AZEEKKK Chapter awal Majijo nih!!
Wkwk...
Semoga pemilihan character yang saya lakukan (?) tidak mengecewakan kalian ya =] *ala nichkhun bukan veranda
Yang belum baca prolog cerita ini, bisa disini
Agak berat nih, mungkin ke next chapternya bakal lama.
Tahu sendirilah setiap episode Majijo itu berantem.
Chapt ini sendiri mungkin kek baru perkenalan karakter *ini juga belum semua*
Kelar baca nih chapt gak usah nanya FF yang lain! Saya ngerjain sesuai mood saya ada dimana (?) lol
Tau kok utangku banyak, yaudah lah langsung aja~
Cekidot!
Wkwk...
Semoga pemilihan character yang saya lakukan (?) tidak mengecewakan kalian ya =] *ala nichkhun bukan veranda
Yang belum baca prolog cerita ini, bisa disini
Agak berat nih, mungkin ke next chapternya bakal lama.
Tahu sendirilah setiap episode Majijo itu berantem.
Chapt ini sendiri mungkin kek baru perkenalan karakter *ini juga belum semua*
Kelar baca nih chapt gak usah nanya FF yang lain! Saya ngerjain sesuai mood saya ada dimana (?) lol
Tau kok utangku banyak, yaudah lah langsung aja~
Cekidot!
Majisuka Gakuen (JKT48)
(Anggap ini gambar xD)
Chapter 0
Pemandangan di luar sekolah Majijo terlihat sama sepertin sebelum-sebelumnya, beberapa murid terlihat berkelahi, entah apa penyebabnya. Kadang perkelahian di dalam sekolah itu juga terjadi tanpa sebab. Di dalam sebuah kelas yang terlihat tenang (?) karena sedang tidak ada perkelahian tidak penting, di bagian belakangnya, 5 orang murid kelas 2-4 itu terlihat sedang membakar sate *biar Indonesia banget wkwk*.
“Sil, elah, udah lu siapin belum bumbunya. Ett dah!” Ucap seseorang yang sedang membolak-balik sate yang sedang di bakar itu dengan suara menggelegar (?).
“Iya, bentar Nabilah my oshi~” Gadis yang bernama Sisil itu terlihat sedang membuat bumbu sate. “Kakaknyo, bantuin gw bikin bumbu dong.”
“Gak mau, bagian bikin bumbu kan elo. Gw kan bagian ngipasin.” Jawab gadis yang sibuk mengipas-ngipas sate yang sedang dibakar itu.
“Yailah, jahat banget sih! Sama dedeknyo juga.”
“Minta Achan aja gih.” Ucap gadis bernama asli Dena itu.
“Yaelah, orangnya lagi tidur.” Saut gadis berambut pendek itu dengan bete.
“Ett dah si Sisil. Kayak kagak tau si Achan aje. Je, Je, bangunin itu bocah elah.” Perintah Nabilah.
“Elah Bil, gw lagi nusuk-nusuk daging satenya.”
“Ett dah lu juga, yak! Demen banget nusuk-nusuk, enakan juga ditusuk.” *apanya? :v* “Bangunin itu bocah, kerjaan tidur doang, sih.”
Dengan malas, Jeje meninggalkan kegiatannya dan mendekatkan wajahnya pada Achan si gadis blasteran Jepang-Indonesia yang sedang tertidur lelap sambil menyender pada loker di belakangnya itu.
“Ay, satenya udah abis Ay.”
“Yaelah Je! Kagak mempan gitu mah, gak doyan makan itu anak mah.” Ucap Nabilah.
“Hah! Ay, kebakaran Ay, KEBAKARANNN!!” Teriak Jeje di kuping Ayana, kali ini sukses membuat gadis bernama asli Ayana itu membuka matanya.
“Mana? Mana? Kebakaran dimana?”
“Di hati gw!!” Jawab Jeje asal.
“Yah, kirain ada kebakaran beneran.”
“Ngaco! Bantuin Sisil bikin bumbu gih, entar lo dimentalin Nabilah loh.”
“Iya~” Jawab Ayana dengan nada mengantuk lalu membantu Sisil.
“Bil.” Panggil Jeje –yang sudah kembali mengurusi daging-daging- pada Nabilah.
“Ngape?”
“Gw bosen dah tiap hari gini.”
“Paan?! Baru chapter awal, udah bosen! Tiap hari kerjaan lu juga ngurusin daging, pan.”
“Iye gw tau, Bil. Maksud gw bosen disini, kayaknya kita sekolah gini-gini aja.”
“Emang gini-gini aja kan? Dateng-makan-pulang. Paling sama berantem-berantem selepe.”
“Bukan itu maksud gw, Bil.” Jeje terlihat kesal sendiri. “Maksud gw, kite sekolah udah lama gak ada tontonan.”
“Tontonan paan? Bokep?” Mendengar pertanyaan Nabilah, Jeje menepok jidat Ayana. Iya, jidat Ayana.
“Aduh.”
“Bokaannn itu Nabilahhhh, elah! Maksud gw… gak ada lagi gitu di sini yang mau coba naik ke atas? Gak seru amir.”
“Naik ke atas?” Nabilah mulai memindahkan sate-sate yang sudah jadi ke piring. “Siapa yang sanggup sih, Je.” Dan mulai memakannya dengan bumbu yang dibuat Sisil. “Adoh panas!! Semua udah nyoba, kan. Tapi gagal.”
“Masih ada kan yang belom?” Tanya Sisil.
“Sape? Kite?”
“Gracia?” Ucap Jeje tak yakin.
“Yaelah dah! Tuh bocah mah gak tertarik ginian, Je! Kerjaannya moto doang. Gak jelas juga moto paan, dah.”
“Sama aja kan, kita juga nyate doang.” Komen Dena, sontak Nabilah langsung bangkit sambil menganggkat kerah seragam Dena. Sisil dan Ayanapun ikut berdiri dari duduknya.
“Maksud lo paan, Den?” Tanya Nabilah dengan wajah kesal, Dena hanya menunduk.
“Ada anak baru!” Teriak seseorang dari luar kelas mereka, Nabilahpun melepaskan cengkramannya lalu duduk kembali di tempatnya.
Dena dan Jeje langsung melihat ke arah luar jendela kelas mereka. Memperhatikan kedatangan anak baru yang dapat juga dilihat oleh Gracia. Gadis yang disebutkan oleh Nabilah dan kawan-kawannya tadi. Gadis yang sedang sibuk mengambil gambar pemandangan depan sekolahnya dengan DSLR dan tele di tangannya.
Gracia memperhatikan sosok gadis itu dari layar yang ada di kameranya, raut wajahnya terlihat aneh saat melihat wajah si murid baru. Gracia kembali memfokusukan kameranya pada gadis yang baru datang itu dan mengambil gambarnya lagi. Saat gadis itu telah menghilang dari pandangannya, Graciapun pergi dari atas gedung sekolahnya itu.
~~~
Murid baru itu berjalan begitu santai, tatapannya begitu lurus tidak ada sedikitpun ketakutan dimatanya. Membuat siapapun yang melihat kedatangannya heran, apalagi dengan tubuh kecil dan wajah yang imut.
“Itu anak baru gak salah??” Tanya Jeje. “Imut banget tampangnya.” Tambahnya.
“Mane, sih? Mane?” Nabilah yang sedari tadi duduk akhirnya berdiri mendekati jendela karena penasaran melihat anak sekelasnya yang terlihat heboh (?) dengan kedatangan si murid baru. “Busee!! Mini aje tuh bocah!”
“Mana, sih? Itu? Ahh masih imutan Nabilah my oshi kok.” Komen Sisil sambil menatap Nabilah dengan senyam-senyum kayak fans ke oshinya (?).
“Yoiii!! Iya dong, gw gitu.” Jawab Nabilah dengan bangganya.
“Cih.” Komen singkat (?) Dena yang membuatnya dapatkan tatapan sinis dari Nabilah.
“Tuh bocah kelas berapa, ye? Ada-ada aja pindah tengah semester gini. Anak kelas satu kali, ye?” Teman satu geng Nabilah hanya mengangkat bahu tanda tak tahu.
Sementara anak baru yang jadi sorotan pagi hari itu sudah menginjakkan kakinya di lobby utama sekolah mereka. Mencari loker kosong yang setidaknya bisa untuk menaruh barangnya yang tidak perlu di bawa ke kelas. Setelah menguncinya (kuncinya ada di gantung di lokernya) dan menyimpan kuncinya di dalam tas, dia kembali melanjutkan perjalanannya.
Seluruh mata disekelilingnya begitu tajam menatapnya dalam kebingungan, heran juga ada yang seperti tidak suka. Namun gadis itu tidak perduli dan terus melanjutkan perjalanannya dan mulai menaiki anak tangga menuju ke lantai dua.
Setibanya di lantai dua, gadis itu melewati depan kelas 2-4, melihat itu Nabilah cukup kaget. Itu artinya anak yang disangkanya kelas 1 itu ternyata anak kelas 2 *aslinya udah kuliah, Bil :v* Nabilah yang penasaranpun keluar dari kelasnya, ke empat temannya yang heranpun juga mengikuti. Saat Nabilah dan kawan-kawan mengikuti dalam langkah yang pelan, seseorang melewati mereka dengan langkah cukup cepat.
“Eh busee!” Kaget Nabilah saat merasakan angin berhembus di sekitarnya *halah*. Gracia?” Melihat itu, Nabilah langsung merentangkan dan melebarkan tangannya, agar anak buahnya (?) berhenti.
Nabilah memperhatikan tingkah laku Gracia yang menyender di samping pintu kelas 2-1, gadis yang menggunakan aksesoris serba ungu itu terlihat mengeluarkan kamera mini dan memotret –tanpa melihat ke dalam- anak baru yang sudah duduk dan membuka sebuah buku di dalam kelas 2-1.
Anak itu seperti sadar ada sesuatu yang memperhatikannya, iapun langsung bangkit menghampiri Gracia yang terlihat menghilang dari depan kelasnya. Dia terlihat celingukan, seperti mencari seseorang.
“Sebelah sini~” Gadis itu langsung menengok ke arah kirinya, saat dia melihat bayangan seseorang, gadis itu reflek langsung mendekati bayangan itu.
(betewe, jadi ini tuh antara kelas 2-1 sama 2-2 itu gak nempel (?) ada kaya lorong kosong gelap gitu, nah disitu lah adegan berikutnya terjadi.)
Gadis itu mendekati Gracia yang hanya terlihat bayangnya saja, dengan tangan kirinya, ia memegang tangan kanan Gracia yang memegang mini camera, saat anak baru itu ingin mengambil benda itu, tangan kanannya juga di cengkeram oleh Gracia. (bisa bayangin ga? btw posisi mereka hadap-hadapan)
“Fast response. But, I still faster than you, Kwek.” Gracia mempelintir tangan anak baru yang digenggamnya itu lalu berputar ke belakangnya.
Gadis yang dipanggil ‘Kwek’ itu memperhatikan Gracia, mini camera yang ingin diambilnya sudah tidak ada di kedua tangan Gracia.
“Untuk apa kembali? Dan datang kesini?” Tanya Gracia. “Tidak ada lagi tempat untuk seorang Elaine Hartanto.” Tambah Gracia, gadis yang ternyata bernama Elaine itu tidak merespon. Dan pergi berlalu kembali ke kelasnya. Gracia hanya diam menatap kepergiannya.
“Mereka punya hubungan?” Tanya Jeje.
“Entahlah. Mending kita balik aja ke kelas sebelum si Gracia sadar.” Nabilahpun berbalik. “Bangun Ay! Ahh, Den, Sil tarik si Achan, noh! Bisa-bisaan aja tidur.”
“Iya.” Jawab keduanya malas, lalu menyeret Ayana untuk kembali ke kelas mereka.
Gracia kembali pergi entah kemana. Sementara itu Elaine, gadis itu kembali duduk di bangkunya. Tidak peduli dengan tatapan murid-murid sekelasnya. Elaine terlihat memikirkan perkataan Gracia sebelum menutup matanya dan kembali membaca buku pelajaran yang sempat dibukanya tadi.
Jadi, siapakah sebenarnya gadis bernama Elaine itu? Gracia mengenalnya?
Di kelasnya, sambil memakan sate –tentunya- Nabilah dan keempat kawannya membicarakan anak baru yang sepertinya saling mengenal dengan Gracia.
“Dia temennya Gracia, berarti kuat dong?” Tanya Ayana yang sudah bangun sambil makan sate tentunya.
“Meneketehe! Kita aja juga gak tau seberapa kuat Gracia! Selama dia hanya diam dan tidak mencoba ke atas.” Jawab Nabilah sambil memandangi kursi kosong yang ditinggalkan Gracia.
Gracia yang kini sedang berada di tempatnya sebelumnya. Namun, kali ini gadis itu tidak memainkan kamera-kamera miliknya, melainkan hanya diam melamun. Memikirkan Elaine? Sambil memandangi ruang teratas di sekolahnya. Ruangan tempat persembunyian “sang ratu”, gadis terkuat yang terlihat sedang menulis dengan begitu serius, entah apa yang di kerjakannya itu.
Sang wakil ketua yang fokus dengan tontonan…. barbie (?)nya sesekali melirik sang ketua yang terlihat tidak terganggu sama sekali dengan suara dari tontonannya. Sementara di ruang sebelah, seseorang berwajah mirip dengan sang ketua itu terus diam memandangi pemandangan di luar jendela. Di belakangnya terdengar dan terlihat suara dari seseorang sedang memukul-mukul samsak yang menggantung di ruangan itu dengan begitu kuat dan semangatnya. Keringat terlihat bercucuran dari gadis berbadan kekar (?) yang hanya menggunakan tank top hitam dan celana army itu.
Diantara mereka, dua orang terlihat duduk saling bersandar. Gadis yang menggunakan jaket mickey biru terlihat sedang menonton sebuah pertunjukan sebuah idol group dari HPnya. Sementara gadis berambut panjang di sebelahnya, hanya menyender pada bahunya sambil memainkan HP.
“Yang, aku laper.” Ucap si gadis berambut panjang yang menggunakan jaket bergambar Minnie.
“Makan.” Jawab singkat gadis yang memiliki rambut pendek sebahu itu dan tetep fokus pada tontonannya.
“Temenin dong.”
“Males, ah. Shan”
“Ihh! Kamu mah gitu sama aku sih, yang!” Kesal gadis itu sambil manyun pada gadis yang menjadi tempatnya menyender itu.
BRAK!!
Tiba-tiba pintu ruangan sang ketua terbuka keras, reflek 4 anggota Rappapa itu langsung berhenti dari kegiatannya masing-masing dan menatap sang wakil yang terlihat keluar dari ruangan tersebut. Dengan tatapan tajam si ketua menatap mereka bergantian. Keempatnya menunduk dengan sedikit takut.
“Makan, yuk. Gw laper nih.” Ucap si wakil ketua.
“Ayok, Kak! Aku juga laper, nih.” Gadis yang dipanggil ‘Shan’ tadi berdiri, terlihat bersemangat.
“Makan paan, ya enaknya?”
“Bakso~!”
“Ahh, elu mah bakso mulu. Bosen tau!” Keluh si wakil ketua. “Betewe, ada yang mau ikut gak?” Ketiga orang lain yang ada di ruangan itu menggeleng.
“Yang, kamu gak mau ikut makan?”
“Gak deh, entar aku kalau makan mulu gendut kaya kamu.”
“Nyebelin ish! Yaudah.” Gadis itu berjalan lebih dulu keluar dari ruangan mereka. “Kak, Kinal ayo!!”
“Iya!! Nafsu banget sih pacarnya Beby kalau soal makanan.” Sang wakil ketua bernama Kinal itu pergi menyusul keluar.
“Ihh! Siapa yang pacaran?!” Komen Beby yang kembali menonton video di HPnya.
Jadi, apa yang akan terjadi dengan Majijo setelah ini??
TBC
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dubs dubs dubs~ sampe sini aja duls~ agak repot dan bakal panjang banget kalau di lanjut sampe Elaine ngelawan Nabilah the gangs.
Yups, jadi peran Maeda disini di isi Elaine. Sebenernya ada tiga nama di otak saya yang terlintas untuk mengisi posisi ini *halah* yaitu, Elaine, Viny dan Michelle. Lalu, kenapa akhirnya saya pilih Elaine? Setelah pertimbangan yang gak mateng *lol* saya ternyata dapet feelnya sama Elaine. Walau Michelle notabene emang muncul di Majijo 4 tapi tampangnya buat dia gak cocok :v dan ada peran yang lebih pantes buat dia *dari segi face* ehe ehe ehe. Lalu, Viny… even rambut dia pernah mirip kaya Sakura (pemeran utama Majijo 4) tapi.. saya kurang tau (?) Viny *yang lainnya juga gak sih, lol* dan setelah saya coba bayangin ke belakang (?) emang udah ((enakan)) Elaine untuk dijadiin eksperimen #dzigh. Tapi, tenang aja Viny akan ada kok.
Sekarang mengenai cerita, latar dan setting *halah* cerita mungkin bakal lebih ngikutin plot-nya Majijo 1. Tapi, saya mencoba gabungkan dengan Majijo 2, makanya ada Gracia yang jadi… oke KwekGre ini mungkin nanti emang bakal kayak CeNezu (Center x Nezumi: Jurina-Mayuyu). Jadi, mereka couple? Nope. Tenang aja bakal ada AndElaine dan GreMids kok, cuman….. oke skip.
Terakhir! Rappapa! Ahahah, dari ciri-ciri diatas/bahkan nama yang udah saya sebut, dua anggota Rappapa dan wakil ketuanya udah ketawan dong ya, siapa… ehe ehe ehe ehe :3
Kalau soal Timnya Nabilah kenapa anggotanya itu… ahaha itu random, dan kenapa Nabilah ketuanya? Soalnya cuman dia yang kayaknya seru (?) Kalau soal nama timnya apa, di next chapter oke!
Next: Penyambutan Elaine, Nabilah the gangs vs Elaine!
Kwek-Gre nya pas Kagami :v biar garang ceritanya. Sayang Tim Nabilahnya gak bisa semua River :'v |
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
Wah jadi ada couplenya juga nih brarti gak kayak majijo amat dong? Sip sip gak sbar nunggu GreMids (?) XD
ReplyDeleteYups benar.. klo g ada couple-an itu.... g a6 wkwk
DeleteWihh.. ntap lah iki =))
ReplyDeletePictnya nabilah and the gangs sama elaine&gre sangarr •~•
Ditunggu next chap^^
Kak ui aku bingung /? Kurang detail itu /?.
ReplyDeleteKak ui yg jadi ketuanya sapa ?? Mungkinkah .....
ReplyDeleteMungkinkah~~ kita kan selalu bersama~
DeleteSiapa hayoo?? Ah di grup daku udah ngasih clue :v