Monday, November 3, 2014

Joifuru High School (JKT48) - Season 2 - Chapter 1

Ini dia chapter pertama JHS Season 2! Buat yang belum baca JHS, bisa baca dulu Season 1-nya liat di daftar isi dan sebelum Chapter 1 selalu ada Chapter 0 begitu juga di Season 2 (baca disini)

Nah, sebelum lebih jauh mau ngomong sesuatu nih, alur cerita JHS Season 2 bakalan maju-mundur-maju-mundur cantik (?) yah, pokoknya beda dengan Season 1 yang alurnya maju aja dengan beberapa flashback, di season 2 ini bakal maju-mundur dan lebih banyak drama juga teka-teki! (insyaAllah jadinya sesuai ekspetasi dan keinginan pembaca juga penulis (?)). Soal action (?) fighting maksudnya, walau mungkin ga sesering di season 1, tapi tetep ada kok adegan fighting kok, jadi ga sepenuhnya hilang \(>.<)/

Yaudah, langsung aja ya, selamat membanca~ ^^

Joifuru High School (JKT48) - Season 2

Ku butuh gambar mereka dengan Nobi berempat please dong para fotografer u,u *maksa gitu

Chapter 1
“Kenapa ga ganti baju dulu sih?” Tanya Ve pada K, saat keduanya sedang jalan bersama ke sebuah Mall.
“Lah? Mana sempet.. kita janjian pulang aku sekolah” jawab K sambil membaca sebuah komik yang belum dibayarnya itu.
“Hmmfh..”
“Kenapa sih Ve?”
“Gapapa sih sebenernya, cuman aku kepikiran aja..” ucap Ve saat masih mencari-cari novel yang ingin dibelinya.
“Kepikiran apa? Diliatin orang-orang?”
“Iya gitu deh..”


“Mungkin mereka pikir kamu jalan sama brondong..”
“Brondong apanya?! Kita cuman beda 1 tahun aja..” kesal Ve sambil menggembungkan pipinya, terlihat begitu lucu dan menggemaskan. Ingin rasanya K mencium kekasihnya saat itu juga.
“Ahaha canda canda..” ucap K tertawa “Kamu cuman parno Ve..” K menunduk “karena dulu kita ga pernah keliatan orang lagi pacaran dengan seragam sekolah kan..” lalu menghembuskan nafasnya.
“Hmm.. mungkin..”
“Maaf ya Ve, coba kalo…”
“Stop Key~” Ve menutup mulut K dengan novel yang dipegangnya “udah ah yuk bayar dulu..”
“Udah dapet novelnya? Kamu masih Sherlock Holmes Sherlock Holmes-an?”
“Yah.. emangnya kenapa? Kamu juga masih komik-komik-an..”
“Wuailah mbak Ve..” keduanyapun menuju kasir dan membayar komik juga novel yang mereka beli. Lebih tepatnya K yang bayarin..
~~~

Saat ini, sepasang kekasih itu sedang berada di salah satu restoran cepat saji, KFC *bukan, bukan Koisuru Fortune Cookie* *ujung2nya KFC ya.. makluminlah kantong pelajar :v kan K yang bayarin udah bangkrut dia tadi bayarin novelnya Ve
“Silahkan dinikmati Princess~~” ucap K saat membawa makanan keduanya ke meja mereka dengan berpose ala butler.
“Makasih mz..” ucap Ve tersenyum.
“Waduh mz.. dikata apaan kali..” K manyun “Udah keren-keren ala butler padahal”
“Yah terus apa? Mb? :p”  tanya Ve sambil menjulurkan lidah.
“Yakali dah mb.. udah ah abaikan” ucap K lalu duduk di depan Ve “perutku udah nyanyi-nyanyi nih..” Ve hanya tersenyum geli melihat tingkah pacarnya itu, semenjak keduanya ‘terbuka’ pada umum, hubungan mereka terasa lebih ringan dan lebih menyenangkan.

“Emm Key.. Joifuru apa kabar?”
“Hmm.. Hoifuhu? Haik-haik aha hok” *Joifuru? Baik-baik aja kok* jawab K sambil mengunyah makanannya.
“Makan dulu yang bener.. baru jawab..”
“Joifuru?” K meminum soft drinknya “Ga ada yang aneh sejauh ini, yang aneh palingan cuman Joitus..” jawab K kembali makan.
“Joitus?”
“Iyap, sepertinya mereka butuh anggota baru, regenerasi-lah”
“Emangnya kenapa?”
“Kamu liat artikel soal ‘princess’ itu? Sama berlebihannya kaya artikel masalah kita dulu..”
“Iya.. mungkin yang buat sama?”

“Yah.. Entahlah.. siapa yang tau..” K mengangkat bahunya.
“Lalu kalian berempat apa kabar?” pertanyaan Ve buat K gagal makan kembali.
“Ya ampun Ve.. belum ada 2 bulan kamu lulus kok..”
“Yah, emangnya kenapa? Aku kan cuman kangen aja.. ga boleh?” tanya Ve sedikit bete.
“Ga boleh! Berarti sama Faris juga dong..” ucap K sambil manyun-manyun.
“Ga usah manyun, jelek” ucap Ve datar. K makin memonyongkan bibirnya itu.
“Dih parah.. ngambek ah..” K menatap entah kemana.
“Key..”
“Bodo amat!” K masih manyun dan tidak menatap Ve.
“Key~~” panggil Ve dengan nada begitu manja, sesungguhnya K sudah tidak kuat menahannya lagi “Maaf, aku emang kangen kalian, tapi bukan berarti kangen Faris khusus kok..” tambah Ve dengan nada sedih kali ini.

“Adu duh duh.. iya iya, aku cuman bercanda kok canda” gantian Ve yang manyun “Maaf ya” K mengusap lembut pipi tembem Ve “Kami baik-baik aja kok, tapi feeling aku mengatakan.. kami ga akan lulus dengan mudah..”
“Kenapa gitu?”
“Hidup ga mungkin ga ada masalah Ve” Ve hanya diam, heran “Entah kenapa, tiap tahun ada aja masalah buat kita berempat” Ve makin heran “Yah.. kuharap sih kalopun memang ada masalah. Bukan masalah yang berat” ucap K tertawa.
“Bukannya lebih baik ga ada?”
“Hmm, kalo ga ada, kami ga akan tau seberapa kuatnya persahabatan kami” entah kenapa K tersenyum, Ve sih tetep heran “Yaudah makan~~ laper nih kepotong terus daritadi” keduanyapun melanjutkan makan malam yang tertunda.
~~~

Sepulangnya dari kencan mereka, K mengantarkan Ve pulang ke rumahnya.
“Key~ makasih ya hari ini :)” ucap Ve, tersenyum begitu manis. Kedunya berada di depan pintu rumah Ve.
“Sama-sama tuan putriku” jawab K, mencium lembut tangan Ve.
“Sampe rumah kerjaan PR!” perintah Ve.
“Waduh mba.. iya iya, ga usah pake disuruh kok” K mengedipkan satu matanya “Oh iya Ve~~”
“Hmm, apa?”
“Kisu~~” Ve melebarkan kedua matanya “Night kiss hehe”
“Hmm.. yaudah sini..” ucap Ve malu-malu. Padahal itu bukanlah ciuman pertama mereka, bukan juga yang kedua, entah yang keberapa, tapi rasanya seperti baru akan pertama kali.

Saat kedua pasang bibir itu akan mendekat tiba-tiba..
“Uhuk uhuk uhuk” suara batuk yang jelas pura-pura terdengar dari atas, langsung saja Ve dan K loncat menjauh.
“Shania! Aby!” teriak K yang melihat kepada AbyNju couple yang ada di beranda kamar Shania “Ngapain lo berdua-duaan disana”
“Ya ampun deh K..” Shania menggeleng “Kaya ga pernah berduaan aja sama ka Ve di kamar” ucap Shania tertawa kecil, diikuti Aby timbulkan rona merah di kedua pipi Ve bahkan K.
“Setidaknya lebih baik dibanding depan pintu” tambah Aby, keduanya langsung tertawa begitu lepas.
“Err.. Ve, aku pulang dulu ya, nanti aku telpon” Akhirnya K pulang setelah mencium lembut kening Ve.
~~~

Hari ini, OSIS rapat, sesungguhnya K juga tidak begitu aktif di OSIS, hanya saja ini tahun terakhirnya menjabat, K pun merasa punya tanggung jawab juga.
“Vin, gw duluan” ucap K setelah selesai rapat OSIS, kepada Viny yang masih duduk sambil memainkan Ipadnya.
“Tunggu Va, bantuin gw dong..” pinta Viny, menahan kepergian K.
Ratu Vienny Fitriliya (Viny): Wakil ketua OSIS angkatan K.
“Bantuin apa?” tanya K.
“Bantuin, milih nyari calon ketua sama wakil ketua OSIS yang baru. Pasca Aki-kun pindah lagi ke Jepang, ketua OSIS kita kan elo” ucap Viny tersenyum lebar penuh arti dengan tatapan begitu memohon.

Takajo Aki: Mantan ketua OSIS angkatan K.
“Heung? Sejak kapan?” K menatap Viny.
“Sejak Aki-kun pulkam” jawab Viny masih dengan senyuman yang sama.
“No”
“Yes?”
“Err.. yaudah coba gw liat daftar calonnya” K lalu mengambil ipad milik Viny, melihat daftar calon-calon yang dipilih Viny, terdapat foto beserta biodata mereka disana.
“Eumm, Rachel, Milen, Uty, Andela…? Tunggu sejak kapan Andela jadi OSIS?”

“Engga pernah sih, tapi kan dia saudaranya....” jawab Viny yang entah kenapa dia hentikan sebelum selesai. Karena K sudah menatapnya dingin “Ahh yang terakhir aja tuh, coba liat deh..” lanjut Viny, K kembali menatap layar Ipad itu “Michelle, gimana menurut lo K?” tanya Viny “Saat ini dia lagi menarik perhatiaan satu sekolah loh, bukan cuman dia sih tapi juga satu gengnya” Ucapan Viny terakhir ini seakan tidak begitu didengarkan K.
‘Michelle.. gadis ini apa Michelle yang dulu?’ tanya K pada dirinya sendiri, mencoba kembali mengingat sesuatu… *bukan syahrini ya..
~~~

“Den, lo udah nonton belom episode terbaru Bima Satria Garuda?” tanya Faris pada Deni, saat ini seperti biasa mereka berkumpul di home sebelum masuk pelajaran pertama.
“Kaga, lagian sejak kapan gw nonton Tokusatsu?” tanya Deni balik.
“Sape tau kan.. lagian ga ada yang bisa diajak ngobrol sih disini” ucap Faris lalu diam sesaat “Aby entah kemana, si Deva sibuk sama HPnya” Faris lalu melirik kepada K yang begitu serius dengan HPnya, tidak seperti K yang biasanya.
Entahlah hal apa yang dilihat K, sesuatu yang sampe membuat dirinya teralihkan, bahkan dari kedua sahabatnya saat ini. Begitu serius melihatnya bahkan melebihi ketika dirinya menonton K-Pop ataupun saat membaca komik.

“Joitus? Daftar nama murid? Ngapain Dev?” tanya Faris yang mengintip dari belakang punggung K. dengan cekatan K langsung menyembunyikan apa yang dilihatnya itu.
“Bukan apa-apa, hanya ada yang bikin gw penarasaran..” jawab K.
“Siapa?” tanya Faris yang kepo. Namun K hanya diam tidak menjawabnya.
“Wah lucu nih Zebi, ini Vanka juga lucu..” ucap Deni tiba-tiba kagetkan Faris dan K.
“Hah? Apaan sih Den?” tanya Faris malas.
“Ini loh.. yang lagi diliat K kan? Daftar murid-murid baru Joifuru?” tanya Deni balik.
“Bukan pe’a” Faris memukul kepala Deni “Gw bilangin ka Naomi loh kalo lo ngelirik-ngelirik cewek lain”

“Ett ett jangan lah.. eh tapi ya.. gw kan belum jadian juga sama ka Naomi -3-“ ucap Deni lemas.
“Duh elah.. masih mending daripada gw…” ucap Faris, K hanya diam mendengar obrolan dua sahabatnya itu.
“Tjiee yang kualat sama gw” Bletak! Pukulan kencang kembali dirasakan Deni “Sakit tau ih! Gw bilangin ka Naomi looo!!” ucap Deni manyun sambil memegangi kepalanya.
“Bilangin aja sana! Ga takut gw!” ancam Faris.
“Idih alah Faris mah..”
“Ris, Den..” panggil pelan K pada dua sahabatnya yang hobi ribut itu.
“Humm iya K?” saut Deni cepat.

“Gw duluan ya..” ucap K lalu bangun keluar dari home. Faris dan Deni hanya diam memperhatikan sosok K yang perlahan menghilang.
“Ris.. daritadi sebenernya K liatin apa sih?”
“Daftar murid-murid Joifuru kelas 2”
“Hah? Ngapain?”
“Yee mana gw tau.. liatin biodata saudaranya kali..” jawab Faris lalu keluar dari home.
“Sodara? Sodara siapa?” Deni mengikuti Faris, namun pertanyaannya itu tidak ditanggapi oleh Faris.
~~~

“Sekolah rasanya tenang dan damai ya beb~” ucap Shania pada Aby saat keduanya ada di atap sekolah, menikmati langit biru yang menghiasi sekolah besar mereka.
“Omongan kamu mirip Deni deh” ucap Aby lalu tertawa.
“Ihh emangnya kenapa?” tanya Shania sambil manyun.
“Gapapa kok, gausah manyun-manyun gitu, jelek”
“Nyebelin deh..”
“Tapi suka kan?” tanya Aby sambil tersenyum.
“Hidih..” Shania membalikkan badannya.
“Oh iya, yang mau kamu omongin apa?”

“Emm.. bukan apa-apa sih, cuman mau bilang rasanya sepi aja gitu ga ada ka Ve disini, dulu kan selalu bareng sama ka Ve”
“Kamu kesepian?” tanya Aby lagi, Shania langsung melihat kearahnya dengan cepat.
“Ga kok, cuman ada yang kurang tapi yah mau cari suasana baru juga~”
“Suasana baru gimana? Emang kenapa sama aku?” tanya Aby agak khawatir.
“Ya ampun! Bukan gitu sayang, bukan kamu maksudnya kok” Shania memegangi kedua pipi Aby “Kamu mah selalu oke” ucap Shania dengan nada lagu Pajama Drive dan memberi kedipan.
“Gombal.. diajarin siapa? Faris?”

“Ga lah! Kamu kali yang belajar sama Faris!” Aby hanya tertawa.
“Terus tadi maksudnya dengan suasana baru?”
“Itu loh kadang rada bosen dan bete aja sama….” Shania tidak menyelesaikan kata-katanya.
“Sama Jeje dan lainnya?” tanya Aby, Shaniapun menjawabnya dengan anggukkan. *ini ga ada hubungannya dengan masalah Jeje di real ya :) semoga ga salah paham. Makasih
Jessica Vania (Jeje): temen satu grup gosip Shania.

“Hmm.. omong-omong, bukannya ada sepupu kamu ya disini?” tanya Aby kembali. Deg. Entah kenapa raut wajah Shania berubah kali ini. Terlihat panik? Takut?
“A-Andela maksud kamu?” tanya Shania gelagapan yang dijawab anggukan oleh Aby.
“Kenapa Shan?” tanya Aby bingung melihat perubahan Shania.
“Aku sama dia ga gitu deket, emangnya kamu pernah liat aku sama dia ngobrol di sekolah?” tanya Shania balik, tanpa sedikitpun melihat kearah Aby. Raut wajahnya masih aneh.
“Hmm gitu..”
“Nah makanya itu.. aku mau nyari temen ngobrol lain aja disini, sebelum lulus”
“Tapi kayanya kamu dari dulu emang cuma ngobrolnya sama itu-itu aja kan?”
“Hii ga juga sih!”

“Masa sih? Yaudah kalo gitu coba sama Andela lah”
“Ahh? Haha gad eh ga..”
“Emangnya kenapa? Kalo sama ade kelas lain?”
“Ade kelas yang lain? Ahh gad eh ah, lagian masa aku yang nyamperin mereka! Terus ngajak ngobrol mereka! Ngapain banget?!”
“Gengsian, kalo Wawa nyamperin kamu, terus mau ngobrol, mau ngobrol ga?”
“Wawa? Wawa siapa?”
“Sonia~~” ucap Aby dengan nada meledek, menggoda Shania.

Winarto bersaudara: anak dari salah satu pejabat tinggi.
Stella Cornelia W: Seorang penyanyi, kakak Sonia. Sudah pindah dari Joifuru, teman dekat Shania.
Sonia Natalia W: Adik Stella. Salah satu fans Aby.
“Abyy!! Udah aku bilang jangan nyebut nama itu hii!! Udah dibilangin!!”
“Aneh ihh kamu, akrab sama kakaknya, sama adenya bete..”
“Biarin!! Dasar jelek!!” seperti layaknya film India keduanya saling berkejar-kejaran tanpa disadari K menertawakan mereka dari jauh. *gantian dah dulu diintipin sekarang ngintipin xDD

“Bocah.. bocah.. kalo gw sama Ve ga mungkin gitu..” ucap K masih tersenyum, tertawa membayangkan dirinya bersama Ve begitu “Ve..” ucap K lirih sambil menatap kosongnya atap sekolah gedung A itu yang hanya ada mereka bertiga mungkin.. sampe K menyadarinya ada sosok lain yang mengintip kearah Aby dan Shania..
“Si-siapa?” tanya K pada dirinya sendiri.


Siapakah orang selain K yang mengintip Shania dan Aby? Joitus dengan paparazzinya ataukah ada orang lain?
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

No comments:

Post a Comment