Update nih, update~~ FF punya mz JD dulu yaps~
punya eug entaran aja~~
Yaudah langsung aja~~
It's You (BebNjuChi)
BeChi BeChi gitu :v |
Part 2
“shan, beby turun sini aja deh”
“shan, beby turun sini aja deh”
“lah, jangan dong beb udah mulai
gerimis diluar”
“udah gapapa, makasih tumpangan
nya ya” tanpa aba-aba aku langsung keluar dari mobil milik Shania dan berlari
tanpa arah keluar
Setelah cukup aku berlari tak
karuan arah dari mobil Shania, kini napas dan energy ku mulai habis. Mungkin
aku harus berhenti terlebih dahulu, aku pun berteduh di bawah pohon yang cukup
besar dan bersandar disana.
“beb… kenapa kamu bodoh banget
sih…” sambil menangis kecil dan menutup mata aku tetap bersandar di bawah pohon
itu, aku tau tak ada guna nya bersedih seperti ini tapi biarlah. Hanya ini yang
bisa ku lakukan.
“beby!” terdengar seseorang teriak
memanggilku, sontak terkaget aku pun melihat kearah siapa yang memanggil ku.
Ternyata itu dia, Shania. Dia berlari kearah ku sambil memegang payung berwarna
hitam, semakin lama semakin mendekat.
“beby ih! Bodoh! Aku khawatir tau!”
ucap Shania saat sudah sampai di depan ku lalu mulai memeluk ku dan membuang
payung nya entah kearah mana, seperti tidak peduli dengan hujan dia terus
memeluk ku membiarkan air hujan membasahi baju kita. Aku tidak bisa berkata
apa-apa, mungkin ini perasaan senang. Bahkan jantung ku berdebar debar.
“kamu… boleh kok bersedih, kamu boleh
nangis sepuas-puas nya sekarang. Di bahu aku nangis nya, sampe bahu aku patah
juga gapapa. Tapi inget, aku bakal terus ada disisi mu beb. Aku ga bakal
ninggalin kamu kayak ochi. Sekarang kita pulang ya, udah malem ujan pula pasti
tante khawatir di kost an mana handphone kamu rusak”
“oh iya… hiks… aku lupa handphone aku
rusak huhu” jawab ku sambil masih menangis
“nah kan! Yuk pulang” dia pun
memapahku kearah mobil nya yang berada tidak jauh dari tempat kita berdiri
Sesampainya dalam mobil aku masih
terdiam, bingung. Aku sudah banyak merepotkan Shania hari ini, tidak enak
rasanya.
“nih beb handukin dulu kepala kamu ya,
awas aja kalo ampe sakit aneh-aneh aja sih”
Masih dalam diam aku pun mengambil
handuk yang dia berikan kepada ku, sambil mengangguk bertanda bahwa aku akan
menerima handuk itu. Aku pun mulai menggosok handuk nya ke kepala ku.
“eeemmm… shan. Makasih ya. Makasih
banyak.” Akhirnya aku buka mulut
“hahaha sama-sama beb, yang penting
kamu gapapa” jawab nya dengan senyum yang amat sangat manis. Deg deg. Sejak kapan Shania jadi semanis
ini?
Akhirnya aku sampai di kost an ku,
Shania pun berpamitan pulang tanpa mampir kost ku karena besok dia ada kegiatan
sekolah yang tak bisa di tinggalkan. Setelah mobil dia pergi aku pun langsung
masuk kost an, mandi dan berganti pakaian. Untung saja mamah sudah tidur huft,
lebih baik ceritakan ke beliau nya besok saja.
Ke esokan hari nya aku bercerita
kepada mamah bahwa ochi keluar dari JKT48 tanpa bilang kepada ku dan tentu saja
membuat beliau kaget, ia menyuruh ku untuk sabar karena setiap peristiwa pasti
ada hikmah nya. Ya, semoga saja ya mah.
Tiba-tiba seorang Shania junianatha
menelpon nomor mama ku, waduh ada apaan nih?
“tante
ini Shania, beby nya ada?”
“ada
kok shan, kenapa ya? Kok ga telpon ke nomor beby aja?”
“loh,
tan? Beby ga cerita kalo handphone nya rusak?”
“handphone
nya rusak?!”
Ups. Aku lupa cerita ke mamah soal
itu.
“beby! Handphone kamu rusak?” Tanya
mama ‘agak’ marah
“iya mah hehe maaf ya belum cerita
yang itu baru mau cerita tadi”
“doh gimana sih kamu”
“hallo
Shania? Iya ini beby nya baru cerita
handphone nya rusak, maaf ya…”
“haha
gapapa tante, beby nya ada kan tan? Suruh dia keluar kost an ya, Shania udah
ada depan kost an beby”
“hah?
Depan kost an”
Hah? Depan kost an? Lah apaan…
“beb, sana ke depan kost an. Ada
Shania tuh”
“hah?! Yang bener mah?! Waduh beby kan
belum mandi mah!”
“udah sana ke depan kost an dulu
ketemu dia ga sopan masa di suruh nunggu di depan”
“iya deh mah bentar bentar” aku pun
sekejap menyisir rambut ku, ya biar keliatan ‘agak’ rapih gitu
Dengan cepat aku keluar dari kost an,
tidak ingin membuat ‘tuan putri’ menunggu terlalu lama. Hah? Tuan putri? Sejak
kapan dia jadi tuan putri dalam benak ku? Begitu keluar kost an aku pun melihat
mobil Shania dan langsung menghampiri nya
“Shania!” sapa ku lantang
“lama deh huft” ujar nya manja, duh.
Kan jadi lucuk.
“maaf ya hehe, ada apa gitu kesini
pagi-pagi jam 10 gini? Lah bukan nya kamu ada kegiatan sekolah?” bingung ku
“udah selesai lagian ga
penting-penting amat sih, buruan mandi. Kita beli handphone baru buat kamu sama
siap-siap buat recording soalnya di majuin jam recording jadi jam 1” jelas nya
“waduh, jam 1?! Waaa yaudah aku mandi
deh eh kamu masuk aja yuk ke kost an ku ga enak kalo kamu nunggu sini”
“beneran nih gapapa?”
“gapapa ayo masuk!”
Aku pun mengantarkan nya sampai masuk
ke kost an ku dan menyuruh nya untuk menunggu ku mandi dan bersiap-siap, maaf
ya shan kayak nya aku ngerepotin banget hehe. Setelah selesai mandi dan
bersiap-siap aku pun berpamitan pada mama yang tercinta untuk pergi bersama
Shania terlebih dahulu baru ke mall keramat alias f(x).
“jagain beby ya shan dia suka ceroboh”
“siap tante!”
Di perjalanan suasana ceria dan kami
banyak ngobrol, seru lah pokoknya. Saat di mall pun dia banyak me rekomendasi
kan handphone untuk ku agar tidak salah pilih dan gampang rusak seperti sebelum
nya. Entah kenapa, tapi aku rasa hubungan ku dengan Shania sangat menyenangkan,
semoga kita terus bersama.
Kini aku, tim ku, dan JKT48 sudah jauh
berkembang pesat dari 3 tahun yang lalu. Bahkan sekarang JKT48 sudah mempunyai
3 generasi, dan untuk generasi 1 hanya tersisa beberapa belas orang dari yang
awal nya 26 orang. Hmmm waktu berlalu dengan sangat cepat ya?
“beb! Makan yuk!”
“ayo!”
Buat yang ngajak makan… sudah jelaskan
siapa? Hehe, setelah kejadian 3 tahun lalu itu kami menjadi semakin sangat
sangat sangat dekat. Kadang dia menginap di kost an beby, atau kadang
sebaliknya juga hehe. Dia benar-benar teman yang baik, yaaa walaupun pingin nya
beby sih lebih #eh duh mikir apa sih.
Saat sedang jalan mencari makan siang
tiba-tiba gerakan Shania terhenti.
“lah, kenapa shan?” ujar ku bingung
“beb… itukan….” Tentu saja aku masih
bingung, aku pun melihat kearah mana mata Shania tertuju dan ternyata….
“ochi…” gumam ku pelan
“ki- kita pergi ke tempat lain aja
yuk, ma- makan di F7 sabi juga tuh beb” ujar Shania gagap
Mataku panas, dia yang 3 tahun lalu
menyakiti ku. Ngapain dia dateng ke mall keramat(?) ini?! Huftnju. Seperti nya
ochi melihat kearah kami berdua dan ya tentu saja langsung mengejar kami.
“beby! Shania!” ochi berlari kearah
kami, awalnya Shania seperti mengajak untuk kabur dan mulai menggenggam tangan
ku. Tapi ku tahan.
“gapapa shan, beby udah kuat kok
berkat Shania selama ini. Bakal beby hadapi dia” jawab ku masih sambil
menggenggam tangan nya
Sekarang sudah berdiri seorang ochi
rosdiana di hadapan beby chaesara anadila, tanpa aba-aba ochi langsung
menggenggam tangan beby yang satu lagi(soalnya yg satu lagi di pegang Shania
pfftt)
“beb… beby… maafin ochi ya… ochi ga bermaksud
kayak gitu dulu beb” pinta ochi sambil menggenggam tangan ku, seperti orang
memohon ampun (?)
“…….”
“beb, kenapa diem? Gapapa kok kalo
beby gamau maafin ochi, ochi memang salah waktu itu beb” pinta nya lagi
“gapapa chi, beby maafin kok. Tapi
kalo ochi mau hubungan kita kayak dulu lagi lebih dari temen ya gabisa,
sekarang beby udah punya Shania. Dan beby gabakal bodoh ngelepas Shania cuman
buat orang kayak ochi, jadi mending ochi pergi sekarang” jawab ku kalem, ya
sejujur nya memang kalem. Karena aku ga takut lagi asal ada Shania di sisi ku,
aku pun melihat kearah Shania dan wajah nya terlihat…. Merah dan malu-malu?
Hihi, lucu banget ><
“gapapa, yang penting beby maafin ochi
udah cukup kok bagi ochi hehe. Kita tetep temenan ya kayak dulu!” ujar ochi
lega
“ga janji ya, yuk shan kita pergi” aku
pun pergi sambil menarik tangan Shania yang sedari tadi menggenggam tangan ku,
genggaman kami tidak terlepas sampai kita tiba di tempat makan
“anu beb… yang tadi itu apa?” Tanya
shania
“yang tadi apa?” jawab ku sambil
melihat-lihat buku menu
“yang tadi kamu ngomongin… ke ochi…”
lanjut nya dengan muka masih merah dan menunduk kebawah
“oooo… ya… gitu…” bingung. Aku harus
jawab apa… masa aku tembak dia disini sekarang juga kan ga enak…
“kamu… udah ga suka sama ochi?” Tanya
Shania ragu
“ya engga lah nju, segitu bodoh nya
kah aku kalo masih suka sama dia” jawab ku
“terus… kamu suka sama siapa?” Tanya
Shania yang membuat ku spontan kaget dan melihat kearah nya, ku lihat muka nya
merah padam dan mata seperti ingin menahan tangis. Aku menghela nafas panjang,
mengumpulkan keberanian ku dan mulai meng genggam tangan nya.
“aku….. suka nya sama kamu shan. Kamu
yang selalu ada disisi aku, kamu yang punya senyum paling manis di dunia, kamu
yang selalu ngerti aku apa adanya, kamu yang ke kanak-kanakan tapi muka nya di
bilang kayak tante, kamu yang ada di saat beby terpuruk 3 tahun lalu gara-gara
si sialan itu, kamu yang selalu jenguk beby disaat beby lemah di RS 2 tahun
lalu, kamu yang selalu semangatin beby pas beby ga masuk senbatsu tahun lalu.
It’s You, right in front of my eyes” akhirnya aku memberanikan diri untuk
berkata semua itu, beb… berani banget ya… saat melihat kearah Shania ternyata
Shania sedang meneteskan air mata
“shan? Nju? Kamu kenapa? Eh eh maaf
jangan nangis…” panic ku tak bisa berkutik
“gapapa beb.. hiks.. aku… seneng hehe
hiks” jawab nya terbata-bata sambil nangis
“ya kamu jangan nangis atuh seneng nya
aku kan panic haduh!” aku pun beranjak dari kursi ku dan memeluk nya
“hehe hiks maafin shanju beb hiks”
masih sambil menangis
“lah kenapa minta maaf haduuhh, kalo
yang minta maaf bidadari kayak kamu mah siapa yang nolak” ujar ku dan mulai
menciumi kening dan mata yang sudah ku buat menangis ini
“jadi beb…. Sekarang kita apa?” Tanya
Shania yang mulai tidak menangis
“ini baru mau nanya nju…. Will you be
mine?” aku menatap dalam kearah mata nya yang masih ada di pelukan ku ini, di
menatap balik
“of course lah, dasar bayi besar
ala-ala ku” aku semakin dalam memeluk nya, dasar princess satu ini bikin cemas
aja
“ehem uhuk anu mb, sudah siap untuk
memesan?” tiba-tiba waitress datang sontak kami langsung melepaskan pelukan
kami dan pura-pura melihat-lihat kearah menu
“mas saya sooyu ramen aje deh” ucap ku
cepat
“beb! Kan kamu belum boleh makan mie!”
tegur Shania
“oh iya juga, yaudah super hot sushi
with wasabi”
“lah beb jangan pedes-pedes banget kan
belum boleh juga”
“oh iya aduuuhhh, yaudah nasi goreng
aja deh!” pilih ku cepat
“ya boleh, sama 2 orange juice terus
sirloin steak ya mas” lanjut Shania, mas mas waitress itu mengangguk dan
langsung pergi meninggalkan kita. Setelah itu aku dan Shania saling bertatapan
dan kami langsung tertawa terbahak-bahak, haha sungguh konyol. Kenapa tadi kita
panic ya? Haha semua terasa indah kalo sama kamu, shan.
Sudah 6 bulan sejak kejadian itu, dan
tentu saja Shania dan aku masih berstatus pacaran. Meskipun tiap hari nya ada
aja kelakuan anak itu, dari cemburu sama gaby sama cemburu sama kucing imut
lewat di jalanan. Huftve (?). Dan hari ini JKT48 team J ga ada kegiatan, jadi aku
memutuskan untuk istirahat seharian. Aku juga sudah bilang ke Shania, biar dia
kalo mau jalan sama temen nya lain gitu atau kalo bisa dia juga istirahat aja.
Anak itu kelewat hyperactive sih, waktu senggang dikit aja kadang minta jalan
hmmm. Terus ga ada sakit-sakit nya pula, heran juga. Dia makan apa ya -_-
Ting!
Pesan
berbunyi, taulah dari siapa
From
: My S
Pagi
boby eh beby! Hayoo jangan molor mulu! J
To
: My S
Lah
kan rencana nya emang mau molor nju, istirahat gitu. Kamu juga kali-kali
istirahat dong.
From
: My S
Ih
bosen ah diem doang haha yaudah kamu kalo berubah pikiran mau jalan bilang ya,
aku siap kapan aja~ hehe tapi sekarang mau jalan sama temen sekolah ku duluuu
To
: My S
Iya
sana jalan sama temen kamu, have fun ya! Jangan pulang malem-malem sayang nanti
kalo kenapa-napa aku sedih bidadari aku ilang L
From
: My S
Hidih
gombal cuih
To
: My S
Hahaha
Aku pun meletakan handphone ku sejenak
untuk mengambil minum, hari ini surga banget ya bisa di kasur seharian~
Ting!
Yak,
pesan lagi. Udah jelas sih siapa nya, aku pun melihat layat handphone ku
From
: ochi
Beby,
apa kabar?
-To Be Continued-
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca.
Ditunggu komennya :)
Ditunggu komennya :)
-mz JD-
No comments:
Post a Comment