Chapter 13
“Srekk” bunyi pintu home dibuka.
Dua sosok yang sebulan tidak terlihat muncul.
“Wah wah jahatnyaaa, ga ada yang
nyambut kedatangan kita” ucap seorang yang gayanya sedikit berantakan.
“Pada asik kayanya sampe lupa nih”
ucap seorang lagi yang lebih rapih itu.
“Faris!” “K!” “Deva!” ucap
semuanya bersamaan, ada Shania, Ve dan Naomi juga di home.
“Surprise~~” ucap K dan Faris
bersamaan.
“Jadi semuanya clear?” tanya Aby.
“Yup Clean & Clear *kaya merek sesuatu ya :v*” ucap K
“Jadi, kita udah bisa kumpul lagi
kaya dulu?” tanya Deni berbinar.
“Iyaa, kenapa lu gamau hah?” tanya
Faris balik pada Deni.
“Ihh ga gitu lah my bro..” jawab
Deni.
“Lebih baik, gw permisi..” ucap
Naomi keluar dari home, melewati Faris dan K. Faris langsung mengejarnya.
“Ka Naomi..” Deni ingin
mengejarnya, namun tangannya tertahan Aby.
“Biarkan mereka menyelesaikan
masalah yang belum selesai Den, mungkin.. kita juga Ve” ucap K, Ve berdiri,
lalu menghampiri pacarnya itu lalu keduanya pergi.
~~~
“Hmm.. yah dibilang ga ada
perkelahian sih mungkin ga juga…” jawab K
-Flashback-
“Faris! Kita udah janji buat ga
berantem lagi” ucap K sambil menghindar serangan dari depan dan memukul orang
yang ada disampingnya.
“3 hal K, 1 ini bukan perkelahian
antara kita” Faris memukul seseorang di depannya “2 kita berantem lawan orang
lain” memukul orang yang lainnya “dan 3 kita ga pake baju sekolah!” ucap Faris
lalu menendang orang disampingnya.
“Lagian, urusan gw sama Revan belom selesai! Awas K!!” ucap Faris kembali, lalu menendang orang yang ingin memukul K dari belakang. Saat ini posisi K dan Faris saling membelakangi dikelilingi 12 murid Gaiden yang sudah terluka. Sementera Revan, menunggu.
“Hmm.. baiklah cepat bereskan ini,
karena masalah kita juga belum selesai” ucap K, mulai menyerang orang-orang di
depannya.
“I know it K!” teriak Faris
menghindar dari serangan 2 orang sekaligus “Gimana kalo kita bicara masalah kita
sekarang juga?” tanya Faris sambil menonjok balik perut 2 orang itu. K sedikit bingung
dengan ucapan Faris itu
“Sejak kapan dan..” 1 orang
berhasil menonjok muka Faris “Ahh kenapa lo ga cerita soal lo dengan ka Ve
huh?” namun orang itu berhasil di jatuhkan K dengan tendangannya.
“Apa gw salah suka ka Ve, K?”
tanya Faris, kedua tangannya sedang memukul terus menurus muka 1 orang. 4 orang
sudah jatuh.
“Bisa kita bicarain nanti aja ris..” ucap K akhirnya, tendangan berputarnya keluar mengenai 2 orang. “Udah lama gw g berantem seru kaya gini” Sekarang tinggal setengah murid Gaiden yang tersisa.
“Haha, okay simpan jawaban lo
nanti” Faris memukul jatuh 1 orang “Tapi, izinkan gw bicara sama ka Ve” kembali
memukul orang tersebut.
“Ka Ve belum jawab” Faris
menghindar dari sebuah tendangan kearahnya “gw gatau kalian udah jadian” Faris
menendang perut 1 orang “Ka Ve ga bilang apapun saat itu! Haa” disaat bersamaan
K juga menghajar 1 orang
“3 lagi. Bisa sabar Faris?” tanya
K. Tinggal 3 lagi murid Gaiden dihadapan mereka. Revan terlihat kesal.
“I can’t!” Faris maju, ketiga orang itu maju. Menyerang secara bersamaan, namun Faris berhasil menghindarinya. Dengan lututnya Faris menendang perut orang terdekat. Tanpa jeda menendang muka orang dibelakangnya. Tinggal 1 orang, Faris berputar dan.. bukk meniru jurus K, tendangan berputar yang telak mengenai kepala orang terakhir itu.
“Bagaimana Revan, saatnya kita
menyelesaikan masalah kita” ucap Faris
“Yah.. Majulah Faris! K!” ucap
Revan sudah memasang pose bertarungnya.
“Duduklah di belakang K” dengan
tangannya, Faris menahan K “ini pertarungan antara gw dan Revan, simpan tenaga
lo buat jawab pertanyaan-pertanyaan gw” Faris tersenyum, K pun balas tersenyum
dan mengikuti kemauan Faris itu. Duduk membelakangi Faris dan Revan
“Kabur K? Well, setelah lawan si
brengsek ini gw akan lawan lo K!”
“Jangan ngaco!!” Faris dan Revanpun
mulai berkelahi.
…….
-Flashback End-
“Ka-kalian… berantem??” tanya Ve
panik.
“Ssst.. tapi positifnya kita
baikan kan” ucap K tersenyum.
“Lalu?”
“Lalu apa? Ahh.. kalo soal
Faris-Revan, Faris yang menang kok”
“Bukan itu.. tapi apa kamu…”
“Ya.. akhirnya aku ceritain soal
kita, kalo kita jadian pas aku kelas 1 SMA, jugaalasan kenapa aku nyembunyiin hubungan
kita. Aku juga bilang, ga ada kesalahan soal dia kalo suka sama kamu. Aku juga
bilang, aku ga marah sama dia, cuma kecewa sama kamu yang nyembunyiin fakta
kedekatan kalian.”
“Eumm..”
“Lalu, aku juga bilang.. mungkin
kamu juga punya rasa sama dia, maafin kalo aku salah. Tapi itu yang aku rasa,
terakhir aku minta dia ngomong sama ka Naomi sebelum menemui kamu” tambah K.
“Emm, lalu Ve soal kita…” ucapan K
dipotong, tiba-tiba Ve memeluk K, menaruh kepalanya di dada K
“Maafin aku Key, maafin aku udah bohongin kamu, maafin aku ngecewain kamu, ga seharusnya aku gitu, a-aku aku…” ucap Ve dengan air mata yang mulai keluar, K mengusap-usap rambut Ve.
“Aku juga minta maaf, maaf kalo
emosi., maaf soal aku dan ka Naomi, maaf sempet mau mutusin kamu, terakhir…
tinggal tergantung kamu” ucap K tersenyum
“Aku? Soal apa?”
“Soal, hubungan kita… melanjutkan
atau..”
“So-sorry, apa waktu gw ga tepat?”
ucap Faris yang sudah menyelesaikan masalahnya dengan Naomi, menghampiri Ve dan
K.
“Ga kok ris, gw keluar dulu, emm Ve.. siapapun pilihan kamu.. kami pasti terima” ucap K, melepaskan pelukan Ve, mengusap air mata Ve lalu keluar.
“Ka Ve.. mungkin Deva udah
cerita.. Faris juga minta maaf soal kemaren-kemaren.. lalu..” lagi-lagi Ve
memotong pembicaaran, memeluk Faris.
“Makasih atas semuanya Faris, tapi
maaf ka Ve ga bisa balas perasaan kamu seperti yang kamu harapkan, ka Ve bukan
orang yang tepat. Ka Ve sayang kamu, tapi rasa yang sama kaya ke Shania, Aby
dan Deni” ucap Ve
“Baiklah ka Ve, Faris mungkin
terlalu maksa, Faris ngerti kok, tunggu disini ka” ucap Faris tersenyum,
melepaskan pelukannya dan menuju tempat K menunggu.
“Thanks, emm beres?” tanya K balik
dan bangun.
“Ikut gw” Faris kembali menuju
tempat Ve menunggu, K mengikuti.
“Selamat jadian kembali mungkin,
hehe” ucapan pertama dari Faris saat ketiganya sudah berkumpul.
“Kenapa pada bingung sih?! Ka Ve
milih lo Deva” K melihat kearah Ve, keduanya tersenyum.
“Va, titip dan jagain ka Ve, ka
Ve.. tolong jaga.. sahabat Faris” ucap Faris tersenyum pada keduanya.
“Thanks ris” K memeluk Faris
tiba-tiba.
“Jangan peluk-peluk gw! Gw bukan
homo!” ucap Faris, melepaskan pelukan K. Ketiganya tertawa lepas, masalah
merekapun selesai…
~~~
Satu bulan kemudian, pasca
ujian-ujian yang berlangsung, hari ini Joifuru mengadakan festival sekolah
sebelum perpisahan dan wisuda murid-murid mereka yang akan lulus. Saat ini, K,
Deni, bersama Ve, dan Naomi berkumpul di home, sebelum festival dimulai.
“Gimana?” tanya K, memperlihatkan
dirinya dengan pakaian ala butler pada teman-temannya.
“Keren banget Deva” ucap Naomi.
“Ganteng, tapi ini belum rapih”
ucap Ve merapihkan pakaian K.
“Hey hey.. yang jadi butler disini
bukan cuma K~~ luk et mi tuu~~” ucap Deni, namun tetap diabaikan.
“Kamen rider ghaida~~” Faris datang dari luar home, bergaya dengan kostum kamen rider yang digunakannya lalu masuk.
“Sudah pada siap?” tanya Aby saat
masuk ke home, disusul Shania.
“Sudah ketua pelaksana!” jawab
Deni sambil hormat.
“Baiklah, kalo udah selesai, ke
pos kalian masing-masing, gw sama Shania keliling lagi dulu” ucap Aby kembali
keluar home.
“Hey hey.. jangan pacaran aja ya kalian..
kerja yang bener..” ucap Faris yang hanya dijawab senyum dan acungan jempol
oleh Aby yang sudah menjauh dari home.
~~~
“Sendirian aja?” tanya Deni, menghampiri Naomi yang sedang memperhatikan seluruh bagian sekolahnya itu.
“Sendirian aja?” tanya Deni, menghampiri Naomi yang sedang memperhatikan seluruh bagian sekolahnya itu.
“Hm?” Naomi berbalik, melihat adik
kelasnya itu.
“Mau jeruk?” ucap Deni menyodorkan
jeruk yang dibawanya pada Naomi.
“Ga, makasih Deni.. emm yang lain
kemana?”
“Sibuk masing-masing, emm sibuk
pacaran juga mungkin haha” ucap Deni sambil memakan jeruknya, Naomi kembali
memperhatikan sekolahnya itu.
“Sedih akan meninggalkan Joifuru?”
tanya Deni.
“Iyah, tapi.. kita harus tetap
melangkah kan..”
“Sedih mau berpisah sama Deni ga?”
tanya Deni kembali, sambil menatap lembut gadis yang ada disebelahnya itu.
“Hah? Pertanyaan macam apa i…” kata-kata
Naomi berhenti saat dirinya menatap balik Deni. Saling memberi senyum lembut,
senyum yang keduanya belum pernah lihat masing-masing.
~~~
“Hah..” Aby menghela napasnya saat duduk di depan salah satu kelas, memperhatikan dengan baik acara yang berlangsung di kelas itu.
“Hah..” Aby menghela napasnya saat duduk di depan salah satu kelas, memperhatikan dengan baik acara yang berlangsung di kelas itu.
“Aby!! Akhirnya ketemu..” Shania
berlari menghampiri Aby sambil membawa box makanan.
“Shania?” Aby berbalik menghadap
Shania.
“Makan dulu, kamu belum makan sama
sekali kan?” Shania duduk di sebelah Aby.
“Maaf, aku lupa”
“Lupa gimana? -_- tapi daritadi
ngingetin anak OSIS sama panitia buat makan” ucap Shania membuka box makanan
yang dibawanya.
“Shan, semuanya lancar kan?”
“Emm.. calm my prince, semuanya lancar, sesuai apa yang kamu mau”
“Syukurlah, semoga ka Ve, ka Naomi
dan semua anak Joifuru terutama kakak kelas kita senang”
“Hmm.. yaudah sekarang yang
penting kamu makan” saat Shania ingin menyuapi, Aby memegang tangan Shania.
“Hey.. Aku bisa sendiri”
“Emm padahal kan mau nyuapin..”
ucap Shania memanyunkan bibirnya.
“Err.. kamu.. sehat kan?”
“Aby!”
“Calm my princess, haha, okay
okay~ 1 suap aja ya~”
“Yes! Pake tangan atau mulut?”
tanya Shania tersenyum sedikit menggoda.
“Shania!”
“Ve.. Veranda?” ucap K lalu membalikkan
badannya menghadap Ve.
“Tadi aku nyamperin ke butler
café, taunya kamu malah ke atap sekolah”
“Hehe, maaf ga ngasih tau” jawab K
kembali melihat kearah langit.
“Emm, Key ada apa?” tanya Ve
menghampiri K.
“Penyesalan selalu datang
belakangan Ve, dulu aku gamau kita berduaan disini, karena pasti ada paparazzi
Joitus, sekarang disaat semua udah tau, besok.. kita ga bisa berduaan lagi di
sekolah” ucap K dengan nada sedih
“Hahahaha”
“E-Eh? Kamu kok malah ketawa?” K
kaget melihat Ve yang malah tertawa dengan kata-katanya.
“Maaf, maaf” Ve meletakkan kedua tangannya di muka K
“Ini kan cuma hari terakhir aku di
sekolah, bukan hari terakhir kita, jadi.. kita tetep bisa berduaan di tempat
lain dan lagian.. kan masih ada sahabat-sahabat kamu juga ade aku, jadi ga usah
sedih” ucap Ve tersenyum.
“Ahh iya kamu bener, kenapa aku
jadi bodoh gini” Ve melepaskan pegangan tangannya.
“Ga kok, cuma kadang kamu barbar
aja”
“Heh?!”
“Ah iya ngomong-ngomong, dimana
sahabat-sahabat kamu? Aku liat home kosong”
“Hmm, entahlah.. aku rasa Aby sama
Shania terus keliling memantau situasi festival, Deni daritadi dia juga udah
ngilang, bilangnya ‘mau cari ka Naomi dulu’, kalo Faris…” K berhenti, teringat
sesuatu dan memikirkannya
“Kenapa Key?”
“Ahh..”
~~~
“Nyashu~~” ucap Faris, duduk di sebelah kuburan Diasta. Dengan masih menggunakan kostum kamen ridernya.
“Nyashu~~” ucap Faris, duduk di sebelah kuburan Diasta. Dengan masih menggunakan kostum kamen ridernya.
“Hari ini festival sekolah Joifuru
kedua buat aku, dua kali tanpa Nyash..” ucap Faris menunduk sedih.
“Ahh, aku ga sedih kok, oh iya
lihat-lihat” Faris berdiri dan berpose ala kamen rider akan beraksi.
“Cosplay Kamen Rider! Yeah
finally~!” Faris kembali duduk.
“Kalo bukan Aby ketua
pelaksanannya.. mungkin aku ga bisa cosplay gini di festival”
“Oh iya Nyash.. pasca ditolak ka
Ve, rasanya sakit, tapi aku kuat kok, tenang aja, pokoknya kamu tenang aja~
nanti aku cari lagi, masih banyak yang mau kok sama seorang Ghaida, buahahaha”
“Ahahaha kenapa jadi gitu? Tenang
aja aku ga akan jadi playboy lagi~ itu sih masa lalu~~” Faris diam sejenak.
“Nyash~ sebentar lagi aku kelas 3,
terus lulus, tahun depan jadi tahun terakhir aku.. bareng sahabat-sahabat aku,
ah iya Nyash belum sempet kenalan sama mereka ya.. walau menyebalkan, mereka
yang terbaik!” tanpa sadar air mata Faris keluar “Kenapa jadi sedih gini sih..”
“Tahun depan.. bukanlah yang terakhir” ucap seseorang yang suaranya familiar bagi Faris di kejauhan.
“Lo juga sahabat kita yang
terbaik” kali ini Faris menengok dan melihat sumber suara ini, suara Aby.
“Iyap Ris!” kali ini Deni yang
berbicara sambil mengacungkan jempolnya “Ano.. gw.. agak merinding disini”
tambahnya.
“Deva! Aby! Deni!” Faris bangkit
dan berlari kearah tiga sahabatnya itu.
“Maaf, apa lo udah selesai?” tanya
Aby. Faris mengangguk.
“Kalo gitu kita lihat festival
sekolah sampai akhir bareng-bareng” ucap K.
“Yuhuu fireworks guys~~!” teriak
Deni yang diakhiri dengan pukulan dari Faris di kepalanya.
‘Nyash~ ini sahabat-sahabat aku,
yang terbaik buat aku. Makasih, mungkin emang bukan ka Ve yang gantiin kamu
buat jagain aku, tapi mereka. Dan ini lebih dari cukup’ ucap Faris dalam
hatinya.
~~~
Empat sekawan itu tiba kembali ke sekolah, saling menaruh tangan di pundak sahabat mereka. Menemui Shania, Ve, juga Naomi yang menunggu mereka di depan panggung utama festival. Sebagai puncak acara, bersamaan dengan meluncurnya kembang api. Stella di atas pangung menyanyikan lagu perpisahan *maaf bila mengingatkan sesuatu u.u*
Empat sekawan itu tiba kembali ke sekolah, saling menaruh tangan di pundak sahabat mereka. Menemui Shania, Ve, juga Naomi yang menunggu mereka di depan panggung utama festival. Sebagai puncak acara, bersamaan dengan meluncurnya kembang api. Stella di atas pangung menyanyikan lagu perpisahan *maaf bila mengingatkan sesuatu u.u*
Pada tujuan yang aku ingin~
langit biru menunggu diriku~
mana yang lebih dulu~ memutuskan pita~ bagaimanapun juga boleh~
Musim upacara kelulusan~
di dalam dadapun angin bertiup~
bunga sakura hari ini~ tercerai berai~ di tempat memikirkanmu~
Ve menatap kearah K, K menatapnya balik dengan senyuman, Ve langsung menghampiri dan memeluknya. Shania yang sudah berada di sebelah Aby tersenyum bersama, dan Aby menepuk punggung Faris yang sedang menatap langit, mengembalikan senyumannya. Sementara Deni..
“Deni..” panggil pelan Naomi yang masih
melihat kearah panggung. Deni menengok kearah Naomi, yang hanya disambut oleh
senyuman lembut.
“Ka-ka Naomi..” ucap Deni lembut
“EHEM! Cieee Deni cieee” ucap
Faris yang melihat kejadian itu
“A-apaan? A-apaan?? Diemm sutt sst”
Sampai tujuan yang aku ingin~
terus jalan walau tak akan sampai~
Di tengah mimpi~ air mata mengalir~ kuhapus dengan tangan ini~
Kakak kelas yang berlari di depan~
menghantar bayangan yang panjang~
bunga sakura yang tertinggal~ pasti suatu hari~ kan berkelana dari ranting~
~~~
TAMAT
TAMAT
.
.
.
“Belum! Cerita ini belum tamat disitu! Pasca kelulusan kakak kelas kami, rasanya sekolah jadi lebih sepi. Tapi itu ga penting, yang penting itu coba sekarang liat gw! Seorang Ghaida Faris berasa jones.. kualat sama Deni nih kayanya… dan tiba-tiba nyasar ke perpus! Tempat yang dulu… ah sudahlah” Farispun masuk ke dalam perpustakaan setelah ngoceh ga jelas sendiri di depan pintu perpustakaan.
“Ahh dimana sih tuh buku!!” kesal
Faris saat mengelilingi beberapa rak buku.
“Si Deni bilang cari aja di
perpus, lebih cepet daripada beli, lebih murah iya!!” lagi Faris terlihat
kesal, membuatnya jadi pusat perhatian.
“Ssstt ini perpustakaan” bisik
seorang murid yang menggunakan seragam penjaga perpustakaan dari kejauhan
mengingatkan Faris. Faris lalu diam dan duduk di salah satu kursi.
“Gw juga tau ini perpustakaan..” ucapnya pelan. Duduk diam di perpustakaan, buat Faris teringat hal yang telah berlalu, tempat ini pernah jadi saksi bisu kedekatan awal-awalnya dengan Ve. Tempat dimana Ve sering mengurung diri kalo kata K.
“Ka Ve.. hah.. maafin gw Deva..” mungkin
Faris.. belum bisa seutuhnya melupakan Ve. Sampai sosok di kejauhan,
mengalihkan perhatiannya. Membuat Faris memperhatikan gadis itu terus-menerus.
“Kalo pendek ya gausah maksain
ngambil buku yang atas toh..” ucap Faris kepada dirinya sendiri, mengomentari
gadis di hadapannya yang sedang kesusahan dan menghampirinya.
“Ini” ucap Faris memberikan buku yang ingin diambil gadis itu, yang sudah diambilkan olehnya. Gadis itu mengambil buku dari tangan Faris, mereka saling bertatapan lama dalam diam. Seperti ada aliran listrik baru yang mengaliri diri Faris untuk terus menatap gadis imut bertubuh pendek dihadapannya itu.
“Makasih ka Faris..” ucap gadis
itu lembut, tiba-tiba menyadarkan Faris, meninggalkannya dalam kebingungan dan
mungkin akan jadi sesuatu yang lebih dari itu..
“Ka Faris? Cewek itu.. kayanya
pernah liat.. dimana ya? Tapi, siapa ya?” tanya Faris pada dirinya sendiri.
Mengakhiri ceritanya untuk saat ini dalam balutan tanda tanya baru…
END
Siapa cewek itu? Jawabannya ada di….
.
.
.
Season 2! Padahal dulu gamau bikin, tiba-tiba jadi pengen bikin wkwk XD author labil ya~
Bocoran dikit *atau malah agak banyak (?), next season bakal ada
anak-anak gen 3 muncul dan anak-anak gen 2 lainnya. Gen 1 nya.. ya masih sama
sih.. eh entahlah..
Dan di season 2 soal anggota Joitus dengan
Joitusnya juga akan lebih terbuka dan diungkap sedikit-sedikit.. ya doain aja
semoga benar, lancar dan selalu mood XP XDD #DZIGH
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
No comments:
Post a Comment