Joifuru High School (JKT48)
*note klo liat tulisan miring, maaf saya mengganggu xD
Chapter 7
Kita akan kembali dimasa, dimana K hanya bersahabat dengan
Aby, belum dengan Deni dan Faris, yaitu saat awal-awal kelas 1 SMA. Saat itu,
walau anak baru, Faris sudah dikenal sebagai playboy, ya karena belum ada 2
bulan di Joifuru, Faris dikabarkan sudah pacaran dengan 2 orang. Ya, tampang
dan sikapnya yang ramah terhadap perempuan menjadi daya tariknya. Tapi hal itu
tidak berpengaruh bagi kakak beradik Ve-Shania dan mungkin juga Diasta. Diasta,
saat itu kelas 3 SMA, kakak kelas Faris dan yang lainnya di Joifuru. Diasta
memiliki penyakit yang membuatnya tidak bisa sering-sering masuk ke sekolah.
Bulan ke empat Faris bersekolah di Joifuru, itulah pertama kalinya Faris
bertemu Diasta.
~~~
Bosan mendatangi Faris, kehidupannya begitu datar baginya, hingga dia bertemu…
“Wah wah, ada murid cewe Joifuru jalan sendiri nih” ucap
Revan
“Permisi” ucap lembut Diasta *sakit-sakitan sih pulang sendiri, haduhh -_-a
“Lembut banget wkwk, silahkan” ucap Revan, Diasta pun lewat,
namun itu…
“Bercanda!! Wakakak” ucap Revan kembali, menghalangi Diasta.
“Mana bisa kita biarin lewat gitu aja, kalian! Joifuru itu
sangat menyebalkan buahaha”
“Buggh” sebuah pukulan melayang kearah salah satu teman
Revan.
“Si-siapa?”
“Hell-O~ Joifuru Next Generation, the most handsome guy
Ghaida Farish” *jujur ini menggelikan
“Bangs*t! Ga usah sok keren deh lo!!”
Walau Diasta meminta untuk berhenti, perkelahian tidak bisa
dihandari. Faris sendiri melawan 5 orang. Dengan susah payah, Faris berhasil
melawan ke limanya, dengan tubuhnya penuh luka dan sakit karena serangan Revan
dan yang lainnya. Sirine polisi buat perkelahian ini berhenti.
“Ki-kita ke rumahku dulu, rumahku dekat dari sini” ucap
Diasta mengajak Faris
~~~
“Sa-sakit?” Tanya Diasta lembut.
“Ga kok, ini ga seberapa”
“Ghaida.. jangan sia-siakan hidup kamu, jaga tubuh kamu
tetap sehat ya..”
“Hngg?”
“Itu rumah aku, masuk dulu yuk, biar aku obatin lukanya”
Entah kenapa Faris tidak menolaknya.
“Diasta? Kamu gapapa? Kenapa baru pulang?” Tanya kedua orang
tuanya panik.
“Aku gapapa, tadi ada murid-murid sekolah lain yang mau
macem-macem, untung disana ada Ghaida” jawab Diasta sambil menunjuk Faris
“Makasih nak Ghaida”
“I-iya tante, om sama-sama”
“Ghaida, tunggu sebentar di depan ya :)” ucap Diasta. Ghaidapun
menunggu di ruang tamu keluarga Diasta, melihat-lihat sekitarnya. Foto keluarga
Diasta, foto Diasta hingga…
“Brak” terdengar suara barang-barang terjatuh. Mama Diasta
pun keluar menghampiri Faris
“Ada apa tante?” Tanya Faris heran.
“Ga-ga ada apa-apa nak Ghaida, maaf bisa nak Ghaida pulang
dulu”
“Pulang? Eh kenapa? Diasta nya mana?”
“Maaf nak Ghaida, tante minta maaf” walau heran, Faris tidak
bisa melawan.
“Apa-apaan.. Udah anaknya manggil gw Ghaida seenaknya, ini
emaknya ngusir gw err” Farispun pulang.
~~~
Pulang sekolah Faris memutuskan untuk mengunjungi klub drama. Dimana Diasta
ekskul. Namun saat tiba di ruang klub…
“Apaan nih kok kosong?” teriak Faris
“Sorry nyari siapa?” Tanya Deni yang tiba-tiba muncul
mengagetkan Faris. Ya Nobi Deni, dia junior Diasta di klub drama.
“Gw nyari Diasta, mana tuh cewek?”
“Ka Diasta hari ini ga masuk sekolah”
“Kenapa?”
“I-itu…”
“itu apaan?”
“I-itu….”
“Apaan sih itu itu mulu, gw hajar lu!” teriak Faris nyaris
memukul Deni.
“I-iya iya gw ceritain”
~~~
“Jadi, Diasta itu penyakitan? *hal kaya gini ga ditulis di
Joitus* Pantes gw jarang liat tampangnya di sekolah”
“I-iya itu juga kata senior-senior di klub drama sih”
“Okey thanks” Faris bangun dan pergi meninggalkan Deni
“Ris, Faris!! Jangan bilang-bilang tau dari gw!!”
~~~
Semenjak itu, Faris menjadi penasaran dengan Diasta. Bahkan
menjadi dekat dengan gadis pecinta anime itu.
“Ghaida, suka jejepangan juga? Anime suka?”
“Anime? Aku lebih suka tokusatsu sih”
“Gitu.. Kapan-kapan coba cosplay jadi Kamen Rider ya~”
“Ga ah, nanti gantengnya ketutupan” keduanya tertawa bersama
~~~
Kedekatan Faris dan Diasta sudah jadi berita di Joitus,
Faris bahkan tidak dekat lagi dengan banyak cewe seperti dulu. Bertambah
parahnya penyakit Diasta membuatnya kembali beristirahat, tapi kali ini di
rumah sakit. Hampir setiap hari Faris datang menjenguknya. Diasta atau Ghaida
pun tahu, umur Diasta tidak akan lama lagi
“Ghaida.. kamu kenapa?”
“Ahh.. gapapa kok”
“Ghaida, aku pasti sembuh kan?” Tanya Diasta sedih
“Pasti!”
“Ghai, apa aku bisa ikut wisuda? Aku pasti ikut, jadi kamu
harus dateng ya ke wisuda ku~”
“Iya, aku pasti dateng, nanti kita cosplay ya di wisuda kamu”
“Kamu ini uhuk uhuk”
“E-eh maaf, gapapa kan?”
“Gapapa, tapi masa cosplay, kan pake kebaya”
“Ehehe canda kok~ sekarang kamu istirahat ya”
~~~
Waktu berlalu, seperti biasa Faris ingin menjenguk Diasta, mungkin
akan jadi pertemuan terakhir mereka, namun…
“Wah wah, ini bocah songong yang waktu itu kan…” ucap Revan
bersama kawan-kawannya datang mencegah Faris
“Sorry, gw ga ada waktu”
“Wah-wah ga usah sombong deh lo! Hajar!!”
Tidak bisa dihindari perkelahian terjadi, sementara di rumah
sakit….
“Ve, Ghaida dimana?” Tanya Diasta
dengan lemahnya pada Ve *eh Ve??*
“Ghaida?”
“Aku bisa titipkan Ghaida sama Ve kan?”
“Maksud ka Diasta?”
“Ve, aku ga punya banyak waktu lagi, bisa tolong cari Ghaida?”
~~~
Dengan dibantu Deni dan teman-teman klub drama, Ve berusaha
menghubungi Faris, namun yang dihubungi tidak menyaut sama sekali. Ya, itu
karena Faris, yang diunggu-tunggu kedatangannya, masih berkelahi dengan
anak-anak Gaiden School. Kebetulan, Aby dan K lewat di dekat tempat perkelahian
itu.
“Va, tunggu sebentar deh, bukannya itu…” ucap Aby sambil
menunjuk kearah Faris
“Murid Joifuru by! Dikeroyok?! Ayo By!”
Dengan bantuan Aby dan K, Gaiden School berhasil dikalahkan
dan pergi dari tempat tersebut.
“Bro lo gapapa?” Tanya K pada Faris yang terlihat kesakitan
“Sorry, ini handphone lo? Bunyi terus tuh” ucap Aby yang
mengambil HP Faris di tanah, dengan cepat Faris mengambil dan mengangkatnya
“Maaf Ghaida bukan?” Tanya lembut suara di seberang telepon.
“Iya, siapa nih?”
“Maaf, ka Diasta..” belum selesai, Faris sudah menutup HPnya
dan berlari kencang menuju rumah sakit. Dengan bingungnya K dan Aby memutuskan
untuk mengikutinya.
~~~
Setiba di rumah sakit, Faris bisa melihat kedua orang tua,
teman-teman klub drama menangis di depan ruangan dimana Diasta dirawat.
“Eng..enggak… Nyassshuu!!!” Farispun masuk ke ruangan
Diasta.
Dari kejauhan, K melihat sosok Ve yang membuat langkahnya
berhenti.
“Ve…”
Ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Bila tuhan berkata
“iya” manusia tidak bisa menolaknya. Tuhanpun mengambil nyawa sosok yang paling
disayangi Faris.
~~~
Hari ini tepat setahun berlalu, Faris saat ini sedang
mengunjungi makam Diasta.
“Nyash~ sepi nih~~ iya sih ada 3 bocah kunyuk itu *parah bgt lol* tapi ya tetep aja.. yang
disini sepi..” ucap Faris sambil menunjuk hatinya. #eaabanget
“Ghaida kangen Nyash~ Nyash kangen Ghaida ga?”
“Nyash.. apa aku boleh punya pacar lagi? Kalo memang boleh,
tolong kasih tau aku, siapa yang pantas mengantikan kamu…”
Sejujurnya, semenjak pertemuannya dengan Naomi. Faris
mendekati gadis cantik tersebut, namun apadaya sikap Naomi yang dingin dan cuek
dengan Faris, membuat Faris malas. Karena, Faris bukanlah Faris yang dulu, yang
hanya ingin main-main dengan perempuan *walau sifat itu memang masih ada* dia..
ingin mencari perempuan yang.. perempuan yang benar-benar menarik perhatiannya,
tapi tidak hanya dari tampangnya, tapi juga… membuatnya penasaran dan juga bergairah?
Ya, seperti itu kira-kira.
“Permisi…” ucap suara lembut terdengar dari belakang Faris
dan membuat Faris kaget. Karena perempuan itu….
~~~
“K~ By~ kita gamau ke makam ka
Diasta? Hari ini satu tahunnya kan?” Tanya Deni pada K dan Aby, ketiganya masih
berkumpul di home.
“Lebih baik besok aja, pasti
Faris ada disana, biarin dia dulu” jawab Aby
“Kalo menurut lo gimana K? K? K?
Hello K??” Tanya Deni pada K yang daritadi hanya diam saja.
‘Faris.. Satu tahun ka Diasta…
Kenapa feeling gw ga enak… jangan-jangan…’ pikir K dalam hatinya. Tanpa
mengucapkan apapun pada Aby dan Deni, K lari menuju….
~~~
“K woy K!! gila lo jangan
lari-lari di kuburan! K woy! Aduh maaf bu, maaf pak, misi” ucap Deni yang
pelan-pelan mengejar K
“K gila lu ya?! Ga usah lari-lari
juga apa… kualat aja lu…” lanjut Deni
Aby pun sudah bergabung dengan K
dan Deni setelah membeli bunga.
“Maaf ka Diasta, kalo Deva bener,
2 bunga ini, dari Faris dan juga……..” ya ada 2 bunga yang sama persis telah
tergeletak di atas makam Diasta.
“Anak klub drama?” lanjut Deni
“Ka Veranda…….” ucap Aby pelan
lalu melihat kearah K yang hanya terdiam
Siapakah perempuan yang datang ke pemakaman Diasta?
Benarkah… Ve?
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
No comments:
Post a Comment