Sunday, October 19, 2014

Try 2 (SavoWan)

Judulnya sih ngelanjut dari yang sebelumnya (Try (SavoWan)) tapi dibilang lanjutan ga juga sih.. ah tapi terserah pembaca saja

Hadiah buat SavoWan shipper (?) yah buat suka mereka lah..
langsung aja, cekidot~

Try 2 (SavoWan)



Malam tiba, kegiatan latihan untuk kami member tim SII selesai. Seperti biasa, kami membentuk kelompok-kelompok lalu pulang secara berkelompok. Kelompok yang jalan pulangnya searah..
“Savoki~~ kenapa celingak celinguk?” panggil Chen Si padaku “Mau pulang bareng atau ga?” tanyanya kembali
“Eumm.. Wanwan mana ya??” tanyaku, masih mencari sosok gadis kurus itu.
“Wanwan??” Mo Han terlihat berpikir “Ah… tadi dia bilang padaku, katanya mau nginep di asrama aja~” lanjutnya.
“Oh gitu ya..” Ihh apa-apaan sih? Kok ga bilang sama aku :< malah bilangnya ke Mo Han, emang sih dia kapten.. tapi kan aku ini pacarnya uhuk :>
“Ahh.. kayanya barangku ada yang ketinggalan” ucapku panik sambil melihat-lihat isi tas “kalian duluan aja deh, ga usah nunggu aku” ucapku kembali. Iya iya ini hanya alasanku kok.
“Eumm? Baiklah.. kalau gitu kita duluan..” ucap Mo Han entah kenapa sambil tersenyum aneh.
“Ya ya.. semoga ketemu ya barangnya..” kali ini Mariyannu-san bersuara.
“Semoga sukses” ucap Sae-san yang daritadi juga hanya diam. Sukses? Sukses apanya? Entah kenapa mereka tertawa terkekeh sebelum pergi. Apasih..


Langsung saja aku berlari cepat tepat setelah perginya teman-teman satu timku, menuju asrama kami. Tempat ini begitu sepi, wajar sih udah tengah malam, stafpun tidak begitu banyak berkeliaran. Langkahku semakin cepat, bukan.. bukan karena aku takut dengan keadaan tempat yang sepi ini, tapi lebih tepatnya aku rindu dengan Wanwan. Jadi mau cepet-cepet ketemu. Kalau di depan member SNH mana bisa mesra-mesraan, sekarang mumpung cuman berdua kan.
Aku buka pintu kamarnya, dingin ac dari dalam kamar langsung terasa, begitu menusuk tubuhku ini. Kosong, kamarnya kosong! Hanya ada tasnya yang tergeletak di lantai dan beberapa barang diatas kasur. Salah satunya HPnya yang berkedap-kedip.

“Ahh, SMS dari mamanya” ucapku pada diri sendiri saat melihat HPnya.
Aku lihat-lihat sebentar isi HPnya, maaf ya Wanwan, tenang aja aku percaya sama kamu kok. Tapi ngecek dikit gapapa kan ya? Gapapalah buat seorang Zhao Jia Min ini. Mau tahu sesuatu? Ternyata seorang Qiu Xinyi begitu mencintaiku, hihihi. Wallpaper HPnya saja fotoku dan banyak foto-fotoku yang disimpan di galerinya. Aku jadi senang x3

Byurr. Bunyi siraman air dari kamar mandi sadarkan aku. Ah dia sedang mandi toh.. kok ga ngajak-ngajak sih. Yasudahlah kutunggu. Menunggunya sambil tiduran dan memainkan HPnya itu. Tidak lama kemudian (emm lama sih.. orang sampe HPnya lowbat) Wanwan keluar, dengan menggunakan handuk saja tentunya. Membuatku menganga.
Sepertinya dia ga sadar ada aku disini, dengan polosnya duduk di depan kaca, membuka handuknya sedikit, lalu mulai melihat-lihat benda-benda yang ada di depan kaca. Mulai dari bedak dan yang lainnya. Dengan hairdryer Wanwan mulai mengeringkan rambutnya. Dari tempat tidur, aku terus diam memperhatikan yang dilakukannya, tanpa sadar memperhatikan sampe akhirnya Wanwan menengok kearahku...

“Savoki?!?” tanyanya, aku terkejut tentu saja Wanwan juga. Aku hanya tersenyum dan tertawa kecil seperti orang bodoh.
“Kenapa ada disini?!” tiba-tiba dia melempar sesuatu kearahku. Nyaris saja kena. Itu bedak.
“Kau mengintipiku ya!!” dia melempar yang lainnya lagi.
“He hey tunggu!” Lagi, melempar lipstick kali ini.
“Wanwan tunggu!!” masih melempariku, ini kenapa ga abis-abis alat make-upnya.
“Mesum!!” bugg, botol parfum yang dilemparnya terakhir mengenai kepalaku.
“Aw…” kenapa sih?! Padahal sebagai sesama member kan kita sudah saling melihat tubuh kita…

Tapi memang Wanwan berubah semenjak status kami juga berubah….

-Flashback-
“Hari ini kita akan latihan secara berpasangan!” ucap seorang pelatih dance kami.
“Savoki bersama Wanwan” Yes! Tentu saja aku senang dipasangkan dengan Wanwan tapi…
“Tu-tunggu!!” tiba-tiba Wanwan berteriakn, menghentikan pelatih kami yang sedang membentuk-bentuk pasangan lainnya.
“Kenapa Wanwan?” tanya pelatih kami.
“A-aku.. tidak mau dengan Savoki..” Heh?!! Jujur dalam hati aku terkejut, kenapa? KENAPA?! Tapi melihat wajahnya yang merah sepertinya aku tahu.. mungkin dia malu hihi..
Iya, Wanwan jadi lebih pemalu ketika harus bersamaku dan juga…

“Baiklah, saya akan mencontohkannya..” melihat gerakannya, ini sih mirip gerakan orang pacaran mesra-mesraan, walau agak gimana sih aku coba professional kalau harus melakukannya dengan orang lain. Tapi, tidak dengan dirinya..
“Biar saya tetap sama Savoki!” teriaknya kembali membuatnya jadi pusat perhatian. Untung aja pelatih kami baik, lagi-lagi mengabulkan permintaan labil Wanwan.
“Kau ini.. ini kan cuman latihan, untung aja pelatih ga marah sama kamu..” ucapku pelan pada dirinya ada di depanku yang menghadap entah kemana, berusaha untuk tidak melihat mataku mungkin,

“Biarin!” ucapnya sambil menggembungkan pipi, terlihat begitu menggemaskan! Udah aku cium kalau lagi berduaan aja nih “Daripada kamu peluk-pelukan sama member lain!” tambahnya masih terlihat bete, ih ya ampun hahaha, rasanya aku tertawa sangat keras di dalam hati.

Wanwan jadi posesif juga cemburuan..

“Wah kayanya enak tuh~!” ucapku melihat kearah Chen Si yang sedang makan eskrim.
“Mau? Nih..” Chen Si mengarahkan sesendok eskrim kearahku, tapi belum sempat aku makan, Wanwan dikejauhan… menatap sinis kearah kami.. gawat bisa mati aku!
“Ga jadi?” tanya Kiki terlihat bingung.
“Ga.. hehehe” jawabku sok tertawa, daripada gegara eskrim sesendok berujung chat ga dibales tiga hari tiga malem mending gausah ya..

Wanwan jadi mengerikan juga…

Cklek. Kubuka pintu tempat para member mengganti baju sebelum teater dimulai, kebetulan aku agak telat karena habis dari kamar mandi. Begitu membuka pintu pemandangan yang dilihat jelas cewek-cewek setengah telanjang ya.. tapi ya biasa aja, udah sering liat juga kan dari dulu, jadi masuk nyantai aja, tapi Wanwan..
“Savoki~!” plok. Dengan handuk kecilnya secara tiba-tiba menutup mukaku.
“!*^(&)&!@&)!)(@*&!(“ ucapku dibalik handuk dan tangannya. Gatau juga yah aku ngomong apa.
“Ga boleh liat..” ……. O-oke… ikutin aja deh.. padahal ga nafsu juga.. kecuali ngeliat punya dia…

Yah, semenjak itu aku kalau ganti baju sendirian aja gitu.. sedih banget.. kirain bakal berduaan aja sama Wanwan, tapi ga juga.. udah ngarep banget eh malah kena pukulan pas nanyain.. huhu.
Yah.. jadi jangan salahin aku kalau member SNH pada tau aku sama Wanwan ada sesuatu.. Wanwannya aja gitu.. padahal dia yang gamau ketawan.. dasar wanita (?)
-Flashback END-

“Stop, stop..” ucapku sambil berdiri memegangi dan mengangkat kedua tangan yang dipakainya untuk melempariku.
“Sedang apa disini?” tanyanya, lagi-lagi tidak melihat kearahku
“Aku cuman mau menemuimu saja.. memangnya ga boleh?”
“Aku pikir kamu mau..” perlahan dia melihat kepadaku.
“Duh Wanwan.. kamu tuh kebanyakan mikir.. jangan mikir yang aneh-aneh dulu sebelum tanya ke aku..” ucapku kembali, posisi kami masih sama seperti sebelumnya.

“Tapi.. ngeliat aku dengan kaya gini aja kamu ga…” Wanwan tidak menyelesaikan kata-katanya, wajahnya memerah.
“Ngeliat kamu ga apa??” Wanwan diam tidak menjawab, sepertinya pertanyaanku salah.
“Ahh.. kalau kamu pikir aku bakal tergoda sih.. jelas iya…” ucapku tanpa melihat kearahnya, sebenernya memang aku sudah tergoda dari tadi. Dengan dirinya yang hanya menggunakan handuk putihnya, memperlihatkan tubuh kurusnya dengan jelas.
“Kau…” tiba-tiba Wanwan lepas dari genggamanku dan berlari namun aku lebih cepat darinya. Aku menariknya dan membuatnya jatuh diatas tempat tidur.
Handuk yang dipakainya sudah terlepas, ahh sial! Kenapa Wanwan juga gesit sih, dengan cepatnya dia masuk kedalam selimut, menutupi tubuhnya sampe leher.

“Jangan mendekat!” teriaknya.
“Hey, aku ini kan pacarmu!!”
“Nanti aku teriak!
“Hah? C’mon Wanwan, ga ada siapa-siapa lagi disini..”
“Savoki..” panggilnya pelan.
“Apa?” jawabku malas.
“Aku belom siap..”
“Hah?!” aku kaget, bingun dengan maksudnya… tapi sepertinya aku paham kalau melihat dirinya yang bersembunyi seperti itu..

“Aku juga…” aku melompat keatasnya secara tiba-tiba membuatnya terkejut “belom siap..” ucapku sambil menatap dirinya yang hanya terlihat mata itu.
“Aku tidak akan memaksa..” ucapku kembali, perlahan dia menurunkan selimutnya. Lalu aku mencium lembut keningnya itu.
“Savoki.. kamu sayang sama aku?” tanyanya tiba-tiba sedikit membuatku kaget.
“Kamu tau itu tanpa aku jawab kok” jawabku tersenyum, perlahan bibirku mendekati bibirnya saling bersatu dalam keheningan malam. Ciuman lembut yang semakin lama menjadi ganas dan agresif. Kamipun berhenti hanya untuk menhirup oksigen sesaat lalu kembali berciuman.

Bibirnya begitu enak, ini memang bukan yang pertama, tapi yang pertama dilakukan dalam kondisi dan di tempat seperti ini. Dengan tangan kananku, kuturunkan perlahan selimut yang menutupi badannya, lehernya sudah keliatan… menuruni tulang pundaknya… terus turun hingga…
Brak. Bunyi pintu yang tiba-tiba terbuka kagetkan kami, menghentikan kegiatan kami. Dengan cepat Wanwan kembali menutupi tubuh bagian atasnya yang baru sedikit terbuka. Saat kami melihat kearah pintu disana sudah ada….
“Hehehe..” Sae-san, Mo Han, Mariyannu-san dan Chen Si ada di sana, tertawa dalam keadaan jatuh di depan kamar kami.
“Maaf ganggu ya..” ucap Sae-san. Aku dan Wanwan saling lirik, Wanwan terlihat malu. Mereka berempatpun saling menyalahkan di depan pintu. Hufft..
~~~
Yah.. gagal deh… akhirnya malam yang harusnya jadi malam uhuk sama Wanwan berubah jadi pajama party. Cukup lega (walau gagal uhuk) karena akhirnya aku dan Wanwan benar-benar bisa terbuka dengan hubungan kami di depan member.
Wanwan terlihat bahagia, tawanya begitu lepas.. sial kau senang ya gagal? Awas saja berikutnya ga akan gagal. Muehehe >=)

END
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

1 comment: