadi aku
memutuskan untuk me-mentionnya saja.
@shaniaJKT48
follback ea qhaqha~ :p
Setelah
mengirimnya, aku langsung menglock handphoneku dan menaruhnya kembali ke dalam
saku dadaku.
Aku
keluar kamar untuk sarapan bersama Mama, Papa dan Kak Kinal. Kak Kinal ini
adalah kakakku yang sangat suka sekali bermain gitar. Kak kinal ini jauh lebih
tomboy dibanding aku. Tapi sebenarnya kami bukan tomboy, sih. Hanya terlalu
cuek dalam berpakaian. Tapi jika kami ingin tampi di atas stage, jelas beda
urusan. Oh iya, kami berada di satu sekolah yang sama. Hanya saja, aku terlalu
cepat masuk. Kalau kak Kinal kebalikannya. Jadi aku sudah kelas 2 SMA,
sedangkan kak Kinal masih kelas 3 SMA.
*btw Kinal double role wkwk xD*
“Pagi,
Ma. Pa. Kak Kinal.”
“Pagi
sayang. Nih dimakan dulu rotinya” ucap Mama sambil memberikan sepotong roti
tawar beserta selai cokelat kesukaanku
“Beby,
kemarin kamu kemana?” tanya Papa yang masih sibuk membaca koran
“Pacaran
Pa!” celetuk kak Kinal yang benar-benar asal
“Hush!
Ngarang weh lah. Kak Kinal bohong Pa. Aku gak pacaran. Aku ke istora senayan.”
“Ngapain?”
lanjut Papa
“Event
JKT48 Pa” Papa hanya mengangguk
Dikeluargaku
ini memang belum boleh pacaran jika umurnya belum mencapai 17th. Yaaa, itu sih
buat yang nurut aja. Kalau kak Kinal mana mungkin nurut. Sebelum 17th juga dia
sudah berpacaran dengan kak Ve yang umurnya 2th lebih tua darinya. *ini Ve juga ya xDD
Sesampainya
di sekolah aku langsung menaruh tasku di kelas dan berlari menuju lapangan
untuk berbaris mengikuti upacara. Saat kepala sekolah sedang memberikan
amanatnya, aku iseng mencari handphoneku di saku. (Jangan ditiru)
“Lho? Kok gak ada ya? Ah paling di tas”
pikirku yang tak mau panik
Dan
selesai upacara aku langsung berlari ke dalam kelas untuk mencari handphoneku.
Tapi ternyata hasilnya sama saja, tetap tidak ada. Bahkan aku sampai
mengeluarkan semua isi tasku, tapi ternyata tidak merubah keadaan. Atau
jangan-jangan jatuh saat aku berlari tadi ya?
“Beby..”
tiba-tiba aku mendengar suara dari depan pintu kelasku. Ternyata itu kak Kinal.
Semoga saja ia menemukan handphoneku.
“Kenapa
kak?”
“Nih.
Handphone kamu tadi jatuh. Ada yang nemuin, tapi kasihnya malah ke aku.” Fyuuuhh~
Akhirnya aku bisa bernafas lega.
“By the
way, kalau mau ngedate sama pacarnya, bilang aja. Pasti kakak rahasiain dari
Papa sama Mama kok hahaha” Ngedate? Pacar? Apaan sih kak kinal aneh banget.
Aku
tidak langsung mengecek handphoneku karena bel jam pelajaran pertama sudah
berbunyi.
Saat
jam istirahat tiba, aku dengan santainya membuka lock handphoneku dan kalian
tahu apa? Aku disuguhkan oleh satu sms yang sudah dibaca. Kalian juga pasti
sudah tahu siapa yang mengirim sms ini.
From: S
Hai yang katanya kangen aku.
Kapan kita jalan? Hehe.
Dari
sini aku tahu apa yang kak Kinal maksudkan tadi pagi. Dan bodohnya aku hanya
memberikan inisial huruf “S” pada kontak Shania. Aku harus bertemu kak Kinal
untuk menjelaskan kesalah pahaman di sini. Ah! Itu dia kak kinal. Kebetulan
sekali dia ada di depan kelasku.
“Kak
Kinal!”
“Naon
deui?”
“Sekarang
aku tahu maksud kak Kinal!”
“Maksud?
Maksud yang mana?” Kak Kinal nampak berpikir sejenak dan...
“Oh.
Yang kamu mau ngedate sama pacar kamu? Hahaha. Kenapa?”
“Ish!
Itu bukan pacar Beby. Itu cuma temen. Nih kalau kak Kinal gak percaya coba aja
di telepon!”
“Hahaha
iya kak Kinal percaya. Yaudah, sih, takut banget kayaknya dilaporin ke Papa
sama Mama hahaha.”
“Tau,
ah! Kak Kinal nyebelin!” aku langsung berjalan menuju kantin namun suaranya kak
Kinal yang bilang, “Yeeee punduuunngg! Wuuu dasar pundungan~!” masih terdengar
di telingaku.
Saat
aku sampai di kantin, aku mendengar obrolan dari beberapa teman sekelasku yang
menyukai 48 family.
“Eh
liat deh. Oshi lu kepencet follow tuh haha.” “Alah paling sebentar lagi juga di
unfollow” “Skyman?” “Kayaknya sih Skygirl” “Siapa?” “Bebybrokie” “Siapa tuh?”
“Alah paling spamer” “Udahlah diemin aja”
Tunggu
dulu. Bebybrokie? Itu kan akun twitter aku. Ah, jangan-jangan?! Aku langsung
mengecek twitterku dan benar saja, ternyata Shania memang memfollowku. Aku
langsung memprotect akunku agar tak ada yang bisa mengakses. Aku juga mengubah
tampilan profilku dengan sangat gesitnya. Untung saja aku tidak saling follow
dengan satu pun teman sekelasku. Ya, aku memang agak sulit bergaul. Tapi entah
kenapa dengan Shania cepat sekali.
“Eh
tunggu deh. Bebybrokie? Kok gak asing ya?” “Oh iyaya” “Coba buka akunnya” “Yah
di protect” “Ah kelamaan sih lu!” “Coba deh lu ke fanbase kelasan kita”
“Ngapain?” “Udah buruan buka aja”
Fanbase
kelas?! Aduh! Harus aku block untuk sementara waktu nih!
“Udah
nih. Ngapain lagi?” “Ke followingnya coba. Kayaknya ada deh.” “Ah yang bener
lu?” “Jika tak dicoba tak akan tahu bro” “Mana? Gak ada” “Ah udahlah mungkin
perasaan gue doang” “Alah baperan lu!”
Haaaahh..
Untuk kali ini aku lolos. Aku langsung memesan semangkuk bakso ekstra pedas
untuk mengisi ulang tenagaku.
Saat
aku sedang menikmati makan siangku, tiba-tiba saja handphoneku bergetar selama
beberapa kali. Sepertinya ini panggilan. Langsung saja ku jawab tanpa melihat
siapa penelponnya.
“Ha-“
“Beby~~!!”
Aish! Nyaris saja handphoneku jatuh karena kaget mendengar teriakannya
“Apa?”
“Kapaaaann
iiihh kamu mah geraknya lambat banget” ucap Shania dengan nada manja sekaligus
ngambeknya
“Kapan
ap-“
“Kapan
jalan sama akunya. Nanya mulu ih”
“Oh.
Gak tau. Kenapa emang?”
“Enteng
banget sih jawabnya. Eh, udah aku follback tuh hahaha”
“Unfollow
dong Shan”
“Kenapa?”
“Aku
gak enak. Aku kan-“
“Aku
kan Cuma fans kamu dan blablabla. Makanya sering jalan sama aku biar jadi enak”
“Enak
apanya?”
“Kamunya”
“Lah
emang aku kenapa?”
“Duuuhh!
Kita bahas apasih?”
“Gak
tahu kamu yang mulai duluan kan Shan”
“Iyaudah
ah intinya nanti malam kamu harus nonton theater. WL aja. Pasti masuk kok.”
“Masuk
apanya?”
“Ya kamunya
lah”
“Lah
emang aku kenapa?”
“Duuuuhh~
Terserah ah. Pokoknya aku gak mau tahu. Kamu harus nonton theater malam ini.
Abis itu, baru aku unfollow. Bye!”
Tuuuuutt Tuuuuuutt Tuuuuuutt
“Aneh..”
gumamku
“Ehem~!
Ehem~! Cie yang abis teleponan haha. Sama siapa tuh? Shan shan shan. Uuumm
Shandoro? Shandy? Atau siapa? haha” Entah sejak kapan kak Kinal ada di
sampingku
“Apaan
sih kak Kinal jangan mulai mulai deh”
“Hahaha
abis kamu lucu. Bahasnya ambigu banget pula. Enak. Masuk. Ngapain coba hahaha”
Aku
hanya menatap kak Kinal dengan tatapan aneh dan langsung meninggalkannya yang
masih tertawa gak jelas. Udahlah, di diemin aja. Namanya juga Neneng Gesrek.
Satu
jam. Dua jam. Tiga jam. Dan akhirnya sampailah di jam 7 malam. Aku sudah berda
di dalam theater. Untungnya WL masih dapat tempat duduk. Aku bisa pergi malam
ini karena Papa sama Mama ke rumah Nenek, katanya Nenek sakit. Dan kak Kinal,
bilangnya sih mau belajar di rumahnya kak Ve. Tapi gak tahu deh aslinya
ngapain. Omongan kak Kinal kan jarang bisa dipercaya.
Setlist
theater hari ini adalah dareka no tameni atau demi seseorang. Ini pun termasuk
pengalaman theater pertamaku. WL pula. Untung aku perempuan, jadi gak terlalu
ribet hehe.
Lagu
pertama pun dimulai. Aku mulai menikmati setiap lagu yang dibawakan. Tak jarang
aku ikut menggerakan tanganku mengikuti lagu. Tapi tetap tahu aturan dan etika.
Setelah show berakhir, aku baru menyadari satu hal, yaitu Shania sama sekali
tak melirik ke arahku. Ya mungkin karena posisiku juga yang dipaling belakang.
Tapi tak apa, melihatnya tersenyum dari atas panggung pun sudah bisa dibilang
bahagia yang sederhana.
Saat
sesi hi-touch, aku hanya bisa tersenyum karena sedikit gugup, hingga tibalah
giliranku hi-touch dengan Shania.
“Cie
dateng~~”
“Kan
demi seseorang hehe” ucapku spontan yang membuat wajahnya menjadi sedikit
memerah
Saat
selesai semua kegiatan theater aku memutuskan untuk mengisi perutku sejenak di
wendys. Setelah membeli satu buah burger dan minuman soda, aku bergumam asal
sambil menggerakan tanganku mengikuti lagu theater yang masih terngiang di
telingaku.
Ddddrrrtt Dddddrrrtt Dddddrrrtt
Dddddrrrtt
“Halo?”
“Halo
kamu dimana?” siapalagi kalau bukan Shania?
“Aku di
wendys”
“Aku
kesana ya”
“Iya”
“Ish!”
Tuuuutt Tuuuuutt Tuuuuttt
“Aneh..”
gumamku kedua kalinya di hari ini
Tak
lama ada seseorang yang ku kenal menghampiriku. Tapi ia tak sendiri, ia bersama
mamanya. Aku langsung membersihkan tanganku dengan tissue dan menjabat tangan
mamanya.
“Halo
tante” entah darimana asalnya keberanianku untuk menyapa beliau duluan
“Halo.
Beby ya?”
“Iya
tante. Silahkan duduk tante”
“Oh iya
makasih. Ayok Shan duduk”
“Gak
mau ah. Kan Mama doang yang disuruh duduk. Akunya enggak.” ucap Shania ketus
sambil melipat kedua tangan di depan dadanya
“Silahkan
duduk non Shania..” Reflek yang buruk Beby. Harusnya biarin aja dia ngambek.
“Makan
tante” tawarku
“Oh iya
makasih. Tadi tante udah makan di atas kok”
Aku
hanya tersenyum sambil melanjutkan makanku. Tadinya aku ingin menawarkan Shania
juga, tapi ku lihat ia masih sibuk dengan handphonenya.
“Ma.
Besok aku mau jalan lho sama Beby”
Uhuk!
Uhuk!
Aku
yang sedang minum pun tersedak. Pecahan hening macam apa ini?
“Jalan
kemana Beby?” tanya Mamanya santai
“Jalan
ke... Ke..” Aku sedikit melirik ke arah Shania sambil memberi kode untuk
meminta bantuan jawaban. Tapi yang dilirik malah tersenyum licik
“Ke.....mana
ya tante. Aku juga masih bingung hehe” jawabku buntu sambil menggaruk bagian
belakang kepalaku
“Oh
yasudah gapapa. Asal inget waktu” Wah gampang banget dapat izinnya.
“Biar
gak telat, aku nginep di rumah Beby juga Ma”
“HA?!”
jawabku dan Mamanya Shania bersamaan
“Maaf.
Maksudku...hah?” aku memperendah nada suaraku pada kata hah kedua
“Terus
Mama pulang sama siapa dong?” baik. Sekarang aku tahu manjanya Shania ini
turunan dari siapa
“Kan di
mobil ada kak Bella. Mama manja deh”
“Kayak
kamu enggak aja sih” gumamku pelan. Bahkan sangaaaattt pelaaannn
“Ha?
Kenapa Beb?”
“Oh.
Enggak. Gapapa kok Shania”
“Jadi
gimana Ma? Mumpung besok tanggal merah nih.” lanjut Shania memohon. Harusnya
kamu minta izin aku dulu, Shan -_-
“Iyaudah
boleh. Terus nanti kamu pulangnya gimana?”
“Naik
taksi juga bisa kok Ma”
“Yaudah
jaga diri. Jangan merepotkan Beby.”
“Siap
komandan!”
“Yaudah
Mama pulang duluan. Kasian kak Bella nungguin di mobil. Beby, tante titip
Shania ya”
“Oh,
iya tante”
Suasana
pun mendadak menjadi hening. Aku masih menghabiskan minuman sodaku, dan Shania
yang duduk di serong kananku juga masih sibuk memainkan handphonenya. Aku mulai
menarik nafas dalam-dalam dan…
“Shan.
Kita jalan sekarang aja yuk?”
“Akhirnya
peka juga. Yuk!”
Semangat
banget sih Shania diajak jalan doang? Aneh..
“Sampai
shan.”
“Ha?
Sampai? Apaan nih? Ini kan cuma pintu masuk fX..”
“Ya
yang pentingkan kita udah jalan”
“Jalan?
Jalan apanya?”
“Lho
tadi dari wendys ke sini kan kita jalan shan bukan koprol. Kamu lupa? Apa mau
diulang sekali lagi? Ayok kalau mau di-“
“Ergh!
Stop! Stop! Stop!” Kulihat Shania mulai mengatur nafasnya yang mendadak emosi.
Entah kenapa.
“Beby.
Denger ya. Maksud aku jalan itu ya jalan-jalan. Entah nonton kek, makan siang
kek, ngapain kek terserah. Bukan jalan dari wendys kesini. Ngerti?”
“Oh
gitu. Bilang dong. Yaudah ayuk jalan.”
“Ini
beneran?”
“Beneran.
Gak bakal salah lagi deh.”
“Ok.
Awas aja kalau salah”
Aku
membawa Shania untuk jalan…hhm jangan sebut dengan jalan. Nanti aku salah
tanggap lagi. Sebut saja nonton. Iya. Nonton.
“Sampai
shan”
“Sampai
apaan lagi nih?!” tanya Shania sewot
“Iya
ini udah sampai. Kita nonton.”
“Ha?
Nonton? Nonton apaan?!”
“Nontonin
mobil-mobil yang pada lewat. Tuh liat tuh ada transjakarta. Tuh di sana ada
mobil Honda brio. Yang kamu iklanin itu tuh Shan. Liat deh.”
“BEBY
CHAESARA ANADILAAARRGGGHH!!!!” serius. Kupingku langsung berdengung.
“Daripada
aku salah mulu, mending kita pulang aja yuk” aku langsung memberhentikan taksi
yang lewat. Aku membukakan pintu untuk Shania yang sedang memasang wajah kesal
sekesal kesalnya. Ya, habis mau bagaimana lagi, aku hanya berusaha menuruti
maunya. Mungkin caranya saja yang selalu salah.
Di
dalam mobil Shania hanya memainkan handphonenya. Aku berusaha mencari perhatiannya
dengan menguap lalu tangan di rentangkan. Tapi itu gagal. Aku mencoba cara lain
dengan bernyanyi asal dengan lirik yang hanya “Yossha~! Yossha~! Yossha~!”. Itu
juga gagal. Sampai aku mencoba cara yang terakhir, yaitu dengan bilang.. “Shan.
Udah sampe nih.” Dia langsung membuka pintu mobilnya sendiri dan dengan wajah
yang masih ditekuk. Itu baru berhasil.
Sebenarnya
aku bingung mau seneng atau malah panik karena gak ada keluargaku di rumah.
Apalagi ini pertama kalinya aku membawa orang selain keluargaku menginap di
rumah. Pokoknya, jika berurusan dengan Shania, aku banyak moment pertama
kalinya deh. Tapi entah kenapa, aku nurut-nurut aja sama Shania. Hah.. Udah
lah. Aku capek. Mau langsung ke kamar aja.
“Ayok
Shan masuk”
“Ini
kamar tamunya” aku menuntun Shania untuk menuju ke kamar tamu. Aku tidak mau
banyak bicara. Karena memang aku tak bawel. Lagi pula, aku juga tidak di
dengarkan, dijawab seadanya saja sedikit mengangguk tanda tahu(?)
“Aku
bawain baju gantinya dulu ya Shan. Mudah-mudahan muat di kamu”
Tiba-tiba
aku mendapat tatapan tajam dari mata Shania. Sepertinya untuk yang kali ini aku
lebih cepat mengerti.
“Maaf.
Maksudku, pasti muat kok. Iya. Pasti muat hehe.” Shania kembali fokus pada
handphonenya. Mungkin ia sedang mengstalk fa- Ah tunggu! Apa aku udah di
unfollow sama dia? Aku berjalan ke kamarku sambil mengecek akun twitterku. Dan
ternyata ada yang tidak beres di sana. Shania me-quote-retweet-kan mentionku
untuk ci Stella, namun tidak ia twit, melainkan di copas dan send melalui DM. Ya.
Dia belum meng-unfollowku. Asal kalian tahu, terakhir kali aku mention ci
Stella itu saat dia ulangtahun sekaligus grad. Dan itu sudah satu tahun yang
lalu. Pantas saja dia terlihat sibuk dengan twitternya.
Kurang
lebih isi DMnya kayak gini
@shaniaJKT48
Cie.. RT @bebybrokie: Morning!
>.< RT @stellaJKT48: Morning :D
Hhm. RT @bebybrokie: Semangat
cici :3 RT @stellaJKT48: Ketemu di theater nanti malam ya!
Oh. RT @bebybrokie: @stellaJKT48
ci Stella! Wilujeng tepang taun yaaa! Hahaha. Wish you all the best. Beby
sayang cici! >.< Hehehe
Aku
harus ngomong sama Shania nih. Kalau gini terus, bisa-bisa dia makin bikin aku
kerepotan.
“Shan,
bajunya aku taruh sini ya” aku menaruh baju ganti itu di samping kasur Shania.
Shanianya sih udah tiduran di kasur tanpa mau lepas pandang sama handphone.
“Shan.
Kamu mau jalan kemana besok?” Turutin aja biar cepet pulang
Dia
hanya mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu
“Mau
makan atau nonton?”
Lagi
lagi dia hanya mengangkat kedua bahunya. Aha! Aku tahu nih gimana caranya biar
dia ngerespon aku hahaha. *klik block*
Satu..
Dua.. Tiga..
“KOK
AKUN KAMU ILANG?! KAMU NGEBLOCK AKU YA?!” iya sih di respon. Tapi bukan di
respon sama Shania, melainkan sama macan.
“Kamu
susah banget sih diajak ngomongnya. Daritadi kan aku nanya kamu mau jalan
kemana.”
“Terserah
kamu aja ah! Aku ngantuk!” Shania langsung menarik selimut dan kayaknya dia
benar-benar mau tidur. Yaudah deh, aku juga tidur aja. Eits! Tapi tidur di
kamarku. Debatnya lanjut besok pagi aja. Good night!
TBC
Bikin kepo ya? Mention aja rame2 yok ke ade gw wkwkw xDD *senyum licik* lanjutannya sih balik lagi ke Shania POV, kita tunggu saja....
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
HAHAHAHA
ReplyDeletegreget iiih...gila keren bgt..! :D anti-mainstreem nih. :P adek kak Rui pinter bikin orang jd gila (senyam senyum sendiri di depan hp). :v
"“Duh Beby. Kamu ini polos atau gak
peka sih?” *dia bloon Shan kaya Oshi
gw dulu….. hufft" <<====== sakit ati bgt kayaknya? Hahahaha , udah ah! Keren! Double thumbs up! b^^d
Ahahahaha iya nih Nin, ka rui jg dibikin senyam senyum gila pas baca ini.. gemes beut xDD
Delete""“Duh Beby. Kamu ini polos atau gak
peka sih?” *dia bloon Shan kaya Oshi
gw dulu….. hufft" <<====== sakit ati bgt kayaknya?"
Itu komen curcolan ka rui, you know lah~ :'v
iya gue tau kok kalo itu curcol. Hahahahahaha cinta ditolak twitter di block dong! Haha :v
ReplyDeleteya udah deh, kak. Kalian (kak Rui sama adek) sukses bikin aku geleng2 kepala (kagum maksudnya). :D *eeeh, awas tuh pala melayang*
Wkwk... g ah.. emgnya ku Beby ngeblock2 *halah
DeleteHihihi :3
Waduh!! Udah copot nih! LOL XD
kali aja udah sakit ati bgt? :D
Deletepadahal kan kalian pasangan yg serasi *iniapalagicoba*. Tusut pegangan tangan segala. xD
eh pegangin2!! Mau jd leak lu? :v *gakditwittergakdisinitetepajarame* xDD
Bubar bubar >_< bicik kau.. g akan kelar ini mah
DeleteWakss.... Shania yang Tsundere ... Juga Agresif....
ReplyDelete