Wednesday, May 6, 2015

Dating or Acting? (JKT48) - Part 3

Post FF pertama di bulan Mei nih~ sik asik~~
Selamat membaca deh ya :D Semoga memuaskan~

Dating or Acting? (JKT48)

Part 3
Waktunya syutingpun tiba, subuh-subuh member JKT48 sudah dijemput di rumah masing-masing. Beruntung beberapa diantaranya sudah saling menginap di rumah ‘pasangannya’, sehingga tidak memakan waktu banyak. Setibanya di lokasi, mereka langsung berkumpul seperti biasa. Acara dimulai dengan sarapan bersama terlebih dahulu. Namun, belum acara dimulai, Melody sebagai kapten dan yang paling tua terpaksa dibuat repot sejak awal.
Siapa yang sangka banyak drama sudah tercipta sejak pagi. Seperti pasangan Nabilah-Sisca yang sudah merusuh. Shania yang sudah memancarkan api kecemburuan hanya karena melihat Beby-Elaine ngobrol. Dan Ayana yang sudah mesra-mesraan sama Desy.

“Ayana, makan dulu.” Ucap Desy dengan gaya khasnya. “Makan dulu. Nanti sakit.”
“Ngantuk.” Jawab Ayana yang sedang bersadar pada pundak Desy dan memejamkan matanya.
“Makan. Atau aku suapin, nih?”
“Uhuk. Uhuk. Masih pagi udah ada aja yang pacaran.” Ledek Kinal yang lewat di belakang Desy-Ayana.
Desy hanya melirik sekilas ke arah Kinal yang membawa sepiring penuh nasi dan lauk pauknya. Kapten tim J itu berjalan sendirian menuju tempat dimana Shania-Andela sedang makan berdua.
“Hey, duo pasangan tertukar (?).” Sapa Kinal lalu duduk di depan Shania. Sadarkan Shania yang sedari tadi hanya diam.
“Kak Kinal ngapain duduk depan aku, sih?” Tanya sinis Shania.
“Lah? Mang ngapa? Kosong gini neng. Gak boleh nih?”
“Gak boleh. Badan Kak Kinal lebar. Ngalangin aku.”
“Wah nih anak ngocol. Ngalangin apaan sih?” Shania malah diam tak menjawab. “Dih! Malah gak jawab. Makanannya gw ambil nih.”
Saat Kinal ingin mengambil piring Shania. Shania menariknya kembali. “Apa-apaan sih Kak Kinal! Dasar gembrot!! Lihat tuh belakang Kak Kinal ada apaan!!”
Kinalpun menoleh ke belakangnya. Ternyata ada Beby-Elaine yang sedang makan berdua memunggungi mereka. Keduanya sedang makan sambil sesekali menunjukkan senyuman manis mereka.
“Hoalah. Tenang aja sih Shan. Beby itu professional. Tau yang mana kerjaan mana yang bukan. Gak akan dia selingkuh.” Shania hanya memutar bola matanya. “Liat aja tuh Andela. Woles aja Elaine sama Beby.”
“Iya, wong yang cemburuan Ilen.” Ucap Andela sangat pelan.
“Ya, ya, ya. Terus kok Kak Kinal sendirian? Michelle mana?” Tanya Shania balik kali ini.
“Tuh, sama Anin sama Stepi.” Tunjuk Kinal dengan dagunya. Shania hanya ber-hoo ria.
Jauh di belakang Shania-Andela, Michelle sedang makan bersama Anin dan Stefi. Yang memang anggota the rempong. Disamping mereka Ghaida dan Frieska makan bersama pasangan Okta-Gaby. Okta terlihat sesekali melirik ke arah Desy yang sedang meledek Ayana sambil menyuapi gadis bermata sayu itu.
“Makannya yang bener Ta. Nanti pingsan lagi aja.” Ucap Frieska.
“Tau nih. Kalau lu pingsan kan gw yang repot entar.” Tambah Gaby.
“Repot, Okta ketinggian ya? Hahaha.” Tawa Ghaida.
“Iya, ini aku juga makannya bener.” Jawab Okta yang cemberut.
“Jangan minum es.” Ucap Gaby lagi.

“Iya, gak sih. Siapa juga yang minum es.”
Ghaida dan Frieska hanya menggeleng-geleng melihat itu. Sementara kakak kandung Frieska, seorang Melody bersama Hamids memilih duduk di tengah-tengah untuk mengawasi. Hamids makan dengan begitu santai dan tenang berbanding terbalik dengan ‘pasangan’nya.
“Kak Melody kenapa? Kok gak tenang gitu?” Tanya Hamids khawatir.
“Gak papa, Mids. Cuman merhatiin anak-anak, belum mulai aja udah drama. Demen banget ngedrama kaya keluarga JoNge.”
“Hmm.”
“Yaudah, kamu abisin makannya. Kalau udah biar kita duluan yang beres.”
“Iya, Kak.” Keduanyapun melanjutkan makan mereka.
Sementara Veranda-Gracia yang baru selesai mengambil makanan, terlihat sedang mencari tempat untuk duduk. Melihat itu Kinal langsung berteriak memanggil. “Ve!! Sini Ve!! Kosong nih~~” KInal melambaikan tangannya sambil menunjukkan kursi sampingnya yang kosong.
“Dek, kamu gak duduk sama Hamids?”
Gracia melirik ke arah Hamids yang sedang makan. “Gak usah deh Kak. Itu tadi, Kak Ve dipanggil sama Kak Kinal. Kak Ve gak duduk sama Kak Kinal?”
“Kamu dulu aja mau dimana.”
“Emm…” Gracia memperhatikan sekelilingnya. “Sama Kak Beby, Ci Elaine aja ya, Kak?”
“Yaudah, yuk.”
Keduanyapun berjalan ke arah Beby-Elaine. Mengira Veranda akan duduk di sampingnya, Kinal tersenyum lebar pada Veranda. Verandapun membalasnya. Kinal masih senyum-senyum saat Gracia berjalan melewatinya. Dan saat Veranda melewatinya…
“Maaf ya Nay, aku duduk sama Beby, Elaine ya.” Bisik Veranda sambil menepuk pundak Kinal.
*Beby menang banyak makan satu meja bareng GreVe Kwek~~
Spontan Andela-Shania ingin tertawa mendengar ucapan Veranda dan melihat wajah Kinal yang bagaikan tersambar petir itu. Terlihat betapa kecewanya Kinal saat mengetahui Veranda lebih memilih menemani Gracia dibanding duduk bersamanya. Andela-Shania masih terlihat menahan tawanya.
“Ve… Astaga. Gak bisa apa entar aja. Kan belom mulai.”
“Senjata makan tuan~” Ledek Shania lalu tertawa puas.
“Sialan lo!!”
Akhirnya satu persatu ‘pasangan’ meninggalkan tempat mereka makan setelah selesai dengan sarapan mereka. Melody-Hamids menjadi yang pertama selesai. Disusul Ghaida-Stefi, Frieska-Anin dan Kinal-Michelle. Saat Veranda-Gracia ingin bangkit dan berjalan pergi, Beby menahan tangan Gracia.
“Eh, maaf Gre. Kak Beby cuman mau tanya sesuatu.”
“Emm, soal?”
“Shania masih ada, gak? Masih ditempat duduknya?”
“Masih. Dan tatapannya makin tajem ngeliat Kak Beby megang tangan aku.” Jawab Gracia pelan. Bebypun langsung melepaskan pegangan tangannya. “Maaf ya Kak Beby.” Beby hanya mengangguk.
“Duluan ya, Beb, Len.” Pamit Veranda pada Beby-Elaine.
“Iya Kak.” Jawab Beby-Elaine kompak.
“Terus sekarang kita mau balik kapan?” Tanya Elaine.
“Hmmm.” Beby menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal itu.
“Mau nunggu Kak Shania sama Andela pergi dulu?”
“Hmmm. Sekarang aja deh.” Beby akhirnya bangkit. Disusul Elaine, Beby melewati Shania tanpa mengucapkan sepatah katapun. Bukan karena tidak mau, tapi bingung.
“Oke Beb Oke! Liat aja nanti!” Kesal Shania. “Ayo Ndel.”
“Kemana?”
“Ke Solo!” Bentak Shania. “Ya, siap-siap lah!!” Shania bangkit lebih dulu meninggalkan Andela.
“Haduh. Shania mah.” Andela akhirnya bangkit mengikuti Shania.
Tidak hanya seorang Shania yang mengalami kecemburuan, seorang Okta tentunya juga. Saat menyadari Desy memperhatikannya, dengan sengaja Okta melewati Desy sambil menggandeng tangan Gaby. Cukup kagetkan Gaby. Gaby merasakan genggaman tangan Okta, mirip seperti genggaman tangan Beby. Sama-sama kurus. Kedua gadis yang disebut ‘Titan’ itu hanya saling bertatapan. Okta menatap Desy begitu sinis. Sebelum pergi keluar menarik Gaby. Desy hanya bisa menghela nafasnya melihat tingkah laku ‘adik’ kesayangannya itu.
Kejadian itu ternyata juga disaksikan oleh Nabilah yang duduk paling ujung bersama Sisca tentunya.
“Kak Nabilah?” Nabilah masih diam. “Kak Nabilah!!”
“Hah? Iye? Ngapa Sis??”
Sisca menepok jidatnya. “Kak Nabilah ngapa daritadi diem aja?”
“Hah? Mabok lu? Sape yang diem aje? Daritadi pan kita paling rusuh.”
“Iya, tapi barusan--”
“Udeh ah. Mending sekarang kita siap-siap. Lu aje yang danso, ye?”
“Loh kata Kak Nabilah, semalem--”
“Udeh ah lu nurut aje ah sama gw.” Nabilahpun bangkit meninggalkan Sisca yang masih menggerutu seorang diri di tempat duduknya.
~~~
Setelah selesai sarapan, ke dua puluh member JKT48 dan manajer mereka langsung dibawa ke lokasi syuting sebenarnya. Di dalam bis yang membawa mereka, para member saling berbaur. Melihat itu Melody merasa lega. Akhirnya setalah 20 menit perjalanan, mereka tiba di lokasi syuting sesungguhnya.
Betapa terkejutnya wajah para member saat melihat tempat yang ada di hadapan mereka. Mereka turun satu persatu dari dalam bis dengan wajah cengo. Ternyata mereka akan melakukan syuting di taman bermain yang baru saja dibuka dan diresmikan pemerintah kota Jakarta. Mereka hanya bisa melongo saat melihat gerbang tulisan ‘Wonderland’. Masih tidak percaya apa yang ada dihadapan mereka. *anggep aja ini ada, ok!
“Girls~ Bisa kumpul dulu sebentar disini?” Pangil kepala produksi.
Dengan antusias dan rasa tidak sabar, dengan cepatnya mereka langsung berbaris di hadapan sang kepala produksi.
“Selamat pagi Girls~”
“Pagi!” Jawab serempak para member.
“Sebelumnya perkenalkan dulu, saya Firman kepala produksi acara ini. Senang sekali bisa mengundang dan menjadikan JKT48 sebagai pembuka episode awal acara kami. Seperti yang kalian bisa lihat. Dihadapan kalian ini Wonderland. Taman bermain yang baru saja diresmikan. Tapi, belum dibuka untuk umum. Dan kalian akan menjadi penikmat pertama seluruh fasilitas dan permainan yang ada di dalam secara gratis.”
Berbagai reaksipun keluar dari para member. Ada yang girang, kaget, tak percaya dan ada yang makin tak sabar.
“Ini kejutan dari kami, kami sengaja meminta manajer JKT48 untuk tidak memberitahukannya terlebih dahulu. Inilah alasan kami juga menjemput kalian dari pagi hari. Kalian akan dibebaskan bermain selama tiga jam. Masing-masing pasangan akan diikuti oleh dua kamera dan beberapa crew tentunya.”
“Bebas main tiga jem??” Tanya Nabilah.
“Iyap. Bebas. Sesuka kalian. Oh iya, soal tempat untuk ganti baju… Disana tempat untuk para gadis.” Pak Firman menunjuk ke belakang kiri mereka. “Dan untuk mereka yang jadi lelaki di sisi satunya.”
“Dipisah? Pak kan kita-”
“Hahaha. Iya, saya tau kalian itu cewek semua.” Pak Firman memotong ucapan Frieska. “Tapi, biar lebih surprise kami sengaja memisahkannya. Ya, kalau kalian mau tetep gabung juga bebas aja.” Para memberpun saling bertatapan. Emm… “Silahkan kalian langsung saja ganti baju, 30 menit lagi saya tunggu disini untuk syuting pembukaan. Selamat bersenang-senang.”
Para member yang antusias langsung berlari dengan girang ke tempat ganti baju. Beberapa member yang canggung jalan dengan pelan. Masih mencerna. Sementara Veranda-Gracia berjalan terlihat ragu.
“Kak Ve, bajuku…”
“Tenang aja, Dek. Kak Ve liat di Website Wonderland, gak semua permainan bermasalah buat kita kok. Yaudah, sekarang kita ganti baju aja dulu.”
“Emm, Kak Ve mau ganti baju dimana?”
“Di tempat para lelaki-lah. Ahahaha.”
“Gak apa-apa?”
“Gak apa-apa.” Veranda mengusap-usap lembut kepala Gracia. “Yaudah, gih sana kamu ganti baju bareng Elaine.” Graciapun mengangguk lalu berlari menghampiri Elaine.
Ruangan tempat mereka ganti baju cukup luas. Bahkan ada kamar mandi juga. Bukan hanya itu ada lemari dan rak, yang juga terdapat kunci. Sehingga mereka bisa menaruh dan meninggalkan barang mereka disana dengan aman. Melody yang notabene pakaiannya simple, selesai dengan cepat.
“Kak Melody udahan ganti bajunya?” Tanya Ayana.
“Udah Ay. Hehe. Yaudah Kak Melody duluan ya adek-adek. Samperin Nina dulu. Kalian ganti bajunya jangan lama-lama loh.”
“Iya Kak Melody~” Jawab kompak para gadis.
Melody yang sudah menggunakan Jersey Manchester United tahun 2013-2014 bernomer punggung 48 itu berjalan menuju ke ruang ganti para ‘lelaki’. Tidak ada bedanya, sama-sama berisik dan rusuh. Bedanya cara marah Shania dan Okta yang mungkin berbeda. Kalau Shania hanya diam memandang sinis pada Elaine, kalau Okta…
BRAK!!
Okta membanting bilik ruangan ganti bajunya dengan kencang. Lagi, Desy hanya bisa menghela nafasnya.
“Sabar aja Des. Okta lagi masa-masa labilnya.” Ucap Ghaida.
“Haloha~ Udah pada siap belom?”
Spontan mereka yang tidak berganti baju di dalam bilik, menoleh ke arah Melody. Kinal dengan bodohnya reflek menutup badannya.
“Ngapain Nal?” Tanya Melody heran.
“Reflek Teh.”
Melody hanya menggeleng. “Nina mana, ya?”
“Kayaknya sih masih di dalem. Stefi gimana Teh?” Tanya Ghaida balik.
“Cewek-cewek mah belum ada yang siap selain aku.”
“Kak Melody~~ Anin boleh minta tolong gak?” Anin yang menggunakan piyama dan sandal tidur itu berlari ke arah Melody. *ide piyama dari bang mar~ thx MaRui *loh?!
“Bantuin apa?”
“Pakein kupluknya, rambutnya ribet~~” Melody tertawa kecil melihat tingkah laku gadis yang disebut sebagai adik impian itu.
Beberapa menit berlalu, bersamaan dengan selesainya rambut Anin. Tiba-tiba dari salah satu bilik seseorang keluar dan berteriak…
“I’m Spiderman!!” *ide ini dari Danti ehehe :D thanks Dan~
“………” Kinal, Ghaida, Desy, Melody dan Anin yang berada di luar hanya diam. No comment memandangi Sisca yang menggunakan baju Spiderman itu.
“Malu dah wa.” Muka Sisca yang merah langsung ditutupnya menggunakan topeng Spiderman.
CKLEK!
Dari bilik lain, akhirnya seorang Nina yang tentunya sudah menjadi Hamids keluar. Entah kenapa lehernya sudah berkeringat.
“Maaf ya, Kak. Ribet sama rambutnya.” Ucap Hamids yang menggunakan jersey Chelsea terbaru bernomer 48 tentunya.
“Gak papa. Yaudah yuk. Kita duluan, ya.” Melody lalu menggandeng tangan Hamids. “Ghai, aku duluan, ya.”
“Iya Teh.” Jawab Ghaida singkat.
Setelah Hamids keluar dari biliknya, Beby dan Andela keluar dari bilik mereka hampir bersamaan. Keduanya sama-sama terkejut dan saling memperhatikan. Sudah sama-sama bisa membayangkan pakaian apa yang digunakan ‘pasangan asli’ mereka.
Dan yang akhirnya paling mencuri perhatian mereka semua adalah seorang….
CKLEK!
Dari bilik paling ujung, Jessica Veranda dengan antengnya keluar. Veranda atau bisa kita sebut Vernando saat ini membuat para member lelaki cengo karena terkejut dengan penampilannya.
“Kenapa pada ngeliatinnya kaya gitu? Aneh ya?” Tanya Veranda sambil berkaca pada cermin yang ada di sampingnya lagi.
Kinal sang kekasih memperhatikan Veranda dari atas ke bawah balik lagi ke atas. Veranda mengenakan pakaian formal laki-laki! Tentu saja. Setelan kemeja putih dengan rompi abu-abu dan celana abu-abu digunakannya. Dasi dan jam tangan berwana ungu menjadi penghiasnya. Tak lupa sepatunya juga berwarna ungu. Cukup berani untuk seorang Veranda.
“Sugoii Kak Ve!!” Ucap Beby sambil mengacungkan ke dua jempolnya.
CKLEK!
Dari bilik samping Veranda, seorang Okta yang baru saja selesai keluar dengan santainya. Tak tahu apa yang barusan terjadi. Pandangan para member yang masih mengarah ke arahnya –yang sebenernya ke arah Ve- membuatnya bingung. Oktapun menoleh ke belakangnya, langsung saja Veranda tersenyum.
“Ka-Kak Ve?” Kaget Okta.
“Halo Okta. Wah Okta jadi anak SMP, ya?” *emang anak SMP :’v
“Kak Ve beda banget!”
“Makasih Okta.” Veranda kembali tersenyum.
“Desy!!” Teriak seseorang dari luar membuat perhatian mereka teralihkan dari Veranda ke gadis yang baru tiba.
“Eh Ayana~” Sapa Kinal.
Melihat kedatangan Ayana, Okta langsung berjalan keluar setelah membereskan singkat barangnya. Di luar, Okta bertemu para member lain yang sudah bersama pasangannya masing-masing. Atau para gadis yang baru keluar. Tapi, tidak ada Gaby. Ya, karena seorang Gaby masih di dalam ruangan para gadis. Duduk menunggu.
“Gab. Lo gak mau keluar?” Tanya Nabilah. Gabypun menatapnya.
“Gak. Tadi gw udah minta Okta yang nyamperin.”
“Oh gitu.” Jawab Nabilah singkat. Nabilah lalu duduk disamping Gaby.
“Ngapain lo?”
“Duduklah.”
“Ya, gw juga tau.”
“Yaudah kalo udah tau mah!”
Hening. Keheningan tercipta diantara keduanya. Nabilah begitu terlihat gugup, beda dengan Gaby yang santai saja. Terlihat seperti ada sesuatu yang ingin diungkapkannya.
“Emm, Gab. Anu gw--”
“Kak Gaby.” Panggil Okta yang sudah ada di depan pintu.
“Eh, Okta. Nab, duluan ya.” Gaby bangkit menghampiri Okta meninggalkan Nabilah.
“Ett dah tuh bocah tiang! Kagak tau apa gw mau ngomong sama si ayam apa! Ganggu aja!!” Kesal Nabilah percuma.
~~~
*betewe karena udah pada Danso, narasi dibawah ini akan pada pake nama Dansonya, ya.*
Perlahan satu persatu pasangan datang menghampiri Hamids-Melody yang sedang menunggu dengan para crew yang sudah siap untuk syuting. Pasangan unyu-unyu, Ditho-Frieska yang mengenakan konsep pajama party menjadi pasangan kedua yang tiba. Dibelakangnya sambil bergandengan tangan ada Mario-Ayana. Farish-Stefi bersama Kinan-Michelle berjalan bersamaan. Dan dibelakang mereka, ada dua pasangan yang tertukar. Andela yang sudah jadi Adam berjalan bersama bebek kesayangannya.
“Pas liat Kak Beby pake baju basket, aku langsung kepikiran kamu jadi cirlider, ternyata bener.”
“Hehehe. Lucu gak?”
“Lucu kok Kwekku~ Semua yang kamu pake mah lucu.”
“Gombal!”
Sementara itu Shania dan Boby...
“Shan, kamu kenapa sih jutekin aku gini?”
“Siapa ya yang duluan diemin aku?”
“Aku gak maksud gitu.”
“Terserah deh.”
“Hmm. Itu terus, kenapa belahan baju kamu tinggi banget?”
“Suka-suka aku dong. Udahlah gak usah urusin aku. Urusin aja bebek neptunus itu.” Shania yang menggunakan pakaian ala jagoan China itu berjalan cepat tinggalkan Boby. Dan tanpa kata, menarik lengan Adam secara tiba-tiba.
“Ilennnnn!! Tunggu Kak Shaniaaaaa.” Elaine hanya menggeleng.
“Len.” Panggil Boby.
“Ah, bajunya gimana Kak? Muat?”
“Muat. Keren. Makasih, ya. Yaudah yuk.” Keduanya berjalan menyusul pasangan lainnya.
Sementara dipaling belakang ada pasangan Okta-Gaby yang ternyata menjadi anak sekolahan. Gaby jadi anak SMA dan Okta yang menggunakan hoodie untuk menutupi rambut panjangnya, menjadi murid SMP. Dan pasangan yang paling akhir tiba adalah Frans-Nabilah.
“Siske bentar dulu.” Nabilah menahan tangan Frans.
“Pokoknya kita gak boleh jauh-jauh. Karena di awal taunya elu yang danso, jadi sampe akhir orang harus taunya elu yang danso walau nanti kita jalanin rencana kita.”
“Emang para crew belum tau Kak?”
“Gak tau juga deh. Nanti kita tanyain aje sama Pak Firman.”
Kesepuluh pasangan itu sudah berkumpul bersama. Setelah berdoa bersama dan pemasangan wireless di masing-masing member. Syuting untuk pembukaan episode satu dimulai…
Tanpa adanya host, Melody ditunjuk sebagai ‘host’ untuk membuka episode awal. Melody membuka acara cukup lancar. Pembukaanpun memasuki perkenalan diri dan pengenalan kosnep.
“Saya Melody, bersama Hamids mengenakan Jersey, konsepnya fans tim sepakbola rival yang akhirnya jadi pasangan.” Kamera menyorot Hamids-Melody yang menggunak jersey dengan jeans sebagai pilihan bawah mereka. Handband dan topi Chelsea dipake Hamids. Tak lupa sepatu sepakbola dipakainya. Sementara Melody mengenakan kets biasa.
Kali ini kamera menyorot ke arah Ditho-Frieska yang menggunakan piyama lengkap dengan sandal tidur. Ditambah kupluk yang dipakai Ditho. “Aku dan Ditho pake piyama. Konsep pajama party. Ceritanya kita ini teman satu asrama.” Jelas Frieska.

Anggep aja Ditho-Frieska begini.
Tapi, pake sendal ye :v
“Farish dan Stefi disini. Konsep kita cosplay. Karena banyak yang minta dari dulu aku jadi butler, jadi sekarang disini aku kabulin. Dan Stefi jadi maid.” Seperti kata Farish, dirinya menggunakan pakaian butler dan Stefi menjadi maid.

Stefi-Ghai ceritanya xDD
Mario-Ayana sama-sama diam, hingga Kinan menyikut tangan Mario. “Ah iya, aku Desy jadi Mario dan ini Ayana. Konsep kita mah simple. Baju couple udah.” Kedua gadis ini mengenakan pakaian kembar. Mulai dari kaos stitch yang sama, luaran kemeja kotak-kotak merah, sepatupun mereka sama. Yang beda, Mario menggunakan topi.
Akhirnya tiba giliran Kinan-Michelle. “Halo Kinal yang jadi Kinan disini dan disamping saya…”
“Michelle~~”
“Konsep kami berdua yaitu….”
“K-Popers!” Ucap Keduanya girang.
“Yo yo yo, Kinan anaknya K-Pop banget. Jadi kita berdua sepakat ceritanya ala-ala korea-an gitu. Jadinya gini deh. EXO-L banget ya~” Ucap Kinan saat keduanya memamerkan kaos mereka yang bertuliskan EXO.

Sebenernya gak gini sih, ini jatohnya jaket.
Yang KinaLele pake itu kaos Wolf EXO
ditambah aksesoris-aksesoris gitu
Setelah kamera mengambil gambar Kinan-Michelle yang gayanya seperti cover dancer itu. Dan Melody menutupnya. Gantian giliran pasangan-pasangan untuk episode 2 yang melalukan syuting pembukaan. Kali ini, Shania ditunjuk menjadi ‘host’nya.
Seperti Melody, Shania membuka dengan cukup baik. Dan masuk ke sesi perkenalan. “Saya Shania pasangan saya disini Andela ah maksudnya Adam ya. Konsep kami? Jadi jagoan-jagoan China gitu ahahah.” Keduanya langsung berpose seperti ala jagoan-jagoan di film-film.

Basic ide Adam-Shania dari sini. (Kuroshitsuji)
Cuman yang dipake Shania panjangan rok(?)nya.
Tapi, belahannya sama, sampe situ :v
“Halo.” Ucap Boby-Elaine bersamaan.
“Beby jadi Boby dan ini Elaine.” Ucap Boby sambil menunjuk Elaine. “Boby jadi pemain basket dan Elaine jadi cheerleadernya. Adanya Elaine semoga selalu jadi penyemangat Boby.” Ucapan Boby sontak dapatkan tatapan kaget Adam-Shania secara bersamaan. Elaine juga kaget.
“Halo.” Ucap Vernando-Gracia bersamaan.
“Saya Jessica Veranda kali ini jadi Vernando.”
“Saya Shania Gracia.”
“Konsep kita apa ya? Hahaha. Formal sih ya. Kalau soal pemilihan warna, ungu ini warna kesukaan Gracia. Lalu dipadukan abu-abu. Jadinya begini. Heheh.” Jelas Vernando.
Seperti yang sudah digambarkan sebelumnya, mereka mengenakan pakaian formal. Gracia yang mengenakan mini dress berwarna ungu gradasi abu-abu dengan bando ungu sebagai penghias begitu terlihat cantik. Mempesona Hamids yang memperhatikannya sambil cengo.

GreVer :v tapi Ver gak pake jas, langsung rompi.
Dan Gre gak pake dress seformal dan sepanjang itu ya.
“Gaby disini, disamping saya ada…” Okta yang berdiri memperhatikan Desy hanya diam. “Ta? Okta!”
“Ah? Iya? Aku Okta.”
“Kita jadi anak sekolahan. Aku anak SMA, Okta anak SMP. Cinta beda angkatan ceritanya hahaha.”
“Terakhir nih ada kang bajay yang jadi Gwen sik azek. Sama disamping gw, Siske jadi Fransderman (?) eh Spiderman. Keren kan, ya. Hahaha.”

Spidey-Gwen xD
Tapi, style gwennya pake yang jas putih itu loh.
Gak yang ini.
Setelah pengenalan ngaco dari Nabilah. Shania menutup pembukaan episode dua itu. Dan itu akhirnya…. Mereka sudah bisa dengan bebasnya bermain menikmati segala permainan yang ada di Wonderland.
Frans-Nabilah masih belum masuk ke dalam Wonderland. Keduanya terlihat ragu.
“Kenapa Nabilah dan Frans?” Tanya seorang crew tim mereka.
“Emm, nih kamera udah on ye? Bisa di off in gak?” Tanya Nabilah. Para Crew entah kenapa terlihat bingung. “Bisa gak, bentara aje. Gw mau nanya sesuatu nih.” Setelah diskusi singkat, kedua kamera yang mengikuti Frans-Nabilah akhirnya dimatikan sementara. “Jadi gini nih Kak. Ini soal….” Frans-Nabilah dan para crew timnya membentuk lingkaran.
“Ahh soal itu, udah kok. Tenang aja, kami siap membantu.”
“Cakep nih!! Oke deh kita mulai dah!!” Kamera kembali dinyalakan. Frans-Nabilahpun akhirnya masuk ke dalam Wonderland.
Jadi, akankah syuting berjalan lancar??
TBC
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bwahahah! Harusnya ini udah part terakhir. Eh ternyata udah panjang. Jadi ku cut. *halah film kali
Jadi permainan dan makan-makannya di next part ya~ *jangan ditagih. belum ditulis.

Yaudah gitu aja.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

6 comments:

  1. beuh cucok nih, tiap couple udeh dapet feelnya kak.. seru~
    penasaran sama ide bang nabil sama frans. hmm....

    ReplyDelete
  2. hehehe min ternyata nepatin janjinya... tapi jadi penasaran sama idenyq kang bajaj... apalah yang dipikirkan kedua kebaran itu..!?

    ReplyDelete
  3. Beh mantep nih nabilah sama siska mau gantian danso nye shania sama okta marah muluk.
    Di tunggu update nya.

    ReplyDelete
  4. Sasuga boss rui hahah.. Baru baca hikss...

    ReplyDelete
  5. Kerenn lahh..
    Kwek-Boby cocok yaa *digampar shania wkwkw:3
    Lanjutt^^

    ReplyDelete