Selamat membaca~~
ini ekspresi kecewa Faris, karena Ve masih 'liatin' K xD |
Chapter 12
Joitus, menjadi sesuatu yang lebih
berbahaya. Ve membenci itu, begitu juga K, mungkin juga Naomi yang ikut terbawa
masalah ini. Melihat berita baru itu Shania dan Aby angkat tangan. Buat Deni sih
ini memusingkan. Apalagi dirinya paling ‘tidak tahu apa-apa’. Sementara bagi
Faris.. hasilnya agak diluar perkiraannya.
“Ahh aku pusing! Gatau lagi mau
ngapain!” kesal Shania sambil mengacak rambutnya sendiri.
“Kamu kenapa sih?” tanya Aby.
“Kemaren aku ngobrol sama ka Ve,
kaya kata K, jawabannya mengecewakan, eh terus berita itu muncul”
“Hmm”
“Aku kecewa sama ka Ve, rasanya
menyebalkan”
“Apapun yang terjadi, kamu harus
tetep ada di samping ka Ve”
“Maunya juga gitu, kamu sendiri
gimana? Sama K dan Faris?”
“Entahlah” Aby kembali larut dalam
diam, memandangi pemandangan yang dilihatnya di kejauhan, mengikuti arah mata
Aby, Shania ikut melihatnya.. akhirnya… Ve dan K, mungkinkah?
~~~
“Emm lagi? Kita belum bicara sama
sekali Key..” jawab Ve, wajahnya terlihat begitu sedih.
“Oh iya.. kayanya udah ga perlu
juga Ve..”
“Tapi Key..”
“Tapi apa lagi? Kemana kamu saat
aku mau ngomong dan ketemu kamu dulu? Posisi kita gantian nih?”
“I-itu dulu..”
“Lagi asik sama Faris? Lupa sama
K, sampe ‘gapapahin’ kalo aku deket sama ka Naomi juga mungkin?”
“Ga gitu..”
“Ssst udah Ve, udah ga ada lagi yang
harus dibicarain..” ucap K kembali.
‘Haruskah kita berakhir cukup
sampai disini? Meski hati berkata tak mampu? Tak ingin terlambat menyudahi
keadaan ini, mungkin ini jalan kita..’ pikir K dalam hatinya.
“Key..”
“Udahlah Ve, lagian sekarang dan
disini juga ga tepat buat kita bicara…” ucap K terakhir setelah mendongak dan melirik
ke arah Aby, lalu pergi, meninggalkan Ve kembali sendirian dalam tangisnya.
~~~
Pulang sekolah, Naomi menghampiri
Faris yang tinggal sendirian di kelasnya.
“Brakk” Naomi membanting HPnya ke
meja depan Faris
“Wess, woles dong neng, nanti
rusak HPnya sayang kan” jawab Faris yang kaget.
“Udah deh ris, ini semua perbuatan
lo kan, untungnya gw sama Ve ga kenapa-kenapa, tapi murid-murid di Joifuru..”
“Ahh, soal berita itu? Ka Naomi
yang cantik, gw bukan pengurus Joitus jadi..”
“Faris yang nyebelin.. ga ada
sejarahnya pengurus Joitus ngaku dirinya pengurus Joitus!” ucap Naomi ketus
*note: pengurus Joitus tidak diperbolehkan memberi tahu jati diri
mereka kepada murid lain*
“Okey gini deh ka Naomi, ya gw ngaku
sih menduga bakal ada berita soal kita? Ya makanya waktu itu gw bantu
fotografer Joitus supaya dapet foto yang bagus. Sayang ya ga ada foto ciuman
kita..”
“Faris!!” kembali Naomi menggebrak
meja.
“Tapi kalo soal isi beritanya, ya
mana gw tau! Bukan cuma ka Naomi, gw juga kaget” teriak Faris balik.
“Ga guna ngomong sama lo!!” saat ingin keluar dari kelasnya Faris, Naomi berpapasan
dengan Ve, Ve yang keadaannya buruk.
“Ve? Kok lo disini?” tanya Naomi.
“Ada yang harus aku omongin ke
Faris, mi” jawab Ve.
“Hmm.. ya yaudah kalo gitu, gw
duluan, lo hati-hati Ve” ucap Naomi yang dijawab anggukan pelan Ve. Vepun
menghampiri Faris.
~~~
Kebetulan atau memang suratan takdir, hari ini, saat itu, semua ‘pemeran utama’ berada di sekolah. Mereka yang tidak ekskul memilih pulang lebih telat, lalu jadwal ekskul drama, cheers dan dance tepat bersamaan. Salah satunya, tentu K. Ditengah jeda ekskul, K keluar, tidak sengaja melihat Naomi dan Deni yang sedang asyik ngobrol dan mendengar pembicaraan mereka. Pembicaraan random, yang juga tentang..
“Jadi Ve sama Faris, lagi?” tanya
K mengagetkan Naomi dan Deni, keduanya hanya diam.
“Dimana mereka?!” bentak K “Dimana
ka Naomi?!” lagi. Namun Naomi hanya diam dan akhirnya malah Deni yang membuka
mulut, membuat Naomi kesal. Namun terlambat untuk mencegahnya, K sudah pergi.
Tentu saja kepergian K yang
sedikit lebih lama dari seharusnya, membuat Aby harus mencarinya. Dan dia
bertemu dengan Naomi dan Deni yang kelihatan agak panik.
“Ka Naomi, Deni, ngapain?” tanya
Aby melirik keduanya.
“Ah Aby untunglah, itu Faris, anu
si K..” ucap Deni terbata
“Lama!! Aby, feeling ka Naomi ga
enak, K lagi ke tempat Ve sama.. Faris” jelas Naomi setelah memukul pundak Deni
“Tunjukin tempatnya” Aby langsung
menarik lengan Naomi, meninggalkan Deni seorang diri.
~~~
“Ka Ve.. Faris udah cukup tahu dan paham apa yang terjadi dengan kita semua. Tapi, Faris ga akan mundur. Faris suka sama ka Ve” mendengar pernyatan mendadak itu, Ve hanya mematung berdiri di depan papan tulis. Berhenti memainkan kapur ditangannya.
“Srekk” pintu kelas Faris
bergeser, mengalihkan perhatian Faris. K masuk berjalan menghampiri keduanya.
Ah iya model kelas pelajaran umum
di joifuru ala kelas jepang ya, masih pake papan tulis, tentunya meja-kursi
guru di depan, ada jendela, ada 2 pintu geser dan dibelakang kelas (paling
akhir setelah kursi belakang) ada rak? Ya begitulah, macam di animanga.
“Berani juga lo menyampaikan
perasaan lo disaat kaya gini, gw hargai kenekatan lo, lalu Ve, kenapa kok diem
aja? Aku pikir kamu ga akan temui dia lagi, jadi tadi pagi pura-pura aja Ve?”
tanya K.
“Ga usah ikut campur Va! Ini
perbicaraan gw sama ka Ve!” jawab Faris.
“Oh? Ikut campur? Ve masih dan
akan tetap jadi cewe gw!” bentak K, senang itulah yang dirasakan Ve. Tapi, tentunya
tidak dengan keadaan seperti ini.
“Apa? Cewe lo? Oh yah? Gw gatau
tuh! Lo pernah bilang? Ga juga tuh!” jawab Faris, membuat K maju, memegang
kerah baju Faris dengan kedua tangannya.
“Apa? Silahkan kalo lo mau marah!
Haha gw ga takut kalo harus berantem sama lo! Sekadar info, kelihatannya ka Ve
selama ini seneng jalan sama gw, mungkin kita bakal jadian” mendengar ucapan
Faris ini, K geram, mendorong Faris sampai tubuhnya menabrak meja-kursi di
belakangnya dan terjatuh.
“Berantem sama lo? Cetek Faris”
Farispun bangun, membelakangi K dan tiba-tiba.. berputar dan menendang K dengan
2 kakinya. Mendorong K sampai tubuhnya menabrak dinding.
“Deva! Faris!! Berhenti! Ka Ve
mohon!” mungkin sudah telat untuk Ve memohon mereka berhenti. Bagi K dan Faris ini
sudah jadi ‘pertarungan’.
“Haha, ga secetek itu Deva K!” Faris
kembali menerjang K yang sudah berdiri dengan benar, melayangkan serangan tinju
bertubi-tubi dan cepat, yang bisa ditangkis dan diseimbangi K. Fokus pada
bertahan akhirnya K menemukan celah dan memukul perut Faris. Membuat Faris
mundur memegangi perutnya.
“Tetap cetek Faris” K pun maju,
dengan tangan kirinya, memukul muka Faris, lalu menendang Faris. Membuat
tubuhnya kembali menabrak meja-kursi yang sudah berantakan sebelumnya. Darah
sudah keluar dari mulut Faris. Sesungguhnya Faris sadar, kemampuannya tetap
dibawah K.
Namun Faris bukan orang yang
gampang menyerah, entah kenapa K lengah dan dengan cara yang sama kembali
terdorong ke tembok. Tidak ingin membuang waktu, Faris berlari ke arah K,
mencekek K dengan tangan kirinya, mengangkat tubuh K dan dengan lutut kirinya
mengunci tangan kanan K. Sisa tangan kiri K yang berusaha melepaskan
cengkeraman Faris, tidak berpengaruh. Menggunakan tangan kanannya yang kosong,
Faris mulai memukuli K.
Pukulan pertama buat luka di sudut
bibir K, pukulan kedua mengincar hidung K dan mematahkan tulangnya, pukulan
ketiga kembali mengincar hidung, darah sudah keluar dari hidung K. Melihat
semua ini terjadi di depannya, pipi Ve sudah dibasahi air mata, hanya berharap
semua ini mimpi buruk.
Menggunakan lutut kirinya dan
menyerang perut Faris adalah cara yang akhirnya membebaskan K, walau nafasnya
belum utuh kembali, K mencoba memukul Faris dengan tangan kanannya, namun Faris
berhasil menggenggam pukulan K dengan tangan kirinya, lalu menjatuhkan K di
dekat Ve dengan lutut kanannya.
~~~
Shania yang baru selesai mengerjakan tugas kelompok di sekolah, langsung berlari ketika melihat Aby bersama Naomi.
“Aby! Ka Naomi! Kalian ngapain?!”
Aby dan Naomi berhenti, Shania melirik Aby lalu menatap Naomi.
“Shania ga ada waktu lagi..” Aby
tau dengan sangat jelas, pacarnya itu cemburu.
“Ga ada waktu apa?! Oh? Jadi
setelah gagal sama Faris dan K, mau deketin Aby?”
“Shania!”
“Brakk” bunyi meja atau kursi yang
jatuh itu, mengagetkan ketiganya, dengan menarik Shania, mereka pergi ke kelas
Faris.
Saat akhirnya ketiganya tiba,
keadaan kelas itu sudah sangat berantakan, terlihat Ve menangis, sementara itu
Faris dan K.. kacau balau, pakaiannya, apalagi wajah dan tubuh mereka. Disaat
keduanya yang sedang berhadapan akan saling terjang kembali, Aby berlari,
menendang Faris, memukul K, menjatuhkan keduanya. Shania langsung menghampiri
kakaknya dan memeluknya.
“Sudah berhenti?” suara seorang
guru yang datang, alihkan perhatian mereka semua.
“Syukurlah.. tapi tentunya tidak
dengan hukuman kalian. Untuk Deva, Faris dan juga Ve temui kepala sekolah besok
pagi sebelum jam pelajaran pertama. Aby titip teman-teman kamu itu. Bapak
permisi” guru itu pergi setelah Aby menjawab dengan membungkuk dan mengangguk.
Berakhirlah perkelahian mereka untuk saat ini…
~~~
Esok harinya, kepala sekolah memanggil Faris dan K yang sudah menunggu di depan ruangannya bersama Aby dan Shania. Shaniapun pergi meninggalkan tempat itu setelah urusan kakaknya yang dianggap saksi dan penyebab perkelahian ini selesai dibicarakan dengan kepala sekolah.
“Deva dan Faris, bapak ini ga
ngerti sama kalian, sampe berkelahi di sekolah, hanya karena perempuan?” ucap
kepala sekolah, K hanya menunduk, Faris menghadap entah kemana.
“Kalian itu memang murid-murid
kebanggaan sekolah ini, teladan, tapi bukan dalam perkelahian seperti ini.
Terutama kamu Deva!” bentak kepala sekolah menunjuk K
“Maafkan saya pak..” jawab Deva.
“Ini surat pemanggilan orang tua
kalian, serta surat pengeluaran dari sekolah” ucap kepala sekolah membuat Faris
dan K kaget, lalu melihat kepada beliau bersamaan.
“Tok-tok” bunyi pintu ruang kepala
sekolah berbunyi.
“Siapa? Tahu kan saya saat ini
sedang bicara dengan muri-murid saya?!” ucap sang kepala sekolah.
“Ini saya Aby, pak”
“Hmm.. Masuk” setelah kepala sekolah
mengijinkan, Aby masuk dan membungkuk hormat.
“Maaf pak permisi sebelumnya”
Faris dan K hanya diam dalam bingung memperhatikan sahabat mereka itu.
“Sekali lagi maaf, bisa bapak
tolong pikirkan sekali lagi hukuman untuk Faris dan Deva, maaf kalau saya
kurang ajar. Diluar sana sedang rawan tawuran, mungkin cuma Deva yang bisa
menjaga agar murid-murid Joifuru tidak terlibat” ucap Aby bertaruh, yakin
kepala sekolah tidak akan mengeluarkan Faris dan Deni.
“Aby kamu?!”
“Maaf pak, saya siap menjadi
jaminan, jika Faris dan Deva melakukan hal ini sekali lagi di dalam sekolah,
Faris, Deva termasuk saya siap menerima hukuman yang seharusnya” tambah Aby
“Bukan berarti pihak sekolah
mengizinkan kalian berkelahi diluar sekolah. Baiklah. Tapi bapak ingin tetap
bertemu dengan orang tua kalian, Faris dan Deva. Sekarang kalian boleh keluar”
setelah bersalaman dan membungkuk hormat, ketiganya keluar dari ruangan itu.
~~~
“Gw harap ini jadi pelajaran, selesaikan masalah ini baik-baik. Pikirkan perasaan ka Ve dan orang tua lo berdua. Pendidikan kita jadi taruhannya” ucap Aby pada Faris dan K yang diam.
Skorsing selama sebulan, tidak
diizinkan keluar rumah, diberi proyek dan tugas pribadi adalah hukuman yang
diterima Faris dan K. Waktu yang cukup, sangat cukup untuk berpikir dan
menenangkan diri bagi keduanya, termasuk Ve. Bicara soal Ve, dia dan Naomi
sudah berbicara terbuka berdua menjadikan keduanya lebih dekat. Home kembali
seperti dulu, Shania, Ve, bahkan Naomi ikut berkumpul di home.
Masih seminggu lagi hukuman K dan
Faris berakhir, seharusnya keduanya tidak boleh keluar dari rumah. Tapi Faris
mengajak K untuk bertemu di lapangan seperti biasa.
“Faris, apa lo gila?! Kalo kita
ketawan..” ucap K saat menghampiri Faris yang menunggunya
“Mau gimana Deva? Lo juga udah
keluar dari rumah kan, lagian bukannya kita harus menyelesaikan masalah kita”
jawab Faris
“Wah wah, ada dua singa yang
harusnya lagi dikurung nih” ucap suara familiar di kejauhan. Faris dan K
langsung melihat kearah sumber suara berasal.
“Re-Revan?!”
“Hmm.. kayanya kaget banget, apa
dikurung buat kalian ciyut dan berubah jadi kucing?”
“Sorry van, kita lagi gamau ribut,
permisi, ayo ris” ucap K menarik tangan Faris. Namun Faris tidak bergeming
“Takut K? Yah.. gapapa kalo lo ga
ikut, tapi sepertinya temen lo itu ga akan pergi sama lo”
“Tentu aja! Ayo kita selesaikan
masalah kita, Revan! Hiaaa” teriak Faris
“Majulah Faris!!”
“Ohh please Faris”
Akankah Faris dan K bisa menyelesaikan masalah mereka? Akankah Ve dan K
kembali bersama? Bagaimana dengan Naomi?
Chapter berikutnya akan jadi chapter terakhir cerita ini~~
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
keren (y) bikin season ke 2nya bro kalo bisa :v
ReplyDelete