Friday, October 17, 2014

Joifuru High School (JKT48) - Chapter 13

Last chapter of the story!! Seperti apa akhirnya? Langsung aja dibaca~ xD cekidot~~

 Joifuru High School (JKT48)



Chapter 13
“Srekk” bunyi pintu home dibuka. Dua sosok yang sebulan tidak terlihat muncul.
“Wah wah jahatnyaaa, ga ada yang nyambut kedatangan kita” ucap seorang yang gayanya sedikit berantakan.
“Pada asik kayanya sampe lupa nih” ucap seorang lagi yang lebih rapih itu.
“Faris!” “K!” “Deva!” ucap semuanya bersamaan, ada Shania, Ve dan Naomi juga di home.
“Surprise~~” ucap K dan Faris bersamaan.
“Jadi semuanya clear?” tanya Aby.
“Yup Clean & Clear *kaya merek sesuatu ya :v*” ucap K
“Jadi, kita udah bisa kumpul lagi kaya dulu?” tanya Deni berbinar.
“Iyaa, kenapa lu gamau hah?” tanya Faris balik pada Deni.
“Ihh ga gitu lah my bro..” jawab Deni.
“Lebih baik, gw permisi..” ucap Naomi keluar dari home, melewati Faris dan K. Faris langsung mengejarnya.
“Ka Naomi..” Deni ingin mengejarnya, namun tangannya tertahan Aby.
“Biarkan mereka menyelesaikan masalah yang belum selesai Den, mungkin.. kita juga Ve” ucap K, Ve berdiri, lalu menghampiri pacarnya itu lalu keduanya pergi.
~~~
 “Jadi, kalian udah berbaikan? Ga ada perkelahian kan?” tanya Ve pada K saat keduanya sudah di tempat mereka biasa.
“Hmm.. yah dibilang ga ada perkelahian sih mungkin ga juga…” jawab K
-Flashback-
“Faris! Kita udah janji buat ga berantem lagi” ucap K sambil menghindar serangan dari depan dan memukul orang yang ada disampingnya.
“3 hal K, 1 ini bukan perkelahian antara kita” Faris memukul seseorang di depannya “2 kita berantem lawan orang lain” memukul orang yang lainnya “dan 3 kita ga pake baju sekolah!” ucap Faris lalu menendang orang disampingnya.

“Lagian, urusan gw sama Revan belom selesai! Awas K!!” ucap Faris kembali, lalu menendang orang yang ingin memukul K dari belakang. Saat ini posisi K dan Faris saling membelakangi dikelilingi 12 murid Gaiden yang sudah terluka. Sementera Revan, menunggu.
“Hmm.. baiklah cepat bereskan ini, karena masalah kita juga belum selesai” ucap K, mulai menyerang orang-orang di depannya.
“I know it K!” teriak Faris menghindar dari serangan 2 orang sekaligus “Gimana kalo kita bicara masalah kita sekarang juga?” tanya Faris sambil menonjok balik perut 2 orang itu. K sedikit bingung dengan ucapan Faris itu
“Sejak kapan dan..” 1 orang berhasil menonjok muka Faris “Ahh kenapa lo ga cerita soal lo dengan ka Ve huh?” namun orang itu berhasil di jatuhkan K dengan tendangannya.
“Apa gw salah suka ka Ve, K?” tanya Faris, kedua tangannya sedang memukul terus menurus muka 1 orang. 4 orang sudah jatuh.

“Bisa kita bicarain nanti aja ris..” ucap K akhirnya, tendangan berputarnya keluar mengenai 2 orang. “Udah lama gw g berantem seru kaya gini” Sekarang tinggal setengah murid Gaiden yang tersisa.
“Haha, okay simpan jawaban lo nanti” Faris memukul jatuh 1 orang “Tapi, izinkan gw bicara sama ka Ve” kembali memukul orang tersebut.
“Ka Ve belum jawab” Faris menghindar dari sebuah tendangan kearahnya “gw gatau kalian udah jadian” Faris menendang perut 1 orang “Ka Ve ga bilang apapun saat itu! Haa” disaat bersamaan K juga menghajar 1 orang
“3 lagi. Bisa sabar Faris?” tanya K. Tinggal 3 lagi murid Gaiden dihadapan mereka. Revan terlihat kesal.

“I can’t!” Faris maju, ketiga orang itu maju. Menyerang secara bersamaan, namun Faris berhasil menghindarinya. Dengan lututnya Faris menendang perut orang terdekat. Tanpa jeda menendang muka orang dibelakangnya. Tinggal 1 orang, Faris berputar dan.. bukk meniru jurus K, tendangan berputar yang telak mengenai kepala orang terakhir itu.
“Bagaimana Revan, saatnya kita menyelesaikan masalah kita” ucap Faris
“Yah.. Majulah Faris! K!” ucap Revan sudah memasang pose bertarungnya.
“Duduklah di belakang K” dengan tangannya, Faris menahan K “ini pertarungan antara gw dan Revan, simpan tenaga lo buat jawab pertanyaan-pertanyaan gw” Faris tersenyum, K pun balas tersenyum dan mengikuti kemauan Faris itu. Duduk membelakangi Faris dan Revan
“Kabur K? Well, setelah lawan si brengsek ini gw akan lawan lo K!”
“Jangan ngaco!!” Faris dan Revanpun mulai berkelahi.
…….
-Flashback End-

“Ka-kalian… berantem??” tanya Ve panik.
“Ssst.. tapi positifnya kita baikan kan” ucap K tersenyum.
“Lalu?”
“Lalu apa? Ahh.. kalo soal Faris-Revan, Faris yang menang kok”
“Bukan itu.. tapi apa kamu…”
“Ya.. akhirnya aku ceritain soal kita, kalo kita jadian pas aku kelas 1 SMA, jugaalasan kenapa aku nyembunyiin hubungan kita. Aku juga bilang, ga ada kesalahan soal dia kalo suka sama kamu. Aku juga bilang, aku ga marah sama dia, cuma kecewa sama kamu yang nyembunyiin fakta kedekatan kalian.”
“Eumm..”
“Lalu, aku juga bilang.. mungkin kamu juga punya rasa sama dia, maafin kalo aku salah. Tapi itu yang aku rasa, terakhir aku minta dia ngomong sama ka Naomi sebelum menemui kamu” tambah K.
“Emm, lalu Ve soal kita…” ucapan K dipotong, tiba-tiba Ve memeluk K, menaruh kepalanya di dada K

“Maafin aku Key, maafin aku udah bohongin kamu, maafin aku ngecewain kamu, ga seharusnya aku gitu, a-aku aku…” ucap Ve dengan air mata yang mulai keluar, K mengusap-usap rambut Ve.
“Aku juga minta maaf, maaf kalo emosi., maaf soal aku dan ka Naomi, maaf sempet mau mutusin kamu, terakhir… tinggal tergantung kamu” ucap K tersenyum
“Aku? Soal apa?”
“Soal, hubungan kita… melanjutkan atau..”
“So-sorry, apa waktu gw ga tepat?” ucap Faris yang sudah menyelesaikan masalahnya dengan Naomi, menghampiri Ve dan K.

“Ga kok ris, gw keluar dulu, emm Ve.. siapapun pilihan kamu.. kami pasti terima” ucap K, melepaskan pelukan Ve, mengusap air mata Ve lalu keluar.
“Ka Ve.. mungkin Deva udah cerita.. Faris juga minta maaf soal kemaren-kemaren.. lalu..” lagi-lagi Ve memotong pembicaaran, memeluk Faris.
“Makasih atas semuanya Faris, tapi maaf ka Ve ga bisa balas perasaan kamu seperti yang kamu harapkan, ka Ve bukan orang yang tepat. Ka Ve sayang kamu, tapi rasa yang sama kaya ke Shania, Aby dan Deni” ucap Ve
“Baiklah ka Ve, Faris mungkin terlalu maksa, Faris ngerti kok, tunggu disini ka” ucap Faris tersenyum, melepaskan pelukannya dan menuju tempat K menunggu.
~~~

“Butuh bantuan?” tanya Faris menjulurkan tangannya pada K yang sedang jongkok menunggu.
“Thanks, emm beres?” tanya K balik dan bangun.
“Ikut gw” Faris kembali menuju tempat Ve menunggu, K mengikuti.
“Selamat jadian kembali mungkin, hehe” ucapan pertama dari Faris saat ketiganya sudah berkumpul.
“Kenapa pada bingung sih?! Ka Ve milih lo Deva” K melihat kearah Ve, keduanya tersenyum.
“Va, titip dan jagain ka Ve, ka Ve.. tolong jaga.. sahabat Faris” ucap Faris tersenyum pada keduanya.
“Thanks ris” K memeluk Faris tiba-tiba.
“Jangan peluk-peluk gw! Gw bukan homo!” ucap Faris, melepaskan pelukan K. Ketiganya tertawa lepas, masalah merekapun selesai…
~~~

Satu bulan kemudian, pasca ujian-ujian yang berlangsung, hari ini Joifuru mengadakan festival sekolah sebelum perpisahan dan wisuda murid-murid mereka yang akan lulus. Saat ini, K, Deni, bersama Ve, dan Naomi berkumpul di home, sebelum festival dimulai.
“Gimana?” tanya K, memperlihatkan dirinya dengan pakaian ala butler pada teman-temannya.
“Keren banget Deva” ucap Naomi.
“Ganteng, tapi ini belum rapih” ucap Ve merapihkan pakaian K.
“Hey hey.. yang jadi butler disini bukan cuma K~~ luk et mi tuu~~” ucap Deni, namun tetap diabaikan.

“Kamen rider ghaida~~” Faris datang dari luar home, bergaya dengan kostum kamen rider yang digunakannya lalu masuk.
“Sudah pada siap?” tanya Aby saat masuk ke home, disusul Shania.
“Sudah ketua pelaksana!” jawab Deni sambil hormat.
“Baiklah, kalo udah selesai, ke pos kalian masing-masing, gw sama Shania keliling lagi dulu” ucap Aby kembali keluar home.
“Hey hey.. jangan pacaran aja ya kalian.. kerja yang bener..” ucap Faris yang hanya dijawab senyum dan acungan jempol oleh Aby yang sudah menjauh dari home.
~~~

“Sendirian aja?” tanya Deni, menghampiri Naomi yang sedang memperhatikan seluruh bagian sekolahnya itu.
“Hm?” Naomi berbalik, melihat adik kelasnya itu.
“Mau jeruk?” ucap Deni menyodorkan jeruk yang dibawanya pada Naomi.
“Ga, makasih Deni.. emm yang lain kemana?”
“Sibuk masing-masing, emm sibuk pacaran juga mungkin haha” ucap Deni sambil memakan jeruknya, Naomi kembali memperhatikan sekolahnya itu.
“Sedih akan meninggalkan Joifuru?” tanya Deni.
“Iyah, tapi.. kita harus tetap melangkah kan..”
“Sedih mau berpisah sama Deni ga?” tanya Deni kembali, sambil menatap lembut gadis yang ada disebelahnya itu.
“Hah? Pertanyaan macam apa i…” kata-kata Naomi berhenti saat dirinya menatap balik Deni. Saling memberi senyum lembut, senyum yang keduanya belum pernah lihat masing-masing.
~~~

“Hah..” Aby menghela napasnya saat duduk di depan salah satu kelas, memperhatikan dengan baik acara yang berlangsung di kelas itu.
“Aby!! Akhirnya ketemu..” Shania berlari menghampiri Aby sambil membawa box makanan.
“Shania?” Aby berbalik menghadap Shania.
“Makan dulu, kamu belum makan sama sekali kan?” Shania duduk di sebelah Aby.
“Maaf, aku lupa”
“Lupa gimana? -_- tapi daritadi ngingetin anak OSIS sama panitia buat makan” ucap Shania membuka box makanan yang dibawanya.
“Shan, semuanya lancar kan?”

“Emm.. calm my prince, semuanya lancar, sesuai apa yang kamu mau”
“Syukurlah, semoga ka Ve, ka Naomi dan semua anak Joifuru terutama kakak kelas kita senang”
“Hmm.. yaudah sekarang yang penting kamu makan” saat Shania ingin menyuapi, Aby memegang tangan Shania.
“Hey.. Aku bisa sendiri”
“Emm padahal kan mau nyuapin..” ucap Shania memanyunkan bibirnya.
“Err.. kamu.. sehat kan?”
“Aby!”
“Calm my princess, haha, okay okay~ 1 suap aja ya~”
“Yes! Pake tangan atau mulut?” tanya Shania tersenyum sedikit menggoda.
“Shania!”
~~~

“Key~”
“Ve.. Veranda?” ucap K lalu membalikkan badannya menghadap Ve.
“Tadi aku nyamperin ke butler café, taunya kamu malah ke atap sekolah”
“Hehe, maaf ga ngasih tau” jawab K kembali melihat kearah langit.
“Emm, Key ada apa?” tanya Ve menghampiri K.
“Penyesalan selalu datang belakangan Ve, dulu aku gamau kita berduaan disini, karena pasti ada paparazzi Joitus, sekarang disaat semua udah tau, besok.. kita ga bisa berduaan lagi di sekolah” ucap K dengan nada sedih
“Hahahaha”
“E-Eh? Kamu kok malah ketawa?” K kaget melihat Ve yang malah tertawa dengan kata-katanya.

“Maaf, maaf” Ve meletakkan kedua tangannya di muka K
“Ini kan cuma hari terakhir aku di sekolah, bukan hari terakhir kita, jadi.. kita tetep bisa berduaan di tempat lain dan lagian.. kan masih ada sahabat-sahabat kamu juga ade aku, jadi ga usah sedih” ucap Ve tersenyum.
“Ahh iya kamu bener, kenapa aku jadi bodoh gini” Ve melepaskan pegangan tangannya.
“Ga kok, cuma kadang kamu barbar aja”
“Heh?!”
“Ah iya ngomong-ngomong, dimana sahabat-sahabat kamu? Aku liat home kosong”
“Hmm, entahlah.. aku rasa Aby sama Shania terus keliling memantau situasi festival, Deni daritadi dia juga udah ngilang, bilangnya ‘mau cari ka Naomi dulu’, kalo Faris…” K berhenti, teringat sesuatu dan memikirkannya
“Kenapa Key?”
“Ahh..”
~~~

“Nyashu~~” ucap Faris, duduk di sebelah kuburan Diasta. Dengan masih menggunakan kostum kamen ridernya.
“Hari ini festival sekolah Joifuru kedua buat aku, dua kali tanpa Nyash..” ucap Faris menunduk sedih.
“Ahh, aku ga sedih kok, oh iya lihat-lihat” Faris berdiri dan berpose ala kamen rider akan beraksi.
“Cosplay Kamen Rider! Yeah finally~!” Faris kembali duduk.
“Kalo bukan Aby ketua pelaksanannya.. mungkin aku ga bisa cosplay gini di festival”
“Oh iya Nyash.. pasca ditolak ka Ve, rasanya sakit, tapi aku kuat kok, tenang aja, pokoknya kamu tenang aja~ nanti aku cari lagi, masih banyak yang mau kok sama seorang Ghaida, buahahaha”
“Ahahaha kenapa jadi gitu? Tenang aja aku ga akan jadi playboy lagi~ itu sih masa lalu~~” Faris diam sejenak.
“Nyash~ sebentar lagi aku kelas 3, terus lulus, tahun depan jadi tahun terakhir aku.. bareng sahabat-sahabat aku, ah iya Nyash belum sempet kenalan sama mereka ya.. walau menyebalkan, mereka yang terbaik!” tanpa sadar air mata Faris keluar “Kenapa jadi sedih gini sih..”

“Tahun depan.. bukanlah yang terakhir” ucap seseorang yang suaranya familiar bagi Faris di kejauhan.
“Lo juga sahabat kita yang terbaik” kali ini Faris menengok dan melihat sumber suara ini, suara Aby.
“Iyap Ris!” kali ini Deni yang berbicara sambil mengacungkan jempolnya “Ano.. gw.. agak merinding disini” tambahnya.
“Deva! Aby! Deni!” Faris bangkit dan berlari kearah tiga sahabatnya itu.
“Maaf, apa lo udah selesai?” tanya Aby. Faris mengangguk.
“Kalo gitu kita lihat festival sekolah sampai akhir bareng-bareng” ucap K.
“Yuhuu fireworks guys~~!” teriak Deni yang diakhiri dengan pukulan dari Faris di kepalanya.
‘Nyash~ ini sahabat-sahabat aku, yang terbaik buat aku. Makasih, mungkin emang bukan ka Ve yang gantiin kamu buat jagain aku, tapi mereka. Dan ini lebih dari cukup’ ucap Faris dalam hatinya.
~~~

Empat sekawan itu tiba kembali ke sekolah, saling menaruh tangan di pundak sahabat mereka. Menemui Shania, Ve, juga Naomi yang menunggu mereka di depan panggung utama festival. Sebagai puncak acara, bersamaan dengan meluncurnya kembang api. Stella di atas pangung menyanyikan lagu perpisahan *maaf bila mengingatkan sesuatu u.u*

Pada tujuan yang aku ingin~
langit biru menunggu diriku~
mana yang lebih dulu~ memutuskan pita~ bagaimanapun juga boleh~

Musim upacara kelulusan~
di dalam dadapun angin bertiup~
bunga sakura hari ini~ tercerai berai~ di tempat memikirkanmu~

Ve menatap kearah K, K menatapnya balik dengan senyuman, Ve langsung menghampiri dan memeluknya. Shania yang sudah berada di sebelah Aby tersenyum bersama, dan Aby menepuk punggung Faris yang sedang menatap langit, mengembalikan senyumannya. Sementara Deni..
“Deni..” panggil pelan Naomi yang masih melihat kearah panggung. Deni menengok kearah Naomi, yang hanya disambut oleh senyuman lembut.
“Ka-ka Naomi..” ucap Deni lembut
“EHEM! Cieee Deni cieee” ucap Faris yang melihat kejadian itu
“A-apaan? A-apaan?? Diemm sutt sst”

Sampai tujuan yang aku ingin~
terus jalan walau tak akan sampai~
Di tengah mimpi~ air mata mengalir~ kuhapus dengan tangan ini~

Kakak kelas yang berlari di depan~
menghantar bayangan yang panjang~
bunga sakura yang tertinggal~ pasti suatu hari~ kan berkelana dari ranting~
~~~
TAMAT

.

.

.

“Belum! Cerita ini belum tamat disitu! Pasca kelulusan kakak kelas kami, rasanya sekolah jadi lebih sepi. Tapi itu ga penting, yang penting itu coba sekarang liat gw! Seorang Ghaida Faris berasa jones.. kualat sama Deni nih kayanya… dan tiba-tiba nyasar ke perpus! Tempat yang dulu… ah sudahlah” Farispun masuk ke dalam perpustakaan setelah ngoceh ga jelas sendiri di depan pintu perpustakaan.
“Ahh dimana sih tuh buku!!” kesal Faris saat mengelilingi beberapa rak buku.
“Si Deni bilang cari aja di perpus, lebih cepet daripada beli, lebih murah iya!!” lagi Faris terlihat kesal, membuatnya jadi pusat perhatian.
“Ssstt ini perpustakaan” bisik seorang murid yang menggunakan seragam penjaga perpustakaan dari kejauhan mengingatkan Faris. Faris lalu diam dan duduk di salah satu kursi.

“Gw juga tau ini perpustakaan..” ucapnya pelan. Duduk diam di perpustakaan, buat Faris teringat hal yang telah berlalu, tempat ini pernah jadi saksi bisu kedekatan awal-awalnya dengan Ve. Tempat dimana Ve sering mengurung diri kalo kata K.
“Ka Ve.. hah.. maafin gw Deva..” mungkin Faris.. belum bisa seutuhnya melupakan Ve. Sampai sosok di kejauhan, mengalihkan perhatiannya. Membuat Faris memperhatikan gadis itu terus-menerus.
“Kalo pendek ya gausah maksain ngambil buku yang atas toh..” ucap Faris kepada dirinya sendiri, mengomentari gadis di hadapannya yang sedang kesusahan dan menghampirinya.

“Ini” ucap Faris memberikan buku yang ingin diambil gadis itu, yang sudah diambilkan olehnya. Gadis itu mengambil buku dari tangan Faris, mereka saling bertatapan lama dalam diam. Seperti ada aliran listrik baru yang mengaliri diri Faris untuk terus menatap gadis imut bertubuh pendek dihadapannya itu.
“Makasih ka Faris..” ucap gadis itu lembut, tiba-tiba menyadarkan Faris, meninggalkannya dalam kebingungan dan mungkin akan jadi sesuatu yang lebih dari itu..
“Ka Faris? Cewek itu.. kayanya pernah liat.. dimana ya? Tapi, siapa ya?” tanya Faris pada dirinya sendiri. Mengakhiri ceritanya untuk saat ini dalam balutan tanda tanya baru…
END

Siapa cewek itu? Jawabannya ada di….

.

.

.

Season 2! Padahal dulu gamau bikin, tiba-tiba jadi pengen bikin wkwk XD author labil ya~
Bocoran dikit *atau malah agak banyak (?), next season bakal ada anak-anak gen 3 muncul dan anak-anak gen 2 lainnya. Gen 1 nya.. ya masih sama sih.. eh entahlah..
Dan di season 2 soal anggota Joitus dengan Joitusnya juga akan lebih terbuka dan diungkap sedikit-sedikit.. ya doain aja semoga benar, lancar dan selalu mood XP XDD #DZIGH
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

No comments:

Post a Comment