Thursday, August 14, 2014

Pajama Drive (JuriMayu)

Cerita ini dibuat dari lirik Pajama Drive versi JKT48, yaudah langsung aja, selamat baca~

Pajama Drive (JuriMayu)

this fanart not mine
Memiliki rumah besar, orang tua kaya, pelayan banyak, menurut orang aku pasti bahagia, semua yang aku inginkan pasti terkabul. Padahal tidak juga. Ya, secara fasilitas aku mengakuinya, tapi tidak dengan teman, aku merasa sendiri. Malam ini, sambil berdiri di beranda kamarku, seperti biasa aku memandangi bulan yang terang memantulkan cahaya matahari, bintang-bintang yang berkerlap-kerlip secara bergantian, mungkin aku harus berharap ada bintang jatuh?

“Tok-tok” seseorang mengetuk pintu kamarku. Itu pasti Mrs. Kashiwagi Yuki, pelayan pribadiku.
Sebelum aku tidur, dia selalu membawakan susu hangat untukku. Agak aneh rasanya di usiaku yang sudah SMA, aku masih meminum susu. Tapi itu sudah jadi rutinitas dan aku memang masih menyukai rasa susu buatan Yuki.
“Masuk” ucapku akhirnya. Dengan mendorong sebuah meja kecil dengan susu untuk aku di atasnya, Yuki masuk.

“Susu hangatnya nona, apa ada lagi yang nona butuhkan?” Tanyanya. Padahal aku sudah meminta agar dia memanggilku ‘Mayu’ saja. Secara umur kami tidak terlalu jauh perbedaannya.
“Tidak usah Yuki, terima kasih”
“Baik nona, permisi” ucapnya, menutup pintu kamarku dan pergi.

Bintang di langit malam ini memang sangatlah indah dan sayang dilewatkan, tapi aku juga menyayangkan bila harus meminum susu buatan Yuki saat tidak hangat lagi. Tapi, baru beranjak sejenak dari berandaku. Aku mendengar ada suara ketukan di jendela kamarku. Ada yang melempar batu dari bawah. Saat aku lihat di bawah ada sosok Jun, tersenyum dan melambai ke arahku, lalu mengucapkan sesuatu. Oh Tuhan.. 

Bagaimana aku tahu apa yang dia ucapkan di bawah sana dengan suara yang tidak terdengar sama sekali bagiku, sementara aku berada di kamarku, di lantai 3 rumah keluargaku!

Mengabaikannya, itulah keputusanku, lagipula kami tidak saling mengenal, ya.. dia memang tetanggaku sejak kecil dan teman satu sekolahku juga. Tapi, lebih baik aku segera meminum susu buatan Yuki yang mungkin sudah agak dingin, berbaring dan menghitung domba, lalu segera tidur.
Inginnya sih seperti itu, tapi lagi-lagi aku diganggu, kali ini oleh ketukan di berandaku. Saat aku melihatnya ternyata itu sosok Jun, berdiri di depan berandaku dengan senyuman kekakanakannya yang terpampang itu.

“Jun, mau ap..” belum selesai aku mengucapkan kata-kataku, tangannya yang besar itu sudah menutup mulutku. Perasaanku campur aduk. Takut. Heran, bagaiamana dia bisa ada di beranda kamarku? Memanjat dinding rumahku? Mungkin saja, semua murid di sekolah kami juga tahu Jun pandai berolahraga. Dan Grogi.
“Sstt bisik-bisik saja” ucapnya sambil mengedipkan satu matanya.
“Mau apa kau? Dan kenapa kau naik kesini? Ahh”
“Abisnya aku diabaikan sih”

“What the? Gimana aku bisa tau kamu ngomong apa di bawah sana?!”
“Maaf deh, jadi sekarang mau ikut ga?”
“Ikut? Ikut kemana?”
“Hehe, udah ayo ikut aja, Mayu-chan pasti suka”
“Tu-tunggu, paling engga biarin aku ganti baju” entah kenapa bukan menolak, tapi aku malah setuju dan hanya terlihat memberi syarat?

“Ga ada waktu Mayu-chan, kecuali kau mau membuka piyamamu di depanku” jawabnya membuatku kesal
“Okey okey, lalu bagaimana caranya kita turun?”
“Itu serahkan saja padaku” jawabnya santai.
~~~

“Mayu-chan berat juga..” ucap Jun yang kini ada di sebelahku, menyetir mobilnya.
“Berisik!” jawabku dengan tetap sambil memandangi bulan di atas sana. Bulan yang masih menemani kami di perjalanan yang terasa sepi ini.

Begitu sepi hingga aku bisa mendengar kerasnya debaran jantungku. Yang aku harap bukan karena aku hanya berdua dengan Jun di jalan ini. Emm.. hanya kami berdua? Dan aku masih menggunakan piyamaku? Yak Mayuyu! Kenapa kau baru sadar?! Ini pasti kencan kan? Kencan rahasia? Mana ada kencan dengan memakai piyama, eh eh.. tunggu dulu.. aku dan Jun kan tidak berpacaran -_- emm bicara soal piyama, piyama itu kan baju tidur.. tidur? Emm jangan-jangan Jun.. tidak.. tidak.. tidak Mayuyu tidak.. jangan berpikir yang macam-macam >.< rasanya berada di dalam mobil yang melaju tengah malam ini membuatku berpikir yang tidak-tidak, menggelengkan kepala adalah cara menghilangkan pikiran itu.

“Mayu-chan? Mayuyu kamu gapapa kan?” sepertinya aku sudah sadar, walau begitu tetap saja pikiran itu menggangguku, terlebih saat aku lihat sekelilingku, bukit-bukit, oh tidak.
“Ayo keluar” ucapnya yang sudah lebih dahulu di luar, memanggilku dari depan mobilnya.
“Diluar dingin” jawabku jujur, itulah yang aku rasakan saat udara masuk saat Jun keluar dari mobilnya.
“Tuk-tuk” Jun berdiri setengah membungkuk di samping pintu penumpang. Saat aku membuka jendelanya, Jun memberikan jaket yang tadi dia kenakan.
“Pakailah” lagi-lagi senyum kekanakannya terpampang, senyuman yang mungkin sedikit menghangatkan badanku ini. Aku mengambil jaket itu, memakainya. Sementara Jun mengambil sesuatu di kursi penumpang di belakangku.

Sekarang kami berdua, berdiri bersebelahan di depan mobilnya. Dengan teleskop di tanganku, Jun menyuruhku melihat ke arah langit dan kota kami. Pemandangan terlihat begitu indah, kota dengan lautan lampu, bulan dan bintang yang terlihat jelas dan tidak kalah dengan pemandangan di bawahnya.
Melihatku tersenyum, senyum Jun kembali terpampang “Bagaimana? Kau suka? Sayangnya kita sedikit terlambat” ucapnya.
“Makasih Jun” jawabku singkat. Sudah lama kami tidak berbicara banyak seperti ini, aku larut dalam pemandangan dan kebersamaan ini. Sampai aku disadarkan oleh kegiatan yang Jun lakukan dari tadi, menggosokkan kedua tangannya, mencari kehangatan.

Melihatnya seperti itu, aku sadar dan memakaikan setengah jaketnya pada dirinya. Jun tersenyum.
“Masih dingin Mayu-chan~” ucapnya dengan nada manja “Bagaimana kalau begini juga” tambahnya, menaruh lengan kirinya kepadaku, mendekap diriku dalam pelukannya.
Hening dan hangat. Itulah keadaan saat ini. Debaran jantung kami terdengar, ya aku bisa mendengar jelas suara jantung Jun juga. Hanya suara jam tangan Jun yang mengganggu ini semua. Emm jam?
“Huaah Jun!! Jam 2!!” teriakku saat melihat jamnya. Tentu saja aku panik, bagaimana kalau Yuki melihatku tidak ada di kamar, bagaimana kalau papaku tahu anaknya berkeliaran di pagi hari?

“Gawat! Masuk mobil, ayo pulang” kami masuk bersamaan ke dalam mobil, tapi entah kenapa Jun malah duduk di kursi belakang.
“Mau apa lagi?” tanyaku sedikit panik
“Kesini sebentar, aku mau bicara” pintanya, aku pun keluar dan masuk kembali duduk disebelahnya.
Kenapa aku menurut? Sebenernya Jun mau ngomong apa sih? Memikirkan itu, pikiranku yang tidak-tidak kembali saat melihat piyamaku. Oh tidak oh tidak.. jangan-jangan Jun.. oh tidak aku tidak siap.. eh bukan berarti aku mau. Aku panik. Dan Jun menyadari.

“Mayu-chan kau kenapa?” diam, aku tidak menjawab. “emm.. ahh.. jadi kau takut aku..” oh tidak.. jangan-jangan Jun memang memikirkan hal seperti itu.
“Yah kalau Mayu-chan mau” ucapnya pelan lalu menghampiriku, saatku buka mata, aku tersadar, posisi Jun ada diatasku.
“Jun kalau kau..”
“Aku menyukaimu Mayuyu. Mau jadi pacarku?” what?? Menembak dalam keadaan dan posisi seperti ini. Let me die..
“Mayu-chan~ jawablah~~” bodoh! Bagaiamana aku menjawab, kalau wajahmu sedekat itu. Lagipula memangnya kau tidak bisa mendengar debaran jantungku. Atau melihat wajahku yang mungkin merah sekarang?

“Baiklah kalau begitu, aku anggap iya~” eh? Bisa begitu? Tunggu Jun! Kupikir dia akan mencium bibirku tanpa izin, tapi dia mencium keningku, sedikit lega dan kecewa. Iya aku kecewa…
“Iya aku mau” jawabku pelan.
“Apa? Aku tak dengar” ucapan bodoh dan bohong sekali Jun.
“Iya! Aku Ma..emmph” Jun mencium bibirku, terlalu mengagetkan dan.. aku menyukainya.
“Ayo kita pulang” ucapnya. Kami kembali duduk di tempat seharunya, Jun kembali menyetir mobilnya dan pulang.
~~~

Sudah jam 3 lewat, itulah waktu yang ditunjukkan jam kamarku. Sekarang aku sudah kembali di kamarku, melihat Jun dibawah membereskan mobilnya. Aku bisa lihat susu buatan Yuki yang sudah dingin karena AC di meja samping tempat tidurku. Rasanya terlalu lelah untuk meminum susu itu. Mungkin ini tidak akan hanya jadi yang pertama aku tidak minum susu.

-END-
------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m

-Jurimayu14-

No comments:

Post a Comment