Monday, November 17, 2014

Joifuru High School (JKT48) - Season 2 - Chapter 5

Maaf sekali lagi, bagi yang kepo soal K dan Michelle, masih di next chapter ehehe, sabar dan baca chap ini dulu ya~~
cekidot~~

Joifuru High School (JKT48) - Season 2

Bossu Lele Gangs :3

Chapter 5
“Brak” Dengan kasarnya, K membuka pintu home. Mengagetkan Faris dan Deni yang sudah ada di dalamnya.
“Deva? Kenapa lo?” tanya Faris.
“Aby mana?!” tanya K dengan nada keras. Wajahnya terlihat emosi. Membuat Deni takut lalu menatap Faris.
“Belum dateng” jawab Faris “Ada apaan emangnya?” tanya Faris. Tanpa kata, K yang sudah duduk di dekat Faris memberikan HPnya.
“Eumm?” dengan bingung Faris bersama Deni melihat isi HP K yang sedang membuka Joitus dan.. “Aby selingkuh dari Shania? Cewe ini?” kali ini Faris tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
“Elaine?” ucap Deni, Farispun terdiam dalam keadaan tak tau harus berkata apa, begitu juga dengan K yang emosinya meluap. Sementara Deni, hanya menatap keduanya secara bergantian dalam bingung.
~~~

Dengan gayanya yang memang cool sambil mendengarkan lagu dari ipod yang mengalir lewat earphonenya, Aby berjalan dengan santainya di lobby Joifuru. Tanpa menyadari murid-murid disekitarnya membicarakan dirinya, tidak mengetahui apa yang sedang terjadi, sebuah berita di Joitus yang bisa menjatuhkan kepopulerannya. Sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan bila sudah memiliki pasangan.
Menunggu kedatangan sang ‘pelaku’ kali ini, K, Faris dan Deni masih terdiam, hanyut dalam pikirannya masing-masing. Tiba-tiba Faris bangkit.
“Mau kemana ris?” tanya Deni.
“Nyari jawaban” Faris lalu berlari keluar dari home. Hanya ada satu nama di otaknya saat ini, Elaine. Faris tau, kedekatannya dengan Elaine baru sesaat, tapi dia yakin Elaine bukan gadis yang akan mendekati pacar orang. Kecuali ada alasan lain, atau memang Aby yang mulai mendekati? Entahlah, yang pasti Faris butuh jawaban itu.

Ditengah perjalanan mencari Elaine yang ditemui Faris justru….
“Sinka?” panggil pelan Faris saat melihat Sinka, yang sedang ngobrol di depan kelasnya bersama teman-temannya. Ada Acha dan Frieska disana, yang notabene pernah jadi pacar Faris sesaat dulu di kelas 1.
“Eumm?” merasa dipanggil, dengan wajah imut yang dipasangnya, Sinka menatap Faris. Melihat Sinka, tujuan Faris berubah.
Farispun menghampiri Sinka, matanya dengan mata Frieska sempat saling bertemu, sedikit ingatkan hal yang pernah terjadi diantara mereka walau sudah sangat lama. Frieska hanya melengos malas.
Frieska Anastasia Laksani: Teman geng Sinka. Mantan pacar Faris saat kelas 1. Adik kandung Ibu Melody.

“Ahh, kalian mau nostalgia?” tanya Acha sambil senyum menatap Frieska dan Faris bergantian.
Alicia Chanzia (Acha): Teman geng Sinka.
“Jangan ngaco” ucap pelan Frieska.
Mengabaikan Acha dan apalagi Frieska, Faris langsung menarik tangan Sinka “Ikut gw!!” menjauhkannya dari Acha dan Frieska yang terkejut dan bingung.
“Ada apaan sih Faris? Lepasin!” teriak Sinka sambil berusaha melepaskan diri. Namun Faris mengabaikannya dan membawanya ke tempat yang cukup sepi.
“Berita di Joitus? Lo yang buat hah?!” tanya Faris masih memegangi lengan Sinka.
“Sepertinya ka Shinta udah cerita ya? Tapi, maaf itu bukan gw” jawab malas Sinka tanpa menatap Faris sedikitpun.
“Kalo gitu siapa?! Kasih tau gw cepet!” teriak Faris di depan muka Sinka.
“Hah?! Mana gw tau? Lo pikir gw tau siapa-siapa aja pengurus Joitus hah!” teriak Sinka balik, kali ini balas menatap Faris.

“Ga usah banyak alasan! Kasih tau gw!!”
“Kenapa peduli banget sih sama berita itu? Suka sama Elaine?”
“Bugh” Faris mendorong Sinka ke tembok, dengan masih memegangi lengannya “Ga usah ganti topic, jawab gw! Siapa?!”
“Lo gamau ngelakuin yang sama kaya yang dulu lo lakuin ke ka Shinta kan” ledek Sinka “Mentang-mentang ganteng main asal cium” *ini ngeledek apa muji?
“Ga usah geer!! Nyadar diri lo sama kakak lo jauh!!” teriak Faris kesal. Sinka menatapnya begitu kesal “Cepet jawab pertanyaan gw!”
“Kalo gw bilang mungkin Aby yang buat berita itu sendiri gimana?”
“Apa maksud lo?!”
“Loh? Ka Shinta emangnya belom bilang?” Faris terlihat bingung “Hahaha, how pity you are!” Faris makin kesal “Aby pernah jadi bagian Joitus, jadi bukannya menemui dia langsung lebih cepat beres?” ucap Sinka tersenyum, begitu menyebalkan walau wajahnya tetap terlihat imut.
“Jangan bercanda!! Aby ga mungkin..” Faris perlahan melepaskan genggaman tangannya.

“Apa gw keliatan boong? Atau perlu gw kasih buktinya?” tanya Sinka tersenyum penuh kemenangan, terlihatnya seperti itu.
“Jangan asal ngomong!!” Faris kembali kencangkan genggaman tangannya.
“Berhenti! Sepertinya cukup sampai disitu” teriak seseorang dari jarak yang tidak jauh dari tempat Faris dan Sinka berada. Keduanyapun langsung melihat kearah sumber suara dan ternyata itu adalah suara Viny. Farispun langsung melepaskan pegangan tangannya.
“Cowok mengancam cewe seperti itu? Beda banget sama Deva ya, pantes ditolak ka Ve” ucap Viny kali ini mengalihkan Faris dari Sinka lalu menuju kearahnya.
“Maksud lo apa Vin?! Ga usah sok ya mentang-mentang lo…”
“Apa? OSIS? Gw udah bukan wakil ketua OSIS kok. Cuma mau mengingatkan kalo disini masih ada CCTV, dan kalo lo gamau diskorsing sebulan lagi, lebih baik pergi dari sini” ucap Viny panjang lebar dan tegas yang diakhiri dengan senyum yang begitu manis. Ucapan Viny sedikit mendinginkan kepala Faris, yang akhirnya memilih meninggalkan keduanya dengan kekesalan yang masih sangat menyelimuti hatinya.
~~~

Melihat keadaan K, Deni yang ketakutan memutuskan menyusul Faris, yah pokoknya keluar dari home. Saat membuka pintu home, Aby yang masih terlihat tenang sudah ada disana.
“Aby?!” kaget Deni saat melihat Aby yang sudah ada di depan home.
“Pagi Den” ucap Aby yang akan masuk ke dalam home, namun Deni menahannya. Tapi apa daya usaha Deni sia-sia. Dari dalam K sudah mendengar suara Aby, dengan tiba-tiba keluar dan langsung menonjok Aby. Membuat tubuh Aby terbentur keras ke tembok dan jendela yang ada dibelakangnya, earphone yang dipakai Aby pun terlepas dan Ipodnya terjatuh di lantai. Tanpa basa-basi K menarik tubuh Aby, melemparnya ke dalam home, menutup dengan kerasnya pintu home, kagetkan Deni yang hanya bisa bengong, tidak tahu harus berbuat apa lagi.
Di sisi lain, Shania masih mengurung dirinya di dalam kamar, sudah lupa dengan sekolahnya, berdiam diri mengingat semua moment yang pernah terjadi antara dirinya dengan Aby membuatnya makin menangis. Salah satunya…

-Flashback-
“Ini liburan pertama kita bereempat ya?” tanya K, saat ini K, Ve, Aby dan Shania sedang berlibur bersama di sebuah pantai.
“Iya =]” jawab Ve tersenyum begitu manis.
“Sering-sering ya K~!” pinta Shania.
“Waduh!! Amsyong dong duit gw!” Shania hanya tertawa “Udah ah, Ve~ main air yuk~~” K menarik Ve, meninggalkan Shania bersama Aby yang duduk berdua di pinggir pantai.
“Hahaha, kenapa ka Ve juga jadi kekanakan gitu” ucap Shania sambil memperhatikan Ve dan K yang sedang main air di pantai.
“Tapi, ka Ve ga semanja kamu kok” ucap Aby dengan datarnya.
“Apaan sih?! Ihh nyebelin deh” Shania langung terlihat bete.
“Ahaha, ambekan deh” Aby membelai rambut Shania “Kalo kamu ngambek, aku ga jadi kasih kamu hadiah nih..”
“Eh? Hadiah apa?” Shania langsung menatap Aby. Matanya berbinar.

tangan beby di belakang, abis foto tinggal tarik terus cuuu~~ >_< #dzigh

“Tutup mata dulu”
“Kamu nyuruh aku nutup mata terus ga akan ninggalin aku tiba-tiba sendirian kan?”
“Ga lah, udah tutup mata dulu” dengan agak takut, Shania menutup matanya, pelan-pelan Aby mengambil sesuatu dari kantong celananya.
“Kamu gamau nyium aku tiba-tiba kan?” lagi Shania bertanya yang aneh-aneh, kali ini buat Aby tersedak dan batuk “Eh? Kenapa? Kamu gapapa kan?”
“Gapapa, angkat tangan kamu sekarang” dengan bingungnya Shania mengikuti yang diminta Aby, perlahan sesuatu dirasakan tangan kanan Shania, sebuah benda berbentuk lingkaran dipakaikan Aby di jari manis tangan gadis yang juga manis itu. Reflex Shania langsung membuka matanya.
“I-Ini?”

“Cuman tanda ga lebih, tapi suatu hari aku akan buat itu jadi lebih. Saat kita sama-sama siap melanjutkannya” ucap Aby tersenyum, dengan tatapan mata begitu mencintai, sembari menunjukkan cincin yang sama yang sudah terpasang di jari manisnya. Timbulkan semburat rona merah di pipi Shania, kembali timbulkan eye smile khas Shania.
Dibawah sang mentari, diiringi hembusan angin, keduanyapun berciuman. Tanpa dketahui Ve dan K memperhatikan mereka sambil tersenyum ikut bahagia. *Kyaaaa >.< bebnju!!
-Flashback END-

Diluar kamar Shania, Ve yang semakin panik mencoba menghubungi Deva maupun Aby, namun hal itu sia-sia karena…
Kedua orang yang dihubungi Ve, di dalam home, tempat yang biasa menjadi tempat mereka berkumpul, berubah menjadi ‘arena’ perkelahian keduanya. Untuk pertama kalinya kedua sahabat itu berkelahi, perkehalian yang seharusnya tidak terjadi.
“Bugh” K memukul wajah Aby. Aby yang saat ini ada dibawah K tidak melawan sedikitpun terhadap perlakuan K.
“Jawab gw Aby!” K kembali memukul wajah Aby “Kenapa, kenapa lo selingkuh dari Shania?!”
“Gw udah bilang, itu ga seperti yang mereka tulis” jawab Aby dengan nada suara yang masih sama seperti biasanya, tidak datar atau cool, apalagi keras.
“Tapi, itu apa?! Gw percayain Shania sama lo By..” teriak K.
“Itu cuman omong kosong!” Aby mendorong tubuh K, membuat K jatuh.
“Tapi, foto itu?”
“Apa lo lebih percaya Joitus dibanding sahabat lo sendiri Va?” tanya Aby, dengan darah yang sudah sedikit menghiasi samping bibirnya.
“….” K diam sesaat, berpikir, tapi emosi masih menyelimutinya.
“Apa karena Elaine itu saksi dari..” ucap Aby yang tidak diselesaikannya “Ini semua ada hubungannya sama Michelle kan?” tanya Aby kembali, Kali ini K kaget dan kembali diam, hanya menatap Aby.
~~~

“Makasih Vin” ucap Sinka tersenyum manis pada Viny.
“Hmm” Viny terlihat berpikir “Gw hanya menyelamatkan Joitus aja dari kebodohan beberapa pengurusnya” ucap Viny dengan nada meledek
“Hah?! Maksud lo siapa?!” tanya Sinka yang kesal, sepertinya merasa tersinggung.
“Yah kaya seseorang yang cuman bisa gunain kakaknya sendiri buat dijadiin berita” ucap Viny membelakangi Sinka kembali meledek gadis panda itu.
“Bukannya lo juga ga ada bedanya ya?!” tanya Sinka masih kesal dan balas meledek “Menyalah gunakan jabatan dan OSIS buat dapetin berita Ka Ve dan K!” kali ini Viny menatap Sinka.
“Yah… Seenggaknya gw ga akan bocorin rahasia Joitus walau itu sebagai taktik” ucap Viny kembali sebelum meninggalkan Sinka.
“Ck, terus soal berita Aby dan Elaine?”
“Ahh.. kalo itu bukan bagian gw, karena gw jarang ke perpus” jawab Viny sebelum akhirnya benar-benar menghilang dari hadapan Sinka.
~~~

Masih menunggu di depan kamar Shania, akhirnya Ve memutuskan menelpon Faris, lebih karena Aby dan K terus-terusan tidak mengangkat telepon darinya.
“Faris!” teriak Ve.
“Iya ka Ve?” jawab Faris dengan lemasnya. Faris masih menyendiri mengabaikan pelajaran yang sudah berlangsung. Memikirkan berbagai macam informasi mendadak yang diterimanya, benar atau tidaknya semua hal itu.
“Aby sama Key dimana? Ini Shania…”
“Ka Ve udah liat Joitus?” tanya Faris memotong ucapan Ve.
“Joitus? Kenapa?” Faris hanya menghela nafasnya tanpa menjawab, karena penasaran Ve terpaksa memutus percakapan teleponnya dengan Faris. Mengecek Joitus dan..
“Ini..” Tidak hanya Ve, sesungguhnya 99% murid Joifuru tidak ada yang percaya dengan berita itu. Tapi, satu foto sudah cukup jadi bahan bukti kedekatan Aby dan Elaine yang sesungguhnya memang tidak hanya sekali dua kali bertemu di salah satu bagian sekolah…
~~~
Siapa sangka ya manis2 dua2nya pengurus Joitus :p
Sore hari tiba, pelajaran terakhir hari inipun selesai. Sebagian murid sudah pulang meninggalkan Joifuru, sedangkan sebagian lain masih memilih untuk tetap di Joifuru, salah satunya mereka…
“Syel, lo kenapa senyam-senyum sendiri?” tanya Andela sambil memperhatikan Michelle yang sedang memainkan HPnya “Lo gapapa kan?”
“Tenang aja ndel, gw baik-baik aja kok” jawab Michelle tersenyum.
“Kalo lo kenapa cot? Kok kayanya kusam gitu?” Kali ini Andela bertanya pada Gracia yang sama seperti Michelle sedang melihat HPnya. *ga enak amat ya ‘cot’
“Gapapa kok ndel” Gracia menggelengkan kepalanya “gw cuman ga percaya aja kalo Elaine jadi orang ketiga diantara ka Aby sama ka Shania” jawab Gracia.
“Hmm, gw juga ga percaya.. masa sih Elaine..”
“Tenang aja Elaine ga gitu kok..” ucap Michelle memotong ucapan Andela “yah tapi siapa yang tau..” tambah Michelle, mengakhiri kata-katanya dengan senyuman manis yang disunggingkannya.
~~~

Beberapa hari berlalu, Shania masih belum mau masuk, untunglah Ve sudah bisa menenangkan Shania, sementara Aby dan K…
“Jelasin hal yang masih lo rahasiain Va” ucap Aby.
“Bukannya, sekarang ini lebih baik lo ke rumah Shania?” tanya K mencoba mengganti arah topic pembicaraan Aby.
“Ga usah ganti topic Va, gw tau kapan harus nemuin Shania dan jelasin ini” jawab Aby.
“Aby bener!” teriak Faris yang muncul bersama Deni, mengagetkan Aby dan K yang tadinya hanya ingin berbicara berdua saja di atap sekolah “Sorry, gw sama Deni juga harus tau kebenarannya dari mulut lo”
“Ini saatnya Va, sebelum semuanya terlambat..” pinta Aby kembali.
“Okok gw ngerti, tapi gw harap kalian ga akan salah paham dengan semuanya….” K pun menceritakan semuanya. Tentang masa lalunya yang hampir terlupakan. *skip buat pembaca ntar ada sesinya wkwk XDD *ditimpuk lagi
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Mungkin siapa?” tanya Faris begitu penasaran. Begitu juga dengan Deni dan Aby yang menunggu jawaban K.
“Ahh.. ga bukan siapa-siapa..” jawab K seperti berbohong, tetapi sesungguhnya bukan karena ia ingin begitu, hanya saja K memang tak yakin “Gw… permisi..”
“Va tunggu..” panggil Faris sia-sia.
Akhirnya K memutuskan meninggalkan Aby, Deni dan Faris, untuk menenangkan dirinya sendiri setelah menceritakan semuanya. Mungkin. Sesuatu yang akan menimbulkan kembali ‘peperangan’ yang dibalut rasa iri, benci, dendam juga cemburu. Sekali lagi, mungkin. *efek ada Gracia jadi sekali lagi sekali lagi mulu
“Ris, balik yuk” ajak Deni.

“Duluan aja Den” ucap Faris “Ada yang mau gw tanyain sama Aby” Aby menatap Faris, keduanya saling tatap.
“Baiklah~” Denipun pergi seorang diri, kini tinggal Aby dan Faris saja disana.
“By..” panggil Faris.
“Kalo ini soal Elaine, gw sama dia..”
“Bukan itu… Kalo soal itu.. gw percaya sama lo” Aby hanya diam “Tapi ada satu hal lain..”
“Hal lain?”
“Apa lo itu…” Faris sedikit menahan, agak ragu “Masih pengurus Joitus?” tanya Faris akhirnya.
Aby menatap dalam Faris “Apapun yang lo denger, itu hanya omong kosong” jawab Aby sebelum tinggalkan Faris seorang diri, yang masih dibaluti rasa penasaran.
~~~

Kini, Shania telah kembali bersekolah. Walau keadaannya masih buruk, apalagi karena Aby belum sama sekali menghubunginya untuk menjelaskan apapun. Shania sendiri tidak mau menghubungi Aby.
“Shan lo udah gapapa kan?” tanya Gaby, saat dia, Shania, Ayana, Jeje dan juga Hanna berkumpul.
“Heeh” jawab Shania seadanya dibarengi dengan anggukan.
“Terus si Aby udah ngubungin lo?” kali ini Jeje yang bertanya. Tanpa kata, Shania menjawab dengan gelengan.
“Wah kacau.. beneran habis manis sepah dibuang ya..” ucap Hanna.
“Brak” lagi Shania menggebrak meja, sadarkan Ayana yang nyaris saja tertidur “Lo tuh mau cari ribut sama gw ya Han?!”
“Engg-enggak kok ga.. bu-bukan gitu, gw cuman….” Ucap Hanna gelagapan.
“Cuman apa?!” tanya Shania dengan kesalnya. Hanna hanya menunduk takut.
“Shan.. gw mau tidur, gebrak mejanya nanti aja…” ucap Ayana tiba-tiba entah polos atau bodoh. *maafkan saya Oshi-ku mumumu :3 :**
Tidak merespon ucapan Ayana, Shania pergi meninggalkan teman-temannya itu. Sementara Ayana kembali tidur, membuatnya teman-temannya kembali menggelengkan kepala mereka.
~~~

“Shania” panggil Aby saat Shania melintas di depannya tanpa menyadari atau berpura-pura tidak menyadari adanya Aby “Shania, tunggu” Aby menggenggam tangan putih mulus Shania, menahan gadis bertubuh tinggi itu untuk tidak pergi.
“Lepasin!” erang Shania sembari mencoba lepaskan genggaman tangan Aby di tangannya “Aku bilang lepasin!!” teriak Shania, kali ini membuat mereka jadi perhatian murid-murid Joifuru di dekatnya.
“Ada yang mau aku bicarain sama kamu” ucap Aby.
“Tapi, aku gamau! Lepasin!!”
“Aku akan lepasin kalo kamu mau ikut aku”

“Aku gamau ikut sama kamu, aku gamau ketemu kamu! Jadi lepasin!!” teriak Shania kembali.
“Shania, liat aku, ada yang harus aku jelasin ke kamu, ini semua salah paham”
“Cukup!” dengan mata yang sudah berair, Shania beranikan diri menatap Aby “Cukup Aby, kemana aja kemaren kamu? Berduaan aja sama gadis bebek itu?” wajah manis Shania kembali dihiasi air mata “Lepasin! Dan gausah temuin aku!” Abypun melepaskan genggaman tangan Shania. Membiarkan Shania pergi meninggalkannya dalam tangis.
Pemandangan yang seharusnya tidak disaksikan orang lain, murid-murid Joifuru, yang sebagian tidak bisa menutupi kesedihan ataupun bahkan diantaranya ada beberapa yang tersenyum kemenangan melihat hal itu..


Apakah hubungan Shania dan Aby akan membaik? Apa yang sebenarnya terjadi antara K dan Michelle di masa lalu? Apa lagi-lagi ada hubungannya dengan kakak beradik Veranda - Shania?
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

No comments:

Post a Comment