Thursday, November 6, 2014

Joifuru High School (JKT48) - Season 2 - Chapter 2

Mau curhat nih, jujur saya need banget foto cowo2 pemeran utama berempat.. tapi kayanya susah, ngedit males, jadi yaudahlah pasrah, bosen suer soalnya sama gambar yg saya pake terus2an .__.
Cewe2 geng baru juga tuh, belom ada foto berempatnya, bertiga sih ada, berempat ga xO

Yaudah ah, langsung aja dah, selamat membanca~ ^^

Joifuru High School (JKT48) - Season 2


Chapter 2
“Si-siapa?” tanya K pada dirinya sendiri. Reflek K keluar dan berlari kearah orang tersebut bersembunyi. Entah kenapa K berbuat begitu.
“Deva?” kaget Shania dan Aby bersamaan.
“A-Ahh itu..”
“Lo ngintipin gw sama Aby?” tanya Shania sambil menahan tawanya.
“Ga!” wajah K memerah “G-G-gw cuma kebetulan lewat!” teriak K “Tapi yang disana! Yang disana yang ngintipin kalian!” lanjut K lalu menunjuk kearah tempat dia melihat orang lain itu mengintip. Shania dan Abypun lalu melihat kearah yang ditunjuk K.
“Joitus kali? Kan itu emang kerjaan mereka..” ucap Shania dengan santainya.

“Bukan, bukan Joitus..” ucap Aby kali ini.
“Emang bukan! Makanya gw mau samperin..” ucap K masih melihat arah yang sama.
“Hah? Masa sih bukan? Emangnya kalo gw sama Aby lagi pacaran gini ga bagus apa buat berita?” tanya Shania yang hanya dapat tatapan malas dari K bahkan juga Aby.
“Orang-orang udah tau kita pacaran.. jadi.. buat apa lagi?”
“Masa sih ahh? Hmm..” Shania terlihat berpikir, Aby dan K hanya saling tatap “Kalo gitu.. scandalous ni ikou Beb~” ucap Shania tersenyum nakal pada Aby penuh menggoda. *uhh u know yunholah Shania gimana.. (Scandalous ni ikou: Let's go scandalously, judul lagu duetnya KojiYuu – Kojima Haruna x Oshima Yuko ada di album AKB48 - 1830m)

“…..” Aby hanya diam, tidak berkomentar. Entah karena malas, atau memang menahan diri dari godaan.
“Hmmfh kalo gitu gw pulang duluan ya..” pamit K pada Aby dan Shania lalu meninggalkan mereka berdua.
Aby dan Shania sempat terdiam beberapa saat.
“Oh iya, kalo emang bukan Joitus, yang moto kita dari sana siapa?” tanya Shania, sambil menunjuk arah lain, arah yang berbeda dari tempat yang ditunjuk K.
“Ahh.. mereka juga bukan Joitus” Aby melirik kearah yang Shania tunjuk “Tapi aman, yaudah ayo pulang” ucap Aby, lalu menggandeng tangan Shania dan menariknya untuk pergi menyusul K.
“Bukan? Emangnya siapa?” tanya Shania penasaran.
“Udah bukan siapa-siapa kok, cuman fans kita aja” jawab Aby. Kedunyapun lalu pergi dari sana.
“Ki-kita ketawan?” tanya Gracia yang ketakutan, pada Hamid. Ternyata keduanya selama ini juga mengintip AbyNju couple.

“Sepertinya..” jawab Hamid santai sambil mengecek DSLR-nya.
“Aduh.. gimana nih, kan ga enak sama ka Aby sama ka Shania..”
“Udahlah gapapa kok beb” ucap Hamid masih santai.
“Kok kamu nyantai banget sih?” tanya Gracia heran.
“Yah.. itu karena.. ada orang lain yang lebih nyuri perhatian mereka..”
“Hmm.. siapa ya kira-kira?”
“Entahlah..” ucap Hamid sambil menerawang memandangi atap sekolah yang sudah kosong itu “Mungkin Joitus, mungkin juga yang lain” menatap Gracia “Siapa yang tau” lalu tersenyum kecil.
“Emm, yaudah kita balik juga yuk” ajak Gracia, menggandeng tangan pacarnya, pergi meninggalkan atap sekolah Joifuru yang kembali sunyi sepi.
~~~

“Syel~~ tumben banget tiba-tiba ngajak karaokean gini?” tanya Andela pada Michelle. Saat ini, Michelle, Andela, Gracia bahkan juga Hamid sedang jalan berempat. Michelle mengajak ketiganya untuk karaoke bersama di sebuah tempat karaoke. *tapi bukan karaoke box yang bayar perlagu itu ya lol xD
“Iya nih, ada angin apa Syel?” tanya Gracia kali ini, pada Michelle yang sedang duduk menikmati minumannya “Bolehin gw bawa Hamid pula” sekali lagi, Gracia berbicara.
“Ga ada apa-apa kok~” ucap Michelle setelah menyeruput minumannya “Lagian, kita juga kurang orang kan” tambahnya.
“Ah iya ya, ga ada Elaine” ucap Gracia.
“Ilein kemana ya….” Andela kembali bersuara sedikit sedih saat menyadari Elaine, yang paling dekat dengannya tidak ada diantara mereka.

“Tenang aja ndel, Elaine udah gede gausah khawatir lah..” ucap Gracia.
“Yah, sekali lagi Gracia bener, tenang aja ndel” ucap Michelle tersenyum.
“Tapi kan..”
“Udah, nikmatin aja.. sini ikutan gw nyanyi ndel” ucap Hamid kali ini memotong ucapan Andela “mumpung ditraktir Misyel, thanks ya syel” ucap Hamid kembali, namun ucapannya ini sempet menerima pukulan dari Gracia.
“Yah.. tenang aja, lagian kita bertiga pasti butuh lo kok mid :)” ucap Michelle sambil melihat-lihat foto-foto di kamera DSLR milik Hamid.
“Eumm? Butuh gw?” tanya Hamid yang bingung. Michelle hanya tersenyum.
“Iya, fotoin kita bertiga dong beb~” jawab Gracia, memberikan SLR miliknya kepada Hamid.
“Oalah.. butuh buat jadi tukang poto” Hamid mengambil SLR Gracia itu “baiklah, karena udah ditraktir kan.. sini deh gw potoin”

Ketiganya lalu berpose, dengan Michelle duduk diantara Andela dan Gracia. Lalu foto untuk beberapa kali.
“Nah, gantian, sekarang fotoin gw” ucap Hamid memberikan kembali SLR Gracia, namun ditampik kekasihnya itu.
“Ntar, ntar aja.. nyanyi aja dulu nyanyi..” ucap Gracia yang sudah berdiri disamping Hamid, ikut nyanyi bersama sang pacar.
“Sampai manapun dirimu kucintai~” teriak Hamid sambil menyanyikan sebuah lagu.
“Sampai kapanpun dirimu dicintai~” balas Gracia sambil teriak juga.
“Saling mempercayai keabadian~ dosanya pertemuan kita~~ kumohon~” Keduanya duet dan saling tatap-tatapan.
couple baru di cerita ini, semoga ada part khusus mereka ya :3 :D

“Ampun deh Gremidssss” Andela menutup kedua kupingnya “Syel, lo gamau nyanyi? Atau milih lagu gitu?” tanya Andela pada Michelle yang sedari tadi hanya menonton GreMids couple menyanyi.
“Ga usah lo bertiga aja”
“Hmm, yaudah kalo gitu” Andela lalu memilah-milih lagu “Syel~~ ada K-Pop juga nihh..” tambah Andela.
‘Hmm.. K-Pop ya.. udah lama…’ Michelle terdiam lalu menutup mata, pikirannya kembali ke masa lalu….

“Bisa nari K-Pop beneran oppa?” tanya Michelle pada kakak kelas yang dipanggilnya ‘oppa’ seperti ala orang Korea itu. Keduanya sedang ada di salah satu kelas yang kosong.
“Yoi.. bisa dong.. dikit sih, mau liat?” tanya sang kakak kelas.
“Mau banget~!” ucap Michelle girang
“Baiklah” sang kakak kelas menggeser beberapa meja-kursi agar dia dapat ruang kosong.
“Ready?” sang kakak kelas meletakkan HPnya di salah satu meja “Infinite – Be Mine”
Naekkeo haja, naega neol saranghae, eo~~” sang kakak kelas menari sambil menyanyi, putih-biru yang dikenakannya tidak mengurangi pesona dan aura yang saat itu mengikat sosok Michelle, mungkin juga hati Michelle untuk terus memperhatikan lelaki yang menari di hadapannya itu.
“Mau diajarin?” tanya sang kakak kelas setelah selesai menunjukkan sedikit kebolehannya.
“Boleh?” tanya Michelle dengan mata berbinar.
“Bolehlah~ F(x) - hot summer gimana?”
“F(X)?” Michelle terlihat bingung *bukan fx sudirman ya… wots bgt* “Mau~~”
“Oke, one t…”

“Syel.. Misyel~~” suara seseorang buyarkan lamunan Michelle “Misyel~~” ternyata itu suara Andela.
“Lo kenapa Syel? Muka lo kok pucet..” ucap Gracia, dibelakangnya Hamid diam, ikut memperhatikan. Michelle menatap ketiganya secara bergantian.
“Gw, gapapa..” ucap Michelle lalu berdiri “Gw balik duluan ya, tenang aja nanti gw tambahin sejam lagi di depan” Michellepun pergi meninggalkan ketiganya yang saling bertatapan dalam heran.
~~~

Tidak jauh dari tempat Michelle dan yang lainnya menghabiskan waktu dengan jalan-jalan dan karaoke, teman mereka yang tidak hadir disana justru memilih tempat peminjaman komik untuk menghabiskan waktu di hari liburnya.
Mungkin ini yang dibilang orang ‘dunia sempit’ atau memanglah takdir tuhan, duduk di sana dekat salah satu rak komik, Aby dengan setelan baju casual dan kacamata yang dikenakannya saat itu, membuatnya terlihat seperti sosok Ikemen di dalam komik yang berbentuk nyata.
“Nyari apa?” tanya Aby pada seorang gadis yang terlihat sedang mencari komik di dekatnya.
“Detective Conan no..” jawabnya yang terpotong saat melihat sosok Aby. Gadis itu entah kenapa kaget seperti melihat hantu atau malah karena terpesona melihat sosok keren kakak kelasnya itu?
“Ka Aby?” tanyanya pelan.
“Iya?” Gadis itu duduk disebelah Aby.
“Aku..”

“Elaine kan” ucap Aby tersenyum. Mendengar tebakkan Aby yang benar Elaine terkejut. Ya gadis itu Elaine Hartanto. ‘Penerus Ve’, teman se-gang Michelle yang tidak ikut berkumpul dengan teman-temannya.
Diam sejenak, begitu awkward untuk keduanya yang mungkin baru ‘pertama’ kali bertemu. Aby serius membaca komiknya, sementara Elaine hanya duduk diam sambil memencat-mencet HPnya. Memikirkan sesuatu sambil terkadang mencuri lihat wajah kakak kelas di sampingnya itu.
“Ga baca?” tanya Aby memecahkan keheningan diantara keduanya. Sedikit kagetkan Elaine.
“Komiknya lagi dibaca ka Aby..” jawab pelan Elaine. Entah alasan atau memang yang sebenarnya.
“Ahh, kalo begitu ini..” Aby menyerahkan seri komik Detective Conan terbaru itu pada Elaine.

“Terus ka Aby?” tanya Elaine yang sudah memegang komik tersebut.
“Baca yang lain” ucap Aby setelah mengambil sebuah komik lalu duduk kembali.
“Miiko?” tanya Elaine heran saat melihat komik yang mulai dibaca Aby itu.
“Ini komik kesukaan Deva. Tempat ini juga Deva yang kasih tau” Elaine mengangguk.
“Ka Deva K?” kali ini Aby yang mengangguk. Entah kenapa raut wajah Elaine agak sedikit berubah, entah Aby menyadari atau tidak akan hal itu.
Keduanya kembali membaca komik yang mereka pegang dan akhirnya saling berbicara satu sama lain. Obrolan yang mengawali pertemanan keduanya.
~~~

Michelle yang sudah pergi dari tempat karaoke, kini sedang berjalan entah kemana tujuannya. Hanya diam, HP ditangannyapun terlihat seperti pajangan yang sedari tadi hanya diputar-putar, entah apa yang dipikirkannya. Diam di tempat parkir, sambil menunggu yang tak pasti *halah* Michelle melihat dua orang yang sangat tidak asing baginya, dua orang yang seharusnya tidak mungkin ‘bersama’. Mungkin..
“Ka, aku duluan ya..” ucap Elaine tersenyum begitu manis, senyuman yang mungkin membuat semua cowok akan jatuh cinta melihatnya. Sayangnya, cowok dihadapannya itu sudah memiliki kekasih. Tak tergoda dengan adik kelasnya itu. Mungkin saja tidak…

“Iya, hati-hati de” ucap Aby balas tersenyum. Begitu juga bagi Elaine, senyuman manis kakak kelasnya yang idola sekolah itu, juga tidak menarik untuknya. Mungkin… yah siapa yang tahu….
“Itu? Elaine? Ka Aby? Hmm” entah kenapa Michelle yang memperhatikan dari jauh terlihat tersenyum perlahan. Sambil terus memperhatikan moment yang terjadi sejenak itu. Melihat kepergian Elaine meninggalkan Aby yang kembali lagi ke dalam bersamaan dengan tenggelamnya sang mentari.
~~~

Waktu berjalan, weekend kembali berubah menjadi weekdays. Joifuru kembali pada kegiatannya. Waktu terus berlalu, sudah hampir 3 bulan Ve, Naomi dan teman-teman seangkatan mereka lulus dari Joifuru. Waktu begitu cepat, tanpa terasa jam pelajaran terakhirpun usai.
“Srek” bunyi pintu home yang digeser, dengan lemas K masuk kedalamnya. Sudah ada Deni dan Faris di dalam sana.
“Yo Va! Mau ikut gw sama Deni ke..”
“Ga.. ga mood..” jawab K memotong pertanyaan Faris yang belum selesai.
“Kenapa lo?” tanya Faris bingung, begitu juga Deni yang diam memperhatikan.
“Jessica ris..”
“Hah?” Faris dan Deni bingung.

“Dikeluarin dari SNSD…” *saat tulisan ini dibuat, pas baru semingguan atau dua mingguan gitu setelah Jessica dikeluarin, belum sebulan pokoknya*
“HAH?!” Faris dan Deni saling tatap.
“Walaupun bukan bias gw, tetep aja gw sedih, nyesek, OT9 gw…” mendengar ucapan K ini, Faris memukul jidatnya sendiri. *ini curhat colongan gw juga sebagai SONE, Kinal juga sedih kan aslinya..
“Gw kira kenapa..” ucap Faris pelan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
“K, si Aby dimana?” tanya Deni kali ini, berusaha mengganti topic yang tidak penting buat Faris dan Deni tapi tentunya penting menurut K.

“Pulang, ditarik Shania.. padahal gw lagi curhat..” Faris dan Deni saling tatap kembali “Si Aby malah bilang ‘kan masih ada Jessica Veranda’ gitu” lanjut K, raut wajahnya masih sedih “Shania juga nambahin lagi ‘Jessica Vania juga ada tuh’ nyebelin..”
“Nah! Aby bener banget tuh!” teriak Deni.
“Iyap, kalo lo galauin Jessica SNSD terus.. Jessica Verandanya ntar gw ambil lagi loh..” ucap Faris kali ini niatnya sih bercanda namun membuat K bereaksi, bangun dari tempatnya duduk.
“Gw patahin hidung lo kalo ngelakuin itu!”
“Wuilah.. canda Va..” ucap Faris.
“Ga lucu tau ga!”

“Maaf, sorry Va..” ucap Faris menyesal. K masih menatap tajam padanya.
“Emm mending kita berangkat sekarang aja, ayo ris..” Deni menarik tangan Faris untuk keluar dari home.
“Mendingan lo pukulin gw dibanding ngeliat lo berdua berantem lagi..” ucap Deni pelan pada Faris menggagalkan niat Faris yang ingin memukul Deni sebelumnya, meninggalkan K yang galau karena berita yang menyangkut girlband favoritnya itu.
~~~

Masih menggalau sendirian, siapa sangka orang yang dianggap singa buas itu bisa jadi seperti itu ‘hanya karena sebuah girlband’.
“Galau karena SNSD, oppa?” tanya seseorang dari arah pintu home, namun tidak digubris oleh K yang masih melamun.
“Yah.. aku ga suka nostalgia sih.. tapi.. bicara soal K-Pop.. mengingatkan masa lalu ya.. oppa..” ucap orang itu kembali, kali ini K sedikit mendengarkannya.
“Masa lalu? K-Pop?” K berhenti dari lamunannya “Si-siapa?” saat K menatap kearah sumber suara, sudah tidak ada siapapun di pintu home yang bertipe geser itu.
“Michelle….?” Tanya pelan K pada dirinya sendiri…

Michelle? Apakah benar Michelle yang berbicara dengan K? Apakah K dan Michelle memiliki hubungan khusus?


Apa yang terjadi dengan SNSD setelah Jessica resmi dikeluarkan? *eh ini ga deh xDD

Wkwkwk pada penasaran ya sama hubungan K-lele, mesti sabar banget.. perlahan-lahan teruangkap kok dan ada chap khususnya. Mohon kesabaran dan mohon maafnya juga...
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

1 comment: