Friday, August 29, 2014

May I Love You? (JuriMayu and Others) - Chapter 3

May I Love You? (JuriMayu and Others)


Chapter 3

-Pagi Hari-
~Jurina POV~
Bisa kurasakan cahaya matahari pagi menusuk kedalam kamarku. Saat kubuka mataku, kulihat aku sudah berada di dalam kamarku dan mengenakan piyama. Dengan kepala yang terasa sangat berat dan perut yang mual, aku mencoba bangkit dari tempat tidurku. Saat kuberjalan dengan susah payah menuruni tangga rumahku, kulihat sosok Mayu-chan ada di dapur rumah keluargaku, dengan mengenakan apron merah milik mama Atsuko, sedang membuat sesuatu.
~Jurina POV END~

Saat Mayuyu membalikkan tubuhnya untuk menyiapkan roti bakar yang sudah jadi, ia melihat sosok Jurina yang berdiri melihatnya dengan tatapan yang membuat Mayuyu takut, terlebih Mayuyu masih ingat dengan jelas apa yang Jurina lakukan dan katakan terhadap dirinya semalam. Setelah beberapa saat saling diam, Jurina berjalan perlahan ke arah Mayuyu. Mayuyu hanya bisa diam dalam takut sementara Jurina yang tidak menyadari hal itu sebenernya hanya ingin mengambil air dingin di dalam kulkas dan duduk di kursi makan.

“Mayu-chan kepalaku rasanya berat sekali” erang Jurina yang akhirnya sadarkan Mayuyu.
“Salahmu sendiri kenapa pulang dalam keadaan mabuk seperti itu” jawab ketus Mayuyu sambil meletakkan roti bakar di piring.
“Aku? Mabuk? Ahh aku sama sekali tidak ingat apa yang terjadi semalam” jawab Jurina sambil menahan sakitnya.
“Apa yang teman-temanmu itu lakukan padamu sehingga kau bisa mabuk seperti itu?” Tanya Mayuyu
“A-Aku tidak ingat, ahh Mayu-chan tidak sekolah?” Tanya Jurina balik.
“Aku sudah meminta mama Yuki untuk menelepon ke sekolah dan bilang kalau kau sakit dan aku izin untuk menjagamu, lagipula apa kau mau aku sekolah, lalu mama Yuki lah yang menjagamu dan tahu kalau kau mabuk, dan memberitahukan hal ini pada kedua orang tuamu?” jelas Mayuyu panjang lebar membuat Jurina diam.

“Sudah makanlah rotimu, minum tehnya lalu kembalilah beristirahat” perintah Mayuyu pada Jurina dan hanya dijawab anggukan oleh Jurina.
Setelah selesai sarapan, Jurina kembali ke kamarnya untuk istirahat, walau kepalanya sangat sakit Jurina memaksakannya untuk mengingat apa yang terjadi padanya kemarin dan apa yang ia lakukan terhadap Mayuyu. Namun hasilnya nihil, hal itu hanya membuat kepalanya semakin sakit dan iapun memutuskan untuk tidur. Sementara Mayuyu hanya terdiam di ruang keluarga Takahashi, masih melamunkan dan memikirkan perkataan Jurina semalam padanya.
~~~

-Esok paginya di sekolah-
Jurina yang masih kurang enak badan memaksakan diri untuk masuk sekolah, tentu saja Mayuyu ataupun kedua orang tua Mayuyu tidak bisa melarang Jurina karena ini juga haknya. Pagi ini Mayuyu mencoba melupakan apa yang terjadi padanya dan mencoba untuk bersikap biasa saja.
“Saat pelajaran nanti kalau kau merasa tidak enak, minta izin saja dan istirahat di UKS ok” ucap Mayuyu pada Jurina sambil memegang muka Jurina dengan kedua tangannya.
“Hai~” jawab Jurina sambil tersenyum kepada Mayuyu. Tidak seperti biasanya kali ini Mayuyu lah yang mengantar Jurina ke kelasnya

“Jurina-kun akhirnya kau masuk juga~” “Kami rindu padamu~~” “Apa kamu sudah sembuh?” ucap fans-fans Jurina yang tiba-tiba datang menghampiri JuriMayu.
“KALIAN!! KALIAN PIKIR KARENA SIAPA JURINA SAKIT HAH!!” teriak Mayuyu hingga membuat seluruh murid yang ada di sekitar mereka memperhatikannya. Sadar karena diperhatikan Mayuyu memelankan suaranya.
“Apa kalian mau guru dan orang tua kalian tau apa yang kalian telah lakukan?”
“Ma-maaf Mayu-senpai” ketiga fans Jurina menjawab dengan nada takut dan pergi dengan cepat setelah membungkuk sebagai tanda maaf kepada Mayuyu.

“Dan… Kau juga Jurina! Apa kau tidak risih terhadap fans-fansmu yang seperti itu? Kau harus tau fans-fansmu bukan saja hanya mereka, bagaimana kalau ada yang melakukan hal yang lebih aneh dari mereka hah?!” Kesal Mayuyu
“Tidak.. Karena aku yakin Mayu-chan akan selalu menjagaku :3” jawab Jurina santai sambil tersenyum.
“BAKA!!” teriak Mayuyu dan langsung pergi meninggalkan Jurina yang bingung tanpa mengucapkan salam sedikitpun.

~Mayuyu POV~
‘Baka! Baka! Baka! Jurina Baka!!’ kesalku dalam hati
‘Dia itu sudah besar, bahkan tubuhnya lebih besar dan tinggi dariku, apa dia tidak sadar!’ kesalku sampai tidak sadar bahwa aku sudah sampai di kelasku, dan kulihat Harugon dan Rabutan berdiri di sekitar tempat dudukku. Feelingku langsung tidak enak.
“Mayu-chan~~” panggil Rabutan dan Harugon bersaaman, tidak biasanya mereka memanggilku seperti itu.
“Ehem ehem.. Ada yang habis izin tidak masuk barengan nih~” ucap Harugon
“Katanya jadi suster pribadi dan ngerawat Jurina seorang diri~” Kali ini Rabutan yang berbicara dan membuatku kaget

“Da-darimana kalian tau, a-aku kan tidak menceritakan hal ini pada kalian” ucapku setelah duduk di bangkuku.
“Ya ampun Mayuyu~ kami ini kan sahabatmu jadi walau kau tidak menceritakannya kami pasti bisa tahu~”
“Lagipula fans Jurina itu banyak~ semua fansnya membicarakan hal ini *termasuk kami* jadi berita seperti itu pasti akan sampai juga ke telinga kami~”
“Aku tidak mengerti bagaimana anak itu bisa jadi sepopuler ini padahal baru 2 bulan dia sekolah disini” ucapku tidak mengerti.
“Aih Mayu~ seharusnya kau yang paling mengerti soal Jurina~” “Dia itu bukan hanya ikemen” “Tetapi juga jago dalam olahraga terutama basket” “Otaknya juga cerdas sehingga ia dikenal tidak hanya oleh kalangan guru tetapi juga oleh para murid” “KYAA~~” jelas kedua sahabatku secara bergantian dan lagi-lagi diakhiri dengan teriakan yang tidak jelas.
~~~

-Istirahat Sekolah-
Karena Jurina masih sakit, kuputuskan menghampirinya lebih dulu kali ini untuk makan bersama seperti biasanya. Awalnya Harugon dan Rabutan sedikit memaksa untuk makan bersama kami lagi, bukannya aku tidak mau atau tidak suka, tapi aku tidak ingin Jurina yang masih kurang sehat kenapa-kenapa karena kedua sahabatku yang juga fansnya itu. Saat aku sudah sampai di depan ruang kelas Jurina, tidak terlihat sosok yang aku cari.
“Huaa ada Mayu-senpai” “Ternyata kalau dari dekat cantik sekali” “Seperti bidadari” “Jurina beruntung sekali” aku bisa mendengar dengan jelas pembicaraan teman-teman cowo kelasan Jurina yang membicarakanku, namun aku tidak pedulikan. Saat aku masih mencari-cari sosok Jurina, tiba-tiba ada yang memukul pelan bahuku dari belakang. Spontan aku langsung membalikan badanku.
“Ah gomen ne Mayu-senpai” ucap adik kelasku yang terlihat imut itu sambil membungkkan badannya.
“Mayu-senpai mencari Jurina? Jurina ada di UKS, dia bilang kepalanya sakit” jelasnya setelah berdiri dengan tegak. Setelah mendengar penjelasannya, aku berterima kasih dan langsung menuju UKS.
~~~

-UKS-
“Sumimasen” ucapku sambil membuka pelan pintu UKS.
“Ahh~ Mayu-chan~” sapa Haruna-sensei, dokter sekolah kami.
“Apa Jurina ada disini sensei?” Tanyaku.
“Ahh, Jurina-kun? Dia sedang tidur di sebelah sana, walau sakit dan sedang tidur dia tetap terlihat ikemen~ hahaha” jawab Haruna-sensei sambil menunjukkan dimana Jurina berada. Bahkan guru-guru sekolah kami ‘tertarik’ pada Jurina, membuatku semakin bingung.
“Arigatou sensei” jawabku sambil membungkuk lalu pergi menuju tempat yang ditunjuk Haruna-sensei. Kulihat Jurina masih tertidur. Kuletakkan bekal untuk Jurina di meja dekat tempat tidur nya. Karena tidak tega untuk membangunkannya, kuputuskan untuk kembali ke kelas, namun saat aku akan pergi, Jurina menggenggam tanganku.

“Mayu-chan, ayo makan bersama~” ucapnya.
“Kau sudah bangun? Apa kepalamu masih sakit? Mau kupanggilkan Haruna-sensei?” tanyaku sambil memegang kepalanya.
“Tak usah~ aku tidak apa-apa, aku mau makan bersama Mayu-chan~” jawabnya sambil tersenyum. Kubuka kotak bekalnya lalu duduk di kursi di dekatnya.
“Suapin~~” pintanya dengan nada manja. Sudah kuduga dia akan meminta hal ini, walau sebenernya aku enggan karena masih kesal padanya, tapi entah kenapa aku tidak bisa menolaknya.

“Ya, ya, Jurina aku tau” Kukabulkan permintaanya. Saat aku sedang menyuapinya bisa kurasakan tatapan aneh Jurina padaku, tatapan yang membuatku teringat kejadian di malam itu, saat Jurina mengatakan cinta padaku. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya hingga makanannya habis, ini terasa cukup aneh bagiku. Aku berusaha untuk tidak mempedulikan hal ini, namun saat aku berdiri dan akan membereskan kotak bekalnya, Jurina akhirnya berbicara, mengucapkan kata-kata yang membuat pikiranku kosong seketika, membuatku kehilangan kata-kata dan membuat jantungku terasa berhenti berdetak.
“Bolehkah aku mencintaimu, Mayu-chan?”
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

1 comment: