Judulnya sih ngelanjut dari yang sebelumnya (Try (SavoWan)) tapi dibilang lanjutan ga juga sih.. ah tapi terserah pembaca saja
Hadiah buat SavoWan shipper (?) yah buat suka mereka lah..
langsung aja, cekidot~
Try 2 (SavoWan)Hadiah buat SavoWan shipper (?) yah buat suka mereka lah..
langsung aja, cekidot~
Malam tiba, kegiatan latihan untuk kami member tim SII
selesai. Seperti biasa, kami membentuk kelompok-kelompok lalu pulang secara berkelompok.
Kelompok yang jalan pulangnya searah..
“Savoki~~ kenapa celingak celinguk?” panggil Chen Si padaku
“Mau pulang bareng atau ga?” tanyanya kembali
“Eumm.. Wanwan mana ya??” tanyaku, masih mencari sosok gadis
kurus itu.
“Wanwan??” Mo Han terlihat berpikir “Ah… tadi dia bilang
padaku, katanya mau nginep di asrama aja~” lanjutnya.
“Oh gitu ya..” Ihh apa-apaan sih? Kok ga bilang sama aku
:< malah bilangnya ke Mo Han, emang sih dia kapten.. tapi kan aku ini
pacarnya uhuk :>
“Ahh.. kayanya barangku ada yang ketinggalan” ucapku panik
sambil melihat-lihat isi tas “kalian duluan aja deh, ga usah nunggu aku” ucapku
kembali. Iya iya ini hanya alasanku kok.
“Eumm? Baiklah.. kalau gitu kita duluan..” ucap Mo Han entah
kenapa sambil tersenyum aneh.
“Ya ya.. semoga ketemu ya barangnya..” kali ini Mariyannu-san
bersuara.
“Semoga sukses” ucap Sae-san yang daritadi juga hanya diam.
Sukses? Sukses apanya? Entah kenapa mereka tertawa terkekeh sebelum pergi.
Apasih..
Langsung saja aku berlari cepat tepat setelah perginya
teman-teman satu timku, menuju asrama kami. Tempat ini begitu sepi, wajar sih
udah tengah malam, stafpun tidak begitu banyak berkeliaran. Langkahku semakin
cepat, bukan.. bukan karena aku takut dengan keadaan tempat yang sepi ini, tapi
lebih tepatnya aku rindu dengan Wanwan. Jadi mau cepet-cepet ketemu. Kalau di
depan member SNH mana bisa mesra-mesraan, sekarang mumpung cuman berdua kan.
Aku buka pintu kamarnya, dingin ac dari dalam kamar langsung
terasa, begitu menusuk tubuhku ini. Kosong, kamarnya kosong! Hanya ada tasnya
yang tergeletak di lantai dan beberapa barang diatas kasur. Salah satunya HPnya
yang berkedap-kedip.
“Ahh, SMS dari mamanya” ucapku pada diri sendiri saat
melihat HPnya.
Aku lihat-lihat sebentar isi HPnya, maaf ya Wanwan, tenang
aja aku percaya sama kamu kok. Tapi ngecek dikit gapapa kan ya? Gapapalah buat
seorang Zhao Jia Min ini. Mau tahu sesuatu? Ternyata seorang Qiu Xinyi begitu
mencintaiku, hihihi. Wallpaper HPnya saja fotoku dan banyak foto-fotoku yang
disimpan di galerinya. Aku jadi senang x3
Byurr. Bunyi siraman air dari kamar mandi sadarkan aku. Ah
dia sedang mandi toh.. kok ga ngajak-ngajak sih. Yasudahlah kutunggu.
Menunggunya sambil tiduran dan memainkan HPnya itu. Tidak lama kemudian (emm
lama sih.. orang sampe HPnya lowbat) Wanwan keluar, dengan menggunakan handuk
saja tentunya. Membuatku menganga.
Sepertinya dia ga sadar ada aku disini, dengan polosnya
duduk di depan kaca, membuka handuknya sedikit, lalu mulai melihat-lihat
benda-benda yang ada di depan kaca. Mulai dari bedak dan yang lainnya. Dengan
hairdryer Wanwan mulai mengeringkan rambutnya. Dari tempat tidur, aku terus diam
memperhatikan yang dilakukannya, tanpa sadar memperhatikan sampe akhirnya
Wanwan menengok kearahku...
“Savoki?!?” tanyanya, aku terkejut tentu saja Wanwan juga.
Aku hanya tersenyum dan tertawa kecil seperti orang bodoh.
“Kenapa ada disini?!” tiba-tiba dia melempar sesuatu
kearahku. Nyaris saja kena. Itu bedak.
“Kau mengintipiku ya!!” dia melempar yang lainnya lagi.
“He hey tunggu!” Lagi, melempar lipstick kali ini.
“Wanwan tunggu!!” masih melempariku, ini kenapa ga abis-abis
alat make-upnya.
“Mesum!!” bugg, botol parfum yang dilemparnya terakhir mengenai
kepalaku.
“Aw…” kenapa sih?! Padahal sebagai sesama member kan kita
sudah saling melihat tubuh kita…
Tapi memang Wanwan berubah semenjak status kami juga berubah….
-Flashback-
“Hari ini kita akan latihan secara berpasangan!” ucap
seorang pelatih dance kami.
“Savoki bersama Wanwan” Yes! Tentu saja aku senang
dipasangkan dengan Wanwan tapi…
“Tu-tunggu!!” tiba-tiba Wanwan berteriakn, menghentikan
pelatih kami yang sedang membentuk-bentuk pasangan lainnya.
“Kenapa Wanwan?” tanya pelatih kami.
“A-aku.. tidak mau dengan Savoki..” Heh?!! Jujur dalam hati
aku terkejut, kenapa? KENAPA?! Tapi melihat wajahnya yang merah sepertinya aku
tahu.. mungkin dia malu hihi..
Iya, Wanwan jadi lebih pemalu ketika harus bersamaku dan
juga…
“Baiklah, saya akan mencontohkannya..” melihat gerakannya,
ini sih mirip gerakan orang pacaran mesra-mesraan, walau agak gimana sih aku
coba professional kalau harus melakukannya dengan orang lain. Tapi, tidak
dengan dirinya..
“Biar saya tetap sama Savoki!” teriaknya kembali membuatnya
jadi pusat perhatian. Untung aja pelatih kami baik, lagi-lagi mengabulkan
permintaan labil Wanwan.
“Kau ini.. ini kan cuman latihan, untung aja pelatih ga
marah sama kamu..” ucapku pelan pada dirinya ada di depanku yang menghadap
entah kemana, berusaha untuk tidak melihat mataku mungkin,
“Biarin!” ucapnya sambil menggembungkan pipi, terlihat
begitu menggemaskan! Udah aku cium kalau lagi berduaan aja nih “Daripada kamu
peluk-pelukan sama member lain!” tambahnya masih terlihat bete, ih ya ampun
hahaha, rasanya aku tertawa sangat keras di dalam hati.
Wanwan jadi posesif juga cemburuan..
“Wah kayanya enak tuh~!” ucapku melihat kearah Chen Si yang
sedang makan eskrim.
“Mau? Nih..” Chen Si mengarahkan sesendok eskrim kearahku,
tapi belum sempat aku makan, Wanwan dikejauhan… menatap sinis kearah kami..
gawat bisa mati aku!
“Ga jadi?” tanya Kiki terlihat bingung.
“Ga.. hehehe” jawabku sok tertawa, daripada gegara eskrim
sesendok berujung chat ga dibales tiga hari tiga malem mending gausah ya..
Wanwan jadi mengerikan juga…
Cklek. Kubuka pintu tempat para member mengganti baju
sebelum teater dimulai, kebetulan aku agak telat karena habis dari kamar mandi.
Begitu membuka pintu pemandangan yang dilihat jelas cewek-cewek setengah
telanjang ya.. tapi ya biasa aja, udah sering liat juga kan dari dulu, jadi
masuk nyantai aja, tapi Wanwan..
“Savoki~!” plok. Dengan handuk kecilnya secara tiba-tiba menutup
mukaku.
“!*^(&)&!@&)!)(@*&!(“ ucapku dibalik handuk
dan tangannya. Gatau juga yah aku ngomong apa.
“Ga boleh liat..” ……. O-oke… ikutin aja deh.. padahal ga
nafsu juga.. kecuali ngeliat punya dia…
Yah, semenjak itu aku kalau ganti baju sendirian aja gitu..
sedih banget.. kirain bakal berduaan aja sama Wanwan, tapi ga juga.. udah
ngarep banget eh malah kena pukulan pas nanyain.. huhu.
Yah.. jadi jangan salahin aku kalau member SNH pada tau aku
sama Wanwan ada sesuatu.. Wanwannya aja gitu.. padahal dia yang gamau ketawan..
dasar wanita (?)
-Flashback END-
“Stop, stop..” ucapku sambil berdiri memegangi dan
mengangkat kedua tangan yang dipakainya untuk melempariku.
“Sedang apa disini?” tanyanya, lagi-lagi tidak melihat
kearahku
“Aku cuman mau menemuimu saja.. memangnya ga boleh?”
“Aku pikir kamu mau..” perlahan dia melihat kepadaku.
“Duh Wanwan.. kamu tuh kebanyakan mikir.. jangan mikir yang
aneh-aneh dulu sebelum tanya ke aku..” ucapku kembali, posisi kami masih sama
seperti sebelumnya.
“Tapi.. ngeliat aku dengan kaya gini aja kamu ga…” Wanwan
tidak menyelesaikan kata-katanya, wajahnya memerah.
“Ngeliat kamu ga apa??” Wanwan diam tidak menjawab, sepertinya
pertanyaanku salah.
“Ahh.. kalau kamu pikir aku bakal tergoda sih.. jelas iya…”
ucapku tanpa melihat kearahnya, sebenernya memang aku sudah tergoda dari tadi. Dengan
dirinya yang hanya menggunakan handuk putihnya, memperlihatkan tubuh kurusnya
dengan jelas.
“Kau…” tiba-tiba Wanwan lepas dari genggamanku dan berlari
namun aku lebih cepat darinya. Aku menariknya dan membuatnya jatuh diatas
tempat tidur.
Handuk yang dipakainya sudah terlepas, ahh sial! Kenapa Wanwan
juga gesit sih, dengan cepatnya dia masuk kedalam selimut, menutupi tubuhnya
sampe leher.
“Jangan mendekat!” teriaknya.
“Hey, aku ini kan pacarmu!!”
“Nanti aku teriak!
“Hah? C’mon Wanwan, ga ada siapa-siapa lagi disini..”
“Savoki..” panggilnya pelan.
“Apa?” jawabku malas.
“Aku belom siap..”
“Hah?!” aku kaget, bingun dengan maksudnya… tapi sepertinya
aku paham kalau melihat dirinya yang bersembunyi seperti itu..
“Aku juga…” aku melompat keatasnya secara tiba-tiba
membuatnya terkejut “belom siap..” ucapku sambil menatap dirinya yang hanya
terlihat mata itu.
“Aku tidak akan memaksa..” ucapku kembali, perlahan dia
menurunkan selimutnya. Lalu aku mencium lembut keningnya itu.
“Savoki.. kamu sayang sama aku?” tanyanya tiba-tiba sedikit
membuatku kaget.
“Kamu tau itu tanpa aku jawab kok” jawabku tersenyum,
perlahan bibirku mendekati bibirnya saling bersatu dalam keheningan malam.
Ciuman lembut yang semakin lama menjadi ganas dan agresif. Kamipun berhenti
hanya untuk menhirup oksigen sesaat lalu kembali berciuman.
Bibirnya begitu enak, ini memang bukan yang pertama, tapi
yang pertama dilakukan dalam kondisi dan di tempat seperti ini. Dengan tangan
kananku, kuturunkan perlahan selimut yang menutupi badannya, lehernya sudah
keliatan… menuruni tulang pundaknya… terus turun hingga…
Brak. Bunyi pintu yang tiba-tiba terbuka kagetkan kami,
menghentikan kegiatan kami. Dengan cepat Wanwan kembali menutupi tubuh bagian
atasnya yang baru sedikit terbuka. Saat kami melihat kearah pintu disana sudah
ada….
“Hehehe..” Sae-san, Mo Han, Mariyannu-san dan Chen Si ada di
sana, tertawa dalam keadaan jatuh di depan kamar kami.
“Maaf ganggu ya..” ucap Sae-san. Aku dan Wanwan saling
lirik, Wanwan terlihat malu. Mereka berempatpun saling menyalahkan di depan
pintu. Hufft..
~~~
Yah.. gagal deh… akhirnya malam yang harusnya jadi malam uhuk sama Wanwan
berubah jadi pajama party. Cukup lega (walau gagal uhuk) karena akhirnya aku
dan Wanwan benar-benar bisa terbuka dengan hubungan kami di depan member.
Wanwan terlihat bahagia, tawanya begitu lepas.. sial kau
senang ya gagal? Awas saja berikutnya ga akan gagal. Muehehe >=)
END
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
savoki nafsu :'v bikin savoki sama kiku dong :3
ReplyDelete