Tuesday, May 12, 2015

It's You (BebNjuChi) - Part 1

Ciee gw dapet kiriman FF lagi nih~
Kali ini dari seseorang combs nan jauh disana~
Sebut saja dia dengan "mz JD" *gak tau juga maksudnya apa, pokoknya dia bilang sebut aja gitu*

mungkin JD = Jodohnya De......*lost signal
Betewe bicara soal FF kiriman, Love Story versi VeNal nanti ya~
Sengaja saya simpan ehehe *halah bilang aja mau post pas SSK lupa

Yaudah, sekarang ((nikmatin)) aja dulu FF milik si mz JD ini~~ #Enjoy

It's You (BebNjuChi)


Part 1
aku selalu menatap kearah nya, dia sangat menawan. mungkin tidak untuk semua orang, tetapi minimal untuk ku seorang.
"ngelamunin apa?" tanya seseorang yang membuat ku kaget
"wadoh, eh, shania, kaget ih haha" jawab ku
shania hanya memasang tampang yang... ya dikata aneh juga tidak, heran mungkin? dia pun mulai melihat kearah lamunan ku yang disana terdapat orang yang sedari tadi ku pandang, tapi mungkin shania  tidak bisa menebak siapa.
"kamu lagi liatin seseorang?" tanya shania heran
"hah? engga eh eh iya maksud nya aku lagi liatin dance mereka" jawab ku dengan sok pura-pura serius melihat dance mereka, seperti nya shania percaya saja dan mulai duduk sebelah ku.
"ga kerasa udah setahun ya." ah iya, kalo dirasa cepat juga. padahal baru berasa kemaren jadi member.
"beb, kamu pingin berapa lama disini?" tanya shania penasaran
"gatau juga, lama kayaknya. soalnya udah banyak berkorban buat kesini, semoga pengorbanan ku membuahkan hasil ya"
"amiiinnn"
sambil menunggu giliran latihan dance ya aku berbincang-bincang dengan shania yang sebenernya aku awalnya tidak terlalu dekat dengan nya, tapi dia asik juga orang nya. luwes. ga kayak aku yang kaku gini apalagi ke orang baru.
"beby, udah giliran kamu tuh dance practice" sapa seseorang kepada, suara ini... ya bahkan dari suara nya saja aku tau dia siapa. seseorang yang selalu ku perhatikan.
"oke" jawab ku sok cuek, aku shania dan member lain pun memulai sesi dance practice kedua.  sejam. dua jam. tiga jam. akhirnya latihan pun selesai.
"bebyyyy" ya... lagi lagi suara itu, huft mendengar suara nya saja aku deg deg an
"ya, kenapa chi?" ya, dia ochi.  sahabat ku yang katanya gesrek haha. tapi mau se gesrek apa beby tetep suka kok #lah
"udah selesai latihan kan? jalan yuk" ajak nya
"lah, udah malem chi. ga enak sama mama sendirian di kost" balasku
"yaaahhh, sayang banget. yaudah kalo gitu sini deh aku bisikin" dia mulai mendekat ke arah ku dan mendekati wajah ku, entah lah aku sudah tidak tau seberapa cepat jantung ku berdetak. bisa meledak kali
"nih ochi kasih, jaga-jaga baik baik ya." tiba-tiba saat membisikkan ku dia mulai memakai kan kalung ke leher ku, hah? apaan nih?! tiba-tiba banget...
"eh... chi..."
"udeh udeh, pake ye. ochi suka banget kalung itu loh jangan ilang." balas nya
"dalam rangka apa chi ngasih kalung... aku kan ga ultah... ga ada yang special juga hari ini..."
"hmmmm, kenapa ya? aku juga gatau. yaudah aku pulang duluan ya udah di tunggu mama di depan"
"ah, oke chi. dadah"
"dadah beby, jangan kangen aku ya" ochi pun mulai berjalan dengan senyuman yang terlihat tidak ikhlas dan pedih, kenapa ya? apa perasaan ku saja? ayolah beby jangan mengada-ada
skip udah pagi
hari ini seperti biasa sebelum melakukan kegiatan JKT48 aku sekolah dulu di kostan, ya karena aku homeschooling, selesai bersekolah aku pun ke tempat latihan seperti biasa, entah kenapa akhir akhir ini manajemen jarang mengadakan theater. sesampai nya di tempat latihan... masih sepi -_- lalu datang seseorang setelah aku, oh gaby.
"hai beb!" sapa gaby sambil menaruh barang barang nya yang rempong
"hai tumben rajin banget dateng tepat waktu" ledek ku
"emang beby sama shania doang yang bisa dateng cepet? kali kali gaby lah~"
lalu masuklah orang yang barusan di omongin gaby.
"halo beb geb" sapa shania dan meletakkan ransel nya
"panjang umur amat shan" ucap ku iseng
"lah kenape dah?" bingung shania
"itu si gaby baru aja gossipin elu haha"
" dih boong si beby mah huft" elak gaby
"gezz kalian kenapa sih kalian? eh laper nih makan yuk!" ajak shania
"ayok!" sambut gaby
"engga deh aku udah makan lagian mager keluar haha"
"yah beb :( yaudahlah oke yuk makan geb!" shania pun keluar ruang latihan bersama gaby, aku pun mulai memasang headset dan menghapal kan lirik baru yang kemarin baru di berikan staff.
satu jam, ruang latihan pun sudah penuh dengan member. shania dan gaby yang makan pun sudah balik, sepertinya latihan sebentar lagi akan di mulai karena sudah ada sensei yang bersiap-siap. aku pun juga mulai bersiap-siap untuk latihan, tetapi.... aku melihat ke seluruh penjuru ruangan, dan tidak ada sosok yang aku cari.
"shan, tau ochi kemana ga? kok belum dateng?" tanya ku
"ga tau beb elah emang gue emak nya." jawab shania agak... judes? apa mungkin perasaan ku saja?
"ya maap shan." aku pun kembali ketempat ku dan benar saja latihan akan segera mulai, sensei sudah mulai memanggil member untuk berkumpul sebelum latihan. tetapi entah mengapa... kali ini feel nya agak beda.
"yak, latihan hari ini akan dimulai. Tapi sebelum itu akan ada berita terlebih dahulu, kalian mau yang baik atau yang buruk?” ucap salah seorang staff. hah, ada apaan ya? Kayak serius banget, semua member pun menyerukan baik terlebih dahulu
“baiklah, kabar baik nya… kita, JKT48 masuk Nominasi Grup/Duo terbaik di ******* Award!” seketika semua member bersorak tanda gembira, tentu saja. Akhirnya setelah setahun kami bisa di anggap di masyarakat luas.
“terus yang buruk nya apa tuh kak?” celetuk kak kinal di sela-sela member yang sedang bergembira.
“baiklah, berita buruk nya….” Dag. Dig. Dug.

“mulai hari ini, member Neneng Rosdiana alias Ochi resmi keluar dari management JKT48. Sekian. Baiklah sekarang kita mulai latihan” hah… apa? Apa?! Apa itu barusan?! Bohong kan?! Yang benar saja! Mengumumkan berita seperti itu tanpa ada rasa bersalah atau apapun?! Dianggap seperti angin lalu saja gitu hah?! Tentu saja bukan hanya aku yang kaget, tetapi semua member juga. Dengan sigap aku mencari handphone yang ada di tasku, berniat menghubungi ochi
“Beby Chaesara Anadila!” bentak seseorang, ya jelas itu sensei
“sudah di bilang kan latihan akan dimulai?! Kenapa kau main hp?! Masukan! Semua nya juga jangan bengong mulai perenggangan!” bentak sensei pada kami semua, tidak ku ubris. Aku tetap mengecek handphone ku, mencari nomor ochi dan mulai menelpon nya
“beby! Kalau masih main handphone kamu diberi hukuman lari 20 keliling!” mendengar sensei berbicara begitu aku shock, 20?! Yang benar saja! Dan lagi telpon ku tidak di jawab oleh ochi, bagaimana ini?! Apa yang terjadi dengan ochi?!
“beby! Segera ikuti latihan! Dalam hitungan ke 5! Satu…. Dua… ti-“
“AAARRGGHHHH!” aku membanting handphone ku, tanda kesal. Handphone ku pecah, tapi tidak seberapa dengan pecah nya hati ku. Ingin rasa nya menangis, tapi harus segera latihan. Dengan mata berair sedang menangis aku mulai mengikuti latihan, ingin marah rasa nya. Tapi tak bisa karena aku harus tetap professional.
Satu jam. Dua jam. Tiga jam. Empat jam. Lima jam. Akhirnya latihan pun beres, para member langsung menghampiri ku setelah latihan selesai. Seperti nya mereka khawatir, maaf ya teman-teman…
“beb… kamu gapapa?” Tanya teteh bandung center JKT48 itu
“gapapa teh, tadi kebawa emosi aja.” Jawab ku lemah
“beb… hp kamu gimana? Ah udahlah ga penting nih aku pinjemin hp aku, mau nelpon ochi kan?” tawar Shania kepada ku, aku pun menerima uluran handphone dari nya
Lagi. Nomer nya tak bisa di hubungi lagi. Kenapa chi?! Kenapa?! Aku bingung, kesal, marah, sedih, semua campur aduk. Kenapa ga kasih tau aku dulu? Kenapa keluar begitu aja? Apa selama ini aku hanya teman pelampiasan saja karena JKT48 gaboleh mengumbar teman di sekolahan?
“gimana beb?” Tanya gaby, aku hanya menggeleng. Semua nya terdiam.
“coba sini beb hape aku, coba kita check twitter dia” ucap Shania sambil mengambil hp nya dari tangan ku
Ternyata benar saja, ochi membuat pengumuman di twitter. Pengumuman bahwa dia mengundurkan diri dari JKT48, dan sekarang dia sudah punya twitter baru.
“kenapa ya dia ga ngasih tau kita…?” Tanya kinal heran, tentu saja tidak ada yang tau jawaban nya.
“sudah sudah, udah malem sekarang kita pulang ya. Besok kita bahas lagi” ucap teteh melody dengan lembut dan membuat member mulai berpamitan pulang
“beb, pulang bareng aku ya? Aku ga tega ninggalin kamu sendiri kayak gini, aku anter sampe kost an ya” ajak Shania
“gapapa shan, bisa sendiri kok” jawab ku masih lemah
“udah ah sini ikut aku” Shania tanpa babibubebo langsung menarik tangan ku ke mobil nya, di mobil kami tidak banyak bicara. Lalu tiba-tiba handphone Shania berbunyi dan tertulis nama ‘ochi’ di handphone nya, sontak aku langsung bergeming
“sstttt beb, biar aku dulu yang tanganin” ujar Shania sambil menaruh jari nya di bibir ku, tentu saja aku langsung diam. Shania mengangkat telpon dari ochi, dan dia loudspeaker agar aku mendengar juga
“ya kenapa chi?” jawab Shania di telpon
“hallo shan? Udah selesai belum latihan nya?” jawab ochi agak sedikit… lemes?
“udah barusan, tega ya lu chi. Semua orang khawatir dan lu cuman diem tanpa ngasih kita apa-apa?!” kali ini Shania mulai berbicara dengan nada marah
“tadi ada beby ga?”
“ada. Dan dia yang paling shock, lu gatau apa betapa sakit nya beby?”
“……”
“kenapa lu diem?! Jawab!”
“…..maaf….”
“ya jangan minta maaf sama gue lah, minta maaf sama beby!” bentak Shania
“iya shan… gue tau… tapi… gue ga ada keberanian, soalnya….”
“soalnya apa?!”
“gue tau… kalo beby suka sama gue… dan gue ga bisa ngebales perasaan dia….” Apa-apaan… pernyataan dia ini
“hah… jadi lu keluar ninggalin kita semua Cuma karena masalah kayak gini?!”
“engga gitu shan! Aku nya juga ada masalah sama manajemen!”
“halah bodo amat lu mau jelasin apa ke gue! Nih jelasin semua nya sendiri ke beby!” Shania pun memberikan ku handphone nya
“hah? Beby? Jadi dari tadi disitu ada beby? Halo? Shan?”
“……” aku terdiam, bingung ingin bilang apa
“halo? Halo?! Shan?”
“jadi gitu….” Aku mulai membuka mulut
“eh? Beby?”
“memang nya kenapa kalo kamu ga bisa bales perasaan beby? Beby ga minta kok buat di bales perasaan nya chi, beby seneng kita kayak dulu juga. Terus arti kamu ngasih beby kalung kemaren apa? Buat mainin perasaan beby? Kamu pikir kamu siapa chi? Beby benci sama ochi!” aku langsung mematikan panggilan handphone Shania dan ingin sekali melempar nya, tapi aku sadar ini handphone orang jadi langsung ku tahan
“nih shan… makasih handphone nya…” aku memberikan handphone Shania tanpa melihat kearah nya, kini suara ku terdengar pilu. Mungkin sekarang Shania terdiam saja sambil melihatku dengan tatapan iba. Merasa tidak nyaman, tentu saja. Aku sudah merepotkan ikut menumpang di mobil nya, sekarang dia merasa kasian terhadap ku
“shan, beby turun sini aja deh”
“lah, jangan dong beb udah mulai gerimis diluar”
“udah gapapa, makasih tumpangan nya ya” tanpa aba-aba aku langsung keluar dari mobil milik Shania dan berlari tanpa arah keluar
Setelah cukup aku berlari tak karuan arah dari mobil Shania, kini napas dan energy ku mulai habis. Mungkin aku harus berhenti terlebih dahulu, aku pun berteduh di bawah pohon yang cukup besar dan bersandar disana.
“beb… kenapa kamu bodoh banget sih…” sambil menangis kecil dan menutup mata aku tetap bersandar di bawah pohon itu, aku tau tak ada guna nya bersedih seperti ini tapi biarlah. Hanya ini yang bisa ku lakukan.
-To Be Continued-
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca.
Ditunggu komennya :)

-mz JD-

2 comments:

  1. ff baru lagi ada ochi nya juga kayak nya baklan seru nih.
    ditunggu terus lanjutannya.

    ReplyDelete