Post FF pertama di bulan Mei nih~ sik asik~~
Selamat membaca deh ya :D Semoga memuaskan~
Dating or Acting? (JKT48)
Part 3
Waktunya syutingpun tiba,
subuh-subuh member JKT48 sudah dijemput di rumah masing-masing. Beruntung
beberapa diantaranya sudah saling menginap di rumah ‘pasangannya’, sehingga
tidak memakan waktu banyak. Setibanya di lokasi, mereka langsung berkumpul
seperti biasa. Acara dimulai dengan sarapan bersama terlebih dahulu. Namun,
belum acara dimulai, Melody sebagai kapten dan yang paling tua terpaksa dibuat
repot sejak awal.
Siapa yang sangka banyak drama
sudah tercipta sejak pagi. Seperti pasangan Nabilah-Sisca yang sudah merusuh.
Shania yang sudah memancarkan api kecemburuan hanya karena melihat Beby-Elaine
ngobrol. Dan Ayana yang sudah mesra-mesraan sama Desy.
“Ayana, makan dulu.” Ucap Desy
dengan gaya khasnya. “Makan dulu. Nanti sakit.”
“Ngantuk.” Jawab Ayana yang sedang
bersadar pada pundak Desy dan memejamkan matanya.
“Makan. Atau aku suapin, nih?”
“Uhuk. Uhuk. Masih pagi udah ada
aja yang pacaran.” Ledek Kinal yang lewat di belakang Desy-Ayana.
Desy hanya melirik sekilas ke arah
Kinal yang membawa sepiring penuh nasi dan lauk pauknya. Kapten tim J itu
berjalan sendirian menuju tempat dimana Shania-Andela sedang makan berdua.
“Hey, duo pasangan tertukar (?).”
Sapa Kinal lalu duduk di depan Shania. Sadarkan Shania yang sedari tadi hanya
diam.
“Kak Kinal ngapain duduk depan
aku, sih?” Tanya sinis Shania.
“Lah? Mang ngapa? Kosong gini
neng. Gak boleh nih?”
“Gak boleh. Badan Kak Kinal lebar.
Ngalangin aku.”
“Wah nih anak ngocol. Ngalangin
apaan sih?” Shania malah diam tak menjawab. “Dih! Malah gak jawab. Makanannya
gw ambil nih.”
Saat Kinal ingin mengambil piring
Shania. Shania menariknya kembali. “Apa-apaan sih Kak Kinal! Dasar gembrot!!
Lihat tuh belakang Kak Kinal ada apaan!!”
Kinalpun menoleh ke belakangnya.
Ternyata ada Beby-Elaine yang sedang makan berdua memunggungi mereka. Keduanya
sedang makan sambil sesekali menunjukkan senyuman manis mereka.
“Hoalah. Tenang aja sih Shan. Beby
itu professional. Tau yang mana kerjaan mana yang bukan. Gak akan dia
selingkuh.” Shania hanya memutar bola matanya. “Liat aja tuh Andela. Woles aja
Elaine sama Beby.”
“Iya, wong yang cemburuan Ilen.”
Ucap Andela sangat pelan.
“Ya, ya, ya. Terus kok Kak Kinal
sendirian? Michelle mana?” Tanya Shania balik kali ini.
“Tuh, sama Anin sama Stepi.”
Tunjuk Kinal dengan dagunya. Shania hanya ber-hoo ria.
Jauh di belakang Shania-Andela,
Michelle sedang makan bersama Anin dan Stefi. Yang memang anggota the rempong.
Disamping mereka Ghaida dan Frieska makan bersama pasangan Okta-Gaby. Okta
terlihat sesekali melirik ke arah Desy yang sedang meledek Ayana sambil
menyuapi gadis bermata sayu itu.
“Makannya yang bener Ta. Nanti
pingsan lagi aja.” Ucap Frieska.
“Tau nih. Kalau lu pingsan kan gw
yang repot entar.” Tambah Gaby.
“Repot, Okta ketinggian ya? Hahaha.”
Tawa Ghaida.
“Iya, ini aku juga makannya bener.”
Jawab Okta yang cemberut.
“Jangan minum es.” Ucap Gaby lagi.
“Iya, gak sih. Siapa juga yang
minum es.”
Ghaida dan Frieska hanya
menggeleng-geleng melihat itu. Sementara kakak kandung Frieska, seorang Melody
bersama Hamids memilih duduk di tengah-tengah untuk mengawasi. Hamids makan
dengan begitu santai dan tenang berbanding terbalik dengan ‘pasangan’nya.
“Kak Melody kenapa? Kok gak tenang
gitu?” Tanya Hamids khawatir.
“Gak papa, Mids. Cuman merhatiin
anak-anak, belum mulai aja udah drama. Demen banget ngedrama kaya keluarga
JoNge.”
“Hmm.”
“Yaudah, kamu abisin makannya. Kalau
udah biar kita duluan yang beres.”
“Iya, Kak.” Keduanyapun
melanjutkan makan mereka.
Sementara Veranda-Gracia yang baru
selesai mengambil makanan, terlihat sedang mencari tempat untuk duduk. Melihat
itu Kinal langsung berteriak memanggil. “Ve!! Sini Ve!! Kosong nih~~” KInal
melambaikan tangannya sambil menunjukkan kursi sampingnya yang kosong.
“Dek, kamu gak duduk sama Hamids?”
Gracia melirik ke arah Hamids yang
sedang makan. “Gak usah deh Kak. Itu tadi, Kak Ve dipanggil sama Kak Kinal. Kak
Ve gak duduk sama Kak Kinal?”
“Kamu dulu aja mau dimana.”
“Emm…” Gracia memperhatikan
sekelilingnya. “Sama Kak Beby, Ci Elaine aja ya, Kak?”
“Yaudah, yuk.”
Keduanyapun berjalan ke arah
Beby-Elaine. Mengira Veranda akan duduk di sampingnya, Kinal tersenyum lebar
pada Veranda. Verandapun membalasnya. Kinal masih senyum-senyum saat Gracia
berjalan melewatinya. Dan saat Veranda melewatinya…
“Maaf ya Nay, aku duduk sama Beby,
Elaine ya.” Bisik Veranda sambil menepuk pundak Kinal.
*Beby menang banyak makan satu meja bareng GreVe Kwek~~
Spontan Andela-Shania ingin
tertawa mendengar ucapan Veranda dan melihat wajah Kinal yang bagaikan tersambar
petir itu. Terlihat betapa kecewanya Kinal saat mengetahui Veranda lebih
memilih menemani Gracia dibanding duduk bersamanya. Andela-Shania masih
terlihat menahan tawanya.
“Ve… Astaga. Gak bisa apa entar
aja. Kan belom mulai.”
“Senjata makan tuan~” Ledek Shania
lalu tertawa puas.
“Sialan lo!!”
Akhirnya satu persatu ‘pasangan’
meninggalkan tempat mereka makan setelah selesai dengan sarapan mereka.
Melody-Hamids menjadi yang pertama selesai. Disusul Ghaida-Stefi, Frieska-Anin
dan Kinal-Michelle. Saat Veranda-Gracia ingin bangkit dan berjalan pergi, Beby
menahan tangan Gracia.
“Eh, maaf Gre. Kak Beby cuman mau
tanya sesuatu.”
“Emm, soal?”
“Shania masih ada, gak? Masih
ditempat duduknya?”
“Masih. Dan tatapannya makin tajem
ngeliat Kak Beby megang tangan aku.” Jawab Gracia pelan. Bebypun langsung melepaskan
pegangan tangannya. “Maaf ya Kak Beby.” Beby hanya mengangguk.
“Duluan ya, Beb, Len.” Pamit
Veranda pada Beby-Elaine.
“Iya Kak.” Jawab Beby-Elaine
kompak.
“Terus sekarang kita mau balik
kapan?” Tanya Elaine.
“Hmmm.” Beby menggaruk belakang
kepalanya yang tidak gatal itu.
“Mau nunggu Kak Shania sama Andela
pergi dulu?”
“Hmmm. Sekarang aja deh.” Beby
akhirnya bangkit. Disusul Elaine, Beby melewati Shania tanpa mengucapkan
sepatah katapun. Bukan karena tidak mau, tapi bingung.
“Oke Beb Oke! Liat aja nanti!”
Kesal Shania. “Ayo Ndel.”
“Kemana?”
“Ke Solo!” Bentak Shania. “Ya,
siap-siap lah!!” Shania bangkit lebih dulu meninggalkan Andela.
“Haduh. Shania mah.” Andela
akhirnya bangkit mengikuti Shania.
Tidak hanya seorang Shania yang
mengalami kecemburuan, seorang Okta tentunya juga. Saat menyadari Desy
memperhatikannya, dengan sengaja Okta melewati Desy sambil menggandeng tangan
Gaby. Cukup kagetkan Gaby. Gaby merasakan genggaman tangan Okta, mirip seperti
genggaman tangan Beby. Sama-sama kurus. Kedua gadis yang disebut ‘Titan’ itu
hanya saling bertatapan. Okta menatap Desy begitu sinis. Sebelum pergi keluar
menarik Gaby. Desy hanya bisa menghela nafasnya melihat tingkah laku ‘adik’
kesayangannya itu.
Kejadian itu ternyata juga
disaksikan oleh Nabilah yang duduk paling ujung bersama Sisca tentunya.
“Kak Nabilah?” Nabilah masih diam.
“Kak Nabilah!!”
“Hah? Iye? Ngapa Sis??”
Sisca menepok jidatnya. “Kak
Nabilah ngapa daritadi diem aja?”
“Hah? Mabok lu? Sape yang diem
aje? Daritadi pan kita paling rusuh.”
“Iya, tapi barusan--”
“Udeh ah. Mending sekarang kita
siap-siap. Lu aje yang danso, ye?”
“Loh kata Kak Nabilah, semalem--”
“Udeh ah lu nurut aje ah sama gw.”
Nabilahpun bangkit meninggalkan Sisca yang masih menggerutu seorang diri di
tempat duduknya.
~~~
Setelah selesai sarapan, ke dua puluh member JKT48 dan manajer mereka langsung dibawa ke lokasi syuting sebenarnya. Di dalam bis yang membawa mereka, para member saling berbaur. Melihat itu Melody merasa lega. Akhirnya setalah 20 menit perjalanan, mereka tiba di lokasi syuting sesungguhnya.
Setelah selesai sarapan, ke dua puluh member JKT48 dan manajer mereka langsung dibawa ke lokasi syuting sebenarnya. Di dalam bis yang membawa mereka, para member saling berbaur. Melihat itu Melody merasa lega. Akhirnya setalah 20 menit perjalanan, mereka tiba di lokasi syuting sesungguhnya.
Betapa terkejutnya wajah para
member saat melihat tempat yang ada di hadapan mereka. Mereka turun satu
persatu dari dalam bis dengan wajah cengo. Ternyata mereka akan melakukan
syuting di taman bermain yang baru saja dibuka dan diresmikan pemerintah kota
Jakarta. Mereka hanya bisa melongo saat melihat gerbang tulisan ‘Wonderland’.
Masih tidak percaya apa yang ada dihadapan mereka. *anggep aja ini ada, ok!
“Girls~ Bisa kumpul dulu sebentar
disini?” Pangil kepala produksi.
Dengan antusias dan rasa tidak
sabar, dengan cepatnya mereka langsung berbaris di hadapan sang kepala
produksi.
“Selamat pagi Girls~”
“Pagi!” Jawab serempak para
member.
“Sebelumnya perkenalkan dulu, saya
Firman kepala produksi acara ini. Senang sekali bisa mengundang dan menjadikan
JKT48 sebagai pembuka episode awal acara kami. Seperti yang kalian bisa lihat.
Dihadapan kalian ini Wonderland. Taman bermain yang baru saja diresmikan. Tapi,
belum dibuka untuk umum. Dan kalian akan menjadi penikmat pertama seluruh
fasilitas dan permainan yang ada di dalam secara gratis.”
Berbagai reaksipun keluar dari
para member. Ada yang girang, kaget, tak percaya dan ada yang makin tak sabar.
“Ini kejutan dari kami, kami
sengaja meminta manajer JKT48 untuk tidak memberitahukannya terlebih dahulu. Inilah
alasan kami juga menjemput kalian dari pagi hari. Kalian akan dibebaskan
bermain selama tiga jam. Masing-masing pasangan akan diikuti oleh dua kamera
dan beberapa crew tentunya.”
“Bebas main tiga jem??” Tanya
Nabilah.
“Iyap. Bebas. Sesuka kalian. Oh
iya, soal tempat untuk ganti baju… Disana tempat untuk para gadis.” Pak Firman
menunjuk ke belakang kiri mereka. “Dan untuk mereka yang jadi lelaki di sisi
satunya.”
“Dipisah? Pak kan kita-”
“Hahaha. Iya, saya tau kalian itu
cewek semua.” Pak Firman memotong ucapan Frieska. “Tapi, biar lebih surprise
kami sengaja memisahkannya. Ya, kalau kalian mau tetep gabung juga bebas aja.”
Para memberpun saling bertatapan. Emm… “Silahkan kalian langsung saja ganti
baju, 30 menit lagi saya tunggu disini untuk syuting pembukaan. Selamat
bersenang-senang.”
Para member yang antusias langsung
berlari dengan girang ke tempat ganti baju. Beberapa member yang canggung jalan
dengan pelan. Masih mencerna. Sementara Veranda-Gracia berjalan terlihat ragu.
“Kak Ve, bajuku…”
“Tenang aja, Dek. Kak Ve liat di Website
Wonderland, gak semua permainan bermasalah buat kita kok. Yaudah, sekarang kita
ganti baju aja dulu.”
“Emm, Kak Ve mau ganti baju
dimana?”
“Di tempat para lelaki-lah. Ahahaha.”
“Gak apa-apa?”
“Gak apa-apa.” Veranda
mengusap-usap lembut kepala Gracia. “Yaudah, gih sana kamu ganti baju bareng
Elaine.” Graciapun mengangguk lalu berlari menghampiri Elaine.
Ruangan tempat mereka ganti baju
cukup luas. Bahkan ada kamar mandi juga. Bukan hanya itu ada lemari dan rak, yang
juga terdapat kunci. Sehingga mereka bisa menaruh dan meninggalkan barang mereka
disana dengan aman. Melody yang notabene pakaiannya simple, selesai dengan
cepat.
“Kak Melody udahan ganti bajunya?”
Tanya Ayana.
“Udah Ay. Hehe. Yaudah Kak Melody
duluan ya adek-adek. Samperin Nina dulu. Kalian ganti bajunya jangan lama-lama
loh.”
“Iya Kak Melody~” Jawab kompak
para gadis.
Melody yang sudah menggunakan
Jersey Manchester United tahun 2013-2014 bernomer punggung 48 itu berjalan
menuju ke ruang ganti para ‘lelaki’. Tidak ada bedanya, sama-sama berisik dan
rusuh. Bedanya cara marah Shania dan Okta yang mungkin berbeda. Kalau Shania
hanya diam memandang sinis pada Elaine, kalau Okta…
BRAK!!
Okta membanting bilik ruangan
ganti bajunya dengan kencang. Lagi, Desy hanya bisa menghela nafasnya.
“Sabar aja Des. Okta lagi
masa-masa labilnya.” Ucap Ghaida.
“Haloha~ Udah pada siap belom?”
Spontan mereka yang tidak berganti
baju di dalam bilik, menoleh ke arah Melody. Kinal dengan bodohnya reflek
menutup badannya.
“Ngapain Nal?” Tanya Melody heran.
“Reflek Teh.”
Melody hanya menggeleng. “Nina
mana, ya?”
“Kayaknya sih masih di dalem.
Stefi gimana Teh?” Tanya Ghaida balik.
“Cewek-cewek mah belum ada yang
siap selain aku.”
“Kak Melody~~ Anin boleh minta
tolong gak?” Anin yang menggunakan piyama dan sandal tidur itu berlari ke arah
Melody. *ide piyama dari bang mar~ thx MaRui *loh?!
“Bantuin apa?”
“Pakein kupluknya, rambutnya
ribet~~” Melody tertawa kecil melihat tingkah laku gadis yang disebut sebagai
adik impian itu.
Beberapa menit berlalu, bersamaan
dengan selesainya rambut Anin. Tiba-tiba dari salah satu bilik seseorang keluar
dan berteriak…
“I’m Spiderman!!” *ide ini dari Danti ehehe :D thanks Dan~
“………” Kinal, Ghaida, Desy, Melody
dan Anin yang berada di luar hanya diam. No comment memandangi Sisca yang
menggunakan baju Spiderman itu.
“Malu dah wa.” Muka Sisca yang
merah langsung ditutupnya menggunakan topeng Spiderman.
CKLEK!
Dari bilik lain, akhirnya seorang
Nina yang tentunya sudah menjadi Hamids keluar. Entah kenapa lehernya sudah
berkeringat.
“Maaf ya, Kak. Ribet sama
rambutnya.” Ucap Hamids yang menggunakan jersey Chelsea terbaru bernomer 48
tentunya.
“Gak papa. Yaudah yuk. Kita
duluan, ya.” Melody lalu menggandeng tangan Hamids. “Ghai, aku duluan, ya.”
“Iya Teh.” Jawab Ghaida singkat.
Setelah Hamids keluar dari
biliknya, Beby dan Andela keluar dari bilik mereka hampir bersamaan. Keduanya sama-sama
terkejut dan saling memperhatikan. Sudah sama-sama bisa membayangkan pakaian
apa yang digunakan ‘pasangan asli’ mereka.
Dan yang akhirnya paling mencuri
perhatian mereka semua adalah seorang….
CKLEK!
Dari bilik paling ujung, Jessica
Veranda dengan antengnya keluar. Veranda atau bisa kita sebut Vernando saat ini
membuat para member lelaki cengo karena terkejut dengan penampilannya.
“Kenapa pada ngeliatinnya kaya
gitu? Aneh ya?” Tanya Veranda sambil berkaca pada cermin yang ada di sampingnya
lagi.
Kinal sang kekasih memperhatikan
Veranda dari atas ke bawah balik lagi ke atas. Veranda mengenakan pakaian
formal laki-laki! Tentu saja. Setelan kemeja putih dengan rompi abu-abu dan
celana abu-abu digunakannya. Dasi dan jam tangan berwana ungu menjadi
penghiasnya. Tak lupa sepatunya juga berwarna ungu. Cukup berani untuk seorang Veranda.
“Sugoii Kak Ve!!” Ucap Beby sambil
mengacungkan ke dua jempolnya.
CKLEK!
Dari bilik samping Veranda,
seorang Okta yang baru saja selesai keluar dengan santainya. Tak tahu apa yang
barusan terjadi. Pandangan para member yang masih mengarah ke arahnya –yang sebenernya
ke arah Ve- membuatnya bingung. Oktapun menoleh ke belakangnya, langsung saja
Veranda tersenyum.
“Ka-Kak Ve?” Kaget Okta.
“Halo Okta. Wah Okta jadi anak
SMP, ya?” *emang anak SMP :’v
“Kak Ve beda banget!”
“Makasih Okta.” Veranda kembali
tersenyum.
“Desy!!” Teriak seseorang dari
luar membuat perhatian mereka teralihkan dari Veranda ke gadis yang baru tiba.
“Eh Ayana~” Sapa Kinal.
Melihat kedatangan Ayana, Okta
langsung berjalan keluar setelah membereskan singkat barangnya. Di luar, Okta bertemu
para member lain yang sudah bersama pasangannya masing-masing. Atau para gadis
yang baru keluar. Tapi, tidak ada Gaby. Ya, karena seorang Gaby masih di dalam
ruangan para gadis. Duduk menunggu.
“Gab. Lo gak mau keluar?” Tanya
Nabilah. Gabypun menatapnya.
“Gak. Tadi gw udah minta Okta yang
nyamperin.”
“Oh gitu.” Jawab Nabilah singkat. Nabilah
lalu duduk disamping Gaby.
“Ngapain lo?”
“Duduklah.”
“Ya, gw juga tau.”
“Yaudah kalo udah tau mah!”
Hening. Keheningan tercipta diantara
keduanya. Nabilah begitu terlihat gugup, beda dengan Gaby yang santai saja.
Terlihat seperti ada sesuatu yang ingin diungkapkannya.
“Emm, Gab. Anu gw--”
“Kak Gaby.” Panggil Okta yang
sudah ada di depan pintu.
“Eh, Okta. Nab, duluan ya.” Gaby
bangkit menghampiri Okta meninggalkan Nabilah.
“Ett dah tuh bocah tiang! Kagak
tau apa gw mau ngomong sama si ayam apa! Ganggu aja!!” Kesal Nabilah percuma.
~~~
*betewe karena udah pada Danso, narasi dibawah ini akan pada pake nama Dansonya, ya.*
*betewe karena udah pada Danso, narasi dibawah ini akan pada pake nama Dansonya, ya.*
Perlahan satu persatu pasangan
datang menghampiri Hamids-Melody yang sedang menunggu dengan para crew yang sudah
siap untuk syuting. Pasangan unyu-unyu, Ditho-Frieska yang mengenakan konsep
pajama party menjadi pasangan kedua yang tiba. Dibelakangnya sambil bergandengan
tangan ada Mario-Ayana. Farish-Stefi bersama Kinan-Michelle berjalan bersamaan.
Dan dibelakang mereka, ada dua pasangan yang tertukar. Andela yang sudah jadi
Adam berjalan bersama bebek kesayangannya.
“Pas liat Kak Beby pake baju
basket, aku langsung kepikiran kamu jadi cirlider, ternyata bener.”
“Hehehe. Lucu gak?”
“Lucu kok Kwekku~ Semua yang kamu
pake mah lucu.”
“Gombal!”
Sementara itu Shania dan Boby...
“Shan, kamu kenapa sih jutekin aku
gini?”
“Siapa ya yang duluan diemin aku?”
“Aku gak maksud gitu.”
“Terserah deh.”
“Hmm. Itu terus, kenapa belahan
baju kamu tinggi banget?”
“Suka-suka aku dong. Udahlah gak
usah urusin aku. Urusin aja bebek neptunus itu.” Shania yang menggunakan
pakaian ala jagoan China itu berjalan cepat tinggalkan Boby. Dan tanpa kata,
menarik lengan Adam secara tiba-tiba.
“Ilennnnn!! Tunggu Kak Shaniaaaaa.”
Elaine hanya menggeleng.
“Len.” Panggil Boby.
“Ah, bajunya gimana Kak? Muat?”
“Muat. Keren. Makasih, ya. Yaudah
yuk.” Keduanya berjalan menyusul pasangan lainnya.
Sementara dipaling belakang ada
pasangan Okta-Gaby yang ternyata menjadi anak sekolahan. Gaby jadi anak SMA dan
Okta yang menggunakan hoodie untuk menutupi rambut panjangnya, menjadi murid
SMP. Dan pasangan yang paling akhir tiba adalah Frans-Nabilah.
“Siske bentar dulu.” Nabilah
menahan tangan Frans.
“Pokoknya kita gak boleh
jauh-jauh. Karena di awal taunya elu yang danso, jadi sampe akhir orang harus
taunya elu yang danso walau nanti kita jalanin rencana kita.”
“Emang para crew belum tau Kak?”
“Gak tau juga deh. Nanti kita
tanyain aje sama Pak Firman.”
Kesepuluh pasangan itu sudah
berkumpul bersama. Setelah berdoa bersama dan pemasangan wireless di
masing-masing member. Syuting untuk pembukaan episode satu dimulai…
Tanpa adanya host, Melody ditunjuk
sebagai ‘host’ untuk membuka episode awal. Melody membuka acara cukup lancar.
Pembukaanpun memasuki perkenalan diri dan pengenalan kosnep.
“Saya Melody, bersama Hamids
mengenakan Jersey, konsepnya fans tim sepakbola rival yang akhirnya jadi
pasangan.” Kamera menyorot Hamids-Melody yang menggunak jersey dengan jeans
sebagai pilihan bawah mereka. Handband dan topi Chelsea dipake Hamids. Tak lupa
sepatu sepakbola dipakainya. Sementara Melody mengenakan kets biasa.
Kali ini kamera menyorot ke arah
Ditho-Frieska yang menggunakan piyama lengkap dengan sandal tidur. Ditambah kupluk
yang dipakai Ditho. “Aku dan Ditho pake piyama. Konsep pajama party. Ceritanya
kita ini teman satu asrama.” Jelas Frieska.
Anggep aja Ditho-Frieska begini. Tapi, pake sendal ye :v |
“Farish dan Stefi disini. Konsep
kita cosplay. Karena banyak yang minta dari dulu aku jadi butler, jadi sekarang
disini aku kabulin. Dan Stefi jadi maid.” Seperti kata Farish, dirinya
menggunakan pakaian butler dan Stefi menjadi maid.
Stefi-Ghai ceritanya xDD |
Mario-Ayana sama-sama diam, hingga
Kinan menyikut tangan Mario. “Ah iya, aku Desy jadi Mario dan ini Ayana. Konsep
kita mah simple. Baju couple udah.” Kedua gadis ini mengenakan pakaian kembar.
Mulai dari kaos stitch yang sama, luaran kemeja kotak-kotak merah, sepatupun
mereka sama. Yang beda, Mario menggunakan topi.
Akhirnya tiba giliran
Kinan-Michelle. “Halo Kinal yang jadi Kinan disini dan disamping saya…”
“Michelle~~”
“Konsep kami berdua yaitu….”
“K-Popers!” Ucap Keduanya girang.
“Yo yo yo, Kinan anaknya K-Pop
banget. Jadi kita berdua sepakat ceritanya ala-ala korea-an gitu. Jadinya gini
deh. EXO-L banget ya~” Ucap Kinan saat keduanya memamerkan kaos mereka yang
bertuliskan EXO.
Sebenernya gak gini sih, ini jatohnya jaket. Yang KinaLele pake itu kaos Wolf EXO ditambah aksesoris-aksesoris gitu |
Setelah kamera mengambil gambar
Kinan-Michelle yang gayanya seperti cover dancer itu. Dan Melody menutupnya.
Gantian giliran pasangan-pasangan untuk episode 2 yang melalukan syuting pembukaan.
Kali ini, Shania ditunjuk menjadi ‘host’nya.
Seperti Melody, Shania membuka
dengan cukup baik. Dan masuk ke sesi perkenalan. “Saya Shania pasangan saya
disini Andela ah maksudnya Adam ya. Konsep kami? Jadi jagoan-jagoan China gitu
ahahah.” Keduanya langsung berpose seperti ala jagoan-jagoan di film-film.
Basic ide Adam-Shania dari sini. (Kuroshitsuji) Cuman yang dipake Shania panjangan rok(?)nya. Tapi, belahannya sama, sampe situ :v |
“Halo.” Ucap Boby-Elaine
bersamaan.
“Beby jadi Boby dan ini Elaine.” Ucap
Boby sambil menunjuk Elaine. “Boby jadi pemain basket dan Elaine jadi
cheerleadernya. Adanya Elaine semoga selalu jadi penyemangat Boby.” Ucapan Boby
sontak dapatkan tatapan kaget Adam-Shania secara bersamaan. Elaine juga kaget.
“Halo.” Ucap Vernando-Gracia bersamaan.
“Saya Jessica Veranda kali ini
jadi Vernando.”
“Saya Shania Gracia.”
“Konsep kita apa ya? Hahaha.
Formal sih ya. Kalau soal pemilihan warna, ungu ini warna kesukaan Gracia. Lalu
dipadukan abu-abu. Jadinya begini. Heheh.” Jelas Vernando.
Seperti yang sudah digambarkan
sebelumnya, mereka mengenakan pakaian formal. Gracia yang mengenakan mini dress
berwarna ungu gradasi abu-abu dengan bando ungu sebagai penghias begitu
terlihat cantik. Mempesona Hamids yang memperhatikannya sambil cengo.
GreVer :v tapi Ver gak pake jas, langsung rompi. Dan Gre gak pake dress seformal dan sepanjang itu ya. |
“Gaby disini, disamping saya ada…”
Okta yang berdiri memperhatikan Desy hanya diam. “Ta? Okta!”
“Ah? Iya? Aku Okta.”
“Kita jadi anak sekolahan. Aku
anak SMA, Okta anak SMP. Cinta beda angkatan ceritanya hahaha.”
“Terakhir nih ada kang bajay yang
jadi Gwen sik azek. Sama disamping gw, Siske jadi Fransderman (?) eh Spiderman.
Keren kan, ya. Hahaha.”
Spidey-Gwen xD Tapi, style gwennya pake yang jas putih itu loh. Gak yang ini. |
Setelah pengenalan ngaco dari
Nabilah. Shania menutup pembukaan episode dua itu. Dan itu akhirnya…. Mereka sudah
bisa dengan bebasnya bermain menikmati segala permainan yang ada di Wonderland.
Frans-Nabilah masih belum masuk ke
dalam Wonderland. Keduanya terlihat ragu.
“Kenapa Nabilah dan Frans?” Tanya
seorang crew tim mereka.
“Emm, nih kamera udah on ye? Bisa
di off in gak?” Tanya Nabilah. Para Crew entah kenapa terlihat bingung. “Bisa
gak, bentara aje. Gw mau nanya sesuatu nih.” Setelah diskusi singkat, kedua
kamera yang mengikuti Frans-Nabilah akhirnya dimatikan sementara. “Jadi gini
nih Kak. Ini soal….” Frans-Nabilah dan para crew timnya membentuk lingkaran.
“Ahh soal itu, udah kok. Tenang aja,
kami siap membantu.”
“Cakep nih!! Oke deh kita mulai
dah!!” Kamera kembali dinyalakan. Frans-Nabilahpun akhirnya masuk ke dalam
Wonderland.
Jadi, akankah syuting berjalan
lancar??
TBC
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bwahahah! Harusnya ini udah part terakhir. Eh ternyata udah panjang. Jadi ku cut. *halah film kali
Jadi permainan dan makan-makannya di next part ya~ *jangan ditagih. belum ditulis.
Yaudah gitu aja.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
beuh cucok nih, tiap couple udeh dapet feelnya kak.. seru~
ReplyDeletepenasaran sama ide bang nabil sama frans. hmm....
makin seru z y ;)
ReplyDeletehehehe min ternyata nepatin janjinya... tapi jadi penasaran sama idenyq kang bajaj... apalah yang dipikirkan kedua kebaran itu..!?
ReplyDeleteBeh mantep nih nabilah sama siska mau gantian danso nye shania sama okta marah muluk.
ReplyDeleteDi tunggu update nya.
Sasuga boss rui hahah.. Baru baca hikss...
ReplyDeleteKerenn lahh..
ReplyDeleteKwek-Boby cocok yaa *digampar shania wkwkw:3
Lanjutt^^