Tuesday, October 7, 2014

Joifuru High School (JKT48) - Chapter 9

dikit lagi loh ini~~

Joifuru High School (JKT48)
*note klo liat tulisan miring, maaf saya mengganggu xD

Chapter 9
Semenjak jadian dan hubungannya sudah di ketahui oleh media massa eh maksudnya murid-murid Joifuru, AbyNju couple tidak ragu ‘mempertontonkan’ kebersamaan mereka. Seperti saat ini, keduanya mengobrol bersama dengan santai di depan murid-murid, walau jadi pusat perhatian, keduanya tidak peduli.
“Kenapa sih manyun-manyun aja?” Tanya Aby sambil memainkan rambut Shania
“Aku tiba-tiba kepikiran Ka Ve..” jawab Shania
“Kenapa? Soal hubungan Ka Ve sama Deva?”
“Emm…
“Kapan kamu setujuin soal mereka? Aku ngomong gini inisiatif aku loh”
“Iya tau kok my prince~~ yeah secepatnya aku akan temuin K, mereka masih pacaran kan?” Ucap Shania membuat Aby heran
“Masih lah, kamu sendiri kan juga tau soal itu, kenapa emangnya?”
“Emm abis, Ka Ve sama Faris…”
“Faris? Kenapa Ka Ve sama Faris, Shan?”
“Eh eh itu.. ga kok ga”
“Ada apa Shania??”
“Emm.. tapi diem-diem aja ya”
“Iya, apa?
“Ka Ve sering pulang berdua sama Faris..” Aby pun hanya terdiam, mengira ucapan Shania hanyalah bercanda, namun dengan mata kepalanya sendiri diapun melihat di kejauhan Ve sedang bersama Faris…
~~~

“Ka Ve boleh aku curhat” ucap Faris pada Ve. Keduanya saat ini berada di perpustakaan.
“Curhat?? Emangnya mau curhat apa?” Tanya Ve sambil tetap membaca novelnya.
“Kalo misalnya aku punya pacar, apa Nyash bakal marah?” Tanya Faris sedikit membuatnya bingung.
“Nyash? Nyash siapa?” Tanya Shania pelan pada Aby. Keduanya sedang berusaha mengintip dan mendengarkan pembicaraan Faris-Ve diam-diam. *yee dasar pasangan tukang intip*
“Sstt” Aby menyuruh Shania untuk diam
“Maksud kamu gimana? Ka Ve ga ngerti” jawab Ve atas pertanyaan Faris
“Gini ka Ve semenjak Nyash.. ya sejak itu aku ga punya pacar” jelas Faris 

“Lalu?”
“Ya.. aku cuman ingin punya pedamping..”
“Hah? Pacar? Jadi kamu mau curhat soal itu? Hmm, ya ka Ve rasa, ka Diasta gapapa, kehidupan kamu sekarang kan hak kamu, asal kehidupan kamu jadi lebih baik, termasuk pengganti ka Diasta, juga baik, jadi pasti ka Diasta gapapa”
“Ada kok, dihadapanku” ucap Faris pelan membuat Ve terdiam, begitu juga dengan Faris yang terus menatap dalam mata Ve. Entah iya atau tidak Ve membalas tatapan itu dengan tatapan mata yang sama. Saling tatap yang seharusnya tidak boleh terjadi. Namun sayangnya ucapan terakhir itu tidak bisa didengar dengan baik oleh AbyNju.
~~~

“By.. Aby? Aby! Kok diem aja sih!” ucap Shania pada Aby
“Ah.. iya iya kenapa Shan?”
“Nyebelin deh, jadi daritadi ga dengerin aku” Shania memanyunkan bibirnya
“Maaf maaf, kenapa?”
“Itu kan kamu liat sekarang, ka Ve deket sama Faris, aku gamau ka Ve dideketin cowo playboy itu! K juga bilangnya mau jagain ka Ve!” kesal Shania, yang tiba-tiba berjalan kearah lain
“Mau kemana kamu?” Tanya Aby sambil menahan tangan Shania
“Ke tempat K lah”
“Tunggu Shania, kita g boleh asal tebak dan nuduh”
“Tapi ka Ve itu…”
“Iya, dia kakak kamu, kalo kamu khawatir tetap jaga dan awasin ka Ve”
“Lalu soal Faris?”
“Emm.. aku akan ngomong sama Deva, sekarang kita kembali ke kelas ya”

~~~
Sepulang sekolah Aby seorang diri melamun di home, belum bertemu dan berkumpul lagi dengan Faris-K setelah istirahat, membuatnya makin memikirkan apa yang dilihatnya tadi siang.
“Srek” bunyi pintu home yang digeser oleh seseorang.
“Eh Aby? Syukurlah, gw pikir siapa” ucap Deni lalu masuk, Aby hanya diam.
“By, lo belom pulang? K sama Faris dimana?” Tanya Deni
“Mereka udah pulang, hari ini Shania ada ekskul, jadi gw mau nungguin, lo sendiri?”
“Ohh gitu, ini naskah drama gw ketinggalan disini, yaudah gw ekskul dulu yo” jawab Deni akan meninggalkan home, namun panggilan Aby menghentikannya.
“Den, ka Diasta itu, dulu senior lo kan di klub drama?”
“Hmm iya, kenapa by?”
“Hubungannya sama ka Ve apa?”’
“Ka Diasta sama ka Ve? Gw gatau persis sih, tapi katanya emang dari dulu ka Ve suka bantu bikin cerita buat klub drama, sayangnya udah ga lagi sejak ka Diasta….” jawab Deni terpotong.
“Ya, tapi kalo gw mah cuma sekadar tau aja, gatau deh ka Ve tau gw atau ga duh ngenes” lanjut Deni
“Hmm”
“Ahh, yaudah by gw ekskul dulu, udah telat nih, bye bro”
~~~
Keesokan harinya, Aby dan K sudah ada di home. K terlihat seperti memikirkan sesuatu, membuat Aby mengurungkan niatnya untuk bertanya mengenai Faris.
“Hubungan gw udah mau 1,5 tahun, udah saatnya gw cerita kesemuanya kalo gw sama Ve itu pacaran” ucap K
“Lebih cepat lebih baik..” ucap Aby membuat K melihat kearahnya
“Iya by, Shania juga tiba-tiba setuju, tapi..” ucapan K terpotong saat Faris dan Deni masuk ke home.
“Gut morning mai bro, hoaam ngantuk banget” ucap Deni lalu duduk.
“Nguap mulu lo daritadi, kaya kuda nil” ucap Faris duduk di dekat K
“Sorry deh akhir-akhir ini gw ekskul terus, bulan depan mau tampil nih” jawab Deni
“Ris, Den, ada yang mau gw kasih tau sama lo berdua” ucap K
“Kita berdua aja? Si Aby udah tau?” Tanya Faris
“Selamat pagi, perhatian kepada Deva Key Putra ditunggu kepala sekolah diruangannya. Terima kasih” pengumuman pagi Joifuru, hentikan cerita K.
“Lo mau cerita soal apa? Kok sampe dipanggil kepala sekolah?” Tanya Deni.
“Ga ada hubungannya, gw juga gatau, yaudah gw pergi dulu deh” ucap K. Di depan home, K bertemu dengan Shania.

“Shania”
“K lo kok dipanggil kepala sekolah?”
“Gw juga gatau, permisi dulu Shan”
“By, ada apa?” Tanya Deni
“Entahlah..” jawab Aby singkat.
“Coy, cewe lo tuh nangkring depan pintu” ucap Faris *cicak kali ya dikatanya –“ nangkring pula bahasanya*
“Kenapa Shan?” Tanya Aby yang sudah ada di dekatnya.
“Emm.. jauhan deh” ucap Shania lalu mengajak Aby menjauh dari home.
“Ada apa? Apa soal ka Ve lagi?” Tanya Aby
“Emm.. ga sih sebenernya, tapi ngeliat Faris ada di dalem.. kalian masih kompak-kompak aja? Terus K-Faris gimana?”
“Aku berharap apapun yang terjadi ga ngerusak hubungan persahabatan kami, asal semua yang ga jelas itu dibicarakan” jawab Aby
“Jadi, K belom bilang soal dia sama ka Ve?” Tanya Shania, yang hanya dijawab gelengan oleh Aby.
~~~
Istirahat siang, di atap sekolah, K yang masih belum juga menceritakan tentang hubungannya dengan Ve pada Faris dan Deni. Menunggu kehadiran Aby untuk sekadar berbagi cerita dan meminta saran lagi.
“Sorry gw telat” ucap Aby yang akhirnya datang
“Gapapa”
“Kenapa Dev?”
“Emm kepala sekolah minta tolong gw buat jagain anak-anak Joifuru”
“Jagain?”
“Iya, diluar sana beberapa sekolah mulai tawuran, kepala sekolah berharap kita ga terlibat lagi”
“Hmm”
“Apa belom waktunya gw cerita ya? Apa justru gw g boleh cerita? Soal gw dan Ve, ada aja yang ngalangin”

“Hah? Lo ga mabok kan K? Terserah aja deh” jawab Aby datar, lalu pergi meninggalkan K
“Woy Aby!! Woyy!! Gw belum kelar woy!!”                                                                 
“Apaan sih Aby.. Kenapa orang-orang jadi pada aneh, Aby dan Ve juga..”
“Hmm Ve kamu gamau berubah kaya Shania dulu kan....” ucap lirih K pada dirinya sendiri. Diri yang sesungguhnya masih ketakutan, yang mungkin juga terjebak masa lalu.
-Flashback-
“Ka Ve, selamat atas kelulusannya” ucap K pada saat keduanya sedang bersama di halaman rumah Ve. tanpa disadari sesungguhnya Shania memperhatikan itu.
“Makasih Deva :) emm kamu kok akhir-akhir ini ka Ve ga liat kamu main sama Shania?”
“Entahlah.. Shania.. berubah ka..”
“Berubah? Berubah gimana? Jadi power ranger?” yah… Ve ngejayus..
“Aku gatau Ka Ve..”
~~~
“Shania! Kamu kenapa sih?!” teriak K saat menghampiri Shania di kelasnya
“Siapa lo hah?! Minggir-minggir! Ga usah sok kenal sama gw!” teriak Shania
“Gw ga ngerti kenapa tapi..”
“Udahlah Deva Key Putra.. gw gamau kita temenan lagi titik!”
“Tapi..”
“Tapi apa? Oh iya.. gw juga ga sudi, gamau dan ga akan suka liat lo deket-deket ka Ve!” Shania pergi setelah mendorong K, meninggalkan K dalam kebingungan.
Saat itu K tidak mengerti apapun maksud perkataan Shania. Tidak pernah menceritakan kejadian itu pada Ve, karena Shania baik-baik saja di mata Ve, terhadap Ve. Sampai Ve menyadari kecemburuan, kemarahan, kebencian yang ada pada adiknya itu saat dirinya dan K pertama kalinya merubah status hubungan mereka.
-Flashback END-
~~~
Beberapa hari berlalu, walau tetap berkumpul di home, K dan Aby terlihat dan dapat dirasakan oleh Faris dan Deni bahwa keduanya seperti bertengkar. Sesungguhnya Aby hanya bingung dengan K. K sendiri bingung dengan dirinya, hingga sampai saat ini, dia belum menceritakan hubungannya dengan Ve, walau Deni pernah menanyakannya.
Shania pernah menemui K untuk menanyakan itu, apa alasan K terus-terusan menahan untuk merahasiakannya. Jujur saja Shania, sedikit khawatir karena dirinya tahu kakaknya dan Faris… semakin terlihat akrab.
Bahkan saat K pernah menelepon Ve, Ve memilih teleponan dengan Faris. Shania dengar jelas saat dirinya ingin menuju kamarnya. Bagaimana Shania tau kalo bukan K yang berbicara di seberangn telepon dengan kakaknya? Itu karena K bertanya ‘kemana Ve?’ pada Shania melalui chat. Terjawab sudahlah siapa cowo yang ada di line telepon kakaknya itu.
Ada rasa ingin mengatakannya pada K, tapi dia ingat kata-kata Aby. Shania merasa jahat, takut, benar-benar campur aduk. Karena bukan sekali-dua kali Ve bersama Faris.. tapi.. lebih.. lebih dalam hal lain.. juga..

-Flashback-
Hari itu tentunya seperti biasa, Aby mengantar Shania pulang. Karena tidak ada orang di rumahnya, Shania mengajak Aby main di rumahnya bahkan di kamarnya. *emm ya yasudahlah biarin mereka.. ikywim *eh
Lalu, kemanakah seorang Ve? Jawabannya..
“Ka Ve, emangnya ga sibuk?” tanya Faris pada Ve, yah keduanya sedang bersama, main di rumah Faris.
“Hmm? Ga kok, paling belajar aja..” jawab Ve tetap sambil membaca novelnya.
“Kalo… yang marah? Ada ga?” Deg. Pertanyaan yang mungkin mengagetkan Ve, membuatnya ingat K… sesaat..
“Yang marah?” Ve berpikir sejenak “Ga ada kok..” jawab Ve sambil menunduk.
“Ka Ve kenapa? Gapapa kan?” tanya Faris sambil memegang kedua pipi Ve dengan tangannya.
“Gapapa kok” jawab Ve singkat tersenyum lembut, begitu juga dengan Faris. Seharusnya hal yang berikutnya terjadi, tidak boleh terjadi, terlebih Ve sudah memiliki kekasih, ya seharusnya…
Dengan lembut Faris mencium pipi Ve, tidak ada perlawanan, Ve hanya menutup matanya dalam diam. Hanya Tuhan dan dirinya lah yang tahu apa yang ada di pikiran Ve saat itu…
-Flashback End-

K sendiri ingat, dirinya entah dengan alasan apa, memikirkan Faris. Dia selalu menyangkal bahwa pikiran dia soal Faris itu ada hubungannya dengan Ve. Memang Ve berteman dengan mantan pacar Faris. Ve juga menceritakan hal itu padanya. Itu yang sedikit menganggunya, tapi kalo memang Ve dekat dengan seseorang Ve pasti akan menceritakannya. Pasti..
“Mi, gw pulang duluan ya” ucap salah seorang anggota cheers pada Naomi.
“Iya, duluan aja, bye” jawab Naomi, ya kebetulan mereka ada di dekat tempat dimana K melamun.
Sambil memainkan Hpnya, Naomi melanjutkan perjalanannya, melewati punggung K yang akhirnya terhenti akibat keduanya bertabrakan. *yailah dah ga ada cara lain apa
“Ahh maaf-maaf ka Naomi, maaf, gapapa kan?”
“Gapapa kok, gapapa Deva” dengan sigap K membantu Naomi bangun.
“Ah HP ka Naomi, kayanya banyak chat” ucap K mengambil HP Naomi yang terjatuh.
“Chat? Kayanya cuma notif Joitus, ada berita baru kayanya” ucap Naomi mengambil HPnya di tangan K.
‘Berita? Kenapa tiba-tiba gw kepikiran Ve gini?’ Tanya K dalam hatinya, dengan cepat mengambil HP dan membuka Joitus, dan berita baru di Joitus…
“I-ini ga mungkin.. ga.. ini..” ucap K terkejut.

Sampai kapankah K akan merahasiakan hubungannya dengan Ve? K dan Aby bertengkar? Lalu, berita baru apa yang ada di Joitus sampe menyebabkan K terkejut?
Yoyoyoyo FFnya udah mau sampai di klimaks, semoga aja memuaskan >o< dan maaf kalo gagal memuaskan *bow* jujur aja setiap mau klimaks, FF series saya keputus semua :v belum ada yang finish ._. ini aja lanjut karena hmm ntahlah mood? Ga juga, malah dibuat saat ga lagi jekatean banget, feelnya ilang nih. Tapi.. semoga tetap memuaskan~ aamiin
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

No comments:

Post a Comment