Wall of Love (BebNju)
“Jika ada sebuah dinding yang menghalangi perjalananan
hidupmu, hancurkanlah, bila gagal, panjatlah dan hancurkan dari sisi lainnya.
Bila sendirian tidak bisa, kamu bisa melakukannya dengan orang lain”
Itu adalah kalimat yang diucapkan kakakku Jessica Veranda
(atau yang akrab disapa Ve) dulu, saat aku kecil. Saat itu aku yang baru
berusia 8 tahun tidak paham maksud dari kata-kata yang diucapkan kakakku yang
saat itu berumur 13 tahun, yang mungkin sebenernya juga tidak paham.
Tapi, kalimat itu terus ada di kepalaku. Semakin
bertambahnya umurku, aku perlahan paham maksud dari perkataan kakakku itu. Dan~
sekarang lihatlah aku~ kalimat itu membuatku kuat menghadapi berbagai masalah,
masalah sekolah, keluarga, persahabatan, juga cinta.
Namun, sayangnya dalam percintaan, aku tidak sesukses
kakakku. Di usia muda kakak tidak hanya sukses menjadi perancang busana yang
cukup dikenal. Tetapi juga sudah menikah dengan pengusaha muda asal Bandung.
(Siapa? Kalau kalian tanya siapa, kali ini terserah kalian aja, bebas berdelusi
kok~ mau GhaiVe/VeNal. Yang pasti bukan Bandung satu lagi!! IYKWIM).
~~~
Sebelum bekerja, salah satu crew TV membawaku berkeliling
dan akhirnya membawaku ke studio tempat syuting iClub48. Aku akan bekerja
menjadi crew tim creative dari acara ini. Karena ini hari pertamaku, jadi aku
diizinkan untuk menonton acara itu langsung. Untuk mempelajarinya tentu.
Adik-adik JKT48 lucu-lucu ya? Apalagi yang namanya Ayana (ciee
writernya, yang masih cinta~ *nyanyi* sama Ayana~ Iya.. memang..) maksudku yang lucu itu member yang namanya sama
denganku. Shania hihi. Tapi.. bukan isi acara atau member JKT48 yang jadi
perhatianku, melainkan seorang kameramen.
Dia memakai hoodie. Hoodie yang dibuat menyambung dengan seragam
Net.TV yang dipakainya. Kreatif? Iya tapi.. kita dalam ruangan. Selain itu
membuat mukanya tidak terlihat dari sisiku. Membuatku harus berusaha (dan
kenapa aku segitu penasarannya) untuk melihat sosoknya. Sosok yang kalau
dilihat dari segi fisik itu.. lebih pendek dari aku.
Mungkin tuhan sedang berpihak padaku dan tidak membiarkan
aku mati penasaran (hanya untuk melihat sosok dibalik hoodie itu). Wajahnya dan
senyuman girang (yang memperlihatkan giginya itu) diperlihatkannya sambil
merekam keseluruhan acara itu, terlihat begitu manis dan lucu. Perasaanku atau
memang dia terlihat mirip dengan salah satu member JKT48? Ah itu tidak penting.
~~~
Selesai syuting aku dibawa ke ruangan tim creative iClub48 untuk menunggu para
crew. Ada foto-foto crew disana, termasuk foto.. that hoodie boy/girl? Oke..
aku dibuat penasaran lagi. Bahkai difoto dia memakai hoodienya!! Akhirnya satu
persatu crew datang, kami saling memperkenalkan diri.
“Shania umurnya 21 tahun?” tanya salah seorang crew padaku.
“Masih menuju” aku tersenyum.
“Berarti seumuran ya sama our kiddo” ucap crew lainnya. Hmm
kiddo?
“Beb~ Beb~ sini~ kenalan dulu sama crew baru~” teriak
seorang crew, memanggil si Beb ini. Yang akhirnya muncul.
“Udah gw bilang yang boleh manggil gw Beb itu…”
“Iya, iya.. kenalan dulu gih”
“Beby~” ucapnya menjulurkan tangannya dan tersenyum.
Senyuman lucu ini, hoodie dibelakangnya.. that hoodie… oke girl!
“Shania” tangannya masih ditanganku, atau memang aku yang
tidak ingin melepaskannya.
“Ehmm Shania? Maaf” ucapnya yang akhirnya membuatku
membanting tangannya itu.
“Kita semua pergi makan dulu ya~ kiddo temenin Shania ok!”
ucap pak kepala produksi.
“Heh? Kok aku? Oi!!” pertanyaan Beby diabaikan, aku hanya
tersenyum kecil melihat wajahnya yang bingung dan juga panik (mungkin).
Kami duduk, saling diam.. AWKWARD. Sampe akhirnya.. Beby
membuka topik obrolan pertama kami.
“Shan..” panggilnya pelan nyaris tak terdengar.
“Iya?” bisa aku liat dirinya berusaha menghilangkan
kegugupannya. Memainkan jarinya sendiri. Kiddo.
“Shania tau JKT48?” tanyanya pada akhirnya.
“Tau, idol group di acara kita”
“Beby kira gatau” ucapnya tersenyum. Uhh senyuman itu lagi?
Senyuman khasnya kah? Don’t do it again ok Beb! Or I can’t…
“Beby suka JKT48~ tapi lebih suka AKB48 sih” kali ini Beby
terlihat girang. Fangirls 48? Uwow..
“Eh, maaf kebiasaan buruk..” ucapnya lagi sambil mengusap
belakang kepalanya sendiri.
“Ahaha, gapapa kok” aku tersenyum. Obrolan canggung inipun
mengawali kisah persahabatan kami.
~~~
3 bulan berlalu, kami semakin akrab. Mungkin karena umur kami yang sama?
Sehingga obrolan diantara kami tidak ada habisnya. Selain itu, memang Beby lah
yang membantuku disini dari awal aku bekerja hingga saat ini, menghadapi
kerasnya ‘dinding’ dunia pekerjaan. Menemani dan menghiburku selalu.
“Pulang cepet? Kamu sama Shania?” tanya pak kepala produksi
pada Beby. Mereka sedang berbicara berdua, cukup jelas untuk bisa dilihat dan
didengar dari tempatku.
“Hmm ya.. besok.. Shania ulang tahun..” jelas Beby gugup
“Oh begitu toh, baiklah silahkan~ boleh kok~” mengizinkan
gitu aja? Kok mencurigakan ya.. karena pak kepala itu.. suka sekali menggoda
dan menjaili Beby yang dianggapnya seperti adik itu.
“Makasih pak!” Beb? Why are you so girang? Ga curiga??
“Iya iya~ GUYS~ BEBNJU MAU NGEDATE LAGI GUYS~!” teriak pak
kepala tiba-tiba. See?!
“Pak? PAK! Kita ga ngedate!” Beby terlihat panik. Mukanya..
merah?
“Ohh bukan.. berarti.. GUYS~ BEBY MAU NGASIH SURPRISE ULTAH
SHANIA” ahaha, how funny see Beby face now.. panik, malu, masih.. merah?
“Urghh” Beby kesal sendiri. Wajahnya terlihat begitu lucu.
~~~
Setelah melewati ‘dinding hidup’ itu, kami berdua tiba di apartemenku (dulunya,
kakakku dan suaminya juga tinggal disini).
“Akhirnya~ sampai juga” aku menghela nafas lega “Beb?
Ngapain diem aja disitu? Biasanya juga langsung nyelonong”
“Emm, Shan? Yakin besok keluarga atau temen kamu ga ada yang
kesini?” tanyanya
“Heumm? Keluarga aku siapa? Ka Ve kan lagi hamil, kalau
temen-temen aku, pasti bakal nelpon dulu kok” Beby manggut-manggut “Udah ah
masuk” aku menutup pintu dan menariknya, nyaris berpelukan. Kalau memang itu
terjadi, mungkin aku yang…
“Shan, setel film ya~”
“Iya~ But! No Yuko-san, no AKB48, no JKT48! Oke!!”
“Iya~” Beby memanyunkan bibirnya. Sambil membereskan barang-barang
kami, aku menunggu film apa yang disetel Beby.
“NMB GEININ 2!!” what?! Satu itu bukan film, dua itu 48
again~ apa bedanya.. dasar.
Setelah kami membereskan apartemenku, kami memutuskan untuk
menghabiskan waktu menonton film. Kali ini film beneran, bukan empatlapan-empatlapan-an.
Malam tiba, tepatnya jam 9 malam. Kali ini aku dan Beby
memasak bersama, karena sama-sama ga bisa masak, alhasil jadi banyak yang ngaco
dan banyak memakan waktu. 1,5 jam kemudian makanan kami siap.
Makannya.. ga selama buatnya. Entah laper atau kelaperan.
“Rasanya romantis ya” ucap Beby mendadak. Aku hanya
memperhatikannya.
“Makan berdua gini di balkon, candle light dinner, sambil
natap bulan-bintang lagi” tambahnya. Memang bener sih, so sweet and romantic..
“Kalau gitu biar tambah romantis.. Beb~ mainin gitar buat aku~”
“Main gitar?” tanya Beby pelan
“Huuh~” jawabku dengan semangat
“Beby kan ga bisa main gitar, hmm” Beby menekuk bibirnya dan
murung. Diam. Uhh Shania how stupid you are! Sebentar lagi ulang tahun lo, tapi
lo buat sahabat lo murung karena ga bisa ngabulin permintaan lo. Rasanya ingin
mengutuk diri sendiri!
“Kalau Beby dance aja gimana Nju? :3” Nju? Hihi. Rasanya
lucu kalau liat Beby manggil aku gitu. Dan aku senang mendengarnya.
“Boleh aja, tapi yang bagus loh!” Dance? Kenapa ga :3
“Iya Nju sayang~” Beby mulai menyiapkan segala yang
dibutuhkannya, dari lagu, speaker, tempat hingga handycam dan DSLR miliknya.
“Ready~ 48Family dance mix by Beby” 48 AGAIN! But for this..
yeah.. I’m okay.
“1, 2, 3, 4” suara Yuko-san, oke dimulai dengan Heavy
Rotation… 5 menit akhirnya berlalu, memang awal dan akhirnya diisi lagu AKB48,
tapi ditengahnya sama sekali tidak! Aku tercengang, seperti.. melihat Step Up
in real life.
“Beb.. tadi itu..”
“Urggh.. aduh perut gw..” Beby terlihat duduk lemas di
lantai, memegangi perutnya.
“Beb?? Kamu gapapa?” panik? Tentu saja.
“Shan, aku mau tiduran sebentar ya, udah lama ga ngedance
sesemangat dan selincah itu” eh?
“Eumm.. okay”
“Tenang aja aku ga bakal ketiduran kok” ucapnya sih gitu,
tapi faktanya Beby ketiduran. Sepertinya dia lelah karena belum beristirahat
dengan benar sejak kemarin-kemarin.
Melihat wajah tidurnya yang nyaman seperti itu aku ga marah
kok, walau ditinggal sendirian sih. Tapi ngeliat wajah tidur Beby juga sesuatu
yang langka. Karena biasanya, pasti selalu aku yang terlebih dulu tidur dan
Beby selalu duluan bangun. Hah.
Ternyata wajah tidurnya Beby itu tetap terlihat manis.
Semakin lama melihatnya semakin cepat jantungku berdebar. Berbagai macam hal
terlintas di kepalaku, mulai dari mengerjai hingga.. keinginan menciumnya..
WHAT?! Masa sih aku bener-bener suka sama Beby?
“SHANIA ULTAH!! SHANIA ULTAH!! HAPPY NJUDAY!! NJUDAY!!” WHAT
THE HELL IS THAT?!
“Hwaa!! Shania! Happy birthday..”
ucap Beby yang tiba-tiba bangun. Rasanya jantung gw mau copot..
“Err.. makasih tapi.. masih 5 menit lagi kok..”
“Ehh? Ahh..” Beby mengambil HPnya “Iya ya, remindernya aku
buat 5 menit sebelumnya hehe”
“Reminder? Suara teriak orang ga jelas tadi itu?! Reminder
ulang tahun aku?!”
“Ihh itu bukan suara orang ga jelas, itu tadi alarm supaya
aku ga telat dan pencegahan kalau ketiduran kaya tadi” Aku duduk disebelah
Beby, diam, Beby memperhatikanku. Bahkan iseng memainkan rambutku. Tapi aku
tetap diam, hingga jam 00 tepat.
“Happy birthday Shania” ucap Beby begitu lembut, suara yang
jarang kudengar, atau malah tidak pernah terdengar.
“Kado~ :3” mintaku dengan manja. Lalu menutup mata.
“Nih” ucapnya menaruh sesuatu di tanganku. Kotak? Lalu
akupun membuka mataku dan…
“CD JKT48? BEBY?” Beby diam “Beb? Ga bercanda kan? Emangnya
aku kamu!!”
“Itu bukan CD JKT48 tapi covernya single terbaru JKT48” err
“kokoro no placard, centernya member yang mirip kamu Nju” whatever!
“Terserahlah, aku tidur duluan”
~~~
Marah? Tentu saja! Untuk pertama kalinya, kami diam-diaman. Semenjak bangun
tidur, aku tidak menyapa dirinya. Tidak ada kata yang keluar dari mulutku
sedikitpun walau kami pergi bersama ke kantor. Aku pikir ini akan jadi ulang
tahun terbaik, nyatanya malah buruk!
“Yoo Shania~ ngapa murung? Putus sama Beby?”
“GA!” err “DARI AWAL JUGA GA PACARAN!”
“Waduh, galak banget sih yang lagi ultah” Ka Dicky rekanku
di tim creative yang dulu juga kakak kelasku saat kuliah, diam sejenak “Kirain
kalian pacaran, soalnya Beby ga pernah ngomelin Shania” walau kesal, ini agak
membuat penasaran.
“Ngomelin soal?”
“Manggil dia ‘Beb’. Aneh kan? Padahal nama dia ‘Beby’ ya
orang-orang manggil dia ‘Beb’”
“Hmm, lalu?” tanyaku lagi, masih penasaran.
“Katanya sih, Beby gamau dipanggil ‘Beb’ kalau bukan sama
pacar atau orang spesialnya” ka Dicky melirik padaku “Kecuali.. sama Shania. Makanya
kita-kita ngira kalian itu ada sesuatu yang spesial” sesuatu spesial? Mungkin..
“Shania juga sama kan, cuma Beby yang ga lo marahin waktu
dia manggil lo ‘Nju’” tambahnya. EHH??
“Jadi makanya kita ledekin aja kalian pacaran, plus namain
kalian BebNju, ahaha” Ka Dicky lalu meninggalkan aku.
Apa perasaan Beby ke aku, sama kaya perasaanku ke dia? Ahh
emangnya perasaanku ke Beby apa.. biasa aja ah…….. mungkin………….
Bicara soal Beby.. dia dimana ya? Ini istirahat pertamaku disini
tanpa Beby. Sendiri di ruang creative iClub48. Rasanya poster-poster JKT48 yang
menempel di dinding seperti menatap tajam padaku. ARGH JKT48 AGAIN! MEMBUATKU
INGAT KADO GA PENTING DARI BEBY ITU AJA SIH AHH!
Dan soal kado dari Beby itu, iya kado.. CD itu entah kenapa ada
di dalam tasku. Aku ambil saja. Kokoro no Placard? Centernya si Shania itu..
Aku buka kotak CD itu dan tulisan yang ada di CDnya ‘Happy 21st
NJUDAY!’ jangan-jangan…
Tidak sampai 10 menit isi video yang ada didalamnya. Tidak keren,
tapi menyentuh dan penuh kenangan. Bukan, bukan video JKT48 kok (untungnya,
walau ada lagu 48 yang jadi backsoundnya). Tapi, video tentang aku selama 3
bulan Beby mengenalku, yang diam-diam diambilnya. Juga ada foto-foto di dalam
CD itu.
Air mataku mengalir, kenapa gw marah sama Beby tanpa tau isi
sebenarnya dalam kotak ini?! Kalau diinget-inget.. Beby ngasih clue kan kalau
ini bukan CD JKT48.. so stupid I am..
“Beb~~ Beby?? Beb?” aku mencoba mencarinya.
“Kenapa Nju?” Beby muncul dari belakang dan menepuk pundakku.
Mengagetkanku. Tanpa berbicara apa-apa, aku memeluknya.
“Nju kenapa?” aku masih memeluknya erat “Shan~nju~~ sesak..”
aku melepaskannya.
“Shan? Kamu kenapa? Kok nangis?” tanyanya sambil mengusap
sisa air mataku. Aku masih diam coba menenangkan diri
“Eumm, mau makan kue? Tadi aku abis beli kue, kamu marah
karena belum makan kue ultah kan? Maaf ya, kemaren…” aku memotong ucapannya lalu
mencium lembut pipi gadis yang lebih pendek dariku itu, menghentikan
kata-katanya. Beby terlihat kaget, tapi tak ada perlawanan darinya.
“OHH BEBNJU~~ JANGAN PACARAN DEPAN SAYA JUGA DONG!!” teriak
pak kepala. Ups. Aku langsung menarik lengannya, untuk pergi dari sini.
“Mau kemana? Njuu~~”
“Makan kue itu, tapi ga disini” aku menghentikan langkahku
membuatnya menabrak tubuhku yang lebih tinggi.
“Ahh.. satu lagi ngambil foto dan video orang diam-diam itu
ga baik my hoodie girl” kamipun melanjutkan perjalanan. Saling berpegangan
tangan. Dan yang paling aku suka, aku kembali melihat senyuman khas Beby.
Senyuman manis yang mungkin lebih manis daripada kue yang dibawanya itu.
Ka Ve, ‘dinding’ yang dulu ka Ve bilang itu. Apa sesuatu
yang menghalangi meluapnya perasaanku ini pada Beby termasuk di dalamnya? Kalau
memang iya, bolehkah aku hancurkan? Karena perlahan.. retakan itu tercipta.
Retakan yang kami ciptakan dari dua sisi. Sebagai awalnya sebuah status
hubungan kami yang baru…
END
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
No comments:
Post a Comment