Wednesday, November 12, 2014

May I Love You? (JuriMayu and Others) - Chapter 7 Part 1

Update ini dulu ya gaes~~ jhs nya.. tunggu yaw~

May I Love You? (JuriMayu and Others)


Chapter 7 Part 1
Setibanya di rumah, setelah beres-beres dan makan di rumah masing-masing, JuriMayu masuk ke dalam kamar mereka. Begitu tiba di kamarnya, Jurina hanya tiduran di atas kasur dan terdiam, hingga panggilan Mayuyu dari seberang menyadarkannya.
“Jurina~ Jurina!” Panggil Mayuyu berulang-ulang.
“Ahh? Mayu-chan, gomen ne, gomen… Nande?”
“Geez… Kamusku masih di kamu kan?”
“Ahh.. Sebentar Mayu-chan, aku akan antar kesana~”
Setelah mendengar jawaban Jurina, Mayuyu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali menonton anime yang terpotong.

“Gubrak, adu duh” Seperti biasa Jurina loncat dari berandanya terburu-buru hingga jatuh, namun tidak seperti biasanya, Mayuyu yang biasanya langsung khawatir, kali ini terlihat begitu serius dengan tontonan nya.
“Ini kamusnya Mayu-chan~ emm Mayu-chan? Nonton apa sih? Kok serius banget? Anime ya? Mayu-chan~~ huee~~” Tanya Jurina beruntun.
“Ssstt diam dulu Jurina, lagi seru~” ucap Mayuyu.
“Huh.. “ Sambil memanyunkan bibirnya karena kesal, Jurina ikut menonton dan duduk di kasur tepat di sebelah Mayuyu.
“Jurina~ ini sudah malam, kembalilah ke kamarmu, lalu tidur.”


“TIDAK MAU~~ :p” ucap Jurina lalu mengambil laptop Mayuyu.
“JURINA!!” teriak Mayuyu hingga membuat kedua orang tuanya yang ada di bawah kaget.
Tentu saja dengan refleksnya karena khawatir dengan anaknya, Sae langsung berlari ke kamar Mayuyu. Mendengar suara kaki yang mendekat ke kamarnya, membuat Mayuyu panik dan langsung menyuruh Jurina tiduran dan menutupinya dengan selimut.
“Tok.. Tok..” “Mayu? Buka pintunya nak” Ucap Sae dari luar kamar Mayuyu.
“Iya pap, tunggu sebentar.” Jawab Mayuyu sambil membuka pintu kamarnya.
“Kenapa tadi berteriak? Kau tidak apa-apa nak?” Tanya Sae pada anaknya.
“Ahh tidak apa-apa pap, tadi aku hanya kaget saja karena ada kecoa, ehehe” jawab Mayuyu bohong lalu duduk di kasurnya.
“Baiklah, kalau begitu papa kembali ke kamar, oyasuminasai nak” ucap Sae sambil mematikan lampu kamar Mayuyu lalu menutup pintu kamarnya.

“Oyasuminasai pap..”
“Hah.. Jurina, sudah aman~ Jurina?” Setelah memastikan papanya telah turun, Mayuyu membuka selimut dan melihat keadaan Jurina yang tidak terdengar suaranya sama sekali.
“Aih anak ini sudah tidur? Hmm” Saat ingin mengambil laptop yang ada di pelukan Jurina, tangan Mayuyu malah ditarik oleh Jurina dan sekarang Mayuyu sudah ada di sebelah Jurina.
“JURINA!”
“Sst~~ aku tidak menyangka Mayu-chan menonton anime seperti ini..” ucap Jurina
“Anime seperti apa?” tidak menjawab pertanyaan Mayuyu, Jurina membuka laptop Mayuyu dan menunjukkan apa yang ia maksud. Dan ternyata Anime yang memiliki adegan H didalamnya.
“Itu.. Lebih baik kau pulang dan tidurlah” ucap Mayuyu yang kaget lalu mengambil laptopnya dan meletakkannya di meja belajar yang ada di dekat kasurnya.

~Mayuyu POV~
‘Kenapa anak ini harus melihat adegan seperti itu disaat kami hanya berdua dalam kamar yang gelap seperti ini? Tuhan, kenapa kau buat aku kembali mengingat semua yang pernah terjadi antara kami berdua?’ Tanpa aku sadari tangan Jurina melingkar di pinggangku dan memelukku dari belakang.
“Mayu-chan aku menginap disini ya~ sudah lama~” bisiknya buyarkan lamunanku. Bisa aku rasakan hembusan nafasnya di telingaku, membuat jantungku berdegup kencang.
“Aku rindu Mayu-chan, aku sedih dan hidupku begitu sepi tanpa Mayu-chan” bisiknya kembali sambil mengencangkan pelukannya.
Kamar yang gelap dan sepi ini membuatku memikirkan hal yang tidak-tidak, entah kenapa aku tidak bisa mengucapkan sepatah katapun. Terlebih dengan posisiku saat ini duduk di depannya, aku bisa sangat merasakan tubuhnya, hembusan nafasnya, bahkan debaran jantungnya bisa kudengar. Aku hanya bisa berharap semoga adegan yang ia lihat di dalam anime tidak mempengaruhinya.
“Mayu-chan, maaf.. Aku tahu sebelumnya hal ini yang buat kita bertengkar, aku tahu Mayu-chan mungkin tidak mau mendengar hal ini, aku tahu kita baru berbaikan, ta-tapi…” aku mendengar dengan baik-baik ucapan Jurina, dan terus berharap bukan hal itu lagi yang keluar dari mulutnya.

“Ta-tapi aku mencintai Mayu-chan, aku sadar perasaan ini bukan sebagai adik ke kakakknya, atau seorang teman ke sahabatnya, perasaan ini tidak bisa aku tahan lagi” sambungnya, membuat aku lemas.
Aku rasakan tangan kanannya menggenggam tangan kananku. Aku hanya terus terdiam, tidak tahu harus berbuat, dan harus berkata apa.
“Aku mohon Mayu-chan jawab pertanyaanku, aku tahu Mayu-chan menyayangiku, tapi yang aku mau tahu apakah perasaan sayang kita ini sama atau tidak, Mayu-chan?!” Tanyanya yang makin membuatku bingung.
~Mayuyu POV END~

~Jurina POV~
Mayu-chan terus terdiam sejak aku memeluknya. Mayu-chan~ aku benar-benar menunggu jawabanmu. Walau wajahnya terlihat bingung seperti itu, Mayu-chan tetap terlihat manis. Entah apa yang ada dipikiranku, dengan tangan kiriku, aku mendorong pelan wajah Mayu-chan agar menghadap kearahku, dan tanpa pikir panjang aku mencium lembut bibirnya. Mayu-chan terlihat kaget dengan yang aku lakukan, tapi tidak ada perlawanan sedikitpun dari Mayu-chan.
Kami berdua terlihat begitu menikmati hal ini, sebenernya ini juga bukan ciuman pertama kami, tapi terasa seperti itu. Aku terus mencium lembut, dalam dan semakin dalam bibir Mayu-chan, hingga akhirnya Mayu-chan mendorongku setelah kami berciuman cukup lama.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Mayu-chan berdiri dan berjalan mundur menjauh dariku sambil memegang bibirnya. Lalu jatuh duduk di lantai sambil menyender pada tembok dan melihat kearahku. Bisa kudengar ia menangis pelan, tentu saja aku langsung menghampirinya, untuk menghentikan tangisannya.
“Mayu-chan.. Gomen ne..” ucapku pelan lalu menghapus air matanya dengan tanganku.
~Jurina POV END~                                                                  

~Mayuyu POV~
“Maafkan aku Mayu-chan, aku tidak bermaksud membuatmu menangis, Mayu-chan boleh marah padaku, boleh tidak mengenalku lagi, tapi aku mohon jangan menangis.” Ucapnya sambil memelukku, yang tidak aku balas.
“Kalau begitu aku kembali ke kamar, Mayu-chan bobo ne” saat ia ingin bangkit, aku menahan tangannya.
“Setelah merebut ciuman pertamaku, apa kau mau meninggalkanku begitu saja” ucapku pelan yang membuatnya sedikit kaget.

Sampai saat ini aku benar-benar tidak tahu, seperti yang Jurina bilang sebelumnya, aku memang menyayanginya. Namun bila aku ingat-ingat perkataan Harugon dan Rabutan terdahulu, apakah itu benar? Aku memang menyadari bahwa aku tidak suka melihat Jurina akrab dengan perempuan lain. Jurina juga jadi alasan mengapa aku selalu ‘sendiri’. Apakah perasaan sayangku ini padanya sudah melebihi yang seharusnya? Melewati dinding pembatas yang seharusnya tidak boleh kami lewati…
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

No comments:

Post a Comment