Monday, September 8, 2014

A Word to My Bestfriend

‘Sorry’. Ini kata yang mau gw ucapin. Kata yang paling susah diucapkan oleh manusia. Tapi rasanya ga buat gw. Selama kita kenal, mungkin gw udah sering mengucapkan kata ‘maaf’ dalam kesalahan yang gw buat atau bahkan ga. Dalam kesalahan yang gw perbaiki atau malah terulang kembali. Seperti, kali ini..

‘Maaf’ kali ini gw mengucapkannya lagi. Pertanyaan yang muncul dari lo adalah “Untuk apa?” kalo emang itu pertanyaannya, gw akan jawab..

“For everything what I did before”

“For everything what I said before”

“For everything what happen before”

1 bulan setelah gw mutusin buat melupakan elo, faktanya memang lupa, tapi itu semua karena kejadian-kejadian yang menimpa. Tapi begitu semuanya benar-benar “hilang” dan “pergi”, nama lo kembali muncul di kepala gw. Menghantui dan membuat gw sadar..

Terlalu menyakitkan kalo gw harus kehilangan elo juga. Walau takut, benci, amarah, kesedihan dan gengsi sempet menahan gw selama 2 bulan. Akhirnya kata itu kembali gw ucapkan.

Maaf atas segala kebodohan yang gw lakukan dan katakan yang terjadi dulu. Gw tahu ada satu hal yang ga sepantesnya gw rasain. Bohong kalo sekarang gw bilang rasa itu telah seutuhnya hilang. Tapi, kalo ada kesempatan untuk berteman lagi dan bisa jadi sahabat, bercanda seperti dulu..

Gw akan nyembunyiin apa yang memang seharusnya tidak diumbar, menutup sesuatu yang memang tidak untuk dibuka, menyimpannya dalam-dalam dan tidak mengambilnya.

Walau, gw gatau apa lo menganggap gw seperti gw menganggap lo. Walau gw gatau apa lo bener-bener membutuhkan gw. Walau, gw gatau apa gw bener-bener bisa jadi kakak buat lo.

Tapi, semoga kata “maaf” gw ini, bukan hanya sebuah kiasan. Tapi awal dari sebuah babak baru, memperbaiki semuanya, tentang hidup gw, tentang lo.

Salam
Untuk seseorang, orang yang kuanggap teman, sahabat dan adikku.

No comments:

Post a Comment