Sunday, November 9, 2014

Joifuru High School (JKT48) - Season 2 - Chapter 3

Seperti gw bilang sebelumnya, yang penasaran dengan hubungan K-Michelle mesti agak sabar banget, maka dari itu gw minta maaf mesti buat kalian nunggu atau bete. Dan jujur chapter 3 ini buat gw pribadi aja ngeselin entah buat kalian gimana xD

Jadi, sekali lagi Gracia *eh bukan* sekali lagi gw minta maaf kalo mengecewakan atau bahkan terlalu lama~ yah, karena cerita ini saya buat ngalir gitu aja, nulis yang ada di otak, Dan kalian bebas buat tetep baca atau ga atau mau komen apapun.

Nah ini dia chapter 3~~ ^^

Joifuru High School (JKT48) - Season 2


Chapter 3
“Emmphh bwahahaha” tiba-tiba Shania tertawa ditengah-tengah sesi belajarnya. Saat ini dia dan Aby sedang belajar bersama, di rumahnya, di kamarnya lebih tepatnya. *belajar apa belajar~~ *eh
“Kenapa kamu?” tanya Aby terkejut.
“Gapapa, keinget aja sama muka K pas galauin Jessica, lucu banget” jawab Shania masih tertawa dengan girangnya.
“Jangan gitulah..” tiba-tiba Aby terlihat sedih “kejadian ini bikin aku inget waktu Yuko-san grad dari AKB..” ucap Aby pelan, begitu sedih kedengarannya.
“Aduh.. ampun deh ini cowo-cowo.. kenapa pada maniak idol gini sih..”
“Hmmfh..” Aby terlihat bete mendengar komen Shania.


“Jangan bete dong ah my prince~” ucap Shania tersenyum.
“Yah.. ga kok.. ga bete” jawab Aby datar.
“Ahh, masih bete itu..”
“Hmm…” Aby menatap entah kemana, tidak melihat Shania.
“Jangan gitu ah~ senyum gantengnya mana?”
“Hmmfh..” Aby makin cemberut.
“Yah, yaudah kalo cemberut terus, aku ikutan bete juga ah”
“Yah, masa gitu?”
“Makanya senyum ganteng dulu” pinta Shania kembali. Abypun tersenyum lebar.

“Nah gitu dong~” Shania ikut tersenyum, eye smilenya dipamerkan “Hmm, daripada kita bete..” Shania menutup bukunya “Mending kita main aja, gimana?” lalu memeluk Aby dari samping.
“Hmm, main apa?” tanya Aby bingung, menatap kekasihnya yang entah kenapa senyam senyum ga jelas.
“Hihihi you know lah my prince~~” Shania lalu tersenyum licik. Yah.. sepertinya Aby harusnya tahu tanpa bertanya.. *ini gausah dipanjanginlah.. udah pada tau kok pasti apa yang terjadi berikutnya *eh apaan emang? Belajar biologi mereka.. tentang anatomi manusia.. *eh
~~~

Malam telah berlalu, bulan telah kembali digantikan oleh sang matahari. Veranda yang pulang larut malam, pada akhirnya tetap saja bangun lebih pagi dari sang adik.
“Tok-tok” Ve mengetuk pintu kamar Shania.
“Ehmm” suara Shania terdengar dari luar, sepertinya baru bangun “Iya?” Shania lalu membuka pintu, Ve yang ada di depan langsung tersenyum, namun tidak dengan Shania. Kaget, seperti melihat hantu, padahal kakaknya secantik bidadari. *halah
“Ka-ka Ve? Ke-kenapa ada disini?” tanya Shania entah kenapa panik.
“Hmm? Ini kan rumah kita” jawab Ve santai.
“I-iya.. a-aku tau, ta-tapi.. emm papa mama mana?”
“Udah berangkat, kenapa?”
“A-Ahh.. gapapa.. bibi?”

“Kamu kenapa sih de gugup gitu? Udah siang loh, kamu gamau sekolah?”
“Ahh iya.. aku… ahh, aku mandi dulu, ka Ve duluan aja” Shania lalu membanting pintunya. Membuat Ve terkejut sebelum kembali ke ruang makan mereka.
Sambil ber-chat-ing ria dengan K melalui HPnya, Ve yang sedang memakan nasi goreng tidak menyadari bahwa ada dua orang yang turun dari tangga rumahnya 30 menit setelah ia memanggil adiknya itu.
“Ka Ve, Shania langsung berangkat ya udah telat” Ve hanya menjawab dengan anggukan, konsentrasinya terambil penuh oleh HPnya itu.
“Permisi ka Ve.. Aby sama Shania berangkat dulu” ucap Aby yang berjalan di belakang Shania.
“Iya Shan, Aby, hati-hati ya” kali ini Ve bersuara “Emm, tunggu dulu.. Aby??” Ve lalu bangkit mengejar keduanya.
“Aby! Shania!” keduanya langsung berhenti, Shania terlihat begitu takut. Bahkan sampe memukul-mukul jidatnya.

“Kalian..” Ve menatap keduanya yang sudah ada di depan pintu secara bergantian.
“Ki-kita ga ngapa-ngapain, serius ka!” ucap Shania panik. Ve hanya menatap adiknya itu.
“Hmm.. pantes tadi pagi gelagapan..” ucap Ve datar saja.
“Hehehe” Shania hanya tertawa garing. Sementara Aby hanya menatap Shania, tidak tau apa maksud Ve.
“Oh iya, gamau makan dulu?” tanya Ve. Shania sepertinya terlihat lega walau hatinya masih berdegup kencang.
“Ga usah ka Ve, makasih” jawab Aby.
“Hmm, oh iya Aby, kalian baik-baik aja kan? Kalian berempat? Juga Joifuru?” tanya Ve beruntun, membuat Aby dan Shania kaget juga bingung.
“Semua baik-baik aja ka Ve..” Aby tersenyum “Kami maupun juga Joifuru”
“Semoga aja.. feeling ka Ve ga enak..”

“Tenang aja ka Ve =]” ucap Aby kembali, masih tersenyum.
“Baiklah, kalo gitu kalian hati-hati ya, titip Shania” ucap Ve sebelum akhirnya kembali ke dalam rumahnya itu.
“Kirain ka Ve mau marahin kita…” ucap Shania setelah daritadi diam lalu menghembuskan panjang nafasnya “Lain kali di rumah kamu aja ya…” tambahnya, Aby hanya menatap Shania karena terkejut. Memilih diam dan tidak menjawab. Keduanyapun lalu berangkat sekolah.. *hayoo Shania sama Aby abis ngapain ya?? Kkk~~ *mereka abis belajar! Belajar bareng……. Di kasur *eh /lupakan!!
~~~

Seminggu berlalu, seperti yang dibilang Aby, ‘semua baik-baik aja’ tapi tidak bagi Deni, karena ini saatnya UTS..
“Arghh kenapa harus ada UTS..” kesal Deni saat sedang melihat papan pengumuman sekolah bersama K, Aby dan juga Faris.
“Kenapa sih Den?? Udahlah tenang aja sih..” ucap Faris “sebelah lo Gracia loh~~” tambah Faris sambil menepuk pundak Deni “Sekal lagi, Gracia~”
*note: Iya, Joifuru kaya kita ulangannya, selang-seling dan digabung sama adik kelas.

“I-iya sih.. tapi ga ngaruh juga..“ ucap Deni sambil manyun “Sekali lagi, ga ngaruh! Betewe, bicara soal Gracia.. ga cuman gw aja loh yang sekelas sama bocah geng cewe terkenal itu..” Deni lalu tersenyum “kalian juga, K, By lo juga Ris..” tambah Deni.
“Oh ya? Masa?” Faris lalu berlari ke dekat Aby “Si Aby satu kelas sama sepupu nih~”
“Hmmfh..” Aby hanya diam tak berkomentar.
“Gw sama Elaine loh Den~!” ucap Faris girang “Tunggu Elaine itu…” Faris tiba-tiba diam dan terlihat memikirkan sesuatu.

“Yang dulu lo bilang bocah..” ucap Deni.
“Hah? Masa sih?! Kapan??” tanya Faris, namun Deni tidak menjawabnya dan berlari kearah K.
“Tinggal K yang berarti sama…” ucap Deni kembali sambil melirik K.
‘Michelle…’ ucap K dalam hatinya, sambil melihat namanya dan Michelle di papan pengumuman itu, bahwa mereka akan duduk sebelahan.
“Kebetulan hebat kan..” Ucap Deni sambil tersenyum, namun tidak dengan ketiga sahabatnya yang diam tanpa senyum. Larut dalam pikiran masing-masing. Memikirkan sesuatu, yang berhubungan dengan ruang ujian mereka nanti…
~~~

UTS hari pertama berakhir, kebetulan Faris dan Elaine jadi orang yang terakhir keluar dari kelas. Elaine masih membereskan barang-barangnya, sementara Faris masih diam tidak beranjak dan duduk dengan seenaknya.
“Hoamm” Faris menguap *nulisnya pas lagi nguap juga ini* lalu melihat kesamping kirinya, melihat adik kelasnya yang sibuk sendiri itu.
“Wajah itu..” ucap pelan Faris yang sepertinya terdengar Elaine, hentikan kegiatannya. Elainepun menengokkan kepalanya, melihat Faris yang sedang ‘meniliti’ dirinya.
Kaget karena tindakannya diketahui, Faris lalu tersenyum semanis mungkin. Senyuman yang biasanya dipakainya dulu jika ingin menggaet cewe. Membuat Elaine kaget mendadak. Entah kaget karena diperhatikan atau kaget karena melihat senyuman Faris yang tidak kalah mempesona itu, tidak ada yang tahu selain Elaine sendiri, yang bahkan sampe menjatuhkan HPnya. Sepertinya sih Faris lebih kaget ngeliat itu..

“I-Ini Hpnya” dengan sigap dan cepat Faris mengambilkan HP Elaine yang terjatuh itu, meletakkannya di atas meja, meja yang masih terdapat beberapa alat tulis Elaine.
“Bebek? Elaine suka bebek juga? Kwek?” tanya Faris beruntun lalu duduk di depan Elaine, yang tiba-tiba menundukkan kepalanya. Seperti tidak ingin melihat Faris. Atau malu untuk melihat wajah Faris?
“Kwek~ Kwek~ Kwek~” Faris memainkan salah satu pensil Elaine yang terdapat bebek di atasnya.
“Ka Faris..” panggil pelan Elaine.
“Iya kwek~” Faris kembali tersenyum.
“Hmm..” Elaine terlihat berpikir.
“Apa kwek?” Faris mendekatkan pensil yang dimainkannya ke wajah Elaine, kagetkan gadis loli itu.
“Ka Faris..”
“Hehehe, iya kwek, tadi mau ngomong apa?”
“Emm.. Makasih ya..” ucap Elaine masih dengan suara yang pelan.
“Hah? Buat apa?” Faris heran, keduanya kembali saling bertatatapan. Mengingatkan Faris akan sesuatu yang pernah terjadi tidak lama. Kejadian yang mengawali kedekatan mereka..
~~~

Hari kedua UTS, tidak ada yang berbeda hingga waktu berakhir. Hari pertama buat Elaine dan Faris saling mengenal, lalu bagaimana dengan Aby dan Andela? Gadis cantik yang notabene sepupu dari kakak beradik Ve-Shania itu tidak pernah dikenalkan pada Aby maupun K. Katanya sih mereka saudara jauh, jadi ga begitu akrab. Tapi entahlah, hal itu sedikit mengganjal buat Aby, mungkin juga buat K. Dengan tenangnya, Andelapun pergi keluar ruangan, melewati kursi Aby tanpa kata, melewati Yona yang ada di depan pintu ruang ujian mereka.
“By, bukannya dia..” ucapan Yona berhenti saat Aby menatapnya dingin. Sebenernya tidak begitu, tapi entah kenapa terasa seperti itu bagi Yona.
“Ahh.. So-sorry, ahh itu cuman mau bilang ada buku baru di perpus.. permisi” ucap Yona gelagapan lalu pergi.

Hari ketiga UTS, masih sama seperti sebelumnya, tapi pemandangan di deket Deni sepertinya buat dia makin enek dengan yang namanya ujian.
“Udah selesai beb?” tanya Hamid yang menghampiri Gracia.
“Udah.. pulang yuk pusing nih~” Gracia bangkit lalu merangkul Hamid.
“Yuk~” keduanyapun keluar dari kelas.
“SANA! SANA! PULANG!!” kesal Deni yang sedaritadi memperhatikan “Malah mesra-mesraan depan gw.. grr”

Hari keempat, akhirnya Faris mengingat sesuatu yang pernah terjadi dengan dirinya dan Elaine yaitu..
“De..” panggil pelan Faris pada Elaine, lagi-lagi keduanya menjadi yang terakhir keluar kelas. Setiap hari seperti itu. Elainepun menengok kearah Faris. Walau dengan cepat kembali menunduk.
“Duh maaf, bukannya mau nakutin..” ucap Faris kembali “Cuman mau tanya aja, boleh?” Elaine kembali melihat Faris dan disambut dengan senyuman ganteng Faris.
“Boleh kok..” jawab Elaine begitu pelan.
“Elaine itu cewe yang waktu di perpus kan ya..” Elaine menatap Faris lagi sesaat sebelum akhirnya kembali menunduk. Faris yang tadi tersenyum berubah masam.

“Bener bukan sih.. yang waktu itu ga bisa ambil yang tinggi..”
“Iya ka..” jawab Elaine pelan sambil mengangguk kecil.
“Ahh.. bener berarti!!” ucap Faris girang “tapi ngapain mau ngambil yang tinggi-tinggi sih.. udah tau pendek” mendengar perkataan Faris yang menyinggung tinggi badannya, Elaine menatap kakak kelasnya itu. Wajahnya entah kenapa merah.
“Ahahaha, canda kok, sampe merah gitu mukanyahaha” Faris kembali larut dalam tawa, tawa lebar yang tidak merusak ketampanan pada wajahnya. Pemandangan yang menimbulkan semburat merah yang lain di wajah Elaine..
~~~

Akhirnya UTSpun berakhir, hari terakhir yang ternyata jadi awal pertemuan ‘pertama’ bagi…
“Hei Deva” sapa Sinka pada K setelah bel berbunyi. Di tengah ramainya murid-murid yang mulai berhamburan keluar ruangan.
Sinka Juliani: adik Naomi, kelas 2. Anggota cheers juga.
“Iya Sin?” tanya K sambil membereskan tasnya.
“Kayanya jarang ya kita ngobrol, padahal kita sering sekelas dan kakak gw juga deket sama lo berempat” ucap Sinka kembali.
“Hmm ya.. kayanya ya.. haha” tawa K garing.
“Sebenernya sih cuman mau ngasih saran buat si Deni.. kalo mau dapetin Ka Naomi.. mesti mempesona kaya lo dan Faris dulu..” K hanya menatap Sinka, dengan tatapan yang seolah bertanya ‘maksud lo apa?’

“Ups.. gw ga maksud inget-ingetin yang dulu kok..” tambah Sinka.
“Yeah gw tau kok.. makasih sarannya.. nanti gw sampein” K mencoba tersenyum. Sinkapun akhirnya pergi setelah tersenyum imut sebelumnya.
“Sepertinya Joitus mulai beraksi ya oppa..” ucap seseorang yang duduk disamping K daritadi. K lalu menatap gadis itu, adik kelasnya atau lebih tepatnya yang bernama..
“Michelle..” ucap pelan K.
“Belum kelar UTS, Joitus udah bikin berita, walau biasa aja sih..” ucap Michelle kembali. K masih diam memperhatikan “Wah, ini beneran?” tanya Michelle pada dirinya sendiri yang sedang memainkan HP, melihat berita Joitus di Hpnya “fakta unik UTS: K dan kawan-kawannya satu ruangan dengan Michelle the gangs” ucap Michelle membaca salah satu tulisan di Joitus “pantes mereka mulai mancing ya…”
“Michelle, kamu ap..” Ucapan K terpotong. Michelle lalu berdiri di depan K.
“Sepertinya mereka butuh berita kita, gimana kalo kita bantu?” tanya Michelle tanpa melihat K “Oppa?” Michelle lalu pergi meninggalkan K yang hanya diam, menatap kepergian Michelle.
“Apa itu benar Michelle… Maksud kamu apa….” ucap K pada dirinya sendiri.
~~~

Weekend kembali datang pasca UTS tertulis berakhir, selanjutnya akan tiba UTS praktek. Deni yang masih setres melampiaskan kekesalannya pada Naomi.
“Ahh~~ akhirnya kelar juga~~” ucap Deni dengan leganya. Naomi disampingnya tetap tenang duduk sambil membaca sebuah buku.
“Ka Naomi~~ kita kesini buat refreshing~ jangan malah belajar~~” ucap Deni sambil manyun pada Naomi yang tetap membaca. Saat ini keduanya sedang berada di sebuah taman.
“Masa gw ga boleh belajar? Semester pertama kuliah nih..” keluh Naomi.
“Yaa.. bukannya gitu sih.. cuman..”
“Cuman apa?”
“Cuman….” Naomi menatap tajam Deni, urungkan niat Deni yang mau protes.
“Ga jadi…”
“Hmm, terus tadi mau cerita apa?”
“Itu loh UTS ngebetein banget ka”
“Bete kenapa?”

“Bete aja! Udah UTSnya betein, ruangannya juga”
“Kenapa sama ruangannya?”
“Seruangan sama ade kelas yang tenar kirain bakal gimana.. taunya nyebelin..”
“Nyebelin? Emangnya kenapa? Siapa namanya?” tanya Naomi beruntun, terlihat cemburu sepertinya.
“Namanya Gracia…”
“Oh cewe? Naksir?” tanya Naomi memotong ucapan Deni.
“Dengerin dulu ett dah, itu si Gracia sama pacarnya mesra-mesraan depan aku ka, udah UTSnya susah, nambah bete deh”
“Ohh terus?”
“Kapan kita pacarannya?” tanya Deni sambil tersenyum girang, Naomi hanya menatapnya malas.
“Hah.. cape deh.. nanti kalo gw udah lulus kuliah” jawab Naomi asal.
“Ehh busee…”
~~~

“Hei Va..” sapa Aby pada K yang sedang diam di atap sekolah.
“Hmmfh?”
“Kenapa? Masih galauin Jessica SNSD?” Tanya Aby sambil tertawa kecil. K hanya menggeleng.
“Lalu? Jessica Veranda?” K kembali menggeleng.
“Bukan, tapi yang lain..” ucap pelan K.
“Eh?” Aby mendekat pada K “Yang lain?” tanya Aby penasaran.
“Heeh” jawab K singkat, mengangguk.
“Hmm, tapi lo gapapa kan? Karena.. ka Ve khawatir”
“Ve khawatir?”
“Iya, ka Ve..”
“Gw ga apa-apa kok..” K tersenyum kecil “Semoga..” tambah K seadanya, tanpa pamit lalu pergi meninggalkan Aby.
~~~

Disisi lain, tidak hanya seorang K yang ‘menggalau’ tapi juga…
“Misyel~~” panggil Andela dengan nada girang pada Michelle.
“Syel? Misyel~” kali ini Gracia yang memanggil, namun tetap diabaikan. Michelle masih melamun entah apa yang dipikirkannya.
“Syel, HP lo bunyi..” ucap Gracia kembali. Akhirnya Michelle bergerak, HP yang sedari tadi hanya diputar-putar olehnya akhirnya dimainkan.
“Lagi-lagi sampah” ucap Michelle pada dirinya sendiri sambil melihat bacaan di HPnya “Aha! Apa ini~” Michelle tersenyum sendirian, buat Gracia dan Andela saling tatap bingung.
“Gimana kalo kita naikin pamor kita?” tanya Michelle tiba-tiba.
“Hah? Dengan cara?” tanya Gracia bingung.
“Ini..” Michelle menunjukkan sesuatu yang ada di HPnya.
“Itu? apa?” tanya Andela buat Michelle sebal.
“Hah.. udah lo ikut aja, karena pemeran utama kita itu… hmm” Michelle hanya tersenyum licik. Kedua temannya kembali bertatapan dalam bingung.
~~~

Duduk tidak jauh dari Yona bertugas, Aby seorang diri, diam dan larut dalam pikirannya. Bukan buku yang kali ini dibaca Aby, tapi justru HPnya, lebih tepatnya Joitus dengan berita dan komen-komennya yang isinya…
“fakta unik UTS……” “comment: yamadaCW: K and the gangs vs Michelle the gangs, siapa yang lebih tenar ya?” “comment: ewew48: @yamadaCW beda dong yang satu cewe satunya cowo..” “comment: setepaku: @ewew48 nah justru itu! Kalo perlu ada scandal juga!” *nama2nya plesetan dari beberapa skyman loh xD *peace wkwk
Aby begitu serius membaca hal yang sebenernya tidak penting itu. Hingga gadis yang baru datang ke dalam perpustakaan alihkan perhatiaannya. Masih di tempatnya duduk, Aby memperhatikan gadis kecil dihadapannya yang sedang memilah-milih buku, tak berapa lama duduk di depan Aby.

“Elaine..” sapa pelan Aby.
“Ka Aby?” jawab Elaine yang baru menyadari ada sosok Aby di depannya.
“Elaine..”
“Emm.. iya ka?”
“Boleh ka Aby tanya sesuatu?” tanya Aby sedikit membuat Elaine bingung.
“Emm boleh..”
“Apa Elaine tau hubungan antara Deva dengan Michelle?” tanya Aby, kali ini benar-benar kagetkan Elaine. Membuatnya menatap Aby dengan wajah begitu serius.

“Maksud ka Aby?”
“Elaine tahu?”
“Aku..” Elaine terlihat berpikir, wajahnya menunjukkan kebingungan, entah karena mengetahui sesuatu atau karena tidak tahu harus memberi respon apa.
“Banyak yang ternyata dirahasiain Deva” ucap Aby, Elaine terlihat begitu gelisah.
“Aku gatau apa-apa soal mereka..” Elaine tiba-tiba bangkit dari tempatnya lalu meninggalkan Aby. Menyadari tingkah laku aneh Elaine, Aby mengejar gadis yang sedang berjalan cepat itu.
“Elaine! Tunggu!! Elaine?” teriak Aby yang membuatnya jadi pusat perhatian, namun telat. Elaine sudah menghilang.
“Ada apa dengan kalian?” tanya Aby pada dirinya sendiri.
~~~

Terus berlari menghindari Aby, tanpa sadar Elaine menbrak Faris yang memang sengaja menempatkan diri di laju lari Elaine.
“Bruk” tubuh Elaine benar-benar langsung jatuh ketika bertabrakan dengan Faris, untunglah Faris dengan cepat langsung memeluk gadis itu.
“So-sorry kwek, gapapa kan?”
“Ka Faris?” Elaine langsung melepaskan pelukan Faris, wajahnya memerah.
“Kenapa sih lari-lari gitu? Dikejar siapa?” tanya Faris sambil memperhatikan Elaine.
“Aku……” Elaine terlihat berpikir “Ahh.. ga kok..”
“Terus kenapa lari-lari?”
“Itu karena…” lagi Elaine membatalkan ucapannya sendiri.

“Ett kamu daritadi ngomong kenapa batal mulu…” tiba-tiba Elaine menarik Faris “Elaine tunggu!!” kini kedunya ada di dalam sebuah ruangan, seperti gudang dan gelap. Keduanya sempat bertatapan dalam diam dan gelapnya ruangan untuk beberapa lama. Namun suara langkah kaki sadarakan Elaine.
“Ka Faris.. boleh aku minta tolong?”
“Dengan senang hati” Faris tersenyum “Emm, minta tolong apa emangnya kwek?”
“Keluar dari sini…”
“Hah?” jujur saja Faris bingung, tadi Elaine menariknya ke dalam dan sekarang menyuruhnya keluar “baiklah..” Farispun keluar dan diluar dia bertemu…

“Aby?”
“Ahh ris.. apa lo liat……..” Aby spertinya ingin bertanya, namun diurungkannya.
“Eumm? Liat siapa?”
“Ahh.. ga jadi, gw duluan ris..” Abypun pergi meninggalkan Faris dalam kebingungan.
“Kenapa sih pada?!” Farispun kembali dalam gudang tempatnya bersama Elaine tadi “Kwek~ kwek~” Faris mencari sosok Elaine di dalam sana namun sepertinya percuma karena Elaine…
“Kwek? Elaine? De dimana? Lah tuh bocah ngilang..” yah Elaine menghilang. Pergi meninggalkan Faris tanpa pamit. Timbulkan tanda tanya tersendiri buat Faris.

Apa yang direncanakan Michelle? Mengapa Elaine bertingkah seperti itu? Dan apa yang sebenarnya terjadi antara K dan Michelle dulu?
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

No comments:

Post a Comment