Monday, September 29, 2014

Joifuru High School (JKT48) - Chapter 8

ada yang jadian loh disini *ups spoiler XDD

Joifuru High School (JKT48)


*note klo liat tulisan miring, maaf saya mengganggu xD

Chapter 8
“Hmm, ka Ve baru pulang? Ngapain aja sih sama K?” Shaniapun membuka gorden jendela kamarnya, melihat ke jalan, bahwa lelaki yang bersama kakaknya itu…
“Loh itu kan??” ucap Shania yang masih mengintip. *ngintip mulu.. bintitan lu..*
“Faris, udah sampe rumah, Ka Ve masuk dulu ya ke dalam :) makasih” ucap Ve.
“Sama-sama ka Ve, makasih juga buat hari ini” Ve pun berpamitan dan masuk ke dalam rumahnya. Walau sudah tidak bisa melihat lagi sosok kakaknya, Shania masih bisa melihat sosok Faris yang masih yang tersenyum kearah rumah mereka. Lalu pergi sesaat setelahnya. Momen sejenak yang menghantui pikiran Shania..
~~~
“Ve…” ucap K, seperti biasa keduanya bertemu diam-diam di suatu tempat di Joifuru. *di suatu tempat seseorang mencinta, walaupun tau itu tak boleh~~
“Boleh aku tanya satu hal?” Tanya K
“:) iya boleh kok”
“Kemaren sore, kamu kemana?”
“A-aku? Kenapa emangnya?”
“Ya gapapa, aku cuma tanya, gapapa kan?”
“Gapapa kok”
“Lalu, kalo gitu kamu kemana?”
“Aku pergi ke tempat temen aku..” jawab Ve pelan. Terlihat jelas di mata K, Ve menjawabnya dengan ragu.
“Sendiri?” Ve terlihat bingung dan memilih tidak menjawabnya. Jelas, sangat jelas bahwa K menunggu jawabannya.

“Emm, Key~ I have something to you” ucap Ve mengalihkan perhatian K.
“Hmm? Ve..” sedikit kecewa. Namun K tidak pernah apalagi mempunyai keinginan untuk mengecewakan atau dikecewakan Ve.
“Tutup matanya~” pinta Ve pada K.
“Tutup matanya dulu dong~” lagi Ve meminta, walau K terlihat merasa malas, namun mata Ve yang terlihat memohon sambil memanyunkan bibirnya itu membuat K lemah. K pun menurutinya #eaa
Ve menyentuhkan tangannya sesaat pada K, benar-benar pintar jika dilihat untuk membuat K lupa dengan masalah yang mengganjalnya “Sekarang buka matanya” Ve mengeluarkan sebuah CD dari tasnya untuk K. K pun membuka matanya
“Woah!! CD SNSD~! Makasih Ve~~” ucap K girang *cie kpopers xixixi
“I have something to you too!” K mengambil sebuah novel dari tasnya.
“Seri terbaru Sherlock Holmes yang bahasa Inggris” senyum manis Ve pun terlihat. K pun ikut tersenyum
“Ve, aku bisa percaya kamu kan?” tanya K, yang hanya di jawab anggukan oleh Ve. K pun mencium kening Ve. Rasanya K lega.. untuk sesaat..
~~~

Futari Nori no Jitensha (BebNju) - Part 2

Padahal ini mau kapan2 postnya, tapi ada yang kepo xD saya jg kepo sih (?) yaudah langsung aja part 2~ alias last part~ semoga suka dengan endingnya yang.. yang aus yang aus wkwk xDD

cekidot~~

Futari Nori no Jitensha (BebNju)


Part 2
Semenjak kejadian itu, kami tidak lagi saling berbicara atau sekedar sapaan formal. Bahkan kami bertuker tempat duduk dengan Gaby-Rachel, aku duduk dengan Gaby dan Shania dengan Rachel. Membuat keduanya, tidak, tidak hanya keduanya, tapi satu kelas jadi bingung, bahkan guru yang mengajar kelas kami bingung.

Salah dan benar, 2 hal yang tidak bisa ditentukan manusia sesungguhnya. Karena setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda. Seperti aku dengan Shania saat ini. Aku tidak tahu siapa yang salah, siapa yang benar.
Seharusnya Shania bilang padaku tentangnya dengan cowo itu. Seharusnya aku minta kejelasan Shania dengan baik-baik. Seharusnya Shania tidak menamparku. Seharusnya aku tidak memusuhinya. Ya, kami bisa sama-sama salah, bisa sama-sama benar.

“Seriusan lu bro?”
“Serius gw. Gila lo mereka berantem depan gw! Endingnya si.. siapa sih nama temennya itu?”
“Beby?”
“Nah itu lah, ditampar man sama Shanju! Keren ga gw?!”
“Keren, keren berasa mereka tuh berantem karena lo, kacau dah lo!”
“HAHAHA, EGP, yang penting ga lama lagi, pasti gw menang taruhan nih, siapin duit lo lo pada”
Jijik. Kenapa aku harus mendengar pembicaraan cowo-cowo menjijikan seperti mereka? Tapi, bukannya dengan ini aku bisa membuatnya gagal dan jadi jauh dari Shania. Tapi buat apa? Peduli apa aku dengannya……..
~~~

Sunday, September 28, 2014

Futari Nori no Jitensha (BebNju) - Part 1

Halo, ada os Bebnju baru nih (2 part sih) kayanya bakal jadi spesialist Bebnju deh, lebih gampang buat gw bikinnya XDD maklum BebNju diehard shipper.

Sesuai judulnya, ff ini emang terinspirasi dari lagu yang sama, versi JKT tentunya. Kali ini Beby side, yah gausah banyak omong lah, langsung aja. Cekidot~~

Futari Nori no Jitensha (BebNju)


Part 1
Apa itu cinta? Yang aku tahu cinta itu misteri. Orang bilang, cinta itu membuatmu buta. Membuatmu lupa segalanya. Cinta itu juga membuatmu gila, tidak ingin kehilangannya. Tidak ingin ada orang lain yang memilikinya, mendekatinya atau apapun. Merasa ingin memiliki seutuhnya. Merubah dirimu jadi orang lain, yang bahkan dirimu sendiri tidak tahu.

Sejujurnya, aku tidak tahu, apa hal itu sekarang aku rasakan atau tidak. Karena aku memang tidak pernah merasakannya sebelumnya. Bahkan tidak ingin untuk merasakannya. Tapi, ada seseorang yang membuatku ragu, ragu tentang ada atau tidaknya rasa itu dalam hati, tentang benar atau tidaknya..
Namanya Shania Junianatha, teman sekelasku, sahabat baikku, segalanya untukku. Aku tidak tahu apa dia menganggapku seperti aku menganggapnya.. atau tidak sama sekali.
~~~

Di depan gerbang rumahnya yang besar, aku menunggunya. Sambil duduk diatas sepeda besarku, aku memperhatikan kegiatan di depan rumahnya. Kakaknya yang bernama Veranda yang akrab disapa Ve, sedang sibuk dengan kendaraan roda empatnya.
“Aduh Beby, maaf ya.. Shanianya telat lagi ya, kebiasaan. Padahal ka Ve udah sering bilangin dia loh”
“Gapapa ka Ve. Kan rumahnya deket ini, masih 20menit lagi kok masuknya”
Kami berdua berteman sejak SMP, padahal kami satu sekolah sejak SD. Sekarang, kami satu sekolah lagi saat SMA. Sebenernya bisa saja Shania berangkat bersama ka Ve atau supirnya. Tapi, aku menawarkan diri untuk mengantar jemputnya, karena toh rumah kami satu arah walau beda komplek. 

Saturday, September 27, 2014

May I Love You? (JuriMayu and Others) - Side Story 2

Harusnya post ini dulu baru chap 4 xD lol ah

May I Love You? (JuriMayu and Others)



Side Story 2 (Jurina x Myao, Maachan, Erepyon with Tomochin)
~Myao POV~
Hari ini aku, teman sekelasku Erepyon dan juga adikku Maachan, berencana untuk menemui Jurina sepulang sekolah dan mengajaknya bermain. Kamipun dengan cepat menghampiri Jurina sebelum ya.. dia pergi bersama Mayu-senpai. Dan kami beruntung, Jurina masih berada di dalam kelasnya.
Kami menghampirinya dengan senyum lebar, Jurina terlihat bingung melihat kedatangan kami. Ternyata Jurina memang sangat ramah, walau baru kali ini kami mengobrol dengannya, Jurina menerima bahkan mau kami ajak pergi. Ditengah perbincangan kami, Mayu-senpai datang, dengan riang Jurina menghampirinya, saat Jurina akan menjelaskan kepada Mayu-senpai kami memotong pembicaraannya.
“Kami pinjam Jurinanya dulu ya Mayu-senpai” “Kami juga mau main bersama Jurina-kun” “Boleh ya Mayu-san” ucap kami bergantian.
Dan.. walau sedikit terlihat ragu, ternyata Mayu-senpai mengijinkan Jurina pergi bersama kami.
~Myao POV END~
~~~

~Maachan POV~
Sebenernya aku sebal kakakku juga jadi fans Jurina. Tapi pesona Jurina memang susah ditolak. Setelah Jurina selesai dengan kegiatan basketnya *tentu saja kami menunggu dan menontonnya* kami pergi. Sebenernya aku tidak tahu kemana kami akan pergi dan apa yang direncanakan kakakku dan Erena-san.
~Maachan POV END~
~~~

May I Love You? (JuriMayu and Others) - Chapter 4

May I Love You? (JuriMayu and Others)

I still ship them, even IkoMayu attack me (?) miss their moment u.u

Chapter 4

~Jurina POV~
“Bolehkah aku mencintaimu, Mayu-chan?”
Entah apa yang aku pikirkan, pikiranku kosong dan kepalaku sedikit sakit. Tidak ada angin atau hujan, aku mengucapkan kata-kata yang mungkin dan pasti akan membuat Mayu-chan kaget. Bagaimana jika Mayu-chan marah padaku? Bagaimana kalau dia tidak mau berteman lagi denganku? Ahh baka! Baka! Baka! Jurina baka!!
~Jurina POV END~

~Mayuyu POV~
‘Apa aku tidak salah dengar?’ pikirku dalam hati, aku berusaha dan mencoba untuk tenang tetapi gagal. Aku berharap ini semua hanyalah mimpi, tuhan bangunkanlah aku.
“Mayu-chan… Gomen ne…” ucap Jurina pelan, sukses sadarkan aku bahwa aku sedang tidak bermimpi. Tidak kupedulikan permintaan maafnya, aku pergi secepat mungkin meninggalkan dirinya.
“Sumimasen Haruna-sensei” pamitku cepat tanpa melihat pada Haruna-sensei.
Aku tidak tahu harus bagaimana, dadaku terasa sakit, pikiranku kosong, kuputuskan untuk menenangkan diri sejenak di atap sekolah.
“Tuhan, aku harus bagaimana?”
~Mayuyu POV END~
~~~

Move (IkoMayu)

Ini juga percobaan, pertama kalinya buat IkoMayu, request dari seorang teman. Sebenernya mau bikin cerita panjangan, tapi sebelum nulis yang panjangan. coba bikin yang pendek dulu. Waktunya juga belum ada buat yang panjang-panjang soalnya ehehe maaf ya

Sebenernya, awalnya ceritanya ga gini, tapi draftnya keapus -_-" betein banget!
langsung aja cekidot~

Move (IkoMayu)


Shuffle 48Group tahun ini… mungkin jadi yang terbesar dang juga paling mengejutkan. Bukan hanya melibatkan AKB48 atau sister group lainnya seperti biasa, tapi juga manajemen bahkan rival resmi kami, Nogizaka46.
Banyak pro-kontra terjadi apalagi ketika member-member yang termasuk ace/front rown member ikut dilibatkan. Seperti yang terjadi pada sahabat baikku Kashiwagi Yuki, yang sekarang memiliki status double posisi di NMB48 dan juga yang terjadi pada Matsui Rena-san yang jadi bagian NGZK46 sekarang.

Bicara soal Nogi.. ada 1 member baru yang masuk jadi anggota tim B. tim asal mulaku, tim yang kembali jadi timku lagi. Member itu…
“Watanabe-san” panggilnya pelan buyarkan lamunanku.
Iya, itu dia… member yang jadi Kennin di tim B. Gadis berambut pendek yang lebih muda dariku setahun, berasal dari Akita, seorang penakut dan crybaby, member yang termasuk front row di grupnya, Ikoma Rina.
Aku menoleh kepadanya yang masih menatapku dengan mukanya yang imut itu. Ahh aku ini memang pedofil rasanya >.< gemesss
“Kenapa hanya latihan berdua?” tanyanya masih bingung. Ya, aku memintanya untuk latihan berdua pertama kalinya. Sebelumnya kami latihan bersama member lain untuk show pertamanya bersama tim B ini. Tapi, kami harus membangun chemistry karena kami satu unit-song…. Emm apa? Iya, iya itu hanya ‘sepik’ku padanya.. ehehe
Tapi, tapi.. untuk membangun chemistry juga harus saling mengenal kan? Jadi aku tidak salah~~
~~~

Thursday, September 25, 2014

Wall of Love (BebNju) – Another Story

Cerita ini bisa dibilang lanjutan dari cerita Wall of Love yang sebelumnya~
langsung aja cekidot~~

Wall of Love (BebNju)


Another Story

Semenjak Shania menyadari perasaannya terhadap Beby. Keduanya sudah benar-benar menghancurkan batasan atau ‘dinding’ yang seharusnya tidak boleh mereka hancurkan dan lewati begitu saja. Hubungan keduanya sudah diketahui oleh sang kakak, tidak ada hak untuk Ve melarangnya karena itu sepenuhnya hak sang adik, untuk memilih siapa yang dicintainya.

Ya, akhirnya pilihan itu memang jatuh pada Beby, yang memang memiliki perasaan sama. Sebulan setelah ulang tahun Shania yang ke 21 saat itu, keduanya resmi menjadi benar-benar BebNju.
Hari ini, bertepatan dengan ulang tahun ke 23 Shania. Seperti biasa Beby menginap di apartemen Shania. Menghabiskan waktu bersama.

“Kado~ :3” seperti biasa Shania meminta dengan nada manja.
“Humm.. nih”
“Amplop? Emangnya lagi lebaran” Shania melirik gadis disampingnya itu
“Kebiasaan buruk deh, buka dulu dong” menuruti perintah Beby, Shania membuka amplop tersebut.
“Foto KojiYuu?? Beby?!” Shania menatap sinis Beby.
“Eh? Eh bukan, tapi baliknya~” ucap Beby, Shania membalik foto KojiYuu, dibaliknya terdapat foto bunga yang dibentuk kata ‘LOVE’
“Ini apa?”
“Foto”
“Oh Beby! Beby! Beby!” ucap Shania dengan nada lagu Baby! Baby! Baby! “I know it!” lanjutnya

Try (SavoWan)

Ini sebenernya percobaan, pertama kalinya buat SavoWan (Zhao JiaMin x Qiu XinYi) request dari salah satu mimin fanbase Savoki di twitter (@ZhaoJiaMin_FC) jadi kalo ga dapet feelnya maaf ya, ada hal yang agak susah buat saya dapetin feel kaya mereka, ga cuma mereka beberapa couple lain jg gitu pas buat. Maklum newbie xD

semoga cukup memuaskan, terutama buat yang request
maaf klo pendek, karena permulaan dulu xD
cekidot~~

Try (SavoWan)


Duduk diam termenung sendirian di susut ruang latihan. Semenjak tadi pagi dia terlihat seperti itu. Aku juga tidak tahu kenapa dia seperti itu. Kalau ada yang bertanya padanya, jawabnya ‘tidak apa-apa’. Huh dasar tsundere. Padahal semua member bisa lihat, kalau di setiap istirahat latihan hari ini pasti dia langsung duduk di pojokan lagi. Ya.. walau cuman seorang Zhao Jia Min ini yang memperhatikan dia segitunya.

Ada satu hal lagi sebenernya yang membuat penasaran. Benda apa yang sesungguhnya membuat dia sampe seperti itu? Karena memang dia tidak bisanya seperti itu.
“Eumm, Wanwan..” panggilku pelan padanya. Dia langsung mendongak, menatap lurus pada kaca ruang latihan yang memantulkan sosokku yang berdiri memperhatikannya.
“Savoki?” Dia berbalik padaku masih dalam posisi duduk.
Sebenarnya benda apa yang dipegangnya itu? Kenapa langsung dia sembunyikan dibelakangnya? Membuatku mengerutkan dahi dan menaikkan salah satu alis tebalku naik.

“Apa itu?” Tanyaku yang sudah duduk di depannya.
“Bu-bukan apa-apa” jawabnya panik.
“Apa itu? Apa itu? Apa itu?” ucapku sembari menjulurkan kedua tanganku bergantian ke belakang tubuhnya. Membuat posisi kami terlihat berpelukan atau bahkan berciuman jika dilihat dari belakang tubuhku. Jadi ingin menciumnya beneran… hehe. Emm? Cium? Kenapa ga……
Aku dekarkan tubuhku, masih dengan tanganku dibelakangnya. Memposisikan diri agar lebih nyaman dan enak ketika menciumnya, semakin dekat dan….

Thursday, September 11, 2014

Wall of Love (BebNju)

Wall of Love (BebNju)


“Jika ada sebuah dinding yang menghalangi perjalananan hidupmu, hancurkanlah, bila gagal, panjatlah dan hancurkan dari sisi lainnya. Bila sendirian tidak bisa, kamu bisa melakukannya dengan orang lain”

Itu adalah kalimat yang diucapkan kakakku Jessica Veranda (atau yang akrab disapa Ve) dulu, saat aku kecil. Saat itu aku yang baru berusia 8 tahun tidak paham maksud dari kata-kata yang diucapkan kakakku yang saat itu berumur 13 tahun, yang mungkin sebenernya juga tidak paham.

Tapi, kalimat itu terus ada di kepalaku. Semakin bertambahnya umurku, aku perlahan paham maksud dari perkataan kakakku itu. Dan~ sekarang lihatlah aku~ kalimat itu membuatku kuat menghadapi berbagai masalah, masalah sekolah, keluarga, persahabatan, juga cinta.
Namun, sayangnya dalam percintaan, aku tidak sesukses kakakku. Di usia muda kakak tidak hanya sukses menjadi perancang busana yang cukup dikenal. Tetapi juga sudah menikah dengan pengusaha muda asal Bandung. (Siapa? Kalau kalian tanya siapa, kali ini terserah kalian aja, bebas berdelusi kok~ mau GhaiVe/VeNal. Yang pasti bukan Bandung satu lagi!! IYKWIM).
~~~

Joifuru High School (JKT48) - Chapter 7

Joifuru High School (JKT48)


*note klo liat tulisan miring, maaf saya mengganggu xD

Chapter 7
Kita akan kembali dimasa, dimana K hanya bersahabat dengan Aby, belum dengan Deni dan Faris, yaitu saat awal-awal kelas 1 SMA. Saat itu, walau anak baru, Faris sudah dikenal sebagai playboy, ya karena belum ada 2 bulan di Joifuru, Faris dikabarkan sudah pacaran dengan 2 orang. Ya, tampang dan sikapnya yang ramah terhadap perempuan menjadi daya tariknya. Tapi hal itu tidak berpengaruh bagi kakak beradik Ve-Shania dan mungkin juga Diasta. Diasta, saat itu kelas 3 SMA, kakak kelas Faris dan yang lainnya di Joifuru. Diasta memiliki penyakit yang membuatnya tidak bisa sering-sering masuk ke sekolah. Bulan ke empat Faris bersekolah di Joifuru, itulah pertama kalinya Faris bertemu Diasta.
~~~

Bosan mendatangi Faris, kehidupannya begitu datar baginya, hingga dia bertemu…
“Wah wah, ada murid cewe Joifuru jalan sendiri nih” ucap Revan
“Permisi” ucap lembut Diasta *sakit-sakitan sih pulang sendiri, haduhh -_-a
“Lembut banget wkwk, silahkan” ucap Revan, Diasta pun lewat, namun itu…
“Bercanda!! Wakakak” ucap Revan kembali, menghalangi Diasta.
“Mana bisa kita biarin lewat gitu aja, kalian! Joifuru itu sangat menyebalkan buahaha”
“Buggh” sebuah pukulan melayang kearah salah satu teman Revan.
“Si-siapa?”

“Hell-O~ Joifuru Next Generation, the most handsome guy Ghaida Farish” *jujur ini menggelikan
“Bangs*t! Ga usah sok keren deh lo!!”
Walau Diasta meminta untuk berhenti, perkelahian tidak bisa dihandari. Faris sendiri melawan 5 orang. Dengan susah payah, Faris berhasil melawan ke limanya, dengan tubuhnya penuh luka dan sakit karena serangan Revan dan yang lainnya. Sirine polisi buat perkelahian ini berhenti.
“Ki-kita ke rumahku dulu, rumahku dekat dari sini” ucap Diasta mengajak Faris
~~~

Wednesday, September 10, 2014

Sebuah Cerita, Cita dan Cinta (VeNal)

Ending cerita, sebelum ini ada Veranda's side dan Kinal's side

Sebuah Cerita, Cita dan Cinta (VeNal)

Sebuah cita-cita akan menjadi lebih indah untuk dikejar atau dijalani, ketika kita mencintai apa yang sedang kita kerjakan. Menjadikan kita lebih semangat dalam berkarya, dan membuat hati kita bahagia..

~VeNal, akhir sebuah cerita~
Sepinya galeri Ve, membuat Kinal penasaran. Kinalpun berinisiatif mencari tahu. Akhirnya Kinal tahu bahwa Ve akan segera menutup galerinya…

‘Kamu mau menyudahi semua impian kamu gitu aja Ve?’ Tanya Kinal dalam hatinya.
Kinal tahu, tidak ada lagi yang bisa dilakukannya walau memikirkan tentang Ve. Memang Ve yang ‘membuangnya’ tiba-tiba, tapi Kinalpun juga memutuskan untuk ‘membuang’ Ve juga pada akhirnya. Berjalan disekitar galeri juga tidak akan ada perubahan, tidak ada tanda-tanda Ve lagi, itulah yang dipikirkan Kinal. Sampai sosok yang dikira tidak akan muncul itu datang dan masuk ke galerinya, bersama sosok laki-laki yang Kinal juga tahu.. ya, Ghaida.
~~~
Di dalam galerinya itu Ve hanya memandangi salah satu lukisannya yang masih terpajang. Lukisan yang menggambarkan perasaan Ve saat bertemu Kinal pertama kali.
“Kau tahu, betapa kecewa dan patah hatinya aku, bahwa aku kalah saing dengan seorang perempuan untuk mendapatkan hatimu” ucap Ghaida sambil memperhatikan Ve yang hanya diam.
“Ka Ve, apa ka Ve sudah yakin dengan semua keputusan ini?” Tanya Ghaida
“Ghaida, ka Ve sudah mikirin ini baik-baik, dan tolong untuk tidak salah paham dengan Kinal” ucap Ve
“Emm.. selama Ka Ve pergi nanti, tolong titip Kinal ya Ghaida” lanjut Ve lalu tersenyum.
“Heh?! Kenapa aku?? Ka Ve kau ini kejam sekali”
~~~

Monday, September 8, 2014

A Word to My Bestfriend

‘Sorry’. Ini kata yang mau gw ucapin. Kata yang paling susah diucapkan oleh manusia. Tapi rasanya ga buat gw. Selama kita kenal, mungkin gw udah sering mengucapkan kata ‘maaf’ dalam kesalahan yang gw buat atau bahkan ga. Dalam kesalahan yang gw perbaiki atau malah terulang kembali. Seperti, kali ini..

‘Maaf’ kali ini gw mengucapkannya lagi. Pertanyaan yang muncul dari lo adalah “Untuk apa?” kalo emang itu pertanyaannya, gw akan jawab..

“For everything what I did before”

“For everything what I said before”

“For everything what happen before”

1 bulan setelah gw mutusin buat melupakan elo, faktanya memang lupa, tapi itu semua karena kejadian-kejadian yang menimpa. Tapi begitu semuanya benar-benar “hilang” dan “pergi”, nama lo kembali muncul di kepala gw. Menghantui dan membuat gw sadar..

Terlalu menyakitkan kalo gw harus kehilangan elo juga. Walau takut, benci, amarah, kesedihan dan gengsi sempet menahan gw selama 2 bulan. Akhirnya kata itu kembali gw ucapkan.

Maaf atas segala kebodohan yang gw lakukan dan katakan yang terjadi dulu. Gw tahu ada satu hal yang ga sepantesnya gw rasain. Bohong kalo sekarang gw bilang rasa itu telah seutuhnya hilang. Tapi, kalo ada kesempatan untuk berteman lagi dan bisa jadi sahabat, bercanda seperti dulu..

Gw akan nyembunyiin apa yang memang seharusnya tidak diumbar, menutup sesuatu yang memang tidak untuk dibuka, menyimpannya dalam-dalam dan tidak mengambilnya.

Walau, gw gatau apa lo menganggap gw seperti gw menganggap lo. Walau gw gatau apa lo bener-bener membutuhkan gw. Walau, gw gatau apa gw bener-bener bisa jadi kakak buat lo.

Tapi, semoga kata “maaf” gw ini, bukan hanya sebuah kiasan. Tapi awal dari sebuah babak baru, memperbaiki semuanya, tentang hidup gw, tentang lo.

Salam
Untuk seseorang, orang yang kuanggap teman, sahabat dan adikku.

Monday, September 1, 2014

Sebuah Cerita, Cita dan Cinta (VeNal)

Ini apa ya.. just fanfic, ceritanya kebagi 3 part, sebelum ini ada Veranda's side dulu, ini Kinal's side, nanti ada part endingnya

Sebuah Cerita, Cita dan Cinta (VeNal)


Sebuah cita-cita akan menjadi lebih indah untuk dikejar atau dijalani, ketika kita mencintai apa yang sedang kita kerjakan. Menjadikan kita lebih semangat dalam berkarya, dan membuat hati kita bahagia..

~Kinal’s Side~
Devi Kinal Putri namaku, let’s dance, dance, dance! Cita-cita? Aku mempunyainya, bersama kelompok danceku menjadi dancer professional. Tapi semua itu padam ketika mereka yang menjadi motivasi dan yang aku cintai, pergi selama-lamanya dari dunia ini, ya mereka.. kedua orang tuaku.
Hidup keras di jalanan bersama teman-temanku asal mendapatkan uang untuk makan, tanpa merugikan orang lain dan tidak melanggar hukum, itu sudah bagus bagi kami.
Sampai akhirnya.. Tuhan memberikan cahaya yang membuatku ingin kembali mengejar cita-citaku, dan mempertemukanku dengan mahakarya-Nya yang begitu indah. Jessica Veranda.
~~~

Seperti biasa, pasca pertunjukan kami, aku berkeliling untuk meminta bayaran pada penonton yang ada. Disitulah untuk pertama kalinya aku melihat sosoknya. Lama mata kami bertemu, apa aku berlebihan jika beranggapan melihat bidadari tanpa sayap?
“Nal~ tadi lo lama banget natap Veranda” ucap Shanju diperjalanan kami pulang.
“Veranda siapa?” tanyaku bingung.
“Itu loh pelukis, cantik banget ternyata aslinya” ucap Shanju kembali, aku hanya bisa bingung.
“Nih~” Beby memberikan sebuah brosur padaku, akupun langsung melihatnya. Ya, ternyata itu adalah brosur pembukaan galeri lukisan Ve, terpampang juga foto dirinya. Barulah aku tahu, siapa itu Veranda.
~~~