Thursday, May 21, 2015

It's You (BebNjuChi) - Part 2

Update nih, update~~ FF punya mz JD dulu yaps~
punya eug entaran aja~~

Yaudah langsung aja~~

It's You (BebNjuChi)


BeChi BeChi gitu :v
Part 2

“shan, beby turun sini aja deh”
“lah, jangan dong beb udah mulai gerimis diluar”
“udah gapapa, makasih tumpangan nya ya” tanpa aba-aba aku langsung keluar dari mobil milik Shania dan berlari tanpa arah keluar

Setelah cukup aku berlari tak karuan arah dari mobil Shania, kini napas dan energy ku mulai habis. Mungkin aku harus berhenti terlebih dahulu, aku pun berteduh di bawah pohon yang cukup besar dan bersandar disana.
“beb… kenapa kamu bodoh banget sih…” sambil menangis kecil dan menutup mata aku tetap bersandar di bawah pohon itu, aku tau tak ada guna nya bersedih seperti ini tapi biarlah. Hanya ini yang bisa ku lakukan.
“beby!” terdengar seseorang teriak memanggilku, sontak terkaget aku pun melihat kearah siapa yang memanggil ku. Ternyata itu dia, Shania. Dia berlari kearah ku sambil memegang payung berwarna hitam, semakin lama semakin mendekat.
“beby ih! Bodoh! Aku khawatir tau!” ucap Shania saat sudah sampai di depan ku lalu mulai memeluk ku dan membuang payung nya entah kearah mana, seperti tidak peduli dengan hujan dia terus memeluk ku membiarkan air hujan membasahi baju kita. Aku tidak bisa berkata apa-apa, mungkin ini perasaan senang. Bahkan jantung ku berdebar debar.
“kamu… boleh kok bersedih, kamu boleh nangis sepuas-puas nya sekarang. Di bahu aku nangis nya, sampe bahu aku patah juga gapapa. Tapi inget, aku bakal terus ada disisi mu beb. Aku ga bakal ninggalin kamu kayak ochi. Sekarang kita pulang ya, udah malem ujan pula pasti tante khawatir di kost an mana handphone kamu rusak”
“oh iya… hiks… aku lupa handphone aku rusak huhu” jawab ku sambil masih menangis
“nah kan! Yuk pulang” dia pun memapahku kearah mobil nya yang berada tidak jauh dari tempat kita berdiri
Sesampainya dalam mobil aku masih terdiam, bingung. Aku sudah banyak merepotkan Shania hari ini, tidak enak rasanya.
“nih beb handukin dulu kepala kamu ya, awas aja kalo ampe sakit aneh-aneh aja sih”
Masih dalam diam aku pun mengambil handuk yang dia berikan kepada ku, sambil mengangguk bertanda bahwa aku akan menerima handuk itu. Aku pun mulai menggosok handuk nya ke kepala ku.
“eeemmm… shan. Makasih ya. Makasih banyak.” Akhirnya aku buka mulut
“hahaha sama-sama beb, yang penting kamu gapapa” jawab nya dengan senyum yang amat sangat manis. Deg deg. Sejak kapan Shania jadi semanis ini?
Akhirnya aku sampai di kost an ku, Shania pun berpamitan pulang tanpa mampir kost ku karena besok dia ada kegiatan sekolah yang tak bisa di tinggalkan. Setelah mobil dia pergi aku pun langsung masuk kost an, mandi dan berganti pakaian. Untung saja mamah sudah tidur huft, lebih baik ceritakan ke beliau nya besok saja.
Ke esokan hari nya aku bercerita kepada mamah bahwa ochi keluar dari JKT48 tanpa bilang kepada ku dan tentu saja membuat beliau kaget, ia menyuruh ku untuk sabar karena setiap peristiwa pasti ada hikmah nya. Ya, semoga saja ya mah.
Tiba-tiba seorang Shania junianatha menelpon nomor mama ku, waduh ada apaan nih?
“tante ini Shania, beby nya ada?”
“ada kok shan, kenapa ya? Kok ga telpon ke nomor beby aja?”
“loh, tan? Beby ga cerita kalo handphone nya rusak?”
“handphone nya rusak?!”
Ups. Aku lupa cerita ke mamah soal itu.
“beby! Handphone kamu rusak?” Tanya mama ‘agak’ marah
“iya mah hehe maaf ya belum cerita yang itu baru mau cerita tadi”
“doh gimana sih kamu”
“hallo Shania? Iya  ini beby nya baru cerita handphone nya rusak, maaf ya…”
“haha gapapa tante, beby nya ada kan tan? Suruh dia keluar kost an ya, Shania udah ada depan kost an beby”
“hah? Depan kost an”
Hah? Depan kost an? Lah apaan…
“beb, sana ke depan kost an. Ada Shania tuh”
“hah?! Yang bener mah?! Waduh beby kan belum mandi mah!”
“udah sana ke depan kost an dulu ketemu dia ga sopan masa di suruh nunggu di depan”
“iya deh mah bentar bentar” aku pun sekejap menyisir rambut ku, ya biar keliatan ‘agak’ rapih gitu
Dengan cepat aku keluar dari kost an, tidak ingin membuat ‘tuan putri’ menunggu terlalu lama. Hah? Tuan putri? Sejak kapan dia jadi tuan putri dalam benak ku? Begitu keluar kost an aku pun melihat mobil Shania dan langsung menghampiri nya
“Shania!” sapa ku lantang
“lama deh huft” ujar nya manja, duh. Kan jadi lucuk.
“maaf ya hehe, ada apa gitu kesini pagi-pagi jam 10 gini? Lah bukan nya kamu ada kegiatan sekolah?” bingung ku
“udah selesai lagian ga penting-penting amat sih, buruan mandi. Kita beli handphone baru buat kamu sama siap-siap buat recording soalnya di majuin jam recording jadi jam 1” jelas nya
“waduh, jam 1?! Waaa yaudah aku mandi deh eh kamu masuk aja yuk ke kost an ku ga enak kalo kamu nunggu sini”
“beneran nih gapapa?”
“gapapa ayo masuk!”
Aku pun mengantarkan nya sampai masuk ke kost an ku dan menyuruh nya untuk menunggu ku mandi dan bersiap-siap, maaf ya shan kayak nya aku ngerepotin banget hehe. Setelah selesai mandi dan bersiap-siap aku pun berpamitan pada mama yang tercinta untuk pergi bersama Shania terlebih dahulu baru ke mall keramat alias f(x).
“jagain beby ya shan dia suka ceroboh”
“siap tante!”
Di perjalanan suasana ceria dan kami banyak ngobrol, seru lah pokoknya. Saat di mall pun dia banyak me rekomendasi kan handphone untuk ku agar tidak salah pilih dan gampang rusak seperti sebelum nya. Entah kenapa, tapi aku rasa hubungan ku dengan Shania sangat menyenangkan, semoga kita terus bersama.
Satu tahun. Dua tahun. Tiga tahun berlalu.


Kini aku, tim ku, dan JKT48 sudah jauh berkembang pesat dari 3 tahun yang lalu. Bahkan sekarang JKT48 sudah mempunyai 3 generasi, dan untuk generasi 1 hanya tersisa beberapa belas orang dari yang awal nya 26 orang. Hmmm waktu berlalu dengan sangat cepat ya?
“beb! Makan yuk!”
“ayo!”
Buat yang ngajak makan… sudah jelaskan siapa? Hehe, setelah kejadian 3 tahun lalu itu kami menjadi semakin sangat sangat sangat dekat. Kadang dia menginap di kost an beby, atau kadang sebaliknya juga hehe. Dia benar-benar teman yang baik, yaaa walaupun pingin nya beby sih lebih #eh duh mikir apa sih.
Saat sedang jalan mencari makan siang tiba-tiba gerakan Shania terhenti.
“lah, kenapa shan?” ujar ku bingung
“beb… itukan….” Tentu saja aku masih bingung, aku pun melihat kearah mana mata Shania tertuju dan ternyata….
“ochi…” gumam ku pelan
“ki- kita pergi ke tempat lain aja yuk, ma- makan di F7 sabi juga tuh beb” ujar Shania gagap
Mataku panas, dia yang 3 tahun lalu menyakiti ku. Ngapain dia dateng ke mall keramat(?) ini?! Huftnju. Seperti nya ochi melihat kearah kami berdua dan ya tentu saja langsung mengejar kami.
“beby! Shania!” ochi berlari kearah kami, awalnya Shania seperti mengajak untuk kabur dan mulai menggenggam tangan ku. Tapi ku tahan.
“gapapa shan, beby udah kuat kok berkat Shania selama ini. Bakal beby hadapi dia” jawab ku masih sambil menggenggam tangan nya
Sekarang sudah berdiri seorang ochi rosdiana di hadapan beby chaesara anadila, tanpa aba-aba ochi langsung menggenggam tangan beby yang satu lagi(soalnya yg satu lagi di pegang Shania pfftt)
“beb… beby… maafin ochi ya… ochi ga bermaksud kayak gitu dulu beb” pinta ochi sambil menggenggam tangan ku, seperti orang memohon ampun (?)
“…….”
“beb, kenapa diem? Gapapa kok kalo beby gamau maafin ochi, ochi memang salah waktu itu beb” pinta nya lagi
“gapapa chi, beby maafin kok. Tapi kalo ochi mau hubungan kita kayak dulu lagi lebih dari temen ya gabisa, sekarang beby udah punya Shania. Dan beby gabakal bodoh ngelepas Shania cuman buat orang kayak ochi, jadi mending ochi pergi sekarang” jawab ku kalem, ya sejujur nya memang kalem. Karena aku ga takut lagi asal ada Shania di sisi ku, aku pun melihat kearah Shania dan wajah nya terlihat…. Merah dan malu-malu? Hihi, lucu banget ><
“gapapa, yang penting beby maafin ochi udah cukup kok bagi ochi hehe. Kita tetep temenan ya kayak dulu!” ujar ochi lega
“ga janji ya, yuk shan kita pergi” aku pun pergi sambil menarik tangan Shania yang sedari tadi menggenggam tangan ku, genggaman kami tidak terlepas sampai kita tiba di tempat makan
“anu beb… yang tadi itu apa?” Tanya shania
“yang tadi apa?” jawab ku sambil melihat-lihat buku menu
“yang tadi kamu ngomongin… ke ochi…” lanjut nya dengan muka masih merah dan menunduk kebawah
“oooo… ya… gitu…” bingung. Aku harus jawab apa… masa aku tembak dia disini sekarang juga kan ga enak…
“kamu… udah ga suka sama ochi?” Tanya Shania ragu
“ya engga lah nju, segitu bodoh nya kah aku kalo masih suka sama dia” jawab ku
“terus… kamu suka sama siapa?” Tanya Shania yang membuat ku spontan kaget dan melihat kearah nya, ku lihat muka nya merah padam dan mata seperti ingin menahan tangis. Aku menghela nafas panjang, mengumpulkan keberanian ku dan mulai meng genggam tangan nya.
“aku….. suka nya sama kamu shan. Kamu yang selalu ada disisi aku, kamu yang punya senyum paling manis di dunia, kamu yang selalu ngerti aku apa adanya, kamu yang ke kanak-kanakan tapi muka nya di bilang kayak tante, kamu yang ada di saat beby terpuruk 3 tahun lalu gara-gara si sialan itu, kamu yang selalu jenguk beby disaat beby lemah di RS 2 tahun lalu, kamu yang selalu semangatin beby pas beby ga masuk senbatsu tahun lalu. It’s You, right in front of my eyes” akhirnya aku memberanikan diri untuk berkata semua itu, beb… berani banget ya… saat melihat kearah Shania ternyata Shania sedang meneteskan air mata
“shan? Nju? Kamu kenapa? Eh eh maaf jangan nangis…” panic ku tak bisa berkutik
“gapapa beb.. hiks.. aku… seneng hehe hiks” jawab nya terbata-bata sambil nangis
“ya kamu jangan nangis atuh seneng nya aku kan panic haduh!” aku pun beranjak dari kursi ku dan memeluk nya
“hehe hiks maafin shanju beb hiks” masih sambil menangis
“lah kenapa minta maaf haduuhh, kalo yang minta maaf bidadari kayak kamu mah siapa yang nolak” ujar ku dan mulai menciumi kening dan mata yang sudah ku buat menangis ini
“jadi beb…. Sekarang kita apa?” Tanya Shania yang mulai tidak menangis
“ini baru mau nanya nju…. Will you be mine?” aku menatap dalam kearah mata nya yang masih ada di pelukan ku ini, di menatap balik
“of course lah, dasar bayi besar ala-ala ku” aku semakin dalam memeluk nya, dasar princess satu ini bikin cemas aja
“ehem uhuk anu mb, sudah siap untuk memesan?” tiba-tiba waitress datang sontak kami langsung melepaskan pelukan kami dan pura-pura melihat-lihat kearah menu
“mas saya sooyu ramen aje deh” ucap ku cepat
“beb! Kan kamu belum boleh makan mie!” tegur Shania
“oh iya juga, yaudah super hot sushi with wasabi”
“lah beb jangan pedes-pedes banget kan belum boleh juga”
“oh iya aduuuhhh, yaudah nasi goreng aja deh!” pilih ku cepat
“ya boleh, sama 2 orange juice terus sirloin steak ya mas” lanjut Shania, mas mas waitress itu mengangguk dan langsung pergi meninggalkan kita. Setelah itu aku dan Shania saling bertatapan dan kami langsung tertawa terbahak-bahak, haha sungguh konyol. Kenapa tadi kita panic ya? Haha semua terasa indah kalo sama kamu, shan.
Sudah 6 bulan sejak kejadian itu, dan tentu saja Shania dan aku masih berstatus pacaran. Meskipun tiap hari nya ada aja kelakuan anak itu, dari cemburu sama gaby sama cemburu sama kucing imut lewat di jalanan. Huftve (?). Dan hari ini JKT48 team J ga ada kegiatan, jadi aku memutuskan untuk istirahat seharian. Aku juga sudah bilang ke Shania, biar dia kalo mau jalan sama temen nya lain gitu atau kalo bisa dia juga istirahat aja. Anak itu kelewat hyperactive sih, waktu senggang dikit aja kadang minta jalan hmmm. Terus ga ada sakit-sakit nya pula, heran juga. Dia makan apa ya -_-
Ting! Pesan berbunyi, taulah dari siapa
From : My S
Pagi boby eh beby! Hayoo jangan molor mulu! J
To : My S
Lah kan rencana nya emang mau molor nju, istirahat gitu. Kamu juga kali-kali istirahat dong.
From : My S
Ih bosen ah diem doang haha yaudah kamu kalo berubah pikiran mau jalan bilang ya, aku siap kapan aja~ hehe tapi sekarang mau jalan sama temen sekolah ku duluuu
To : My S
Iya sana jalan sama temen kamu, have fun ya! Jangan pulang malem-malem sayang nanti kalo kenapa-napa aku sedih bidadari aku ilang L
From : My S
Hidih gombal cuih
To : My S
Hahaha
Aku pun meletakan handphone ku sejenak untuk mengambil minum, hari ini surga banget ya bisa di kasur seharian~
Ting! Yak, pesan lagi. Udah jelas sih siapa nya, aku pun melihat layat handphone ku
From : ochi
Beby, apa kabar?
-To Be Continued-
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca.
Ditunggu komennya :)

-mz JD-

No comments:

Post a Comment