Ini dia chapter 10!!
Spoiler di chapter ini: Little Viny x K moment :3 ada #AndElaine juga :3 VeNal, dan... ah sudahlah dibaca saja xDD
Selamat membaca~~
Joifuru High School (JKT48) - Season 2
“Srak” “Srak” “Srak” dengan cepat tiga panah dilepaskan secara berturut-turut, melaju dan tepat mengenai sasarannya. Tentunya, berdiri seorang Andela disana dengan busur besar di tangan kirinya. *muridnya Katniss :v
Bicara soal Michelle…. Seperti yang lain, menyendiri jadi pilihannya. Di tempat yang sama dengan sebelumnya, membiarkan lagi-lagi angin di lantai tertinggi sekolah Joifuru menerpa wajah pucatnya. Wajahnya lebih pucat dari sebelumnya, sesak juga terasa di dadanya. Michelle sendiri mungkin tidak tahu kenapa dia seperti itu, karena masalahnya, karena K atau… memang ada yang lainnya…
Elaine diculik?
Benarkah? Apa itu rencana terakhir yang dimaksud Andela? Lalu siapa yang
terakhir akan dipilih K? Veranda? Atau Michelle? Jawabannya ada di chapter
berikutnya~ the last story~~
BTW *capslock kepencet* jangan pada bingung pas nanti gw udah share chapt 11~ pertama, saya udah bilang ff JHS season 2 ini bolak-balik alurnya, kedua, saya ini penipu (?) Baca dengan baik-baik sampe BENAR-BENAR selesai. Oke~ yaudah ini aja.
Chapter 10
“Srek” pintu
ruangan OSIS itu dibuka, perlihatkan gadis cantik di dalamnya yang sedang
menyendiri meminum teh hangatnya dan memandangi pemandangan dibawahnya, dimana
ada murid-murid yang sedang bermain futsal dan olahraga lain disana.
“Yang
kemarin, bukan perbuatan kami…” ucap Viny, masih memandangi pemandangan diluar
sana.
“Gw tau kok
Vin.. gw kesini mau terima kasih karena yang lo lakuin kemaren” ucap K sambil
sedikit membungkuk.
“Bukan
apa-apa..” Viny menaruh tehnya “Tidak menuduh kami?”
“Sama sekali
ga, Joitus ga akan sebodoh itu” Viny hanya tersenyum “Menyesal merekrutnya?”
tanya K.
“Hmm..
sebelum gw jawab itu, sejak kapan tau gw pengurus Joitus?”
“Hmm,
sebenernya gw ga pernah tau apalagi nyangka, tapi.. apa lo inget waktu lo nanya
soal calon ketua OSIS?” Viny mengangguk “ada notif chat Joitus yang ga sengaja
gw liat”
“Hah.. jadi
karena keteledoran gw?? Ga keren banget” Viny dan K tertawa “Ahh, soal
pertanyaan tadi, gw cuman ga nyangka aja anak itu bukan cuman ingin
menghancurkan kalian tapi juga Joitus” Viny kembali meminum tehnya “Yah, tapi
gw bisa apa, sebentar lagi kita semua lulus” Viny menghela nafasnya “Lebih baik
lo peringatin Michelle juga Shania kan…”
“Yah, lo
benar.. kalo gitu gw permisi..”
“Va..”
panggil Viny hentikan K yang mau meninggalkannya “Boleh gw minta sesuatu?”
“Tentu aja,
asal ga ada kaitannya dengan Joitus…” Viny tertawa kecil.
“Sama sekali
ga kok, maaf kalo tiba-tiba, boleh gw minta foto berdua lo?” K terlihat bingung
“Ahh, jangan salah sangka, ini buat sepupu gw kok, tahun depan dia mau masuk
Joifuru… karena lo” jelas Viny sambil tersenyum.
“Karena gw?
Kenapa bisa? Bukan karena lo?” Viny menggeleng “Namanya siapa?”
“Nabilah,
gadis yang ceria mungkin mirip Michelle atau Shania” ucap Viny tersenyum.
“Bukan
Nabilah JKT48 kan? Kalo Nabilah JKT48 nanti Aby bisa-bisa iri…” keduanyapun
tertawa, akhirnya keduanya mengambil foto bersama, selfie kalo bahasa tenarnya
sekarang ini.
“Thanks ya Va..”
“Salam buat Nabilah, sampe ketemu di upacara penyambutan
anak baru” ucap K tersenyum lalu pergi.
“Va..” panggil Viny lagi, hentikan langkah kaki K “makasih..” Viny membungkuk pada K, K
pun membalasnya sebelum pergi, di depan pintu ruang OSIS K bertemu Yona yang
terlihat heran.
“Kenapa K
bisa ada disini? Kalian ga….” dengan jari telunjuknya Viny menutup mulut Yona
agar tidak bicara lagi.
“Ssstt,
tenang aja” jawab Viny sambil tersenyum begitu manis.
~~~
“Srak” “Srak” “Srak” dengan cepat tiga panah dilepaskan secara berturut-turut, melaju dan tepat mengenai sasarannya. Tentunya, berdiri seorang Andela disana dengan busur besar di tangan kirinya. *muridnya Katniss :v
“Mau apa ka
Aby sama ka Shania disini?” tanya Andela masih memandangi sasaran panahnya.
Kedua orang yang disebut Andela itupun muncul.
“Ka Shania..
mau bicara sama kamu..” ucap Shania, Andela langsung menatapnya.
“Apa ada yang
perlu dibicarain antara kita?” tanya Andela kembali.
“Ka Shania
mau minta maaf atas apa yang selama ini terjadi, ka Shania…” Shania
menghentikan kata-katanya saat melihat Andela mengambil sebuah anak panah dan
mengarahkan busur kearah dirinya.
Ini lucuk ya x3 |
“Semuanya
terlambat ka Shania! Menjadikan aku sasaran amarah, apa hubungan aku dengan
Michelle dan ka Deva?!”
“Dulu itu…”
“Apa?! Ka
Shania pikir aku ga sakit!! Mentang-mentang punya ka Ve, orang tua kaya, ka
Shania sok seakan akan.. ahh persetan” Srak! Panah itu dilepaskan Andela dan
jleb! Menancap di pundak Aby yang tentunya ada disana, melindungi gadisnya.
“A-Aby!! Kamu
gapapa?” panik Shania, anak panah yang dicopot Aby buat darah keluar dari
pundaknya.
“Ka Aby
jangan halangin aku biarkan aku!!”
“Cukup
Andela! Ini ga akan…” Srak! Lagi sebuah anak panah dilepaskan, namun kali ini…
“Aak” erang
Andela, buat busurnya terjatuh. Dari belakangnya seseorang melepaskan anak
panah itu, tepat mengenai pundak kanan Andela, tidak dalam, tapi setidaknya
menghentikan perbuatannya.
“Mi-Michelle?”
kaget Shania dan Aby bersamaan.
“Bokap gw
bikin ini buat lo olahraga, bukan buat hal kampung kaya barusan!” kesal
Michelle.
“Ga usah ikut
campur Syel! Ini bukan urusan lo!” teriak Andela setelah menyabut anak panah
yang menancap di pundaknya.
“Ini urusan
gw juga! Apa yang kalian bahas dan dimana kalian membahasnya!! Ga ada yang
salah kan?” tanya Michelle masih mengarahkan anak panah lain ke Andela.
“Jadi lo
sekarang membela ka Shania? Orang yang dulu menyebabkan semua ini? Orang yang
dulu buat lo jauh dari ka Deva? Menghancurkan mimpi lo? Membuat orang yang lo
sayangi direbut orang lain??” tanya Andela beruntun, buat Michelle kesal,
tangannya nyaris melepaskan anak panah itu kalo saja….
“Cukup de..”
K menahan tangan Michelle, terlihat seperti K memeluk gadis itu dari belakang.
“De-Deva
oppa?” kaget Michelle.
“Ka Deva
cuman mau bilang, apa yang terjadi antara kamu dengan Michelle, atau dengan
Shania dulu” perlahan K mendekat pada Andela “Hak kamu untuk ga menyukai
seseorang ataupun sesuatu hal, tapi Ka Deva hanya minta kamu kembali berpikir,
apa dengan semua ini akan memperbaiki semua yang terjadi dulu? Membuat kamu
senang? Dengan menghancurkan persahabatan kamu sendiri? Ga usah sebut Michelle
atau Gracia, kita ambil Elaine, kalian selalu bersama, dia selalu ada buat
kamu, tapi demi balas dendam kamu ngorbanin dia? Dari apa yang Ve bilang soal
kamu, kamu bukan anak yang seperti itu, asal kamu tau, ka Ve membanggakan
Andela bahkan lebih dari adiknya sendiri.. harusnya kamu tau itu!!” ucap K
panjang lebar, Andela membenci itu, membenci diingatkan soal fakta yang
sesungguhnya juga dia ketahui. Tanpa kata Andela pergi melewati K dan juga…
“Gw ga akan
berhentiin rencana terakhir kita..” bisiknya pada saat melewati Michelle. Lalu
benar-benar pergi dari tempat itu.
~~~
Waktu itu iseng bikin ini ehehehe xDD |
“Ndel…” panggil pelan Elaine, kagetkan Andela dari lamunannya, saat gadis itu
menyindiri di hall sekolah. Tempat yang dimana pertama kali K menyambut
kedatangan mereka yang baru jadi murid kelas 1 dulu kala “Udah lama kita ga
ngobrol berdua” ucap Elaine lalu duduk di sebelah Andela sambil tersenyum.
“Hmm yah..
akhir-akhir ini kamu sibuk sama ka Faris kan…” ucap sinis Andela.
“Emm,
Andela.. aku..”
“Apa?
Kenyataannya emang gitu kan? Ga usah ngelak…” Andela memotong ucapan Elaine
“Benerkan? Aku tau kok… kamu suka sama ka Faris..” tebak Andela begitu tepat,
tidak perlu bicara, reaksi dan wajah merah Elaine sudah jelas membuktikannya
“Kita temenan ga baru lein.. aku ini tau kamu, lebih baik daripada siapapun,
dari seorang Michelle sekalipun”
“Andela…”
“Apa lagi
Elaine??”
“Aku kangen kamu…”
Andela hanya melengos malas “Aku kangen kamu yang dulu, kamu yang selalu
manjain aku, yang selalu ngisengin aku, kangen Michelle juga Gracia yang ada
buat ngeledekin kita….”
“Kangen aku?
Ga salah?” Elaine menggeleng “Tapi sayangnya aku ga tuh, apalagi sama mereka.
Yah kalo kamu kangen aku, itu masalah kamu, bukan aku” ucap Andela begitu
sinis.
“Maafin aku
Ndel, aku mohon hentikan semua ini dan kita kembali lagi kaya dulu, berempat ah
berlima sama Hamid juga, kembali bermain bersama tanpa ada rasanya rasa benci
yang membalut diantara kita”
Brak! Andela
berdiri sampe menjatuhkan bangku yang sebelumnya diduduki dirinya “Kalo
ujung-ujungnya mau ngomong kaya gitu, gausah pake bilang kangen! Kamu pikir ga
sakit len!!” Elaine ikut berdiri “Siapa yang nyuruh kamu ngomong ke aku? Ka
Faris? Ka Aby? Apa ka Shania sendiri?”
“Ndel…”
“Jawab aku
Elaine Hartanto!!” teriak Andela.
“Iya.. aku
memang bertemu ka Faris sebelum ketemu kamu, tapi ini pure keinginan aku, ga
ada siapapun yang memerintah aku untuk nemuin kamu, ini inisiatif aku!”
“Boong! Apa
yang ka Faris janjikan buat kamu? Janjiin ke kamu, dia jadi pacar kamu kalo
kamu berhasil ngomong ke aku? Gitu?”
“Ya ampun
Andela!! Liat aku!! Berapa tahun kita sahabatan? Pernahkah aku boong sama
kamu?!” teriak Elaine sambil memegangi wajah Andela dengan kedua tangannya. Air
mata mulai menetes dari mata keduanya “Liat aku! Aku bener-bener kangen kamu,
sampe kapanpun aku ini mbang gulomu.. Andela Yuwono..” tambah Elaine masih
memegangi wajah Andela, kini keduanya duduk di lantai hall, dengan masih
seperti itu *macam JuriMayu di Majisuka
Gakuen 2 itu loh setelah keduanya berantem :v
Ini loh adegan JuriMayu di MJ2, geregetan waktu bagian ini, ngapa ga ciuman!! nanggung!! Dx #dzigh |
Elaine
mendekatkan keningnya ke kening Andela “Apa kamu pikir aku gatau apa yang
selama ini kamu rasakan? Aku tau, aku cuman pura-pura untuk ga tau, mencoba
‘buta’ dengan semua yang terjadi disekitarku, dengan semuanya” ucap Elaine
kembali “Aku tau aku salah, ga bilang ke kamu soal perasaan aku ke ka Faris
selama ini, aku takut ndel..” Elaine berhenti, lagi air mata menetes dari mata
sipitnya “Aku takut setiap ngeliat mata kamu yang penuh amarah, aku takut kamu
makin membenci keadaan, tambah membenci mereka bahkan juga mungkin aku”
“Aku ga
mungkin benci kamu..” Andela memegang wajah kecil Elaine, mengusap air mata
itu.
“Demi kamu
dan juga aku, hentikan ini Ndel.. semuanya udah selesai..”
“Tapi…”
“Ga ada
tapi-tapian, kamu ga usah takut, aku bakal nemenin kamu selalu, biarkan yang
lalu berlalu…” Elaine tersenyum begitu manis “Kita mulai hari baru dan perbaiki
semuanya, bersama Gracia, Hamid dan juga Michelle” Elaine menghapus air mata
Andela “Kita pasti bisa :’)”
“Kenapa kamu
ga marah sama aku?? Kenapa ga benci aku, padahal kami melibatkan kamu yang….”
Elaine langsung memeluk Andela, kagetkan gadis Solo itu “Sama seperti kamu, aku
ga akan pernah bisa benci kamu, atau kalian, aku udah bilang ke kamu, aku
sayang kamu, makanya aku kesini, nemuin sahabat lamaku..” Elaine melepaskan
pelukannya “Ga ada yang bisa gantiin posisi kamu, sekalipun itu ka Faris”
Elaine tersenyum, begitu juga dengan Andela, rasa lega begitu terasa di hati
Elaine. Begitu juga dengan….
“Rasanya
seneng liatnya….” Ucap Gracia lalu menyender pada Hamid dan menggenggam tangan
cowonya, seperti biasa keduanya mengintip, walau kali ini bukan AbyNju yang
mereka intip, tetapi AndElaine.
“Yah, aku juga,
akhirnya masalah ini beres…” ucap Hamid tersenyum.
“Aku kangen
kumpul berempat sama mereka lagi, kaya dulu…”
“Kalian pasti
akan berkumpul lagi, berempat seperti dulu, empat cewe rusuh yang selalu ada di
dekat aku…” ucap Hamid tersenyum.
“Kamu yakin?”
“Yakinlah,
jadi kamu juga harus yakin… oke?” Graciapun tersenyum. Tiba-tiba Elaine
terlihat pergi, tinggalkan Andela seorang diri di tengah hall.
Tukang intip :v |
“Eh Elaine
mau kemana?”
“Emm, mungkin
cari bos kalian, bantu dia cari gih”
“Terus kamu?”
“Hah? Aku? Yah..
aku bantu doa aja” Gracia langsung menatapnya sinis.
“Bantu aku
cari juga!!” omel Gracia sambil menarik Hamid, tinggalkan hall, sementara
Andela yang masih duduk itu.
“Melibatkan
Elaine yang sahabatku? Memangnya ka Deva pikir aku takut? Toh pada akhirnya semua
akan menyalahkan Michelle, liat aja nanti…” ucap Andela pada dirinya sendiri.
Eh apa maksudnya? Memangnya kemana Elaine pergi? Benarkah menemui Michelle yang
saat ini menyendiri diatas atap Joifuru.. atau kembali menemui Faris yang masih
menunggunya di…
‘Elaine, kamu
kemana.. kenapa belom balik…’ ucap Faris pada dirinya sendiri, yang sedang
melamun dan duduk menunggu di perpustakaan. Pikirannya kembali sebelum Elaine
pergi tadi…
-Flashback-
“Biarin aku
nemuin Michelle dan Andela..” pinta Elaine dengan suara kencang.
“Sst de, ka
Faris ga bisa biarin kamu bertigaan aja sama mereka..” larang Faris dengan
suara pelan.
“Emangnya
kenapa? Iya Iya aku tau ka Faris khawatir, tapi ga gini juga ka…”
“Paling ga
biarin ka Faris nemenin kamu, ka Faris gamau mereka macem-macem lagi sama
kamu..”
“Aku ga
kenapa-napa ka Faris, aku masih sehat dan duduk depan ka Faris kan…”
“Iya, iya ka
Faris tau dan bisa liat ta…”
“Yaudah, kalo
gitu biarin aku tatap muka dengan mereka…”
“Ga bisa,
gimana kalo nanti mereka bebuat aneh-aneh?”
“Mereka
sahabat aku, aku ga akan kenapa-napa!!”
“Iya, tapi..”
“Tapi apa
lagi sih ka Faris?!” tanya Elaine dengan suara kencang.
“Ka Faris tuh
sayang sama kamu!” teriak Faris tentunya membuat mereka jadi pusat perhatian.
Bahkan Faris sendiri kaget dengan kata-katanya “A-ahh Elaine ka Faris..”
terlihat Elaine berdiri, dengan cepat Faris menghalanginya “Elaine tadi itu…”
“Aku tau kak,
maka dari itu izinkan aku menemui sahabat aku kalo emang ka Faris sayang aku. Aku
sayang mereka, seperti aku menyayangi ka Faris” ucap Elaine, kagetkan Faris,
Elaine juga menyukainya? Pikirnya tidak percaya.
“Sejak
kapan?”
“Aku akan
jawab semua pertanyaan ka Faris nanti, tapi biarin aku pergi sekarang…”
“Baiklah tapi
secepatnya kembali kesini” Elaine tersenyum.
“Aku janji,
pinky swear?” Elaine menunjukkan kelingkingnya, namun saat Faris menyematkan
jari kelingkingnya yang dilakukan Elaine adalah…
Foto Ghaida sama Elaine bareng tuh cuma satu ini ya.. |
“Cuu~”
mencium lembut bibir Faris sejenak sebelum pergi, di depan semua orang! Di
tempat yang tidak seharusnya, perpustakan sekolah mereka! Bagaikan mimpi untuk
Faris sendiri. Seperti seakan mereka tidak ada waktu lagi setelah ini untuk
melakukan itu……
-Flashback
End-
“Seandainya,
boleh di publish di Joitus, pasti udah rame~” ucap Yona dengan betenya yang sedang
duduk di bangku kebanggaannya, dengan laptop miliknya di depannya dan Faris
yang bisa ia lihat dari bangkunya, masih diam “Tapi sayangnya Viny….”
‘Ini bukan
lagi urusan kita, berhenti mencari tahu dan memberitakan mereka’ -tertanda
admin 1 : Ratu Vienny Fitriliya, Wakil ketua OSIS, kelas 3 Desain
Grafis.
Terlihat tulisan seperti itu di chat teratas dan terbaru
grup chat para pengurus Joitus. Perintah sekaligus ‘pengungkapan’ jati diri
yang dilakukan seorang Viny.
‘Baiklah,
kami menurut, turuti perintah ketua kita. Terima kasih’ -admin 2 : Viviyona
Apriani, Petugas Perpustakaan, kelas 3 Desain Grafis.
Tulis Yona,
tepat di bawah chat Viny. Perlahan satu persatu admin Joitus muncul dan
mengungkapkan jati diri mereka, kecuali dua orang, yah admin 11 dan 12 siapa
lagi kalo bukan… Aby dan Andela…
Sementara
Faris, masih terlihat khawatir menunggu Elaine, karena dia pikir seharausnya
Elaine sudah kembali menemuinya, seharusnya…..
Apa Elaine
menemui Michelle terlebih dahulu? Atau malah pergi ke tempat lain? Siapa yang
tahu….
~~~
Bicara soal Michelle…. Seperti yang lain, menyendiri jadi pilihannya. Di tempat yang sama dengan sebelumnya, membiarkan lagi-lagi angin di lantai tertinggi sekolah Joifuru menerpa wajah pucatnya. Wajahnya lebih pucat dari sebelumnya, sesak juga terasa di dadanya. Michelle sendiri mungkin tidak tahu kenapa dia seperti itu, karena masalahnya, karena K atau… memang ada yang lainnya…
Tanpa
disadari, perlahan sosok yang kembali merasuki hati dan otak Michelle itu
mendekatinya dan….
-Flashback-
“Kenapa
tiba-tiba ngajak aku kesini Ve?” tanya K pada Ve saat keduanya berada, di taman
yang menjadi favorit keduanya untuk bermesraan.
“Emm..
gapapa, aku cuman kangen aja sama kamu…” jawab Ve, tersenyum manis kepada K.
“Aku kan ada
disini sekarang sama kamu…” ucap K balas tersenyum.
“Iya, aku tau
kok…” Ve menghela nafasnya “Gimana keadaan Joifuru juga… Michelle?” mendengar
pertanyaan Ve, K cuman menunduk, dirinya tidak tahu harus menjawab apa “Key~
kok diem aja?”
“Eumm..
Andela terlibat dibalik semua ini, maaf Ve…”
“Gapapa Key,
bukan salah kamu kok…” ucap lembut Ve, mengusap lembut pipi K “Lalu gimana
dengan Mcihelle?”
“Nihil.. aku
belum ketemu dia lagi..”
“Kamu harus
cepet temuin dia, aku khawatir sama keadaanya…”
“Bagaimana
kamu bisa khawatir dengan seseorang yang bahkan belum pernah kamu temuin?”
tanya K bingung, Ve hanya tersenyum.
“Aku… cuman
mengkhawatirkan.. seseorang yang juga dikhawatirkan oleh adik dan… pacarku”
ucap Ve pelan, buat K tambah heran.
“Maksud kamu
apa Ve?”
“Aku tau,
dari cerita kamu selama ini, kamu mengkhawatirkannya, jadi…”
“Ga sama
sekali Ve, aku menceritakan semuanya sama kamu agar kamu tau dan ga salah
paham, tapi yah aku ke Michelle…”
“Aku ga
bilang kamu ada apa-apa kok sama Michelle…”
“Tapi omongan
kamu seakan…”
“Karena aku
merasakannya Key…” K hanya menatap Ve “Aku tau, mungkin ini karma atas apa yang
aku lakukan terhadap kamu dulu…” tambah Ve.
“Maksud kamu
apa Ve? Yang dulu biarlah, aku juga udah ga mempersalahkannya kok..”
“Iya, kamu
memang udah melupakannya, tapi aku ga Key, ga!! Karma itu berlaku, tuhan ga
tidur…”
“Iya aku
paham, maksud kamu… tapi aku ga akan mengingkari janji aku ke kamu!!” K
memegang wajah Ve, membiarkan mata keduanya bertemu “Aku ga akan ingkari
sekalipun maut memisahkan kita…”
“Aku percaya
kamu.. aku ga akan mempersalahkannya jika suatu hari kamu berpaling, itu hak
kamu” K terlihat kesal “aku bisa liat dari mata kamu Key!! Mata itu bukan lagi
mata yang selalu memandangku dengan cinta, ada orang lain disana…”
Apa yang terjadi dengan mereka habis ini ya? wkwkwk :v :p |
“Kamu jangan
ngomong yang aneh-aneh Ve.. aku ga gila, aku tau siapa yang aku cinta, di mata,
hati dan otak ini cuman ada kamu”
“Aku mengenal
kamu baik, bahkan lebih dari diri kamu sendiri Deva Key!” ucap Ve meyakinkan
“Aku tanya sekarang sama kamu, siapa orang yang pingin kamu temuin saat ini?” K
hanya diam “Kenapa ga jawab? Kamu takut aku tau? Aku udah tau jawabannya, aku
tau alasannya bukan sekadar ingin memperbaiki semua ini” K melepaskan
pegangannya, membiarkan Ve berbicara seorang diri “mungkin sekarang aku
terlihat menyebalkan, menyuruh pacarnya menemui gadis lain” Ve menghampiri K,
menggenggam tangan K, tapi K masih diam “Aku ngerti, aku tau ini egois, tapi
cepatlah temuin dia, sebelum semuanya terlambat, bukan cuman demi aku, tapi demi kalian dan
juga semuanya” K menatap lembut Ve “kamu harus memastikan semuanya… kamu paham
kan..” ucap Ve mengakhirinya dengan sebuah ciuman lembut di pipi K.
“Aku masih
sayang kamu..” ucap K menempelkan keningnya pada kening Ve. Gadis itu hanya
mengangguk.
-Flashback
End-
Tangan putih
mulus itu, tiba-tiba digenggam oleh seseorang, kagetkan sang pemilik. Saat
Michelle melihat kesampingnya, sudah ada dan berdiri disana, orang yang menjadi
bayang-bayangnya, seorang Deva Key Putra.
“De-Deva
Oppa…” panggil Michelle begitu pelan, tidak menyangkanya sama sekali.
“Oppa akan
katakan semuanya, apa yang oppa tau, apa yang oppa mau dan…” K menatap Michelle
balik “apa yang oppa rasakan…” Michelle hanya menatapnya bingung “Tapi oppa ga
akan mengatakannya, sebelum kamu yang bicara…”
“Apa yang
harus aku bicarakan? Apa yang harus aku kasih tau lagi ke oppa?”
“Mengenai
semua masalah ini, penyebabnya dan…”
“Kalo soal ka
Shania, aku udah memaafkannya” ucap Michelle kagetkan K “sebelum oppa
memintanya, tapi aku ga bisa jamin satu hal…”
“Apa itu?”
“Aku ga akan
katakan…”
“Baiklah…
oppa ga akan maksa…”
“Lepasin
tangan aku..” pinta Michelle tiba-tiba.
“Ga akan”
“Oppa
lepasin!! Aku ga suka kalo ini cuman untuk meluluhkan hati aku!!” teriak
Michelle, tiba-tiba K menarik lengan Michelle, meletakkan tangan Michelle di
jantungnya, biarkan tubuh gadis itu mendekatinya, membiarkan wajah mereka
saling bertatapan.
“Sadarkah
kamu, seharusnya oppa yang ngomong kaya gitu?” K masih meletakkan tangan
Michelle di jantungnya, biarkan gadis itu merasakan detak jantungnya…. “Kamu
bisa dengar? Apa kamu bisa ngerasain?” jujur Michelle bingung dengan sikap K
saat ini “oppa tau rasanya ga adil buat kamu, mungkin ini gila, tapi oppa
sendiri gatau.. kenapa.. jantung ini kembali denyutkan nama lain, nama yang
dulu sempat goyangkan pikiran ini sesaat..” ucap K lagi, keduanya masih saling
tatap. Tanpa disadari K.. sesungguhnya Ve ada disana.. tidak melihat, tapi
mendengarnya, bersama Shania dan juga Aby dan Deni yang berdiri menghalangi
penglihatan Ve dari pemandangan yang harusnya tidak terjadi ini.
“Oppa gatau
harus bagaimana setelah ini, tapi biarkan oppa mencoba.. mencoba.. mempelajari,
kembali melanjutkan sesuatu yang dulu terputus…”
“Oppa jangan
bercanda.. aku tau, gimana perasaan oppa ke ka Ve, pengorbanan apa aja yang
oppa lakuin demi mempertahankan hubungan kalian. Sekalipun hubungan oppa
guncang kaya dulu, ga ada sedikitpun muncul di hati aku keinginan untuk
ngerebut oppa dari ka Ve gitu aja..” keduanya masih saling tatap “Semua yang
aku lakuin ini bukan untuk ngerebut oppa, tapi….”
“Syel…”
panggil Gracia yang muncul tiba-tiba kagetkan K dan Michelle, reflek K langsung
melepas tangan Michelle “Apa Elaine kesini?” tanyanya buat K dan Michelle
saling tatap.
“Gw daritadi
sendirian aja kok, emang Elaine kemana? Di kelasnya ga ada? Atau di perpus
mungkin”
“Ga ada,
sebelumnya sih dia nemuin Andela, tapi tasnya di kelas udah ga ada, jadi gw
pikir dia sama lo…”
“Apa? Elaine
nemuin Andela?” Michelle terlihat kaget, pikirannya menerawang-nerawang apa
yang mungkin terjadi setelahnya.
“Kapan Elaine
dan Andela ketemuan? Udah coba telpon?” tanya Aby yang memunculkan dirinya,
bersama Deni, Shania dan juga tentunya Ve. Wajah K dan Michelle terlihat begitu
horror, mungkin tidak menyangka ada Ve bersama mereka saat ini. Tapi yang
ditatap Michelle bukanlah Ve, melainkan Shania..
“Kira-kira
sih 15 menit setelah bel terakhir… telponnya ga diangkat..” jawab Gracia.
“Berarti udah
1 jam-an” ucap Aby kemudian menatap K yang juga menatapnya.
“Dimana
Andela sekarang?” tanya K mulai terlihat khawatir.
“Gatau, tadi
ngilang juga” jawab Gracia “Hamid sih lagi coba nyari..” tambahnya sekali lagi.
‘Andela…
jangan-jangan dia…’ ucap Michelle dalam hatinya, masih mencoba berpikir.
“Gawat!! Hah…
hah… hah..” tiba-tiba Hamid muncul dengan ngos-ngosan setelah berlari “Elaine..
Elaine…”
“Kenapa sama
Elaine?” tanya Gracia.
“Elaine diculik!!”
Elaine
diculik?
BTW *capslock kepencet* jangan pada bingung pas nanti gw udah share chapt 11~ pertama, saya udah bilang ff JHS season 2 ini bolak-balik alurnya, kedua, saya ini penipu (?) Baca dengan baik-baik sampe BENAR-BENAR selesai. Oke~ yaudah ini aja.
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
wah wah wah,, udahan aja nih di chapter 11? :p
ReplyDeleteLiat aja nanti :p hehehe
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete