Lagi, ini adalah FF Live yang saya edit dan rapihkan untuk di Publish ke umum.
FF ini saya buat berdua sama... sebut saja 'Sieun' anak-anakan gw yang sok Kreo *eh* Kokorean :v
*ngepostnya pas magribh, parah bgt lol!!*
Warning!! 18++
Before you read this, I warn you, this fanfic contain a SMUT Scene!!
So, if you're underage please don't read this, if you still want to read this.. yah up to you..
Maafkan saya (kami) yeh (lagi-lagi) bos Beby dan bu bos Shanju :)) ehe ehe ehe.
Sekali lagi, Gracia! *apasih bukan!!
Sekali lagi, ingat ya saya sudah memperingatkan ini fanfic mengandung unsur dewasa.
Langsung aja, cekibrot gaes~~
FF ini saya buat berdua sama... sebut saja 'Sieun' anak-anakan gw yang sok Kreo *eh* Kokorean :v
*ngepostnya pas magribh, parah bgt lol!!*
Warning!! 18++
Before you read this, I warn you, this fanfic contain a SMUT Scene!!
So, if you're underage please don't read this, if you still want to read this.. yah up to you..
Maafkan saya (kami) yeh (lagi-lagi) bos Beby dan bu bos Shanju :)) ehe ehe ehe.
Sekali lagi, Gracia! *apasih bukan!!
Sekali lagi, ingat ya saya sudah memperingatkan ini fanfic mengandung unsur dewasa.
Langsung aja, cekibrot gaes~~
Start From Chating to… (BebNju)
Matanya bos, nakal~~ |
Suatu hari, Shania yang biasanya sibuk
dengan kegiatannya sebagai bagian dari Idol Group JKT48 mendapatkan hari libur.
Tidak ada yang special di hari itu. Shania benar-benar hanya menghabiskan
waktunya di rumahnya untuk mengistirahatkan badannya seharian penuh. Jadwal
yang begitu padat dengan JKT48 di hari-hari sebelumnya memang membuatnya malas.
Sore harinya, Shania yang tidak beranjak
dari kasurnya setelah tidur siang, hanya memainkan HPnya dan membuka twitter.
Saat melihat tweet Beby yang mengatakan sedang fokus belajar, Shania yang
tadinya ingin mengajak Beby untuk jalan akhirnya memutuskan untuk mengurungkan
niatnya dan memberikan semangat pada gadis penyuka Mickey Mouse itu.
Malampun tiba, Shania hanya bisa
menghembuskan nafasnya karena besok.. dia akan kembali berkutat dan kembali
dengan jadwal padatnya. Shaniapun merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Jam baru
menunjukkan pukul 19.48, tapi Shania memutuskan untuk tidur cepat. Baru saja
Shania ingin memejamkan matanya, HP yang di letakkannya di kasur itu bergetar.
Terlihat ada chat Line dari Beby.
-Beby: Nju!! Udah tidur belum kamu?-
Shaniapun dengan cepat membalas pesan dari orang yang
sebenarnya dirindukannya itu. Belakangan ini, karena project Team J untuk
membawakan setlist BNT, ditambah jadwal dari JOT yang berbeda, membuat Shania
dan Beby jadi terlihat ‘menjauh’. Beby menjadi lebih sering dengan Gaby. Dan
Shania, sebenernya tidak menyukai itu.
-Shania: Belum kenapa beb?-
-Beby: Aku kangen, main yuk??-
-Shania: Main? Mau main apa sih yang? ;)”
-Beby: Mau kamu apa? ;)-
-Shania: Main get rich deh yuk-
-Beby: Get rich? Get rich mulu, kapan get
married sama aku?-
Chat Beby yang entah serius atau bercanda
itu sukses buat pipi Shania memerah. Senyuman yang malu-malu lollipop-pun (?)
timbul dari wajah cantiknya. Masih sambil tersenyum, Shaniapun membalas chat Beby
dengan singkatnya, sok jual mahal.
-Shania: Hmm-
Shania masih senyam-senyum berharap Beby
kembali menggoda atau gombalin dia lagi. Namun setelah beberapa menit menunggu,
balesan yang diterima Shania ternyata…
-Beby: Nju!! Pokopangg kamu masih ada
kan??? Masih tinggian aku doong scorenyaaaa-
Melihat balesan Beby itu, Shania merasa
sangat kesal. Shaniapun malas untuk membalasnya.
-Shania: Hmm gapapa imba bebasss~-
-Beby: Nju..-
-Shania: Iya?-
-Beby: Kamu ga kangen aku?-
-Shania: Kangenlah! Mau ketemu kamu.. terus
main sama kamu dehh~-
-Beby: Main? Main apa nih? ;)”
-Shania: ihh!! Apasih. Beb… main kesini
dong-
-Beby: kesana? Udah malem Nju~-
-Shania: iya, aku juga bercanda kok-
-Beby: Hahahaha! Ga usah ngambek. Iya okeee
aku kesana. Apasih yg ga buat es durennn kuuwh :3-
-Shania: Eh? Serius Beb?-
Namun pesan Shania, itu tidak mendapatkan balasan. Setelah sepuluh menit
menunggu, Shania mencoba menelepon Beby yang percuma dan hanya dapat sautan
dari operator. Tiba-tiba tak lama, ada suara mesin mobil yang mendekat dan
berhenti di rumah Shania. Shania langsung menuju ke beranda kamarnya, untuk
melihat siapa yang datang. Terlihat dengan topi BS di kepalanya, Beby turun
dari taksi berwarna biru itu. Senyuman manisnyapun langsung diperlihatkannya
pada Shania. Dengan cepat Shania langsung berlari keluar dari kamarnya,
menuruni tangga rumahnya.
“Ada siapa di depan Dek?” Tanya mamanya.
“Beby, Mah.”
“Beby? Emang dia besok gak sekolah?”
“Gak tahu aku juga.” Shaniapun langsung membukakan pintu untuk Beby.
Lagi-lagi, Beby tersenyum manis padanya.
“Malam Shania. Malam tante.” Ucap Beby yang telah masuk dan bersalaman
dengan mama Shania.
“Beby malem-malem kesini ada apa? Besok gak sekolah emangnya?”
“Sekolah kok Tante. Ini aku cuman mau belajar aja sama
Shania. Aku juga udah bawa baju sekolah buat besok kok. Aku boleh nginep
tante?”
‘Belajar? Nginep??’ Pikir Shania yang bingung dalam
hatinya.
“Oh yaudah. Boleh kok. Yaudah, langsung ke atas aja sama
Shania. Nanti Tante anterin makanan.”
“Gak usah Tante. Beby udah kenyang.”
“Yaudah kalau gitu. Shania! Jangan
bengong aja. Ke atas dong sama Bebynya. Kasian kan.”
“Emmhh.. Iya Mah.” Keduanyapun menuju ke
kamar Shania.
Di dalam kamar Shania, Beby langsung
menaruh tasnya, membuka topinya juga jaketnya.
“Mau belajar apaan Beb? Aku kan masih
kelas 2.” Bukannya menjawab, Beby malah berjalan ke arah pintu kamar Shania dan
mengunci pintu kamar Shania. “Ngapain di kunci?”
“Sebenernya bukan mau belajar sih. Lebih
tepatnya aku butuh penyemangat. Lagian aku dateng kesini juga karena kamu
bilang mau ketemu kan.” Ucap Beby yang kini telah berdiri di depan Shania yang
duduk di ranjangnya.
“Hmm.. Tapi kan aku gak minta kamu main
beneran kesini sekarang juga…”
“Jadi, gitu nih? Yaudah Beby balik lagi
deh~” Saat Beby membalikkan badannya, Shania menahan lengannya untuk tidak
pergi.
“Gak, gak. Bukan gitu… Emm… gimana ya
Beb, ini udah ma—emphh.” Shaniapun melebarkan matanya, terkejut dengan serangan
mendadak dari Beby.
Beby mencium begitu kasar bibir Shania.
Dengan posisi setengah berdiri, Beby terus menikmati bibir merah nan menggoda
milik Shania. Di tengah ciuaman mereka, Beby mulai menggigit bibir bawah
Shania.
“Beb! Aduhh sakitt.. kamu mah kasar
gituuu.” Ucap Shania setelah mendorong Beby.”
“Maaf ya, aku cuman ingin kamu tau
seberapa kangen aku.” Ucap Beby dengan raut wajah yang sedih.
“Iyaaa, aku juga kangen, Beb. Tapi, ini
sakit banget tau! Kamu main kasar gitu, lecet nih.. uhhh.” Kesal Shania sambil
manyun.
“Ya ampun maafin ya, Nju. Yaudah aku
obatin nih.” Lagi, Beby mencium bibir Shania, kali ini tentunya dengan lebih
lembut.
“Mmpphh..” Keduanyapun mulai berciuman,
Bebypun mendorong Shania.
Satu persatu baju mereka dibuka dan di
lempar sembarangan. Tapi, lagi-lagi di tengah permainan mereka, Shania
mendorong Beby. “Beb, berhenti dulu. Aku mau minum. Haus nih.” Shaniapun –yang
sudah tidak menggunakan sepotong pakaianpun- berdiri, menuju meja belajar.
Meminum air putih yang memang ada di sana.
“Ya, yaudah deh.” Dengan lemasnya, Bebypun
duduk di ranjang Shania. Dengan isengnya, Shania sengaja berlama-lama meminum
minumannya dan menatap Beby dengan begitu menggoda.
“Shan gak usah ngeledek deh.”
Sambil tersenyum, Shania berjalan ke arah
Beby dan…. Mencium lembut bibir Beby, memaksa gadis penyuka tim Chelsea itu
membuka mulutnya dan memberikan air putih yang tentunya sudah bercampur dengan
salivanya pada Beby. Shaniapun tersenyum lembut pada Beby.
“Tau aja sih beby haus. Tapi, aku mau
minumnya yang itu...” Ucap Beby sambil menatap wajah Shania.
“Yang manaaa? Coba ditunjuk beb yang
manaaa~” Goda Shania.
“Yang…” Dengan telunjuknya, Beby menunjuk
dari dagu makin lama makin turun ke.... ”Ini.” Ucapnya sambil sambil senyum
unyu dan memandang dua buah gundukan milik Shania.
“Hmm, kamu mau yang ini??” Bebypun
mengangguk. Shaniapun langsung menarik kepala Beby ke dadanya. “Ini punya kamu
beb. Uuhhhh.”
Beby mulai menjilati dan mencium nipple
Shania. Shania hanya melihat keatas, tangannya memainkan rambut Beby. Menahan
sensasi yang diberikan Beby. Dengan satu tangan Beby memeluk menahan tubuh
Shania, sementara tangan lainnya yang tak bisa diam, mengusap-usap lembut paha
mulus Shania.
“Eummhh. Bebhh.” Desah Shania yang masih
menikmati perlakuan Beby. Beby yang tidak puas hanya dengan itu, perlahan mulai
menggigit nipple Shania. Awalnya gigitan pelan lama-lama…
“Beby!” Teriak Shania sambil mendorong Beby
hingga jatoh ke kasur.
“Aww! Sakit tahu, Nju. Kenapa sih?”
“Aku juga sakit. Pelan-pelan dong.” Ucap
Shania dengan muka yang merah.
“Iyaa sayang, maafin aku yaaa.. Yang mana
yang sakit? Sini aku sembuhin..” Beby menarik Shania dengan pelan pelan ke
kasur dan mengelus-elus kepala Shania dengan sayangnya dan lembutnya.
“Eumhh” Shania lalu tiduran sebelah Beby,
dan mengambil tangan Beby. “Yang tadi...”
Mengarahkan tangan beby ke dadanya.
“Yang ini?? Hmm.. maaf ya sayaangg”
Bebypun memposisikan dirinya di atas Shania, sambil mencium kepala Shania, Beby
mulai memijat dengan lembut dua buah dada Shania.
“Eumhhhnghh bebhhh” Shania menarik kepala
Beby supaya mencium bibirnya, tangan Bebypun masih memijat dada Shania.
“Mmhhhhh...” Ciuman keduanyapun makin
lama semakin bergairah. “Njuuuu... nngghhh..” Beby mulai turun mencium leher
Shania. Tangannyapun makin semangat bekerja.
“Bebhhhnghh.” Dengan kedua tangannya,
Shania menekan kepala Beby. Mereka memulai sebuah ronde lagi…
Beby membuat banyak kissmark dileher Shania.
Beby yang tak mampu fokus pada 2 titik, akhirnya memilih turun ke bagian dada Shania.
“It's mine!” Dengan semangat beby
bermain-main di dada Shania. Tangannya juga mulai bermain keseluruh bagian
tubuh putih Shania, mulai dari dada, perut dan paha Shania.
“Bebhhhnnn.” Beby masih mencium dan
menjilati nipple Shania itu.
“Ssstttt.. nikmatin aja yaa.” Chuuuu~ Beby mencium singkat bibir
Shania sebelum beralih lagi ke bagian yang empuk di tubuh Shania itu.
Perlahan Beby mulai turun mencium bagian
bawah dada Shania, lalu ke perutnya dan…
“Tu-tunggu! A-hnnnnggg.” Shania coba
menahan diri, karena sentuhan bibir Beby. Ya, bibir Beby itu telah menyentuh
bagian ter-sensitif miliknya.
“Aaahhh, Nju punyamu udah...”
“Yak!” Muka Shania merah padam. “Just do
it!”
“Hahaha!” Bukannya melakukan yang
diperintahkan kekasihnya, Beby malah memainkan lidah nya di daerah sensitifnya,
Shaniapun menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahan akibat ledekan Beby.
“Beb.. emnh” Shania masih coba menahan. “Kamu
apa apan sh ennghh..” Beby terus menjilati bagian sekitar dari ‘gawang’ milik
Shania. “Bebbhhh uhhh…”
“Ssstt udah aku bilang kan Nju.. nikmatin
ajaa.. ini lebih enak daripada bakso (?)” Mulut Beby masih bermain di daerah
sennsitiv nju, terkadang dengan jahil nya beby memasukkan lidahnya ke dalam
‘lubang dunia’ milik Shania itu.
“Ta-tapi Bebhhh.. pe-pliss heungghhh ahhh…”
Beby menghiraukan Shania yang sedang menahan desahannya itu, dan tetap
menjilati bagian terluarnya.
“Bebhhh..” Shania kembali menggigit bibir
bawahnya. Beby, please!” *lalu Shania
nyanyi, ‘Please, please, please oh beby~ tolong masukinlah’ *salah!! *kaburrr
Karena kesal dengan ocehan Shania, Beby
dengan gemasnya melakukan hal lebih di daerah itu. Mencium, menjilati dan
menghisapnya (?)
“Uuhhh Njuuu, makin basah.”
Beby buru-buru menghabisi semua punya Shania
itu. Tentunya, Shania sudah tidak bisa lagi menahan desahannya. Suaranya
mengisi kamar itu yang semakin lama semakin panas. Sementara Beby begitu
semangat menghabisi semuanya hingga tak ada sisa.
“Njuu.. enakkk~ uuu es duren kuuwhh, kamu
capek ya sayangg?” Shaniapun mengangguk, dikiranya Beby akan menyudahi semuanya.
Ternyata, Beby malah memainkan jari-jari cantiknya di daerah sensitiv itu (lagi).
“Ntapp lah Nju ini.”
“Ka-kamuhhhmm.” Shania merem menikmati.
“Kisu aku kentang mcd-kuuhhh” Pinta Shania sambil menjulurkan lidahnya sedikit.
“Dengan senang hatiii sayaanggg~~ es
duren kuu~~” Bebypun mendekatkan wajahnya, lidahnya menyentuh lidah Shania. Kini,
Beby bermain dengan mulut serta jarinya, mengusap-usap serta memainkan bagian ‘gawang’
Shania itu.
Keduanya berciuman begitu nafsu, Bebypun
juga menghisap bibir Shania. Hingga tiba-tiba…
Tok. Tok. Tok.
Pintu itu diketok. Masih dalam posisi
bibir yang masih menempel, keduanya hanya melotot diam.
‘Ahhh, siapa siih ganggu aja!! Gatau gua
dalam posisi enak gini?!’ Kesal Beby dalam hatinya.
‘Eumhh? Siapa sih?! Jarang-jarang juga Beby
ganas kaya gini!!’ Kesal Shania dalam hatinya.
“Njuu sayang, kalau kita diem yang diluar
gabakal tau kok.. pasti nganggepnya kita udh tidurr..”
“Shania, kalau kalian udah tidur. Matiin
dulu lampunya.” Ucap suara diluar sana, siapa lagi kalau bukan…
“Mama??” Ucap keduanya kaget.
Beby dan Shania terus diam menunggu
kepastian mamanya telah pergi.
“Matiin dulu lampunya, Beb.”
“Janganlah, tadi kan kita gak nyaut.
Kalau lampunya yang nyala tiba-tiba matikan aneh.” Bebypun mencium Shania lagi,
ciuman yang begitu dalam.
Shania hanya mengangguk lalu melingkarkan
tangannya di leher Beby agar ciuman mereka makin dalam. Beby ingin memasukkan
jarinya ke dalam ‘portal terlarang’ milik Shania, namun sebelumnya dia melirik kekasihnya
itu. Meminta izin.
“Njuu.... May I?”
“O-of course..” Dengan malu-malu lollipop
Shania menjawabnya.
Bebypun tersenyum dan dengan pelan-pelan
dia memasukkan langsung dua jarinya. Melihat Shania yang sedikit menahan
sakitnya, Bebypun mencium kembali bibir Shania untuk mengurangi rasa sakitnya.
Shania mendesah pelan dalam ciuman Beby.
Tubuhnya mengikuti setiap pergerakan yang dilakukan jari-jari nakal Beby.
Beby memposisikan dirinya dengan nyaman, agar dirinya
juga dengan mudah dicium Shania.
Keduanya masih bermain, dengan kasarnya Beby
yang begitu ganas terus memainkan kedua jarinya begitu cepat, hingga akhirnya Shania
merasakan dia mencapai klimaksnya. Beby melanjutkan aksi jari-jari nya itu didalam
liang, kehangatan mulai menjalar di jarinya.
“Njuurrghh, kamu udh dua kali--”
“Ihh! Gak usah disebut dong! Gara-gara
siapa coba?!”
“Hehehe gara-gara akuu~” Beby mengecup
bibir si manis ini, kemudian menarik jarinya dari lubang Shania. “Njuuuu~~ buka
mulut kamuu aaaaa~”
“Aaaa~~” Ucap Shania manja sambil membuka
mulutnya dan menjulurkan lidahnya.
“Njuu lucuuuu! Aku emeshh liat kamuuu..
jadi makin cintaa hahahaa~~ :3”
Jari Beby memenuhi mulut Shania yang sedang
menghabisi jusnya sendiri. Sambil menghisap cairannya sendiri yang ada pada
jari Beby, Shania menatap dan berkedip 3 kali (?) pada Beby. ;)
“Njuuuu...” Beby terpana melihat wink dari
Shania, saking terpana nya wajahnya berubah menjadi merah secara tiba-tiba
namun Beby tetap menatap Shania dalam diam. Shania masih menghisap jari Beby
semakin dalam dan semakin cepat. *ala
romi Rafael
“Njuuuu... aahhh~~ kamuu.... nngghh.. sema...
ngghaaat... banngg.. eethhhh..” Beby yang tak kuat menahan sensasinya, mendesah
di tengah-tengah ucapannya. Shania mulai menjilati seluruh bagian jari beby
selayaknya sebuah eskrim, padahal sudah tak ada lagi sisa cairannya. “Njuuu...
aahhhh demii yaaahhh kamuuhhh jaill bangettt aaahhhh~~” Beby menikmatinya, begitu
juga Shania.
“Tapihh kamuhh suka kannn~ kentang mcdkuuhh?”
Tanya Shania dengan nada seductive.
“Aa...aakuu ssshhh...uuu.kkaa t-ttapii...
aaaahh njuuuuurrrrggghhhh”
Shania melepas tangan Beby. “Kenapa sih
sayanggghh?” Shania melepas tangan Beby itu.
“Ahhh njuurrgg kenapa dilepaasss?? :( uuuu” Beby
terlihat cemberut.
“Soalnya...” Shania membalik posisi
mereka, kini Beby yang ada di bawahnya. “Aku mau yang lain bebyhhh.” Tiba-tiba Shania
mencium ganas bibir Beby.
“Aaa.. eemmmphhhh.” Ucapan Bebypun
tertelan habis oleh ciuman Shania. Namun Shania malah menyudahi ciumannya.
“Hehehe, jadi pada akhirnya~ tetep aku yang
menang ya ganteng!” Shania mencolek hidung beby. “Sayang kamuuhh kentang mcdku,
bobykuhhh.” Shania langsung menjatuhkan tubuhnya dan memeluk Beby.
“Aahh kamu emang selalu menang njuu, es
dureenkuuu.. lebih imba kalau urusan ginian.. uuuu” Chuuuu~ Bebypun mencium lembut kening Beby. Shaniapun
tertidur dalam pelukan beby. “Selamat
tidur yaa sayang.. gara-gara capek kamu gak pake baju dan gak pake selimut..
uuuu.” Beby mencium kepala, kening, pipi dan berakhir di bibir Shania. Kemudian
Beby menyelimuti mereka berdua.
“Sabodo teuing lah TO besok.
Oyasuminjunyabeb!!” Beby lalu menyusul Shania ke alam mimpi.
End
---------------------------------------------------------------------------------------
Mueheheheh =] *senyum aja ah~ *kabur
Mueheheheh =] *senyum aja ah~ *kabur
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komennya :)
Sankyuu~~ m(__)m
-Jurimayu14-
Keren. Feel nya dpt! Hhh. Gremids lagi thor. Sankyu ><
ReplyDeleteMasih jadi pertanyaan apa reaksi mama nju mendengar suara dan jeritan penuh makna dari kamar shania itu =]]] #digampar
ReplyDeletemamanya tumben gak ngamuk atau gimana wakakakakak
ReplyDeleteAnjirr haha sumpah sampe senyum senyum speechless gituu hahaha haduhhh kayanya dari semua ff di sini yg paling 'ganas' cuma bebnju doang dahh hahaha bikin yg lain dongg kak rui cast nya yg lainn maksudnya waktu gremids yg di 'nobar chelsea' aja cuma dikitt *halah:v #dibegalkakrui
ReplyDeleteHohoho bebnju makin rawr aja nich
ReplyDelete.btw thor bikinlah yg venal sekali2 :D
Belakangan ffnya pada "panas", abis baca bawaannya jadi pengen delusiin BebNju melulu. Authornya harus tanggung jawab nih hhahaha
ReplyDeleteKerja Bagus Thor!!! Keep your good work !!!!
ReplyDeleteOi oi oiiii....
ReplyDeletevenallll donkkkk
((( Beby pun mencium lembut kening Beby )))
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteVenal dong thorr
ReplyDeletegremids thor.. lanjutan nobar chelsea. critain ̶m̶a̶l̶a̶m̶ ̶p̶e̶r̶t̶a̶m̶a̶ mereka hiiihii..
ReplyDeleteGhaiMelo boleh tuh min!~ keknya greged beut tuhh~ hohoho:3 ><
ReplyDeletesama mungkin nyoba couple lainnya.. kek memba2 keytri gituh.. ><
Mana ff mu yang lain thor??
ReplyDelete