Ciee gw dapet kiriman FF lagi nih~
Kali ini dari seseorang combs nan jauh disana~
Sebut saja dia dengan "mz JD" *gak tau juga maksudnya apa, pokoknya dia bilang sebut aja gitu*
mungkin JD = Jodohnya De......*lost signal
Betewe bicara soal FF kiriman, Love Story versi VeNal nanti ya~
Sengaja saya simpan ehehe *halah bilang aja mau post pas SSK lupa
Yaudah, sekarang ((nikmatin)) aja dulu FF milik si mz JD ini~~ #Enjoy
Part 1
aku selalu menatap kearah nya, dia
sangat menawan. mungkin tidak untuk semua orang, tetapi minimal untuk ku
seorang.
"ngelamunin apa?" tanya
seseorang yang membuat ku kaget
"wadoh, eh, shania, kaget ih
haha" jawab ku
shania hanya memasang tampang
yang... ya dikata aneh juga tidak, heran mungkin? dia pun mulai melihat kearah
lamunan ku yang disana terdapat orang yang sedari tadi ku pandang, tapi mungkin
shania tidak bisa menebak siapa.
"kamu lagi liatin
seseorang?" tanya shania heran
"hah? engga eh eh iya maksud
nya aku lagi liatin dance mereka" jawab ku dengan sok pura-pura serius
melihat dance mereka, seperti nya shania percaya saja dan mulai duduk sebelah
ku.
"ga kerasa udah setahun
ya." ah iya, kalo dirasa cepat juga. padahal baru berasa kemaren jadi
member.
"beb, kamu pingin berapa lama
disini?" tanya shania penasaran
"gatau juga, lama kayaknya.
soalnya udah banyak berkorban buat kesini, semoga pengorbanan ku membuahkan
hasil ya"
"amiiinnn"
sambil menunggu giliran latihan
dance ya aku berbincang-bincang dengan shania yang sebenernya aku awalnya tidak
terlalu dekat dengan nya, tapi dia asik juga orang nya. luwes. ga kayak aku
yang kaku gini apalagi ke orang baru.
"beby, udah giliran kamu tuh
dance practice" sapa seseorang kepada, suara ini... ya bahkan dari suara
nya saja aku tau dia siapa. seseorang yang selalu ku perhatikan.
"oke" jawab ku sok cuek,
aku shania dan member lain pun memulai sesi dance practice kedua. sejam.
dua jam. tiga jam. akhirnya latihan pun selesai.
"bebyyyy" ya... lagi
lagi suara itu, huft mendengar suara nya saja aku deg deg an
"ya, kenapa chi?" ya,
dia ochi. sahabat ku yang katanya gesrek
haha. tapi mau se gesrek apa beby tetep suka kok #lah
"udah selesai latihan kan?
jalan yuk" ajak nya
"lah, udah malem chi. ga enak
sama mama sendirian di kost" balasku
"yaaahhh, sayang banget.
yaudah kalo gitu sini deh aku bisikin" dia mulai mendekat ke arah ku dan
mendekati wajah ku, entah lah aku sudah tidak tau seberapa cepat jantung ku
berdetak. bisa meledak kali
"nih ochi kasih, jaga-jaga
baik baik ya." tiba-tiba saat membisikkan ku dia mulai memakai kan kalung
ke leher ku, hah? apaan nih?! tiba-tiba banget...
"eh... chi..."
"udeh udeh, pake ye. ochi
suka banget kalung itu loh jangan ilang." balas nya
"dalam rangka apa chi ngasih
kalung... aku kan ga ultah... ga ada yang special juga hari ini..."
"hmmmm, kenapa ya? aku juga
gatau. yaudah aku pulang duluan ya udah di tunggu mama di depan"
"ah, oke chi. dadah"
"dadah beby, jangan kangen
aku ya" ochi pun mulai berjalan dengan senyuman yang terlihat tidak ikhlas
dan pedih, kenapa ya? apa perasaan ku saja? ayolah beby jangan mengada-ada
skip udah pagi
hari ini seperti biasa sebelum
melakukan kegiatan JKT48 aku sekolah dulu di kostan, ya karena aku
homeschooling, selesai bersekolah aku pun ke tempat latihan seperti biasa,
entah kenapa akhir akhir ini manajemen jarang mengadakan theater. sesampai nya
di tempat latihan... masih sepi -_- lalu datang seseorang setelah aku, oh gaby.
"hai beb!" sapa gaby
sambil menaruh barang barang nya yang rempong
"hai tumben rajin banget
dateng tepat waktu" ledek ku
"emang beby sama shania doang
yang bisa dateng cepet? kali kali gaby lah~"
lalu masuklah orang yang barusan
di omongin gaby.
"halo beb geb" sapa
shania dan meletakkan ransel nya
"panjang umur amat shan"
ucap ku iseng
"lah kenape dah?"
bingung shania
"itu si gaby baru aja
gossipin elu haha"
" dih boong si beby mah
huft" elak gaby
"gezz kalian kenapa sih
kalian? eh laper nih makan yuk!" ajak shania
"ayok!" sambut gaby
"engga deh aku udah makan
lagian mager keluar haha"
"yah beb :( yaudahlah oke yuk
makan geb!" shania pun keluar ruang latihan bersama gaby, aku pun mulai
memasang headset dan menghapal kan lirik baru yang kemarin baru di berikan staff.
satu jam, ruang latihan pun sudah penuh dengan member. shania dan
gaby yang makan pun sudah balik, sepertinya latihan sebentar lagi akan di mulai
karena sudah ada sensei yang bersiap-siap. aku pun juga mulai bersiap-siap
untuk latihan, tetapi.... aku melihat ke seluruh penjuru ruangan, dan tidak ada
sosok yang aku cari.
"shan, tau ochi kemana ga?
kok belum dateng?" tanya ku
"ga tau beb elah emang gue
emak nya." jawab shania agak... judes? apa mungkin perasaan ku saja?
"ya maap shan." aku pun
kembali ketempat ku dan benar saja latihan akan segera mulai, sensei sudah
mulai memanggil member untuk berkumpul sebelum latihan. tetapi entah mengapa...
kali ini feel nya agak beda.
"yak, latihan hari ini akan
dimulai. Tapi sebelum itu akan ada berita terlebih dahulu, kalian mau yang baik
atau yang buruk?” ucap salah seorang staff. hah, ada apaan ya? Kayak serius
banget, semua member pun menyerukan baik terlebih dahulu
“baiklah, kabar baik nya… kita,
JKT48 masuk Nominasi Grup/Duo terbaik di ******* Award!” seketika semua member
bersorak tanda gembira, tentu saja. Akhirnya setelah setahun kami bisa di
anggap di masyarakat luas.
“terus yang buruk nya apa tuh
kak?” celetuk kak kinal di sela-sela member yang sedang bergembira.
“baiklah, berita buruk nya….” Dag. Dig. Dug.
“mulai hari ini, member Neneng
Rosdiana alias Ochi resmi keluar dari management JKT48. Sekian. Baiklah
sekarang kita mulai latihan” hah… apa? Apa?! Apa itu barusan?! Bohong kan?!
Yang benar saja! Mengumumkan berita seperti itu tanpa ada rasa bersalah atau
apapun?! Dianggap seperti angin lalu saja gitu hah?! Tentu saja bukan hanya aku
yang kaget, tetapi semua member juga. Dengan sigap aku mencari handphone yang
ada di tasku, berniat menghubungi ochi
“Beby Chaesara Anadila!” bentak
seseorang, ya jelas itu sensei
“sudah di bilang kan latihan akan
dimulai?! Kenapa kau main hp?! Masukan! Semua nya juga jangan bengong mulai
perenggangan!” bentak sensei pada kami semua, tidak ku ubris. Aku tetap
mengecek handphone ku, mencari nomor ochi dan mulai menelpon nya
“beby! Kalau masih main handphone
kamu diberi hukuman lari 20 keliling!” mendengar sensei berbicara begitu aku
shock, 20?! Yang benar saja! Dan lagi telpon ku tidak di jawab oleh ochi,
bagaimana ini?! Apa yang terjadi dengan ochi?!
“beby! Segera ikuti latihan! Dalam
hitungan ke 5! Satu…. Dua… ti-“
“AAARRGGHHHH!” aku membanting
handphone ku, tanda kesal. Handphone ku pecah, tapi tidak seberapa dengan pecah
nya hati ku. Ingin rasa nya menangis, tapi harus segera latihan. Dengan mata
berair sedang menangis aku mulai mengikuti latihan, ingin marah rasa nya. Tapi
tak bisa karena aku harus tetap professional.
Satu jam. Dua jam. Tiga jam. Empat jam. Lima jam. Akhirnya latihan
pun beres, para member langsung menghampiri ku setelah latihan selesai. Seperti
nya mereka khawatir, maaf ya teman-teman…
“beb… kamu gapapa?” Tanya teteh
bandung center JKT48 itu
“gapapa teh, tadi kebawa emosi
aja.” Jawab ku lemah
“beb… hp kamu gimana? Ah udahlah
ga penting nih aku pinjemin hp aku, mau nelpon ochi kan?” tawar Shania kepada
ku, aku pun menerima uluran handphone dari nya
Lagi. Nomer nya tak bisa di
hubungi lagi. Kenapa chi?! Kenapa?! Aku bingung, kesal, marah, sedih, semua
campur aduk. Kenapa ga kasih tau aku dulu? Kenapa keluar begitu aja? Apa selama
ini aku hanya teman pelampiasan saja karena JKT48 gaboleh mengumbar teman di
sekolahan?
“gimana beb?” Tanya gaby, aku
hanya menggeleng. Semua nya terdiam.
“coba sini beb hape aku, coba kita
check twitter dia” ucap Shania sambil mengambil hp nya dari tangan ku
Ternyata benar saja, ochi membuat
pengumuman di twitter. Pengumuman bahwa dia mengundurkan diri dari JKT48, dan
sekarang dia sudah punya twitter baru.
“kenapa ya dia ga ngasih tau
kita…?” Tanya kinal heran, tentu saja tidak ada yang tau jawaban nya.
“sudah sudah, udah malem sekarang
kita pulang ya. Besok kita bahas lagi” ucap teteh melody dengan lembut dan
membuat member mulai berpamitan pulang
“beb, pulang bareng aku ya? Aku ga
tega ninggalin kamu sendiri kayak gini, aku anter sampe kost an ya” ajak Shania
“gapapa shan, bisa sendiri kok”
jawab ku masih lemah
“udah ah sini ikut aku” Shania
tanpa babibubebo langsung menarik tangan ku ke mobil nya, di mobil kami tidak
banyak bicara. Lalu tiba-tiba handphone Shania berbunyi dan tertulis nama
‘ochi’ di handphone nya, sontak aku langsung bergeming
“sstttt beb, biar aku dulu yang
tanganin” ujar Shania sambil menaruh jari nya di bibir ku, tentu saja aku
langsung diam. Shania mengangkat telpon dari ochi, dan dia loudspeaker agar aku
mendengar juga
“ya kenapa chi?” jawab Shania di
telpon
“hallo shan? Udah selesai belum
latihan nya?” jawab ochi agak sedikit… lemes?
“udah barusan, tega ya lu chi.
Semua orang khawatir dan lu cuman diem tanpa ngasih kita apa-apa?!” kali ini
Shania mulai berbicara dengan nada marah
“tadi ada beby ga?”
“ada. Dan dia yang paling shock,
lu gatau apa betapa sakit nya beby?”
“……”
“kenapa lu diem?! Jawab!”
“…..maaf….”
“ya jangan minta maaf sama gue
lah, minta maaf sama beby!” bentak Shania
“iya shan… gue tau… tapi… gue ga
ada keberanian, soalnya….”
“soalnya apa?!”
“gue tau… kalo beby suka sama gue…
dan gue ga bisa ngebales perasaan dia….” Apa-apaan… pernyataan dia ini
“hah… jadi lu keluar ninggalin
kita semua Cuma karena masalah kayak gini?!”
“engga gitu shan! Aku nya juga ada
masalah sama manajemen!”
“halah bodo amat lu mau jelasin
apa ke gue! Nih jelasin semua nya sendiri ke beby!” Shania pun memberikan ku
handphone nya
“hah? Beby? Jadi dari tadi disitu
ada beby? Halo? Shan?”
“……” aku terdiam, bingung ingin
bilang apa
“halo? Halo?! Shan?”
“jadi gitu….” Aku mulai membuka
mulut
“eh? Beby?”
“memang nya kenapa kalo kamu ga
bisa bales perasaan beby? Beby ga minta kok buat di bales perasaan nya chi,
beby seneng kita kayak dulu juga. Terus arti kamu ngasih beby kalung kemaren
apa? Buat mainin perasaan beby? Kamu pikir kamu siapa chi? Beby benci sama ochi!”
aku langsung mematikan panggilan handphone Shania dan ingin sekali melempar
nya, tapi aku sadar ini handphone orang jadi langsung ku tahan
“nih shan… makasih handphone nya…”
aku memberikan handphone Shania tanpa melihat kearah nya, kini suara ku terdengar
pilu. Mungkin sekarang Shania terdiam saja sambil melihatku dengan tatapan iba.
Merasa tidak nyaman, tentu saja. Aku sudah merepotkan ikut menumpang di mobil
nya, sekarang dia merasa kasian terhadap ku
“shan, beby turun sini aja deh”
“lah, jangan dong beb udah mulai
gerimis diluar”
“udah gapapa, makasih tumpangan
nya ya” tanpa aba-aba aku langsung keluar dari mobil milik Shania dan berlari
tanpa arah keluar
Setelah cukup aku berlari tak
karuan arah dari mobil Shania, kini napas dan energy ku mulai habis. Mungkin
aku harus berhenti terlebih dahulu, aku pun berteduh di bawah pohon yang cukup
besar dan bersandar disana.
“beb… kenapa kamu bodoh banget
sih…” sambil menangis kecil dan menutup mata aku tetap bersandar di bawah pohon
itu, aku tau tak ada guna nya bersedih seperti ini tapi biarlah. Hanya ini yang
bisa ku lakukan.
-To Be Continued-
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca.
Ditunggu komennya :)
Ditunggu komennya :)
-mz JD-
ff baru lagi ada ochi nya juga kayak nya baklan seru nih.
ReplyDeleteditunggu terus lanjutannya.
Wahahahaha mz JD :v
ReplyDelete